Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:03:11 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 122
Total: 122

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Kecepatan cahaya gak konstan?

Dimulai oleh reborn, Februari 11, 2007, 04:54:12 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

superstring39

cahaya bisa berlaku sebagai gelombang yakni saat merambat dan terjadi fenomena gelombang seperti difraksi, interferensi, polarisasi dll. namun cahaya dapat berlaku seperti partikel, misalnya pada efek fotolistrik atau pada hamburan compton. dalam medium energi cahaya semakin melemah jika mediumnya semakin rapat secara optik atau semakin tebal, semua gel elektromagnetik juga begitu koq.

The Houw Liong

Perlu ditegaskan bahwa besar kecepatan cahaya c=300 000 km/s ialah beasr kecepatan cahaya dalam ruang hampa, sedangkan dalam medium lain bisa saja besar kecepatannya berubah.
HouwLiong

dark_nekron

#17
Perbedaan kecepatan cahaya saat menembus benda bening itu kan karena perbedaan index bias. Seperti index bias kornea 1.35 aquous humor 1.34 lensa mata 1.44 dan vitrous humor 1.34 sehingga kecepatan pada tiap komponen mata berbeda dan menyebabkan bias cahaya. Maksud pertanyaan saya apakah cahaya berubah sifat nya dr gelombang menuju partikel karena pengurangan kecepatan cahaya?
CMIIW   
[move]......i'am still stupid..... and always stupid......[/move]
----ORANG GENDENG----

superstring39

Kutip dari: dark_nekron pada April 13, 2009, 10:12:04 PM
Perbedaan kecepatan cahaya saat menembus benda bening itu kan karena perbedaan index bias. Seperti index bias kornea 1.35 aquous humor 1.34 lensa mata 1.44 dan vitrous humor 1.34 sehingga kecepatan pada tiap komponen mata berbeda dan menyebabkan bias cahaya. Maksud pertanyaan saya apakah cahaya berubah sifat nya dr gelombang menuju partikel karena pengurangan kecepatan cahaya?
CMIIW   
justru melambatnya cahaya karena melalui media yang lebih rapat itulah sifat gelombang. baca efek huygens tentang penjalaran gelombang.

dark_nekron

Hmm.. Pertanyaan q kan apakah cahaya berubah sifat nya dr gelombang menuju partikel karena pengurangan cahaya?
[move]......i'am still stupid..... and always stupid......[/move]
----ORANG GENDENG----

superstring39

Kutip dari: dark_nekron pada April 14, 2009, 09:45:36 AM
Hmm.. Pertanyaan q kan apakah cahaya berubah sifat nya dr gelombang menuju partikel karena pengurangan cahaya?
kalo begitu jawabannya engak.

utusan langit

jika didinginkan 0 K cahaya akan diam (CMIIW)
bagaimana jika cahaya dipanaskan mendekati panas matahari?

HyawehHoshikawa

kalo' gelombang slaen EM wave ada ga' yang berlaku sebagai partikel???
Kutip dari: utusan langit pada April 14, 2009, 08:50:28 PM
jika didinginkan 0 K cahaya akan diam (CMIIW)
bagaimana jika cahaya dipanaskan mendekati panas matahari?

kayaknya ga' tjadi apa-apa deh...(emangnya cahaya kalo' dipanasin jadi lebih cepet???) ???
stauq si ngga... :P

Rationality alone isn't enough, the world is Complex.

superstring39

Kutip dari: utusan langit pada April 14, 2009, 08:50:28 PM
jika didinginkan 0 K cahaya akan diam (CMIIW)

hal ini sudah pernah dibahas

Kutip dari: superstring39 pada Januari 28, 2009, 07:38:55 AM
Dasar saya menyatakan hal tersebut di atas adalah Kondensasi Bose Einstein. para ilmuan MIT sudah meneliti fenomena ini sejak tahun 2001 (kalo gak salah  :P). Namun telah beberapa lama sebuah tim peneliti yang berhasil memperlambat cahaya sehingga bisa lebih lambat dari atlit sepeda yang paling cepat, 60 km/jam atau 38 mil/jam.Mereka menembakkan cahaya ke dalam kondensat Bose-Einstein. Kondensat Bose-Einstein tersebut dibuat dengan mendinginkan zat sampai hanya 1/50 milyar derajat di atas suhu nol mutlak (0 Kelvin; -273,15 derajat Celsius), yang karena demikian, seluruh atom zat tersebut seakan bertindak sebagai sebuah atom besar, superatom.Pada suhu nol mutlak, karena tidak ada atom yang bergerak satu pun (semakin dingin suhu sebuah zat, semakin lambat gerak acak atom2 di dalamnya), tidak ada informasi, energi, atau partikel yang bisa dikirim dari satu 'ujung' ke 'ujung' lainnya.Bayangkan kemungkinan aplikasi eksperimen ini. Komputer super super super kencang karena CPU dan tempat penyimpanan datanya adalah sebuah kondensat Bose-Einstein, sehingga penyimpanan dan pengaliran datanya bukan lagi secara elektronik (listrik) tetapi cahaya yang kecepatannya bisa diatur (bisa ngaskus dengan tampilan baru tanpa keluhan), yang mana karena segala macam interaksi manusia zaman sekarang bergantung pada komputer, pasti berpengaruh pada semua bidang kehidupan.

dark_nekron

Hmm.. cahaya gak bs berubah menjadi partikel. Tp bs d lambat kan dengan cara d dinginkan. Seingat q seh panas merambat melalui radiasi dalam bentuk gelombang karena itu nggak bs d pengaruhi oleh lingkungan. Tambah gak mudeng kie aq..
[move]......i'am still stupid..... and always stupid......[/move]
----ORANG GENDENG----

zxcvb

Sorry saya hanya ingin mengomentari artikel ini.

disitu dikatakan cahaya membawa informasi bahkan informasi itu bisa di edit.

Adakah yang bisa menjelaskan ini? saya ga ngerti nih.

superstring39

cahaya membawa informasi biasanya dalam bentuk frekuensi atau intensitas. gampangnya penerapan dalam morse menggunaan lampu senter ;D

HyawehHoshikawa

Kutipcahaya membawa informasi biasanya dalam bentuk frekuensi atau intensitas. gampangnya penerapan dalam morse menggunaan lampu senter nyengir
kalo' gampangnya itu, jangan-jangan maw bilang kalo' yang susahnya misalnya HP melakukan encoding terhadap suara yang diucapkan oleh penelpon, dan kemudian melesat dalam wujud EM wave, dan kemudian didecode kembali pada receiver ???

anyway, cahaya apa kabar kalo' dipanasin???(pertanyaannya utusan langit)
Rationality alone isn't enough, the world is Complex.

Sakuranboaoi

Mungkin teori kuantum planck bisa menjawabnya.