Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 12:19:33 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 170
Total: 170

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Kenapa kaum intelektual menentang kapitalisme?

Dimulai oleh reborn, Maret 20, 2007, 06:59:11 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

reborn

Abis baca [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

KutipIt is surprising that intellectuals oppose capitalism so. Other groups of comparable socio-economic status do not show the same degree of opposition in the same proportions. Statistically, then, intellectuals are an anomaly.

By intellectuals, I do not mean all people of intelligence or of a certain level of education, but those who, in their vocation, deal with ideas as expressed in words, shaping the word flow others receive. These wordsmiths include poets, novelists, literary critics, newspaper and magazine journalists, and many professors. It does not include those who primarily produce and transmit quantitatively or mathematically formulated information (the numbersmiths) or those working in visual media, painters, sculptors, cameramen. Unlike the wordsmiths, people in these occupations do not disproportionately oppose capitalism. The wordsmiths are concentrated in certain occupational sites: academia, the media, government bureaucracy.


Selanjutnya baca di situsnya aja yah  :P

krigjsman

menurut gw sih karena banyak diantara para intelektual yang kepeduliannya tinggi, dan mereka lihat banyak sisi kapialisme yang merugikan orang lain ( non pemilik modal).

bdwiagus

karena banyak kaum intelektual gak cukup inteklektual untuk mengambil keuntungan dari kapitalisme dan mengkapitalisasi intelektualitas mereka....

lakipadada

karena intelektulnya orang munafik, kalau depan umum dia menentang tapi dibelakang layar?

reborn

Kutip dari: lakipadada pada Juli 06, 2007, 11:20:22 PM
karena intelektulnya orang munafik, kalau depan umum dia menentang tapi dibelakang layar?

Rasanya ini alasan yang paling masuk akal ;D
Om lakipadada kayaknya kaum intelektual ya hehe.... becanda ;D

lakipadada

menurut saya mereka bukan intelektual tapi seolah-olah intelektual, intelektual itu kan orang yang bermoral serta mampu membawa kebaikan buat orang sekitarnya....
saya juga bukan om saya masih muda mas
umur 21 tahun,,,,

peregrin

KutipIt is surprising that intellectuals oppose capitalism so.

tergantung intelektual di mana. Intelektual di negara yg sudah makmur kayanya ngga menentang tuh, malah makin jadi bagian dari kapitalisme  :P
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

nanang santoso

Coba para kapitalisme menerapkan konsep 'zakat', yang menurutku kaya moralitas. :)

Monox D. I-Fly

Kalau jawaban saya, karena artikel yang berisi kepedulian terhadap sesama akan lebih mudah dimuat.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.