Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Oktober 10, 2024, 01:50:21 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 63
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 184
Total: 184

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Usulan Percobaan Pembuktian bahwa bumi berotasi

Dimulai oleh Dr.F, September 29, 2014, 09:15:29 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

#120
Kutip dari: mhyworld pada November 30, 2014, 11:27:31 AM
Yg diatas kutipan Hawking ya?
Yup, salah satu materi bahasan dia, yang juga dibahas di buku Grand Design.

Kutip dari: Goen pada Desember 01, 2014, 12:22:16 PM
Inilah klaim heliocentrism terkini berupa konsep Expanding Universe dimana konsep ini didasarkan atas interpretasi redshift sebagai indikator kecepatan. Prinsip "tidak ada pusat di dalam Expanding Universe" inilah yang dikenal sebagai Copernican Principle.
Klaim?
yang cuma modal klaim itu geosentris. Segitu pengennya nyeret pandangan lain biar serendah lu?
Ilmuwan lagi pada bahas soal alasan mengapa alam semesta tidak kolaps akibat pengembangan dsb, lu malah celoteh soal red shift atau copernican principle. Ilmuwan sudah nemu bukti inflasi berupa [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.], lu masih muter kaset soak yang sama.

Boring...

Kutip dari: Goen pada Desember 01, 2014, 12:22:16 PM...According to the general theory of relativity space without ether is unthinkable; for in such space there not only would be no propagation of light, but also no possibility of existence for standards of space and time (measuring-rods and clocks), nor therefore any space-time intervals in the physical sense." [[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]]
Dan kapan Einstein bicara kalau etther itu medium seperti dalam geocentrism?
Ah, abaikan, karna itu yang harus dilakukan praktisi quote mining. :P
Dan bahwa Einstein memagn gak merevisi pandangannya tentang ether, lalu kenapa lu ngotot Einstein dengan relativitas umumnya nyokong omong kosong lu? Oops, quote mining, sori langsung lupa :p

kesalahan terbesar Einstein dalam bicara masalah alam semesta adalah soal [God doesn't play dice]. Karena fisika kuantum dalam pembentukan alam semesta justru menunjukkan sebaliknya, yakni [God plays dice].

Sori, tapi sungguh susah betah meladeni tulisan membosankan lu  :P

Pi-One

Ngutip wiki soal relativitas umum Einstein, tapi sengaja mengabaikan bagian di artikelnya dimana ether merujuk ke medan gravitasi atau kelengkungan ruang-waktu akibat massa (gravitasi dalam definisi Einstein, yang berbeda dengan konsep gravitasi Newton). Begitulah quote miner ...

Goen

Kutip dari: mhyworld pada Desember 01, 2014, 04:58:18 PMMemang jadi keliru kalau menggunakan teori yang anda ikuti. Apakah kerangka acuan cahaya secara otomatis menjadi kerangka acuan mekanis? Contoh yang dapat dijumpai sehari-hari, cahaya dibelokkan oleh gradasi density udara panas dekat permukaan tanah dalam efek fatamorgana. Namun peluru yang ditembakkan searah dengan cahaya tersebut tidak serta merta mengikuti lintasannya.
Pernah dengar:

"Spacetime tells matter how to move; matter tells spacetime how to curve." [John Wheeler, "A Journey Into Gravity and Spacetime," hal. xi]

Sulit dinalar rasanya, membicarakan materi terkecil sejagad raya yang menjadi acuan cahaya, tapi tidak bagi hal-hal yang lebih besar dari itu. :)

Kutip dari: mhyworld pada Desember 01, 2014, 05:01:33 PMTanpa percepatan, interferometer itu akan diam atau bergerak lurus beraturan. Benda bergerak melingkar karena ada percepatan yang arahnya tegak lurus dengan arah gerak liniernya.
Percepatan semacam ini di sebut sebagai GAYA. Tidak harus gerak melingkar, bahkan gerak lurus juga butuh gaya.

Lagipula, dalam eksperimen Sagnac, cahaya tidak terpengaruh dengan kecepatan interferometer. Karena acuan cahayanya adalah bumi dan bergerak konstan di acuan ini, bukan acuan dari interferometer itu sendiri. Sehingga, saat dua cahaya dipisah, salah satunya lebih cepat sampai ke detektor karena arahnya berlawanan dengan arah interferometer.

Ilustrasi saat interferometer Sagnac diam:



Ilustrasi saat interferometer Sagnac bergerak:



Goen

Kutip dari: Pi-One pada Desember 01, 2014, 08:56:27 PMKlaim?
yang cuma modal klaim itu geosentris. Segitu pengennya nyeret pandangan lain biar serendah lu?
Ilmuwan lagi pada bahas soal alasan mengapa alam semesta tidak kolaps akibat pengembangan dsb, lu malah celoteh soal red shift atau copernican principle.
Oh, jadi redshift sudah tidak relevan lagi sebagai dalil Expanding Universe? Jadi, selama ini Expanding Universe adalah pseudo sains yang berdalilkan omong-kosong? ;D

KutipIlmuwan sudah nemu bukti inflasi berupa [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.], lu masih muter kaset soak yang sama.
Mari kita analisa apa itu gravitational waves. Dari sebuah artikel wawancara langsung dengan peneliti BICEP2:

Because the cosmic microwave background is a form of light, it exhibits all the properties of light, including polarization. On Earth, sunlight is scattered by the atmosphere and becomes polarized, which is why polarized sunglasses help reduce glare. In space, the cosmic microwave background was scattered by atoms and electrons and became polarized too.

"Our team hunted for a special type of polarization called 'B-modes,' which represents a twisting or 'curl' pattern in the polarized orientations of the ancient light," said BICEP2 co-leader Jamie Bock, a professor of physics at Caltech and NASA's Jet Propulsion Laboratory (JPL).

Gravitational waves squeeze space as they travel, and this squeezing produces a distinct pattern in the cosmic microwave background. Gravitational waves have a "handedness," much like light waves, and can have left- and right-handed polarizations.

"The swirly B-mode pattern is a unique signature of gravitational waves because of their
handedness," Kuo said.
["Physicists Find Evidence of Cosmic Inflation: First direct evidence of cosmic inflation supports origin theory of the universe," By Bjorn Carey, Stanford News Service, 17 Mar 2014.]

Intinya, tim BICEP2 mencari tanda-tanda gravitational waves akibat Big-Bang di CMB (Cosmic Microwave Background). Tanda-tanda itu berupa ketidak-aturan yang membentuk lipatan-lipatan dengan pola "B-modes" di CMB.

Hal yang mengganjal adalah, CMB muncul sekitar 380 ribu tahun setelah Big-Bang.

The CMB is a snapshot of the oldest light in our Universe, imprinted on the sky when the Universe was just 380,000 years old. [en.wikipedia.org/wiki/Cosmic_microwave_background]

Bagaimana bisa gravitational waves tercetak sebagai bentuk ketidak-aturan pada CMB yang munculnya belakangan? Ajaibnya, dampak dari Cosmic Inflation (A.K.A Expanding Universe) adalah menghilangkan hampir segala bentuk inhomogeneity (ketidak-aturan) akibat Big-Bang itu sendiri.

In the Big Bang model for the formation of the universe, Inflationary Cosmology predicts that after about 10^−37 seconds the nascent universe underwent exponential growth that smoothed out nearly all inhomogeneities. [Idem.]

Sebelum jauh-jauh ke gravitational waves, CMB diklaim sebagai bukti Big-Bang tanpa menoleh sedikit pun kepada alternatif-alternatif lain. Salah satunya:

"The Cosmic Microwave Background Radiation can be either the remainder of the high temperature explosion of the super-dense substance or the total radiation of all stars of the stationary universe with the said dissipation of the energy of light. [N. A. Zhuck, V.
V. Moroz, A. A. Varaksin, "Quasars and the Large Scale Structure of the Universe," Spacetime and Substance, International Physical Journal, Ukraine, Vol. 2, No. 5 (10) 2001, hal. 193.]

Ajaib benar. ;D

Semakin ajaib, observasi BICEP2 soal gravitational waves terlalu dibesar-besarkan sebagai bukti Expanding Universe, tetapi setelah data-datanya di teliti ulang ternyata tidak lebih dari sekedar "pencitraan" belaka. Silahkan baca:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

KutipDan kapan Einstein bicara kalau etther itu medium seperti dalam geocentrism?
Ah, abaikan, karna itu yang harus dilakukan praktisi quote mining. :P
Memang ether dalam geocentrism itu seperti apa?

KutipDan bahwa Einstein memagn gak merevisi pandangannya tentang ether, lalu kenapa lu ngotot Einstein dengan relativitas umumnya nyokong omong kosong lu? Oops, quote mining, sori langsung lupa :p
Saya tidak perlu Relativitas untuk mendukung "omong-kosong" saya. Saya cuma perlu menunjukkan bahwa Relativitas tidak bisa membantah "omong-kosong" saya. Bisa bedakan itu?

Kutipkesalahan terbesar Einstein dalam bicara masalah alam semesta adalah soal [God doesn't play dice]. Karena fisika kuantum dalam pembentukan alam semesta justru menunjukkan sebaliknya, yakni [God plays dice].
Pseudo sains memang sudah biasa bawa-bawa Tuhan. ;D

KutipSori, tapi sungguh susah betah meladeni tulisan membosankan lu  :P
Tidak ada paksaan, kok, untuk meladeni saya. Dipersilahkan meladeni yang lain.

Jangan lupa, "Lambaikan dulu tangan Anda ke kamera." ;D

Kutip dari: Pi-One pada Desember 02, 2014, 09:21:58 AMNgutip wiki soal relativitas umum Einstein, tapi sengaja mengabaikan bagian di artikelnya dimana ether merujuk ke medan gravitasi atau kelengkungan ruang-waktu akibat massa (gravitasi dalam definisi Einstein, yang berbeda dengan konsep gravitasi Newton). Begitulah quote miner ...
Wikisource yang ini?

en.wikisource.org/wiki/Ether_and_the_Theory_of_Relativity

Itu adalah isi keseluruhan surat Einstein ke Universitas Leyden 1920. Dan tak satu pun isi dari surat itu yang menyatakan, "...ether merujuk ke medan gravitasi atau kelengkungan ruang-waktu akibat massa."

*Sudah biasa disangkal sama Relativist Wannabe. ;D

Farabi

Secara simulasi komputer, saya menggunakan geocentris dimana benda benda yang ada di sekitar saya saya gerakkan. Jadi semua benda di "translate" berdasarkan titik pelihat. Tapi harus diperhatikan juga tanggapan mhyworld yang mengatakan, semua benda angkasa harus berotasi melebihi kecepatan cahaya untuk bisa memutari bumi, karena alam semesta itu luas.
Secara simulasi mungkin benar bahwa alam semesta mengelilingi bumi, tapi itu hanya komputer dimana konsepnya berbeda, konsepnya hanya pelihat menjadi titik pusat karena keterbatasan prosesor, tapi alam semesta itu lain lagi. Lebih masuk diakal bumi lah yang mengelilingi alam semesta.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

#125
Kutip dari: Goen pada Desember 02, 2014, 12:19:03 PM
Oh, jadi redshift sudah tidak relevan lagi sebagai dalil Expanding Universe?
Tuh, quote miner...
Sekali ada tanggapan, langsung dibelokkan sesukanya. Sudah jadi jurus otomatis mereka.
Cuma mau ngambil sumber yang sesuai klaim mereka, kalau perlu cuma ngutip bagian tertentu dan buang sisanya.

CMB sampai sekarang pun masih jadi bukti big bang. Gak ada yang bilang itu sama sekali bukan bukti (kecuali kreasionis macam lu, tentunya), cuma tiap data tentu saja perlu diuji lagi untuk menilai validitasnya.

Kutip dari: Goen pada Desember 02, 2014, 12:19:03 PM
Hal yang mengganjal adalah, CMB muncul sekitar 380 ribu tahun setelah Big-Bang.
Dan angka 380 ribu tahun itu angka apa?
Itu adalah jejak dari bibit bintang dan galaksi yang masih bisa kita lihat sekarang.
KutipWhy is it so important to study the cosmic microwave background?
The cosmic microwave background (CMB) is the furthest back in time we can explore using light. It formed about 380,000 years after the Big Bang and imprinted on it are traces of the seeds from which the stars and galaxies we can see today eventually formed. Hidden in the pattern of the radiation is a complex story that helps scientists to understand the history of the Universe both before and after the CMB was released.
Intinya, batas pengamatan kita berdasar cahaya adalah 380 ribu tahun pasca big bang.

Kutip dari: Goen pada Desember 02, 2014, 12:19:03 PM"The Cosmic Microwave Background Radiation can be either the remainder of the high temperature explosion of the super-dense substance or the total radiation of all stars of the stationary universe with the said dissipation of the energy of light. [N. A. Zhuck, V.
V. Moroz, A. A. Varaksin, "Quasars and the Large Scale Structure of the Universe," Spacetime and Substance, International Physical Journal, Ukraine, Vol. 2, No. 5 (10) 2001, hal. 193.]
lalu?
lantas itu nyangkal CMB adalah bukti big bang?

Kutip dari: Goen pada Desember 02, 2014, 12:19:03 PMSemakin ajaib, observasi BICEP2 soal gravitational waves terlalu dibesar-besarkan sebagai bukti Expanding Universe, tetapi setelah data-datanya di teliti ulang ternyata tidak lebih dari sekedar "pencitraan" belaka. Silahkan baca:
yang gak baca itu bukannya lu?
Ilmuwan di sana cuma bicara soal kemungkinan lain. Misal adanya penyimpangan karena prediksi yang keliru atau apa. gak ada bilang menyangkal hasilnya.

Ah, peduli apa quote miner soal itu?

Kutip dari: Goen pada Desember 02, 2014, 12:19:03 PM
Memang ether dalam geocentrism itu seperti apa?
Malah bertanya?

Kutip dari: Goen pada Desember 02, 2014, 12:19:03 PMSaya tidak perlu Relativitas untuk mendukung "omong-kosong" saya. Saya cuma perlu menunjukkan bahwa Relativitas tidak bisa membantah "omong-kosong" saya. Bisa bedakan itu?
Gak. :P
Karena bagi quote miner macam lu memang gak ada bedanya, selama bisa diquote mining.

Kutip dari: Goen pada Desember 02, 2014, 12:19:03 PMWikisource yang ini?

en.wikisource.org/wiki/Ether_and_the_Theory_of_Relativity

Itu adalah isi keseluruhan surat Einstein ke Universitas Leyden 1920. Dan tak satu pun isi dari surat itu yang menyatakan, "...ether merujuk ke medan gravitasi atau kelengkungan ruang-waktu akibat massa."
Cukup pahami isinya, gak perlu dijejalkan paksa ke kepala kalau ether di sana sama sekali gak merujuk ke medium apapun. karena lu otomatis membengkokkan fakta biar sesuai omong-kosong lu. Abaikan juga segala tulisan ilmuwan lain, kalau mereka memberi penjelasan yang sama namun maknanya berbeda dengan yang dipercaya quote miner macam lu... :)

*Satu alasan gak tanya bagaimana tata surya dan alam semesta terbentuk versi kreasionis, karena gak pengen sakit perut dengar omong kosong lain :)
Tapi quote miner memang gak akan mampu ngerti :)

Kutip dari: Farabi pada Desember 02, 2014, 08:10:11 PM
Secara simulasi komputer, saya menggunakan geocentris dimana benda benda yang ada di sekitar saya saya gerakkan. Jadi semua benda di "translate" berdasarkan titik pelihat.
berdasar [realitas bergantung model], memang memungkinkan membuat moodel dimana bumi jadi pusat alam semesta.
Sama halnya kalau kita masuk ke dalam ruangan yang dikelilingi kaca cembung, kita melihat dunia di luar kaca yang amat berbeda dengna kalau kita melihatnya tanpa kaca cembugn tadi. tapi kita tetap bisa menganggap dunia di balik kaca cembung yang kita lihat sebagai realitas - cuma kita harus menerapkan aturan/hukum yang berbeda dengan kalau melihatnya tanpa kaca cembung.

Kutip dari: Farabi pada Desember 02, 2014, 08:10:11 PMTapi harus diperhatikan juga tanggapan mhyworld yang mengatakan, semua benda angkasa harus berotasi melebihi kecepatan cahaya untuk bisa memutari bumi, karena alam semesta itu luas.
Lupa kalau ada jurus khas kreasionis-quote miner yang bernama [dispensasi]?
Apalagi kalau masukin faktor supranatural, segalanya jadi mungkin  :P

Goen

Kutip dari: Pi-One pada Desember 03, 2014, 09:58:36 AM
Tuh, quote miner...
Sekali ada tanggapan, langsung dibelokkan sesukanya. Sudah jadi jurus otomatis mereka.
Cuma mau ngambil sumber yang sesuai klaim mereka, kalau perlu cuma ngutip bagian tertentu dan buang sisanya.
Simpel, tho, tinggal ditanggapi saja postingan saya soal redshift. Jangan kabur bawa bahasan baru soal gravitational waves. ;D

KutipCMB sampai sekarang pun masih jadi bukti big bang. Gak ada yang bilang itu sama sekali bukan bukti (kecuali kreasionis macam lu, tentunya), cuma tiap data tentu saja perlu diuji lagi untuk menilai validitasnya.
Klaim lagi. Typical. ;D

KutipDan angka 380 ribu tahun itu angka apa?
Itu adalah jejak dari bibit bintang dan galaksi yang masih bisa kita lihat sekarang.Intinya, batas pengamatan kita berdasar cahaya adalah 380 ribu tahun pasca big bang.
Hal sesimpel ini saja tidak paham. Why I'm not surprise? ;D

CMB terbentuk 380 ribu tahun setelah Big-bang. Big-bang dulu baru CMB. Efek dari Big-bang adalah gravitational wave.  Harapan Big-banger gravitational wave tercetak pada CMB yang baru muncul belakangan? Ajaib. ;D

Kutiplalu?
lantas itu nyangkal CMB adalah bukti big bang?

Ah, peduli apa quote miner soal itu?
Bisa baca, kan?
Jika ada alternatif lain tentang asal-usul CMB, kenapa DIKLAIM sepihak sama Big-banger?

Sudah tidak heran. Typical. ;D

Kutipyang gak baca itu bukannya lu?
Ilmuwan di sana cuma bicara soal kemungkinan lain. Misal adanya penyimpangan karena prediksi yang keliru atau apa. gak ada bilang menyangkal hasilnya.
Nope. Baca lagi:

But the new analyses suggest that the twisting patterns in the CMB polarization could just as easily be accounted for by dust in the Milky Way.

Jurus klaim Big-banger. Typical. ;D

KutipMalah bertanya?
Anda sendiri kan yang tanya, "Dan kapan Einstein bicara kalau etther itu medium seperti dalam geocentrism?"

Dimana saya bicara ether itu medium seperti dalam geocentrism? ;D

KutipGak. :P
Karena bagi quote miner macam lu memang gak ada bedanya, selama bisa diquote mining.
Cukup pahami isinya, gak perlu dijejalkan paksa ke kepala kalau ether di sana sama sekali gak merujuk ke medium apapun. karena lu otomatis membengkokkan fakta biar sesuai omong-kosong lu. Abaikan juga segala tulisan ilmuwan lain, kalau mereka memberi penjelasan yang sama namun maknanya berbeda dengan yang dipercaya quote miner macam lu... :)
Biasa ajalah. Gak perlu terguncang begitu. ;D

Kutip*Satu alasan gak tanya bagaimana tata surya dan alam semesta terbentuk versi kreasionis, karena gak pengen sakit perut dengar omong kosong lain :)
Tapi quote miner memang gak akan mampu ngerti :)
Daripada mencemooh kreasionis, mendingan dijawab, tuh, teka-teki Big-banger:

1. Apa penyebab Big-bang?
2. Mana itu bukti Dark Matter?
3. Darimana asal Dark Energy?
;D

KutipLupa kalau ada jurus khas kreasionis-quote miner yang bernama [dispensasi]?
Apalagi kalau masukin faktor supranatural, segalanya jadi mungkin  :P
Lupa kalo udah dijawab? ;D

__________

#127
Gaya sentripetal mengikuti rotasi alam semesta sedangkan gaya sentrifugal memperlambat revolusi bintang-bintang. Semua itu jadi absurd ketika kita lihat fakta bahwa sebagian bintang bergerak ke spektrum merah permanen dan sebagian bintang justru bergerak ke spektrum biru dan merah bergantian, bahkan ada yang lenyap dan muncul bergantian. Kalau memang buminya yang diam berarti bintang2 tsb mampu bergerak bolak-balik setiap tahun, mendekat dan menjauh dari bumi tanpa mengikuti putaran sentripetal atau sentrifugal dari pusat massa.

Gaya sentripetal mengikuti rotasi alam semesta sedangkan gaya sentrifugal memperlambat revolusi bintang-bintang. Semua itu jadi absurd ketika kita lihat fakta bahwa asteroid tetap pada bentuknya (sepanjang orbit asteroid adalah bebatuan). Apakah geocentrist punya gambaran orbit asteroid itu seperti apa dan mengelilingi apa, dan bagaimana orbit asteroid itu tidak bertabrakan dengan planet-planet atau matahari yang berevolusi?

Dengan berlandaskan teori gaya sentripetal-sentrifugal geosentris, semua asteroid itu seharusnya sudah buyar. atau sebagian terbakar oleh matahari kalau orbitnya tetap utuh.



Pi-One

#128
Kutip dari: Goen pada Desember 03, 2014, 12:46:15 PM
Simpel, tho, tinggal ditanggapi saja postingan saya soal redshift. Jangan kabur bawa bahasan baru soal gravitational waves. ;D
Bosan.
Toh mau ditanggapi gimana, lu tinggal comot argumen yang kontra dan setelah itu ngotot doang.
Tipikal quote miner. Fakta saja, red shift adalah fakta fisika dan fakta astronomi. Bintang dan galaksi yang bergerak menjauhi kita menunjukkan pola red shift. Sedang galaksi seperti Andromeda, galaksi dalam kluster yang sama dengan galaksi bima sakti dan bergerak mendekati galaksi kita adalah blueshift.

Toh klaim sanggahan terhadap redshift modal big bang sudah ada sejak tahun 60-an, dan utamanya diusung oleh penyokong teori steady state atau modifikasi lanjutannya.

Kutip dari: Goen pada Desember 03, 2014, 12:46:15 PMCMB terbentuk 380 ribu tahun setelah Big-bang. Big-bang dulu baru CMB. Efek dari Big-bang adalah gravitational wave.  Harapan Big-banger gravitational wave tercetak pada CMB yang baru muncul belakangan? Ajaib. ;D
Ajaib?
Dibilang CMB adalah pelacakan tertua dari big bang berdasar cahaya.
Andai ada jejak yang lebih tua, sudah gak terlacak saat ini.
Pengukurna nilai bisa terdistorsi, hingga lebih besar dari aslinya, tapi gak nyangkal hasilnya.
Oops, itu gak masuk hitungan quote miner :P

Daripada dengan modal itu masih klaim alam semesta berusia ribuan tahun - itu sudha bukan ajaib lagi, tapi dongeng :)

Sudah tidak heran. Typical. ;D
Nope. Baca lagi:

Kutip dari: Goen pada Desember 03, 2014, 12:46:15 PM
Anda sendiri kan yang tanya, "Dan kapan Einstein bicara kalau etther itu medium seperti dalam geocentrism?"

Dimana saya bicara ether itu medium seperti dalam geocentrism? ;D
Dan penjelasan Einstein konsisten kalau itu adalah medan gravitasi, atau kelengkungan ruang-waktu dalam relativitas umum.
Dan quote miner maksa itu ether dari konsep geosentris.
Lulusan APi mungkin :P

*Terus saja membodoho sesama bangsa sendiri.
Atau mungkin ambisi Goen adalah melebihi 'popularitas' Karno Gendengtono tempo hari, yang nyangkal hukum kekekalan energi...  ::)

nʇǝʌ∀

Gaya sentripugal mampu menahan/memperlambat bintang-bintang supaya tidak bergerak melebihi kecepatan cahaya sehingga meskipun alam semesta berotasi selama 23 jam lebih per satu putaran penuh, ternyata bintang-bintang tidak ikut bergerak mengelilingi pusat massa karena terpengaruh oleh putaran sentripugal, mereka hanya makin lambat, bahkan ada yang diam... Itu artinya apapun partikel atau materi di dalam alam semesta ini TERMASUK yang mampu bergerak melebihi kecepatan cahaya dapat terpengaruh oleh putaran sentripugal ether ini. Tapi ternyata cahaya sendiri malah tidak terpengaruh. anda akan menemukan dilema disini :

-Kalau putaran sentripugal itu ada, seharusnya cahaya juga ikut terpengaruh.

-Tapi kalau putaran sentripugal itu tidak ada, berarti bintang-bintang ikut mengelilingi pusat massa melebihi kecepatan cahaya artinya seharusnya kita tidak bisa melihat bintang-bintang dan bintang-bintang tsb memiliki massa imajiner.

Kecuali kalau luar angkasa ini void, maka gravitasi benda-benda langit inilah yg menyebabkan kestabilan orbit tapi tetap tidak mempengaruhi cahaya, kecuali black hole. Toh tidak ada yang menyamai atau melebihi kecepatan cahaya. dan black hole sendiri tidak berada di seluruh bagian alam semesta sehingga tidak mempengaruhi semua yang ada di alam semesta. ini beda dengan konsep ether.


                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

nʇǝʌ∀

#130
dan satu hal lagi, kalau memang kekuatan putaran sentripugal dari pusat massa itu makin jauh makin lemah pengaruhnya, maka seharusnya bulan berevolusi jauh lebih cepat daripada matahari, karena lokasi bulan lebih dekat ke bumi dan massa matahari sangat jauh lebih besar daripada massa bulan. dan dalam sebulan kita akan mengalami bulan purnama lebih dari 1 atau 2 kali. intinya tidak akan pernah mengalami purnama sebulan sekali.

apakah karena zona equilibrium tadi? kalau iya berarti cahaya juga dapat terpengaruh di zona itu. karena di zona itulah bulan dan matahari "melambat". cahaya juga harusnya ikut melambat.


EDIT :

oh, mungkin maksudnya gaya sentripetal DAN sentripugal itu saling bertabrakan sehingga benda-benda langit yang berada jarak tertentu dari pusat massa menjadi makin lambat. sedangkan bintang2 nun jauh di sana tidak bergerak karena gaya sentripugal DAN sentripetal itu kurang atau bahkan tidak mempengaruhi mereka? mungkin begitu maksudnya ?


                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

mungkin maksudnya yang makin jauh makin lemah pengarunya itu BUKAN CUMA sentripugalnya saja. Jadi sentripetalnya juga. Jadi mungkin itu yg dimaksud si Goen sebagai zona equilibrium. Artinya semakin jauh dari pusat massa, maka zona equilibrium akan makin lemah bahkan tidak mempengaruhi. Lalu bagaimana dengan bintang2 yang bolak balik redshift dan blueshift?
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

nʇǝʌ∀

saya tetap berpegang pada teori heliosentris. Hanya saja, Copernican Principle tidak harus dipegang teguh.

Namun, dengan berlandaskan pada hukum Newton "sederhana" pun yg dibawa tempo hari, lebih masuk akal menaksir hukum pergerakan benda langit versi heliocentrism tanpa melanggar Copernican Principle (meski saya nggak bermaksud membela Copernican P.). Untuk n-body problem, hipotesis yang rasional lebih cocok kepada hukum Newton tsb ketimbang konsep ether dan pusat massa yg berada di lokasi Bumi.

Kalau ada bintang-bintang yang bergerak ke redshift dan secara "seimbang" menjauh dari pengamat di Bumi, itu karena pengaruh keseimbangan yang tercipta dari gaya pusat gravitasi dan gaya sentripugal dari sekian banyak benda langit. Hanya saja, keseimbangan itu berubah-ubah "sedikit". Jadi Copernican P. sebenarnya masih tidak bisa divonis salah begitu saja dengan observasi redshift tsb. yang menyebabkan Bima Sakti atau bahkan tata surya kita "seolah" tetap berada di "tengah" alam semesta justru karena ada banyak pusat gravitasi di alam semesta. Sehingga gaya-gaya yang tercipta oleh mereka inilah yang menahan Bima Sakti atau atau tata surya kita tetap di "tengah". Jadi bukan karena ada pusat massa di lokasi Bumi.

lagipula, nggak semua bintang dan galaksi menjauh dari Bumi kan..

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

nʇǝʌ∀

#133
Klaim geocentrism dimana terjadi gaya sentripugal yang timbul akibat gaya sentripetal pusat massa pada akhirnya malah kontradiktif dengan fakta sabuk asteroid yg tidak "berantakan". Tentu harus ada pusat gravitasi yang massanya lebih besar daripada asteroid yg mempertahankan kestabilan sabuk asteroid yg dipenuhi bebatuan itu (dimana si pusat gravitasi ini dikelilingi oleh asteroid). Dalam versi heliosentrime, sabuk asteroid mengelilingi matahari. Bagaimana dengan versi geosentrisme, kalau memang sabuk asteroid itu ada di antara Mars dan Jupiter, mengelilingi apakah dia? well lihat modelnya seperti apa bentuknya kemudian cocokkan dengan observasi. Malah jadi tidak cocok dengan model geosentrisme kan?

Kalau ada pusat massa di lokasi Bumi seperti klaim geocentrism, maka sabuk asteroid tentu akan "berantakan" semua karena terjadi "tabrakan" antara gaya sentripetal pusat massa dan gaya sentripugal yang dihasilkan. Dan tidak ada bintang-bintang yang bergerak ke redshift dan blueshift bergantian, muncul dan hilang bergantian. dan kalau galaksi Andromeda mendekat ke Bumi seharusnya benda langit yang lebih dekat ke Bumi juga ikut ketarik ke pusat massa juga. mengapa pusat massa itu tidak membuat matahari tertarik ke pusat massa, tapi galaksi Andromeda malah mendekat ?


                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

nʇǝʌ∀

#134
Dan satu hal lagi, ketidakkonsistenan geosentrisme kelihatan pada klaimnya bahwa pusat massa tidak punya gaya gravitasi super besar yang menyedot lebih kuat daripada Black Hole, tapi tetap mengklaim body bermassa lebih kecil tertarik oleh body bermassa lebih besar pada benda langit yg lain. Sementara dalam heliosentrisme, klaim body bermassa lebih besar lah yang lebih kuat gaya tariknya ini berlaku pada semua celestial bodies. Seharusnya dengan hukum Newton yg tempo hari dibawa, justru teori heliosentris-lah yg lebih masuk akal. Dan tetap tidak harus melanggar Copernican P. meskipun disodorkan observasi redshift yg tempo hari dibawa di thread ini. Again, saya nggak bermaksud membela Copernican. P.



                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!