Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 02:42:01 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 102
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 133
Total: 133

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

berbohong dengan statistik

Dimulai oleh cignus, November 10, 2009, 09:19:12 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

cignus

saya bingung kok masih ada aja iklan yg masih menggunakan ilmu statistik dengan cara yg tidak benar bahkan iklan tersebut dikeluarkan oleh instansi pemerintah. salah satu iklan pemerintah mengatakan setiap satu jam wanita indonesia terkena nyumanpapiloma (sori klo salah tulisannya). ini merupakan penggunaan ilmu statistik yg salah kaprah. bila qta ingin menghitung peluang seharusnya jumlah suatu kejadian dibagi dengan ruang sampelnya. tetapi pada iklan  pemerintah tersebut jumlah kejadian dibagi dengan ruang sampel yg tidak ada hubungannya, jumlah kejadian tersebut (wanita sakit) dibagi dengan jumlah jam/waktu dalam selama pengambilan sampel. sedangkan dalam statistik kejadian tersebut seharusnya dibagi dengan banyaknya wanita indonesia bukan dengan waktu karena ini gak ada hubungannya, bila qta berusaha membagi kejadian dengan yg bukan sampel dari sebuah kejadian maka kelihatan peluang sebuah kejadian amat besar. coba kalian pasti pernah dengar bahwa setiap 2 detik ada seorang yg terkena HIV, gila ngeri banget ya!!!!

tips membaca data statistik:
1. bila membaca rata2 lihat dulu yg dimaksud rata2 disini apa, apakah mean (kejadian dibagi jumlah sampel), median (nilai tengah), ato modus (nilai terbanyak), karena ketiganya sering disebut rata2. bila perlu lihat dulu data2nya, saya pikir ini juga penting, ada sebuah data yg nilainya sangat besar sehingga dapat mempengaruhi/mengaburkan rataan secara keseluruhan. sebagai contoh bila dikatakan rata2 penghasilan sebuah perusahaan adalah 9 juta, qta harus mengetahui lebih lanjut berapa jumlah buruh, karyawan, menejer, dan direkturnya dan penghasilan masing-masing. karena jumlah direktur yg hanya satu dapat meningkatkan jumlah rata2 secara signifikan. coba aja berapa rata2 10 orang buruh yg penghasilannya 800.000 digabungkan dengan 1 menejer yg penghasilannya 100 juta, rata2nya menjadi sekitar 9jutaan. qta tentulah menganggap bahwa kebanyakan orang yg bekerja di perusahaan tersebut bergaji kurang lebih9 jutaan, padahal  satu menejer atau satu direktur (direktur juga karyawan lo), dapat meningkatkan hasil rata-rata secara signifikan.

2.  bila ditunjukkan dalam bentuk grafik lihat skala grafiknya, hal ini penting terkadang ada aja orang yg meningkatkan sklala pada skala y yg tidak sebanding dengan skala x agar terlihat naik. atau pada skala tahun kemarin dengan tahun sekarang dibedakan agar terlihat naik.

3. terus apaan lagi ya, pengambilan sampel. pengambilan sampel amat penting untuk diselidiki karena bila qta tidak adil dalam menentukan sampel maka peluang akan terlihat besar. salah satu iklan ditv pernah berkata 7 dari wanita indonesia menggunakan pembalut A, apa iya bener. saya dapat memperkirakan bagaimana mereka mengambil sampel penelitiannya, dengan cara membagikan selembaran kertas yg bisa diisi dalam bungkus pruduk tersebut, dengan begini seorang yg menggunakan pembalut A akan mengirimkannya kembali dan bilang bahwa "saya puas memakai pembalut ini" sedangkan seorang yg tidak menggunakan atau tidak puas terhadap pembalut ini tidak akan mengirimkan kembali selembaran tersebut (kecuali sedikit), dan hasilnya qta dapat lihat peluang sebuah kejadian yg besaaar. untuk promosi
ya pokoknya bangsa ini mulai kritislah, biar mind setnya terbentuk, gak mudah ditipu karena berbohong dengan statistik adalah berbohong yg paling kejam.

Social Permutation

amatan yang baik sodara cignus!...namanya juga manusia mau yang gampang aja gitu bro...
All Waves, Rise now and Become my Shield, Lightning, Strike now and Become my Blade

soviet regarda

Kutipya pokoknya bangsa ini mulai kritislah, biar mind setnya terbentuk, gak mudah ditipu karena berbohong dengan statistik adalah berbohong yg paling kejam.
ini kan perbuatan khas penguasa dan pengusaha buldog capitalist bastard..
sudah dari jaman siharto kita sering ditipu dengan statistik palsu yang menyesatkan..
jangan dibiarkan..hayo gebuk penipu jahanam..

ghostdoors

benar itu.......
data2 yg menarugakan kayaknya.............
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

si anak gajah

dan saran-saran anda agar manusia-manusia Indonesia lebih kritis lagi bagaimana?
Kutip dari: soviet regarda pada November 11, 2009, 03:39:11 AM
Kutipya pokoknya bangsa ini mulai kritislah, biar mind setnya terbentuk, gak mudah ditipu karena berbohong dengan statistik adalah berbohong yg paling kejam.
ini kan perbuatan khas penguasa dan pengusaha buldog capitalist bastard..
sudah dari jaman siharto kita sering ditipu dengan statistik palsu yang menyesatkan..
jangan dibiarkan..hayo gebuk penipu jahanam..
iya neh, meskipun kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat dijamin oleh undang-undang, tetap aja ada mindset dari masyarakat yang menghalangi. Lama-kelamaan menjadi suatu konvensi dan akhirnya berpikir juga tidak bisa kritis ataupun bebas...
tapi banyak faktor lain juga sih yang menghalangi...

Kebanyakan orang-orang juga ga bisa berpikir kritis karena kurang mengerti, seperti siswa yang sering mengiyakan segala perkataan gurunya tanpa memikirkan esensinya lebih dalam...
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.

nah, pertanyaannya kembali: bagaimana caranya agar semua orang Indonesia mampu diajarkan untuk berpikir kritis?
[move]Keep Moving Forward!!![/move]

cignus

ada kesalahan, saya cenderung untuk menyamakan peluang dengan rata2 padahal keduanya berbeda, mohon dimaklumi ya

@sianak gajah
gak usah dipikirin yg kayak itu maah udah biasa, para guru ato dosen tidak melihat kecerdasan seseorang, yg mereka liat gimana kamu berbicara/gimana kamu berpakaian dihadapan mereka, mereka lebih terusik dengan bolpen yg gak kamu bawa (yg berarati kamu gak siap menghadapi mereka, gak siap berarti gak menghormati) dibandingkan nilai mtk kamu. spikologi dasar, manusia tidak akan peduli seberapa cerdas/hebatnya anda, manusia hanya memperdulikan apa yg anda beri untuk mereka.

(kalo ada dosen atau guru yg baca mohon maaf, jangan tersinggung ya, toh ada juga guru ato dosen yg baik)

soviet regarda

Kutipnah, pertanyaannya kembali: bagaimana caranya agar semua orang Indonesia mampu diajarkan untuk berpikir kritis?
kalo ngajarin anak agar kritis, mungkin ada disini :
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

kalo ngajarin semua orang indonesia supaya kritis sepertinya susah..
lagian bukan rakyat indonesia yang tidak bisa diajari untuk kritis..
tapi "ketidakkritisan rakyat" itulah yang dengan sengaja diciptakan dan dipertahankan..

pertama, kita harus tau terlebih dahulu..siapa/apa yang menyebabkan "ketidakkritisan" itu..
mengutip tulisan soekarno :
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


ya..
dan kelas itu..
siapakah penguasa sturktur sosial, ekonomi dan politik Indonesia saat ini?
tak lain dan tak bukan adalah jenderal2 AD dan pengusaha kelas kakap..
kelas borjuis...capitalist bastard!

selanjutnya :
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


kekritisan atau kesadaran rakyat bagi penguasa kapitalis hanya menjadi ancaman yang bisa menggoncangkan kekuasaan dan sumber uang mereka..
untuk mempertahankan keadaan dan status quo..
kurikulum pendidikan Indonesia dibuat acak adut..
struktur politik indonesia dibikin pincang tanpa ideologi yang melekat kuat dalam setiap jiwa rakyat..setelah naiknya siharto sampai saat ini, tak ada lagi partai revolusioner pro rakyat berideologi kuat yang bisa memberikan stimulus bagi "kekritisan masyarakat"..
demikian pula dengan struktur ekonomi kapitalistik yang dipertahankan agar tetap bisa menjadi sumber duit penguasa..

lantas bagaimana caranya agar semua orang Indonesia mampu berpikir kritis?
tentunya dengan menumbangkan kekuasaan yang ada..
paling tidak bangkitkan kembali Partai revolusioner/organisasi kuat yang bertugas untuk menciptakan kesadaran revolusioner,.
Konsep partai revolusioner berangkat dari pengandaian, bahwa rakyat tidak bisa sendirian mengembangkan kesadaran revolusioner mereka..
Mereka memerlukan partai atau sebuah organisasi yang kuat untuk menyuntikkan kesadaran tersebut..
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


lantas kesadaran seperti apakah yang bagus untuk disuntikan pada rakyat indonesia agar kritis?
salah satunya adalah dengan menyuntikan pengetahuan yang kompeten untuk memecahkan berbagai persoalan yang ada..
setidaknya pengetahuan yang bisa memberikan penjelasan tentang suatu keadaan yang terjadi..
lagi2 mengutip soekarno :
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


yups..soekarnoisme, marhaenisme dan teori2 marxian sama sekali tidak dimasukan dalam kurikulum yang disusun oleh institusi pendidikan negara ini..
sebagai pengetahuan yang dapat dipelajari dan dipahami secara mendalam oleh peserta didik..
hanya di cuil secuil-cuilnya untuk dipahami secara buruk..

jika tidak ada pengetahuan yang bisa memberikan stimulus bagi "kekritisan masyarakat"...
bagaimana mungkin suatu masyarakat bisa kritis?




si anak gajah

@soviet: bener tuh om, selama ini sosialisme (yang lebih cenderung diperkenalkan juga sebagai komunisme) lebih sering disinggung sisi buruknya saja, tanpa memberikan analisis lebih lanjut mengenai kelebihannya pada anak sekolah. Apalagi kalau mulai disinggung masalah ateisme pada komunis dan g30s.
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.

saya memang bukan pendukung sosialisme atau komunisme, tapi sudah seharusnya mereka juga diberi perlakuan wajar, mengingat masing-masing sistem punya kekurangan dan kelebihan masing-masing, itu yang harusnya dianalisis, dan menerapkan yang terbaik untuk bangsa ini. karena jujur saja, saya merasa secara rata-rata masyarakat indonesia masih belum cukup mampu untuk berada dalam sistem kapitalis yang bebas, selain pengetahuan, kekuatan modal juga masih cukup rendah. bagaimana kita bisa bersaing secara sepenuhnya secara kapitalis jika kekuatan modal cukup lemah?

@cignus: memang tidak bisa lepas dari keadaan seperti itu ya, sejak sd saya sering bermasalah dengan guru. saya cukup keras kepala kalau dalam pertimbangan saya mengatakan saya tidak salah, dan yang paling menyakitkan mereka mengungkapkan itu di depan seluruh teman saya, saat baris-berbaris. bayangkan bagaimana tekanan psikologis yang harus dihadapi seorang anak kelas 6 sd saat itu? lagipula inti permasalahannya sama sekali tidak merugikan mereka. saat smp juga saya bermasalah dengan guru matematika saya. hanya saat sma saja saya tidak bermasalah karena saya mulai terbiasa, sikap kritis saya juga jadi mati, semua terjadi saya lakukan sesuai pemikiiran mereka dan hasilnya mereka semua memuji saya sebagai anak yang sangat baik. hal itu membuat saya sadar, tanpa kekuatan apapun, sikap kritis hanya merugikan saya sendiri. lebih baik duduk manis, dengarkan perkataan mereka, laksanakan dan kamu akan dipuji...
[move]Keep Moving Forward!!![/move]

si anak gajah

back to main topic:
terkadang maksud dari iklan yang membagi kejadian dengan waktu pengambilan sampel adalah untuk menunjukkan seberapa cepat jumlah kejadian bertambah, seperti menghitung laju pertambahan kejadian.

tapi memang informasi itu terkadang menyesatkan, seolah-olah kejadian itu akan terjadi dengan laju tertentu secara random, seharusnya ditunjukkan juga data jumlah kejadian sebenarnya, metode sampling yang mereka gunakan, dan daerah pengambilan sampel. karena bisa saja sebnarnya laju itu merupakan hitungan kumulatif, seperti analogi gaji yang ditunjukkan om cignus, bisa saja laju pertambahan penderita suatu penyakit di suatu daerah mencapai 100 orang perhari, sedangkan di daerah lain rata-rata 5 orang perhari, perbedaan yang signifikan ini juga mempengaruhi terhadap laju rata-rata seluruhnya. yang bisa saja membuat kekhawatiran tak jelas di masyarakat.
[move]Keep Moving Forward!!![/move]

cignus

misalnya gini,  kebetulan ada kejadian kecelakaan kereta api 2 kali dalam seminggu yg kita amati lalu qta hitung pelungnya 2/7, 7 diambil dari jumlah hari dalam seminggu

tapi seharusnya qta membagi kejadian kecelakaan dengan banyaknya perjalanan, bisa saja banyaknya perjalanan per hari adalah 10 maka pelung yg benar adalah 2/70, 70 diambil dari 7 x 10, 7 banyaknya hari dalam seminggu dan 10 banyaknya perjalanan dalam sehari

bayangkan 2/7 dengan 2/70 bedanya jauh bangetkan

si anak gajah

iya juga sih, kalau peluangnya 2/7 saya gak akan naik kereta api lagi...
bener juga ya... terjadi kesalahpahaman informasi jadinya...
[move]Keep Moving Forward!!![/move]