Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:36:52 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 67
Total: 67

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

PENEMUAN TERBARU YANG MENGGEGERKAN TEORI FISIKA MODERN

Dimulai oleh POI, Juli 13, 2009, 04:18:09 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

mhyworld

Kutip dari: denardo pada Maret 12, 2015, 11:48:54 PM
...
2.menurut saya kemungkinan besar pada ruang hampa udara gaya gravitasi tidak berpengaruh karena seperti persoalan diatas,di ruang angkasa yang hampa udara pesawat ruang angkasa tidak tertarik oleh gaya gravitasi matahari sedangkan ketika di bumi yang ada udara pesawat ruang angkasa tetap terpengaruhi oleh gaya gravitasi.maka dari sebab itu saya menyatakan bahwa "benda yang berada di ruang hampa kebal terhadap gaya gravitasi"
Gaya gravitasi bekerja baik di tempat yang hampa udara maupun tidak. Ingat percobaan koin logam dan bulu burung di dalam tabung hampa udara yang jatuh dengan kecepatan yang sama.
once we have eternity, everything else can wait

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: POI pada Juli 13, 2009, 04:18:09 PM
Menurut teori dentuman besar (Big Bang) alam semesta kita ini bermula
dari suatu titik panas luar biasa yang meledak
dan terus berekspansi
hingga saat ini.

tumben tidak ada yang protes dengan pernyataan ini.. :D
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Pi-One

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Maret 22, 2015, 05:07:30 PM
tumben tidak ada yang protes dengan pernyataan ini.. :D
Atau eksperimen palu dan bulu elang dari astronot dalam misi Apollo XV.

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Maret 22, 2015, 05:07:30 PM
tumben tidak ada yang protes dengan pernyataan ini.. :D
Sudah bosan mengulang penjelasan yang sama, kalau big bang bukan ledakan dalam artian konvensional

ytridyrevsielixetuls

menurut saya massa masih mempengaruhi percepatan benda dalam ruang hampa udara. massa bulan terlampau besar apabila dibandingkan dengan massa bulu elang dan palu. dan mungkin dijatuhkan di dekat permukaan bulan. coba kalau perbedaannya signifikan. dari mulai jarak sumber gravitasi dan massa benda yang ditariknya. misal pada jarak yang sama dengan sebuah bintang ada 2 benda yaitu meteor sebesar emas monas dan sehelai bulu ayam. dan mereka sama-sama terpengaruh gravitasi matahari. tentu apabila jaraknya cukup, maka meteor akan mengalami percepatan lebih besar daripada bulu ayam. meski mereka ada di ruang hampa udara. CMIIW
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Pi-One

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Maret 27, 2015, 02:32:16 AMmisal pada jarak yang sama dengan sebuah bintang ada 2 benda yaitu meteor sebesar emas monas dan sehelai bulu ayam. dan mereka sama-sama terpengaruh gravitasi matahari. tentu apabila jaraknya cukup, maka meteor akan mengalami percepatan lebih besar daripada bulu ayam. meski mereka ada di ruang hampa udara. CMIIW
Dalam hal ini, kedua benda akan dianggap sedang 'jatuh bebas' bukan?
Dan rumus untuk gerak jatuh bebas tak terkait massa.

jasen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Maret 27, 2015, 02:32:16 AM
menurut saya massa masih mempengaruhi percepatan benda dalam ruang hampa udara. massa bulan terlampau besar apabila dibandingkan dengan massa bulu elang dan palu. dan mungkin dijatuhkan di dekat permukaan bulan. coba kalau perbedaannya signifikan. dari mulai jarak sumber gravitasi dan massa benda yang ditariknya. misal pada jarak yang sama dengan sebuah bintang ada 2 benda yaitu meteor sebesar emas monas dan sehelai bulu ayam. dan mereka sama-sama terpengaruh gravitasi matahari. tentu apabila jaraknya cukup, maka meteor akan mengalami percepatan lebih besar daripada bulu ayam. meski mereka ada di ruang hampa udara. CMIIW

Sdr ytridyrevsielixetuls, mungkin anda belum sepenuhnya paham mengenai konsep inersia, dimana benda cenderung untuk tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan.  Artinya dibutuhkan Energi lebih besar untuk mempercepat sebuah benda bermasa besar daripada benda bermasa kecil.

Benda bermasa besar Energi Gravitasinya besar, namun untuk mempercepat nya juga dibutuhkan Energi yang besar. Karena kedua efek itu, maka percepatan menjadi sama untuk setiap benda baik bermasa besar maupun bermasa kecil.

abdillahibnunasrullah

Kutip dari: jasen pada Maret 27, 2015, 01:09:09 PM
Sdr ytridyrevsielixetuls, mungkin anda belum sepenuhnya paham mengenai konsep inersia, dimana benda cenderung untuk tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan.  Artinya dibutuhkan Energi lebih besar untuk mempercepat sebuah benda bermasa besar daripada benda bermasa kecil.

Benda bermasa besar Energi Gravitasinya besar, namun untuk mempercepat nya juga dibutuhkan Energi yang besar. Karena kedua efek itu, maka percepatan menjadi sama untuk setiap benda baik bermasa besar maupun bermasa kecil.
pada dasarnya massa kedua benda yang sedang berinteraksi mempengaruhi percepatan benda, makin besar massanya makin cepat gravitasinya, seperti pada kasus menjatuhkan monas dan bulu ke arah bintang. Akan tetapi percepatan dipengaruhi oleh (M+m)
dimana M adalah massa bintang dan m adalah massa monas maupun bulu.
Nah, kalau kita lihat, disini M+m, nilai m sangat jauh lebih kecil dari M sehingga m dapat diabaikan, sehingga untuk monas maupun bulu akan mendapat percepatan yang hampir sama
Senpai daisuki ♡♡♡
Ganbate senpai ♡♡♡


abdillahibnunasrullah

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Juni 09, 2015, 03:46:33 PM
Dari rumus yg mana?
a=G(M+m)/r^2, kalau di buku pelajaran biasanya cuma a=GM/r^2, karena nilai m <<M, sehingga m dapat diabaikan
Senpai daisuki ♡♡♡
Ganbate senpai ♡♡♡

mhyworld

Kutip dari: abdillahibnunasrullah pada Juni 09, 2015, 05:47:32 PM
a=G(M+m)/r^2, kalau di buku pelajaran biasanya cuma a=GM/r^2, karena nilai m <<M, sehingga m dapat diabaikan
kedua massa harusnya dikalikan, bukan dijumlahkan.
once we have eternity, everything else can wait

Emerald_Eyes