Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 02:57:57 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 102
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 164
Total: 164

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Transmisi Listrik tanpa kabel

Dimulai oleh superstring39, Mei 08, 2008, 11:50:18 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

superstring39

Bagi yang bermimpi transmisi listrik tanpa kabel sekarang sudah diwujudkan oleh ilmuan dari jepang. pertama digunakan untuk menyalakan lampu di menara tokyo. Prinsip dasarnya menggunakan resonansi kopel magnet (Magnetically coupled resonance). untuk lebih jelasnya : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

zxcvb

Kalo bener, itu hebat. Berarti tidak perlu pasang pipa dan kabel listrik untuk menyalurkan listrik. Tapi ada gak yah bahanyanya?

Karno Giyantono

resonansi kopel

dari satu resonansi kopel kita buat resonansi sampai dua atau tiga lebih alat maka bisa tercipta energi baru

dari satu alat yang menghasilkan resonansi. dan di tempat lain mendapatkan resonansinya sehingga terjadi dua energi baru tanpa mengurangi energi resonansi yang pertama.

ngerti kan...maksudku
"Orang Pintar adalah Orang yang Berusaha Membangun Rumah atau Kehidupan yang Bagus di dunia dan Istana Di Surga"

[move]caranya Belajar dan Bekerja serta Beramal dan Beribadah

prince arthas

maksudnya bro karno... gimana si, bisa dijelaskan secara detail ga?...

muhmus88

iya nieh masih bingung...

jelasin lagi donk masih awam nieh...

menarik tuh....
Surga Itu bukan tentang tempat yang indah, Melaikan Tentang Rasa yang sempurna.

kloningan

Kutip dari: Karno Giyantono pada April 09, 2009, 01:49:06 PM
resonansi kopel

dari satu resonansi kopel kita buat resonansi sampai dua atau tiga lebih alat maka bisa tercipta energi baru

dari satu alat yang menghasilkan resonansi. dan di tempat lain mendapatkan resonansinya sehingga terjadi dua energi baru tanpa mengurangi energi resonansi yang pertama.

ngerti kan...maksudku

kayaknya menarik ni om

sundul ye

si anak gajah

#6
@om karno:
bukannya energinya ditransmisi dalam bentuk gelombang magnetik?
energinya kan dipindah, mana bisa buat energi baru?

lagipula sepertinya efisiensi alat ini belum tentu 100% juga, transmiter bisa saja mengubah sebagian energi yang memanaskan transmiternya, dan gelombang yang ditransmisi juga belum tentu sepenuhnya diterima receiver, bisa saja ada gelombang yang tidak diterima oleh receiver. boro-boro energi baru, transmisi 100% juga sepertinya belum bisa...

bisa om karno jelasin dengan 2 sampai 3 kopel menciptakan energi baru? seperti apa kira-kira mekanismenya?
[move]Keep Moving Forward!!![/move]

syx


si anak gajah

@syx:
yang saya baca di artikelnya itu sih bukan...
pancarannya dengan gelombang magnet berfrekuensi tertentu...
jadi gak semua benda yang ada di sekitarnya yang akan menerima listriknya, tetapi hanya receiver yang punya frekuensi penerima sama...

kaya gelombang radio, kita bisa dengar suara dari stasiun radio, kalau kita menyetel frekuensi receivernya ke frekuensi yang sesuai..
[move]Keep Moving Forward!!![/move]

Idad

Kutip dari: si anak gajah pada Desember 23, 2009, 03:07:00 PM
@syx:
yang saya baca di artikelnya itu sih bukan...
pancarannya dengan gelombang magnet berfrekuensi tertentu...
jadi gak semua benda yang ada di sekitarnya yang akan menerima listriknya, tetapi hanya receiver yang punya frekuensi penerima sama...

kaya gelombang radio, kita bisa dengar suara dari stasiun radio, kalau kita menyetel frekuensi receivernya ke frekuensi yang sesuai..
Hm.., kira-kira akan ada gangguan dengan alat elektronik ga ya?

si anak gajah

gak tahu juga sih, saya juga masih bingung dengan konsep gelombang magnet...
tapi, magnet dan listrik biasanya saling mengganggu kan?

tapi mungkin saja seperti penerima radio, siaran bisa diterima jika penerimanya beresonansi (punya frekuensi sama dengan emiternya)
[move]Keep Moving Forward!!![/move]

Idad


si anak gajah

tapi ingat, mungkin...
hehehehe
yang bisa saya ngerti dari artikelnya sih kira-kira gitu...
[move]Keep Moving Forward!!![/move]

Sikecil


Idad

#14
Kutip dari: Sikecil pada Desember 29, 2009, 11:47:45 AM
Indonesia kapan y ???
Saya rasa bisa segera terwujud,
asal ada dukungan dari seluruh komponen negara.

Saat seluruh (mayoritas) komponen negara menginginkan kemajuan,
baru porses kemajuan dapat dimulai...

Sebetulnya saatnya ktia melakukan tindakan kecil yang bermakna.
Tidak akan ada perubahan tanpa perlakuan..

Ayo, semangat rakyat Indonesia!
Ayo, semangat ilmuan Indonesia!