Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 04:22:51 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 165
Total: 165

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Artikel ForSa - Apa sih Inflasi itu?

Dimulai oleh reborn, Februari 19, 2011, 01:33:52 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

reborn

Berbicara tentang inflasi maka yang umumnya akan terjadi adalah kenaikan harga, penurunan tingkat pendapatan rill, melemahnya konsumsi agregat, dan ekspor - impor yang terganggu. Fenomena - fenomena tersebut memang umumnya terjadi ketika inflasi namun dengan catatan kondisi itu baru akan terjadi ketika inflasi sudah  berada pada level di atas 10%. Untuk lebih jelasnya saya akan menguraikan tentang hakikat dari inflasi itu sendiri.
   
Inflasi merupakan suatu keadaan dimana peredaran uang secara umum lebih besar dibandingkan peredaran barang di suatu negara pada periode tertentu. Suatu negara atau wilayah baru dapat dikatakan menghadapi inflasi apabila terpenuhi 3 syarat antara lain:

1. Kenaikan harga
2. Terjadi secara umum
3. Berlangsung terus menerus

Artikel selengkapnya

topazo

Apakah inflasi hanya terjadi karena peredaran uang yang lebih besar daripada peredaran barang?
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Dhanang.Wibowo

Pada umumnya iya.

Kelangkaan (dan utilitas, sebenarnya) mempengaruhi nilai suatu barang. Uang juga barang, jadi hukum kelangkaan ini pun berlaku padanya.

Fariz Abdullah

Laju atau level inflasi 5%, 10%, itu artinya apa ya..Maksudnya prosentase terhadap apa? Cara menghitungnya gimana? 
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Farabi

Biasanya maksudnya pertahun harga barang naik 10%.
Jadi di indonesia itu sudah distandarkan bahwa jumlah uang yang beredar hanya boleh 6000 T saja, dimana pertahun pajak 20% dari itu, jadi seluruh barang yang diproduksi kalau ditotalkan harganya harus 6000T, mematok harga lebih dari itu, ya tidak akan terbeli karena uangnya sudah tidak ada, kecuali tahun depan dijual lagi karena pajak sudah mengucur.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Jadi waktu dulu The Fed yang tidak lain adalah badan keuangan di USA yang dulunya bukan milik pemerintah begini caranya. Mereka mengumpulkan orang orang kaya yang mempunyai barang, kemudian barang barang tersebut mereka labeli dan diberikan kepada masyarakat berupa kupon kalau mereka mau bekerja untuk The Fed, sekarang, kupon tersebut bernama Dollar.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

#6
Oh iya, secara teori memang 6000T yang beredar, tapi ternyata produksi barang target tidak tercapai, jadi barang nilainya kurang dari itu, nah untuk mengakali akhirnya dinaikkan lah suku bunga, supaya banyak orang nabung, tapi pasti ini bakal jadi masalah deh. Tarolah Pemerintah pengen uang beredar 3000T dari total 6000T. Berarti pemerintah harus bayar 5% pertahun kepada nasabah. 5% dari 3000T adalah 15 T pertahun, kalau ternyata target pajak 1200T tercapai, 15T cetek lah, kalau enggak??? Mampus tuh. ;D Kalau harga barang 3000T berarti pajak yang terkumpu ya cuma 600T dong. 

Oke jangan naikkan suku bunga, berarti harga barang harus naik supaya harganya sesuai dengan 6000T hayo mau pilih yang mana???


;D Pasti pada pening tuh pemerintah. Selamet yee. Hujat rame rame yok, kayaknya pemerintah pada oon semua.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada Oktober 21, 2011, 11:11:09 AM
Oh iya, secara teori memang 6000T yang beredar, tapi ternyata produksi barang target tidak tercapai, jadi barang nilainya kurang dari itu, nah untuk mengakali akhirnya dinaikkan lah suku bunga, supaya banyak orang nabung, tapi pasti ini bakal jadi masalah deh. Tarolah Pemerintah pengen uang beredar 3000T dari total 6000T. Berarti pemerintah harus bayar 5% pertahun kepada nasabah. 5% dari 3000T adalah 15 T pertahun, kalau ternyata target pajak 1200T tercapai, 15T cetek lah, kalau enggak??? Mampus tuh. ;D Kalau harga barang 3000T berarti pajak yang terkumpu ya cuma 600T dong. 

Oke jangan naikkan suku bunga, berarti harga barang harus naik supaya harganya sesuai dengan 6000T hayo mau pilih yang mana???


;D Pasti pada pening tuh pemerintah. Selamet yee. Hujat rame rame yok, kayaknya pemerintah pada oon semua.

Thanks gan pencerahannya..
Prosentase tadi memang dari Delta Harga..Saya googling, katanya salah satu cara menghitungnya adalah Delta CPI (Consumer Price Index)..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Farabi

Naikin harga biar 6000T massa ngamuk, apalagi kalo harga beras naik dan gas, disubsidi duitnya mana? Sampe bulan ini baru kekumpul 600T, beban hutang aja 200T/pertahun, beban subsidi 200T, anggaran pendidikan 200T
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Saya kasih petunjuk deh:
Mening mahal tapi kebeli, atau murah tapi ga kebeli?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada Oktober 21, 2011, 02:04:50 PM
Saya kasih petunjuk deh:
Mening mahal tapi kebeli, atau murah tapi ga kebeli?

Saya milih yang pertama gan..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]