Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Oktober 13, 2024, 03:01:49 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 63
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 61
Total: 62

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Teknik Manajemen

Dimulai oleh Farabi, November 28, 2015, 02:39:34 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

Didalam badan kita, dengan sekitar triliunan sel, hanya diotak saja, mendapatkan informasi dari entah berapa ribu triliun sel. Hanya dari kulit saja, anda tidak akan bisa menghitung informasi apa saja yang mereka input. Dengan pemahaman seperti ini, anda tahu persis konsep manajemen apa yang harus dipikirkan untuk kelangsungan diri anda sendiri. Sel memiliki fitur masing masing yang berbeda antara satu dengan yang lainnya dan mereka saling bekerja sama. Sebagai contoh hal yang berbahaya adalah lupus, dimana sel kekebalan tubuh menyerang sel darah merah, atau virus HIV yang melemahkan kekebalan tubuh dari dalam.
Informasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, sehingga jika dianggap dalam tubuh kita, maka sistem komunikasi adalah mRNA yang mengirimkan pesan antara sel yang satu dengan sel yang lain yang akan membentuk tubuh anda. Bayangkan anda dibajak sejenis parasit yang mengendalikan tubuh anda, padahal anda mampu untuk mengendalikan tubuh anda secara penuh hanya dari perintah anda.
Dalam perut kita banyak bakteri, atau dimulut, bakteri tersebut bertugas menguraikan makanan yang ada dalam tubuh anda, biarpun sebetulnya tidak perlu. Jika terlalu banyak, maka seluruh indra anda akan mengirimkan peringatan, atau orang orang disekitar anda akan memberi tahukan anda, ada sesuatu yang salah dari tubuh anda. Yang paling peka dari hal ini adalah, hidung dan mata.
Dalam kepala anda, anda tidak bekerja sendiri, jika anda bekerja sendiri, besar kemungkinan jika usia anda dibawah 15 tahun anda akan mati. Kita mengenal mekanisme tersebut sebagai instink. Contohnya, anak kecil yang takut gelap. Seandainya anak tersebut mematikan instinknya, besar kemungkinan jika kita tinggal di hutan, dimana, hanya ditempat itu kita bisa bertahan hidup, anak tersebut akan mati dimakan buaya, atau diterkam kucing besar sejenis harimau. Maka bisa dikatakan, sangat bijak orang yang melihat bahaya kemudian lari. Dari penjabaran diatas, sebagai pemegang keputusan, anda memerlukan sistem pengambilan keputusan, yang membuat anda lari dari bahaya. Dan jika salah satu dari sel tubuh anda mati, anda akan terkena penalti yang biasa disebut sebagai sakit.

Morphine membajak tubuh anda, tepat di otak anda dan di CNS, yaitu Central Nervous System, yang berada di tengah punggung anda, bagian atas, hampir ke leher. Jika terdapat kerusakan disitu, bisa dipastikan, anda tidak bisa mengendalikan tubuh bagian bawah anda, bahkan seluruh sistem tubuh dibawah anda, tidak akan bisa mengirimkan informasi kepada anda sehingga sistem pendukung anda tidak bisa bekerja. Contoh, anda tidak bisa berjalan, karena anda tidak bisa memastikan bahwa kaki anda masih ada atau tidak, atau, anda tidak yakin perasaan mana yang harus anda pakai untuk menggerakan kaki anda. Atau, apakah kami anda menginjak lantai. Inilah yang saya sebut sebagai, "Information Disconection".

Saya ingin anda membayangkan sebuah rekayasa bio-teknologi, dimana seluruh tubuh anda adalah neuron, yang bisa berfikir, yang menjadi sistem pendukung keputusan. Yang bisa berubah rubah bentuk mengikuti perintah anda. Tapi ini semua tidak akan bisa tercapai jika tiap tiap sel tidak bisa mendapatkan informasi tentang apa apa yang harus mereka perbuat. Anda harus memberikan informasi, memastikan tiap tiap sel tidak akan menjadi lupus. Atau menenangkan mereka mereka yang mulai memberontak kepada anda, karena mereka bisa berfikir, tapi tidak paham apa yang harus dilakukan. Inilah guna dari, sistem kekebalan tubuh.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.