Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 12:42:31 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 169
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 191
Total: 191

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

The fourth dimension

Dimulai oleh qarrobin, Juli 20, 2010, 01:45:57 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

qarrobin

Rahasia dimensi keempat dari ruang ada pada bidang di mana kita menjadi tangent (sebagai gambaran : electron yang berada pada sphere atom, bulan mengalir pada apungan nya, satelit yang bersinggungan dengan kelajuan lepas nya, bola pada papan putar yang siap jatuh pada setiap angka pada setiap titik singgung dengan papan putar pada setiap waktu). Bidang tangent ini kita sebut dahr, the block time of hyperspace. Jadi setiap titik singgung adalah dimensi tersembunyi itu sendiri, yakni sebuah terowongan. Untuk pergi ke sana Anda harus pergi ke overspace dan memasuki terowongan melalui diameter sphere kita.

Mari kita misalkan percobaan. Pikirkan gurun yang kita berjalan di sepanjang 10 hari. Ada hambatan. Seperti kecepatan kita adalah tetap, kita membuat 10 km / jam, kita menselesaikan gurun dalam 10 hari. Dan ada masa depan di akhir. Cahaya adalah ini. Ia, dengan kecepatan 300.000km/sec melewati ruang. Ruang telah penuh hambatan, karena gravitasi, tidak ada pesawat. Tapi kita dikondisikan untuk melewati padang pasir dalam 2 dimensi dalam 10 hari. Jika kita memiliki balon, beberapa hari, 10 menit dengan pesawat, dalam detik dengan roket, hitungan milidetik dengan kecepatan cahaya.

Ini adalah mobilisasi ruang. Ini adalah pada saat yang sama untuk lolos ke luar langit alam semesta. Selain dari ketinggian, lebar dan luasnya, ada dimensi terowongan dari langit alam semesta. Sebuah rahasia 3.bidang. Sungguh langit alam semesta terendah (saafiliin 095,005) memiliki dua bidang superspace, yi dan zi, ini adalah aqthaari 055,033, penjuru langit-langit. Dimensi xi2 telah menembus ke kosmos menjadi -c2t2 yang disebut sebagai minkowsky length, xi adalah ketebalan bidang superspace. Orang-orang dalam gambar superspace tidak dapat membayangkan 3.dimensi.

Apakah dimensi keempat? Ini adalah terowongan memotong ruang hyperspace paralel secara vertikal, bidang ke 3 tersembunyi dari penjuru langit-langit. Untuk objek memasuki terowongan lubang hitam, kita menggunakan istilah 'dimensi tunggal'. singularitas ini adalah di mana bilangan (+) terlampaui dan bilangan (-) dimulai. Kita tidak dapat melihat terowongan. Kita hanya dapat melihat keadaan titik mereka sebagai kuanta. Titik adalah tanpa dimensi, maksud ku tersembunyi.

pandan

saya ndak ngerti  :'(
saya pengen ngerti, sangat pengen  :'(
adakah bahasa sederhana untuk anak-anak tentang ini  :'(
terimakasih sekali klo njenengan berkenan.
Semoga, Yaa Alloh.... semoga oranga mau, amiiin amiiin amiiin  :)
If you can't explain it simply, you don't understand it well enough - Albert Einstein

qarrobin

artikel ini saya kutip dari sini
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

coba baca artikel-artikel saya yang lain di blog saya
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

ini ada artikel yang idenya saya ambil dari Jacques Mikhailovich Bergier, semoga bermanfaat
http://www.forumsains.com/fisika/past-and-future-at-the-same-time-in-quantum-theory/new/#new

Articvotra

untuk menjelaskan empat dimensi, einstein menggambarkan bahwa apabila kita melihat bintang di ruang angkasa dengan teleskop, maka sebernarnya yang kita lihat adalah masa lampau bintang itu. Sinyal cahaya yang kita lihat itu bukan hanya suatu ruang melainkan juga melibatkan waktu. Pada suatu siang, sinar matahari yang mengenai mata kita, sebenarnya adalah pancaran matahari 8 menit lalu. Sebab sinar matahari membutuhkan waktu 8 menit untuk mencapai bumi. Bagaimana jika kita menerima berkas sinar matahari dari pluto? yang pasti lebih dari 8 menit.
Dalam penciptaan langit dan bumi, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah.

semut-ireng

Kutip dari: Articvotra pada November 20, 2010, 04:24:26 PM
untuk menjelaskan empat dimensi, einstein menggambarkan bahwa apabila kita melihat bintang di ruang angkasa dengan teleskop, maka sebernarnya yang kita lihat adalah masa lampau bintang itu. Sinyal cahaya yang kita lihat itu bukan hanya suatu ruang melainkan juga melibatkan waktu. Pada suatu siang, sinar matahari yang mengenai mata kita, sebenarnya adalah pancaran matahari 8 menit lalu. Sebab sinar matahari membutuhkan waktu 8 menit untuk mencapai bumi. Bagaimana jika kita menerima berkas sinar matahari dari pluto? yang pasti lebih dari 8 menit.

Apabila kita melihat benda-benda angkasa di langit dengan mata telanjang maupun dengan teleskop,  apa yang kita lihat itu memberi gambaran tentang posisi semu benda-benda angkasa tersebut.   Untuk mengetahui posisi sejati benda angkasa / bintang perlu diperhitungkan dengan besaran sudut penyimpangan cahaya berdasarkan hukum refraksi cahaya / hukum Snellius.   Dalam keilmiahan ilmu Astronomi besaran sudut penyimpangan cahaya itu disebut '  lengkungan sinar astronomis  '.   Lengkungan sinar astronomis itu yang  ' dibaca '  oleh Arthur Eddington sebagai  '  pembelokan cahaya karena medan gravitasi  '.

Dimensi keempat dari ruang yang dikemukakan oleh TS,  mungkin yang dimaksud adalah Dimensi kelima.    Tiga dimensi ruang  :  panjang,  lebar dan tinggi,  serta Dimensi keempat :  Waktu.   Dimensi kelima  bukan ranah sains / fisika,  karena ranah sains terbatas pada dimensi ruang dan waktu.

Articvotra

Kutip dari: semut-ireng pada November 24, 2010, 12:11:41 PM
Kutip dari: Articvotra pada November 20, 2010, 04:24:26 PM
untuk menjelaskan empat dimensi, einstein menggambarkan bahwa apabila kita melihat bintang di ruang angkasa dengan teleskop, maka sebernarnya yang kita lihat adalah masa lampau bintang itu. Sinyal cahaya yang kita lihat itu bukan hanya suatu ruang melainkan juga melibatkan waktu. Pada suatu siang, sinar matahari yang mengenai mata kita, sebenarnya adalah pancaran matahari 8 menit lalu. Sebab sinar matahari membutuhkan waktu 8 menit untuk mencapai bumi. Bagaimana jika kita menerima berkas sinar matahari dari pluto? yang pasti lebih dari 8 menit.

Apabila kita melihat benda-benda angkasa di langit dengan mata telanjang maupun dengan teleskop,  apa yang kita lihat itu memberi gambaran tentang posisi semu benda-benda angkasa tersebut.   Untuk mengetahui posisi sejati benda angkasa / bintang perlu diperhitungkan dengan besaran sudut penyimpangan cahaya berdasarkan hukum refraksi cahaya / hukum Snellius.   Dalam keilmiahan ilmu Astronomi besaran sudut penyimpangan cahaya itu disebut '  lengkungan sinar astronomis  '.   Lengkungan sinar astronomis itu yang  ' dibaca '  oleh Arthur Eddington sebagai  '  pembelokan cahaya karena medan gravitasi  '.

Dimensi keempat dari ruang yang dikemukakan oleh TS,  mungkin yang dimaksud adalah Dimensi kelima.    Tiga dimensi ruang  :  panjang,  lebar dan tinggi,  serta Dimensi keempat :  Waktu.   Dimensi kelima  bukan ranah sains / fisika,  karena ranah sains terbatas pada dimensi ruang dan waktu.

dimensi ke 5? saya pernah dapet suatu artikel tentang alam gaib, mungkin ada hubungannya dengan dimensi ke 5.

isi artikelnya:

SETELAH ruang ada lagi ruang. Panjang, lebar dan tinggi, tiga dimensi yang membentuk ruang. Jika ditambah dengan satu satuan lagi maka akan terbentuk dimensi keempat. Dimensi "gaib" ini dipercaya eksistensinya oleh para pakar fisika teori. Mereka menyebutnya hyperspace atau hiperspasial.

Ada juga yang menyebut dimensi keempat ini sebagai dimensi kelima. Ini karena waktu dianggap sebagai dimensi keempat dalam realita hidup ini. Namun waktu sejauh ini bersifat linier atau berada pada garis lurus yang tidak akan pernah kembali lagi. Waktu pun tidak membentuk ruang baru yang bisa ditempati oleh entitas yang memiliki dimensi (tiga saja tentunya).

Hiperspasial ini sudah sejak abad 19 dibicarakan para pemikir fisika. Baru pada abad 20 pendapat berbobot mengenai ini dikemukakan oleh ahli matematika Prusia, Theodore Kaluza. Pada tahun 1919, Kaluza menulis surat kepada Albert Einstein yang mengungkapkan bahwa seharusnya ada dimensi keempat. Ia memberi alasan bahwa gravitasi dan radiasi gelombang elektromagnetik merupakan manifestasi yang sama dari suatu entitas ke ruangan yang sama. Baru tiga tahun kemudian Einstein membalas surat Kaluza itu dengan persetujuannya.

Bukti

Bagi masyarakat awam, di luar Einstein dan kawan-kawannya, lebih mudah mengadaptasi konsep gaib dibandingkan teori fisika yang rumit. Kita hanya akan mengamini saja "alam gaib" dimensi keempat itu, cukup hanya percaya bahwa alam itu ada dan tidak terlihat.

Para pemikir pun setuju bahwa dimensi keempat tidak bisa dilihat oleh kita yang berada dalam tiga dimensi. Ini dijelaskan mereka melalui pengandaian keberadaan kita dalam suatu dimensi. Jika Anda adalah titik dalam suatu garis maka Anda hanya bisa bergerak dari satu ujung garis ke ujung lainnya. Jadi kesadaran Anda mengatakan hanya ada dua titik ekstrem dalam dunia Anda. Begitu pula jika Anda berada dalam dunia dua dimensi, panjang dan lebar. Sebagai titik, Anda bisa bergerak ke luar, ke daerah lebar dan dari sana Anda bisa melihat dimensi pertama yakni garis panjang tadi.

Begitu pula jika berada dalam tiga dimensi di mana terdapat panjang, lebar dan tinggi. Dari dimensi itu suatu titik bisa bergerak ke berbagai arah dan mengamati satu dimensi, dan juga dua dimensi serta menyadari adanya tiga dimensi. Ia bisa melihat bentuk garis, bentuk bidang datar dan bentuk piramida atau kubus. Ini seperti manusia berada dalam ruang dan melihat benda-benda lain, serta bergerak untuk mendapatkan perspektif yang berbeda.

Bagi para pakar teori fisika ini sudah bukti yang cukup. Titik dalam garis yang hanya menyadari adanya dua ekstrem bukanlah bukti bahwa batasan dunianya hanya garis saja. Titik dalam bidang datar bukan berarti dunianya hanya panjang dan lebar. Begitu pula kita yang berada dalam tiga dimensi, bukan berarti tidak ada dimensi keempat.

Itulah mengapa gravitasi dan gelombang elektromagnetik, suatu entitas yang ada dan bergerak di berbagai lokasi ruang, merupakan bukti. Sumber dan sebab gravitasi dan gelombang elektromagnetik belum diketahui dalam realita ruang tiga dimensi yang dikenal sekarang.

Titik pengandaian kita tadi yang berada dalam tiga dimensi bisa bergerak ke dalam dua dimensi dan ke dalam satu dimensi, titik kita itu bisa menjadi bagian dari bidang datar atau dari garis lurus. Kita, manusia yang berada dalam ruang tiga dimensi bisa merangkai diri menjadi garis atau bidang datar. Jadi suatu entitas yang berada dalam empat dimensi tentu bisa bergerak ke tiga dimensi, atau ke dimensi yang lebih rendah. Itulah gelombang elektromagnetik dan gravitasi yang diajukan Theodore Kaluza pada Albert Einstein.

Gurame Gila

Dr. Michio Kaku, profesor fisika teori pada City University di New York memiliki penjelasan ikan gurame terhadap hiperspasial. Michio Kaku lulus summa cum laude dalam ilmu fisika dari Harvard pada tahun 1968 dan mendapatkan doktornya dari Berkeley University tahun 1972. Buku teks untuk tingkat S3 karangannya menjadi bacaan wajib pada laboratorium fisika berbagai universitas.

Michio Kaku mengandaikan, jika seekor gurame dalam kolam menjadi ilmuwan dan dia mulai berteori tentang dunia langit di atas dunia air maka tentu saja si gurame ini akan dibilang gila. Namun ketika hujan turun akan ada lingkaran gelombang akibat tetes air yang bisa disaksikan dari dalam kolam, dunianya para gurame.

Inilah jalan untuk pembuktian teori dunia langit atau dimensi di luar dunia yang mereka lihat itu. Dalam dunia manusia, menurut Dr. Michio Kaku, sinar dan gravitasi merupakan lingkaran gelombang yang berasal dari dimensi keempat yang bisa kita buktikan keberadaanya di dimensi kita.

Seperti apa bentuk hiperspasial masih menjadi perdebatan para pemikirnya. Pada tahun 1926 ahli matematika Swedia, Oskar Klein mengajukan jawaban pragmatis. Menurut dia dimensi keempat ini bentuknya sangat kecil hingga tidak terdeteksi oleh manusia. Gabungan unit keruangan seperti itu disebut botol Kaluza-Klein dan menjadi dasar dari wacana mutakhir yang disebut Teori Benang.
Bayangkan seekor semut hidup di atas benang. Ia hanya akan mengetahui dunianya di depan dan belakangnya saja. Jika melihat benang ini secara rinci maka akan terlihat bagian benang yang menggulung. Di dalamnya terdapat ruang yang tidak akan disadari oleh si semut. Ruang yang tergulung ini yang disebut hiperspasial menurut Kaluza dan muridnya Klein.

Ruang gulungan berupa benang ini jika bergerak akan menghasilkan getaran yang bisa dirasakan di seluruh ruang. Ini sama dengan dawai digetar dan resonansi suara bergetar di seluruh ruang. Getar benang hiperspasial ini adalah gravitasi dan gelombang elektromagnetik.

Kebalikan dari ruang yang sangat kecil ini adalah ruang dimensi keempat yang sangat besar. Ini seperti bertolak belakangnya upaya fisika untuk menjelaskan fisika kuantum dan teori relativitas Einstein. Kuantum berbicara tentang entitas yang makin mengecil, sedangkan teori relativitas menjelaskan tentang sesuatu yang sangat besar, seperti galaksi, kuasar, lubang hitam dan teori Ledakan Akbar.

Dalam hiperspasial, para penghuni dimensi ketiga menjadi tidak sadar karena besar dan bentuknya yang melengkung hingga yang disadari hanya bidang datar di sekelilingnya saja. Ini sama seperti pandangan bahwa bumi itu datar bukannya bulat. Biasanya lengkungan luar biasa besar ini yang menjadi bahan cerita dalam kisah fiksi ilmiah. Ingat pergerakan Starship Entreprise ke hyperspace dengan warp speed? Ini pengejewantahan teori menjadi fiksi.

Fiksi atau ilmiah menjadi dimensi yang tidak berbatas dengan jelas. Jules Verne berkisah tentang kapal selam dan perjalanan ke bulan seratus tahun sebelum benda ini berhasil diciptakan dunia ilmu pengetahuan. Einstein berbicara tentang lengkungan dalam ruang dan waktu yang menghasilkan gravitasi dan gelombang elektromagnetik dalam Teori Relativitas.

Dimensi keempat atau hiperspasial sekarang jadi wahana pakar fisika teori untuk menghasilkan rumus pamungkas yang bisa menjelaskan dari inti atom hingga terbentuknya alam raya. Rumus ini adalah teori tentang segalanya dan segalanya adalah penciptaan alam. Jika kita bisa keluar dari keterbatasan pandangan kita dan melihat dunia luar yang kerap kita sebut gaib, maka pertanyaan besar tentang kreasi alam mungkin bisa terjawab
Dalam penciptaan langit dan bumi, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah.

semut-ireng

Dimensi keempat dari ruang,  atau dimensi kelima,  bisa dinyatakan berupa Titik.   Dan seperti ditulis oleh TS,  titik adalah tanpa dimensi.   Titik juga awal dan akhir.   Bahasan tentang titik tanpa dimensi termasuk metafisika.

raihanfa

dimensi ke 4 mungkin merupakan hasil lengkungan dari dimensi ke 3 seperti garis membentuk bidang dan bangun datar membentuk bangun ruang, sehingga dapat diasumsikan dimensi ke 4 terbentuk dari bangun ruang dari dimensi ke 3
:kribo: