Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 10:33:24 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 87
Total: 87

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Teori Relativitas Khusus

Dimulai oleh Sky, April 29, 2009, 06:24:44 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Sky

Mari kita bahas Teori Relativitas Khusus disini....

Buat referensi, silahkan klik ke bang wiki disini:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Nah, langsung saja yah kita kupas satu-persatu.
Saya masih bingung dengan rumus-rumus dasar seperti dilasi waktu....
Sebenarnya gimana caranya kita menentukan waktu di kerangka bergerak dan yang tidak bergerak?
Bagaimana cara membedakannya kerangkanya?


HyawehHoshikawa

kalo' masih relativitas khusus itu ndak usah khawatir kalo' masi bingung, secara umumnya juga belum diajarin, jadi ya bukan salah bunda mengandung kalo' ga taw dimana letak spesialnya relativitas khusus. ;D
Rationality alone isn't enough, the world is Complex.

superstring39

sebenernya pembahasan tentang Teori Relativitas Khusus telah banyak dibahas dibanyak topik, namun judul topik Teori Relativitas Khusus(TRK) itu sendiri belum ada. jadi bisa secara detail dibahas di sini.

sebenarnya rumus-rumus yang dipelajari di SMU tentang teori relativitas khusus seperti dilatasi waktu, kontraksi ruang dan pertambahan massa itu semua adalah implikasi dari 2 postulat einstein dan ketiga implikasi tersebut diturunkan dengan menggunakan teori yang lebih fundamental seperti geometri ruang, transformasi lorentz, hukum kekekalan momentum dll. jadi ketiga implikasi tersebut bukanlah hal dasar.

dalam TRK tidak ada kerangka acuan yang mutlak, semua bergantung dmana kita mau melakukan observasi atau pengamatan. kerangka acuan manapun boleh diambil selama kerangka acuan tersebut adalah kerangka inersial atau bergerak dengan kecepatan konstan. dalam menentukan waktu patut (proper time) adalah dalam kerangka acuan yang kita pilih sebelumnya. namun jangan bingung jika kita ambil kerangka acuan yang lain maka hasil pengamatan akan berbeda, itulah TRK.

ada kesalah pahaman konsep biasanya dalam mempelajari TRK misalnya dilatasi waktu. orang menganggap kita akan menjadi lebih awet muda atau memiliki usia lebih panjang jika bergerak mendekati kecepatan cahaya. Iya secara teori itu benar tapi jika dibandingkan dengan kerangka lain yang beregrak relatif dengan kerangka acuan yang kita pilih. jika kita pilih kerangka acuan yang diam relatif terhadap kita maka usia kita tidak berubah dan waktu berjalan normal seperti biasa.

Ada yang menarik di dalam TRK. waktu kejadian atau urutan kejadian bergantung dari kerangka acuan. misalnya berdasarkan kerangka acuan 1, si A lahir lebih dulu dari si B. namun berdasarkan kerangka acuan 2, si B lahir lebih dulu dari si A. gimana ada yang tau alasannya?

HyawehHoshikawa

karena waktunya tidak bersifat mutlak,
coba bayangkan kalo' misal ada 3 pengamat (a,b dan c)yang sama-sama bergerak dengan kecepatan cahaya....
maka siapa yang berada diposisi paling depan(gerakan mereka searah).

tapi, kalo' saya sendiri kurang tertarik sih soal materi ini di SMA, jadi yah cuman sekedar ngapalin rumus aja...
penjumlahan kecepatan aja harus yang dalam arah gerak sama, kalo' arahnya beda atau membentuk sudut?ngga ada pembahasannya....
Rationality alone isn't enough, the world is Complex.

superstring39

Kutip dari: HyawehHoshikawa pada April 30, 2009, 07:14:37 AM
karena waktunya tidak bersifat mutlak,
coba bayangkan kalo' misal ada 3 pengamat (a,b dan c)yang sama-sama bergerak dengan kecepatan cahaya....
maka siapa yang berada diposisi paling depan(gerakan mereka searah).
saat mereka bergerak bersamaan dan dengan kecepatan yang sama maka mereka memiliki kedudukan yang sama artinya tidak ada yang paling depan.

Kutip dari: HyawehHoshikawa pada April 30, 2009, 07:14:37 AM
penjumlahan kecepatan aja harus yang dalam arah gerak sama, kalo' arahnya beda atau membentuk sudut?ngga ada pembahasannya....
kalo penjumlahan kecepatan dua objek yang enggak segaris atau memiliki sudut tertentu. uraikan aja kecepatan-kecepatannya sesuai sumbu kemudian jumlahkan kecepatan sumbu-sumbu yang segaris dengan menggunakan penjumlahan kecepatan yang biasa.

The Houw Liong

#5
Kutip dari: HyawehHoshikawa pada April 30, 2009, 07:14:37 AM
karena waktunya tidak bersifat mutlak,
coba bayangkan kalo' misal ada 3 pengamat (a,b dan c)yang sama-sama bergerak dengan kecepatan cahaya....
maka siapa yang berada diposisi paling depan(gerakan mereka searah).

tapi, kalo' saya sendiri kurang tertarik sih soal materi ini di SMA, jadi yah cuman sekedar ngapalin rumus aja...
penjumlahan kecepatan aja harus yang dalam arah gerak sama, kalo' arahnya beda atau membentuk sudut?ngga ada pembahasannya....

Pengamat tidak bisa bergerak dengan kecepatan cahaya, semua pengamat berada dalam kerangka yang berkecepatan lebih kecil dari kecepatan cahaya.

Dalam kenyataan "benda" yang mendekati kecepatan cahaya ialah galaksi yang berjarak 14 milyar tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti, dan untuk membahasnya kita harus memakai teori relativitas umum dalam ruang-waktu yang lengkung (non Euclidian geometry).
HouwLiong

Sky

Hmm, contohnya, suatu bintang berjarak 15 tahun cahaya
Terus jika ada pesawat dengan kecepatan 0.9c yang menuju bintang tersebut,
Maka waktu yang manakah yang disebut proper time?
Yang dirasakan pesawat atau yang dirasakan bumi?
Saya masih bingung banget,nih.
Kalo kita berada di kerangka bumi, pesawat bergerak.
Kalo kita berada di kerangka pesawat, bumi bergerak.
Jadi gimana????

@hoshikawa
Kutip dari: HyawehHoshikawa pada April 30, 2009, 07:14:37 AM
tapi, kalo' saya sendiri kurang tertarik sih soal materi ini di SMA, jadi yah cuman sekedar ngapalin rumus aja...
wah, ndak boleh tuh mas.
Sama ilmu ga boleh pilih kasih.
he...

superstring39

Kutip dari: Sky pada Mei 01, 2009, 09:49:07 AM
Kalo kita berada di kerangka bumi, pesawat bergerak.
Kalo kita berada di kerangka pesawat, bumi bergerak.
Jadi gimana????
nah inilah yang disebut paradoks. berdasarkan TRK kita tidak bisa menentukan siapa yang "benar-benar" bergerak karena semua gerak adalah relatif. anda bisa menganggap bumi sebagai kerangka acuan dan bisa juga menganggap sebagai kerangka acuan. seperti yang saya sebutkan tadi berbeda cara pemilihan kerangka acuan maka hasil pengamatan akan berbeda pula.

Sky

Jadi, di contoh tadi. Millih proper time yang manapun tidak masalah?
Tapi kan bingung, yang diambil yang mana?

Misal lagi.
Kalo ada pendulum dalam kerangka bergerak terhadap bumi dengan kecepatan 0,9c memiliki periode T relatif terhadap bumi, maka periode yang diukur dalam kerangka bergerak 0,9 c itu berapa?
Gitu maksudnya...

superstring39

gini dech, pemilihan kerangka acuan dipilih tergantung kamu mau observer/pengamatnya ada dimana. kalo observernya ada di bumi berarti ambil kerangka acuan bumi dan proper timenya berarti waktu di bumi.

kalo gerak pendulum bukan bahasan TRK, karena pendulum bergerak dipercepat-diperlambat sedangkan TRK hanya berkutat sekitar objek bergerak dengan kecepatan tetap.

Sky

Aku masih ga ngerti.............................

Misal lagi ya?
He... sori kebanyakan nanya.
Gini:
Suatu pengamat yang diam terhadap bumi melihat seorang astronot dalam suatu pesawat dengan kecepatan 0,8c relatif terhadap bumi duduk selama 1 jam. Maka, menurut astronot tersebut, dia duduk berapa jam?

Nah, tentu aja pake konsep dilasi waktu 'kan? (Eh, yang bener dilasi atau dilatasi?)
rumusnya:
\Delta t = \frac 1{\sqrt {1-\frac {v^2}{c^2}}} \Delta t_p

Lalu 1 jam itu dimasukkan ke mana? \Delta t atau \Delta t_p?

wiro

#11
Liat siapa yang lahir duluan jadi ingat soal kuis di kmpus tentang TRK hahaha... cara yang paling mudah nganalisisnya pake diagram Minkowsky trus baru dech pake transformasi Lorentz, tapi transformasi Lorentz juga udah cukup sih.

Klo tentang masalah astronot. Skarangkan yang dilihat sbgai kerangka acuan adalah pesawat, logisnya waktu yang dirasakan oleh astronot adalah waktu Proper, jadi waktu menurut orang yang dibumi itu di substitusikan ke delta t biasa.

Oh iya untuk teman2 yang berminat tentang TRK saya punya dua bukunya yang biasanya d pake di kampus saya, smoga berguna, ini linknya :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

tapi filenya berjenis DjVu, jadi harus instal software djvu dulu

wiro

#12
Mas hati2, gerak pendulum juga bisa dibahas TRK, intinya adalah pendulum tersebut harus berada pada kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan, pengamat juga berada dalam kerangka acuan tersebut dan peristiwa itu yg saya tangkap dari pertanyaan saudara Sky, klo mas mgkin menganggap kerangka acuannya pendulum, tapi itu tidak mungkin karena sistemnya jadi noninertial dan pengamat akan mengalami gaya2 fiktif (Mekanika).
Memang sih T nya tidak bisa kita cari langsung dengan dilasi waktu, tetapi kita bisa menurunkan persamaan percepatan akibat transformasi lorentz dan dari situ kita bisa hitung periodenya (T).

dan sebagai informasi sebenarnya Relativitas Khusus Einstein terbagi menjadi dua bagian, yaitu (1) bahasan mengenai simultanitas, diagram minkowsky, transformasi Lorentz, relativistik kinematika, Spacetime (vektor-4 Dimensi), Medan Elektromagnetik dan penurunannya berdasarkan Tensor, yang semuanya banyak menggunakan geometri dan Methematical Physics. (2) Dinamika Relativistik yaitu membahas momentum relativistik, tumbukan relativistik, ramalan Energi relativistik dan aproksimasi energi kinetik dari perubahan energi relativitik dengan menggunakan deret taylor.
Sedangkan Dilasi dan Kontaraksi Lorentz sebenarnya telah dikemukakan oleh Lorentz dengan menggunakan transformasinya untuk memberikan penjelasan mengenai hasil percobaan michelson-morley, yang tidak sesuai dengan teori ether, sebelum teori relativitas disusun oleh einstein.
yang hebatnya einstein disini adalah dari 2 postulat yang merupakan prinsip dasar tersebut ia bisa menurunkannya menjadi suatu teori kompleks seperti yang saya sebutkan dalam poin (1) dan (2) diatas, dan sekaligus menunjukkan jika ether tidak ada maka dilasi dan kontraksi lorentz merupakan konsekuensi dari teori relativitas yang ia usulkan.

Semoga Informasi ini bermanfaat.

semut-ireng

Kutip dari: wiro pada Desember 30, 2009, 11:40:23 PM
Mas hati2, gerak pendulum juga bisa dibahas TRK, intinya adalah pendulum tersebut harus berada pada kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan, pengamat juga berada dalam kerangka acuan tersebut dan peristiwa itu yg saya tangkap dari pertanyaan saudara Sky, klo mas mgkin menganggap kerangka acuannya pendulum, tapi itu tidak mungkin karena sistemnya jadi noninertial dan pengamat akan mengalami gaya2 fiktif (Mekanika).
Memang sih T nya tidak bisa kita cari langsung dengan dilasi waktu, tetapi kita bisa menurunkan persamaan percepatan akibat transformasi lorentz dan dari situ kita bisa hitung periodenya (T).

dan sebagai informasi sebenarnya Relativitas Khusus Einstein terbagi menjadi dua bagian, yaitu (1) bahasan mengenai simultanitas, diagram minkowsky, transformasi Lorentz, relativistik kinematika, Spacetime (vektor-4 Dimensi), Medan Elektromagnetik dan penurunannya berdasarkan Tensor, yang semuanya banyak menggunakan geometri dan Methematical Physics. (2) Dinamika Relativistik yaitu membahas momentum relativistik, tumbukan relativistik, ramalan Energi relativistik dan aproksimasi energi kinetik dari perubahan energi relativitik dengan menggunakan deret taylor.
Sedangkan Dilasi dan Kontaraksi Lorentz sebenarnya telah dikemukakan oleh Lorentz dengan menggunakan transformasinya untuk memberikan penjelasan mengenai hasil percobaan michelson-morley, yang tidak sesuai dengan teori ether, sebelum teori relativitas disusun oleh einstein.
yang hebatnya einstein disini adalah dari 2 postulat yang merupakan prinsip dasar tersebut ia bisa menurunkannya menjadi suatu teori kompleks seperti yang saya sebutkan dalam poin (1) dan (2) diatas, dan sekaligus menunjukkan jika ether tidak ada maka dilasi dan kontraksi lorentz merupakan konsekuensi dari teori relativitas yang ia usulkan.

Semoga Informasi ini bermanfaat.

Maaf boleh tanya nggak,  maklum nggak pernah kuliah fisika,  asal-usul persamaan  E = MC2 itu dari mana sih,  apa ada hitungannya sampai menghasilkan rumusan itu  ?  Einstein bilang cahaya dipengaruhi oleh gaya gravitasi,  ini benar nggak ?   Kalau begitu,  gelombang elekromagnet terkena gaya gravitasi juga ya ?
Terima kasih sebelumnya.

wiro

@semut Ireng: E=mc^2 sebenarnya bukan merupakan hasil penurunan rumus, tetapi ramalan teoritis Einstein.
Einstein mengasumsikan massa memiliki kesetaraan dengan Energi, dan apabila nantinya anda belajar TRK lebih dalam c bisa dianggap sama dengan 1 didalam diagram Minkowsky.
m disini sering disebut sebagai massa relativistik (massa benda ketika bergerak) dan mo adalah massa diam dan akan terdapat selisih energi ketika benda sedang diam terhadap benda bergerak yang energi itu sendiri dianggap sebagai energi kinetik yang menyebabkan benda bergerak.
Nah apakah Einstein benar dalam hal ini ???
Perlu adanya bukti Eksperimental.
Penurunan teoritis Einstein untuk energi kinetik : K = E - Eo ; K = (m - mo)c^2
K = ((1-(v/c)^2)^-1/2)(mo - mo)c^2
Secara grafik hubungan antara massa dan energi kinetik akan membentuk garis lengkung yang pada saat v = c akan menjadi asimtot tegak atau kemiringannya tak terhingga.
Tapi menurut Gallileo K = 0.5 mo v^2, sehingga seharusnya grafik hubungan massa dan Energi berupa garis lurus.

Tetapi sejauh ini rumusan Gallileo tidak pernah diujikan pada benda yang kecepatannya mendekati kecepatan cahaya dan setelah diuji, ternyata grafik hubungan massa dan energinya akan menjadi seperti yang Einstein ramalkan jika kecepatannya mendekati  kecepatan cahaya.

Bagaimana selama ini rumus Gallileo bisa sah, karena jika kita aproksimasikan persamaan Energi kinetik Einstein untuk kecepatan yang jaauh dibawah kecepatan cahaya :

K = ((1-(v/c)^2)^-1/2)mo c^2 - mo c^2
K ~ (1 + 1/2(v/c)^2 + ... ) mo c^2 - mo c^2 = 1/2 mo v^2

Persamaannya akan menjadi persamaan Energi kinetik biasa yang selama ini kita kenal.

Untuk bukti yang lebih jelas lagi:
- menurut Einstein jika ada perubahan massa akan menyebabkan munculnya energi yang bisa diprediksi dengan persamaan Einstein. Kesimpulannya jika massa atom berubah maka akan menghasilkan energi yang akhirnya reaksinya kita sebut sebagai reaksi Nuklir.

Dapat kita lihat dalam hal ini Intuisi Fisika Einstein lebih unggul dari pada Pendekatan matematis Gallileo.

Untuk pertanyaan no.2 anda benar, cahaya terpengaruh oleh medan gravitasi dan tentu saja hal ini tidak dibahas dalam TRK karena ini merupakan bahasan Teori Relativitas Umum.