Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 07, 2024, 04:25:36 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 54
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 30
Total: 30

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

PENYEBAB UTAMA KEMISKINAN DI DUNIA

Dimulai oleh Karno Giyantono, Desember 13, 2009, 04:26:19 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

semut-ireng

Kutip dari: The Houw Liong pada Mei 26, 2010, 10:17:36 AM
Sumber alam dan energi dunia sebetulnya cukup untuk memenuhi kebutuhan umat manusia, tetapi tidak cukup untuk memenuhi keserakahan penguasa dan pengusaha yang haus kekuasaan dan kekayaan material.
Kolusi penguasa dan perusahaan besar menyebabkan distribusi kekayaan tidak seimbang dan sebagian besar populasi manusia menjadi miskin.

Setuju banget.   Kemiskinan ( dan kelaparan )  bukan persoalan  kekurangan pangan,  tetapi persoalan politik.

truf777

komunisme adalah yang terbaik !
asal yang menjalankannya gk egois !
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

Necha

hai, baru masuk abisnya lucu sih liat forum ini. Dan saya sekarang sedang belajar ekonomi, walaupun masih bayi banget, baru 6 bulan, tapi seenggaknya saya masih ngerti.

Buat yg diatas, komunisme bukan yg terbaik, soalnya itu memupuk kemalasan. Ya abis kalo kita kerja capek2 trus uangnya dibagi2 senegara, kan mendingan ga usah kerja, tungguin aja dapet uang dari pemerintah, hasil dari orang-orang lain yang kerja.


Buat Mas Karno,

1. Karena kemiskinan itu erat kaitannya sama ekonomi, jadi musti belajar ekonomi dulu seenggaknya di Universitas sebelom membuat teori untuk mengatasi kemiskinan. Tapi enggak apa-apa, kan makanya Mas share disini supaya teori mas bisa dapet masukan dari orang-orang lain yang lebih berpengetahuan dalam hal ekonomi. Kalau begini, ga boleh gampang marah kalo dikatain sama orang-orang, mungkin karena mereka lebih pakar dari kita, jadi mereka menganggap kita bodoh karena berpikir simple. Kita mustinya terima itu sebagai masukan dan melihat bagaimana kita bisa membangun teori kita supaya lebih mantap.

2. Saya belajar kalau sistem ekonomi yg diambil dunia ini lebih ke arah Free-Market Economy, dimana harga barang ditentukan pasar (produsen dan konsumen). Lebih lengkapnya sudah dijelaskan oleh teman Mas yang namanya Alvin. Masalahnya, Free-Market Economy dapat menimbulkan masalah, seperti harga barang pokok yang terlalu tinggi, padahal semua orang perlu bahan pokok itu, seperti jeruk misalnya.

3. Mas mengusulkan untuk pemerintah supaya menetapkan satu harga, seperti 100 perak rupiah untuk 1 jeruk. Yang melanggar peraturan dipenjara.
Ini adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah dari Free-Market Economy, namanya Price Ceiling (pemerintah menentukan harga tertinggi suatu barang boleh dijual). Tapi Price Ceiling ini juga punya masalah lain :

- Bila harga barang yg ditentukan pemerintah lebih rendah daripada harga pasar, ini bisa menimbulkan Black Market (Pasar Gelap). Logikanya, kalau ada konsumen yang rela buat beli jeruk dengan harga 1000 rupiah, kenapa produsen mau menjual dengan harga 100 rupiah? Jadinya banyak orang yang jual beli di Black Market.
Black Market ini bahaya soalnya selain Price Ceiling tadi jadi ga efektif, barang-barang yang dijual juga lepas dari pajak, jadi pemerintah engga ada pemasukan buat ngurusin negara.

- Kalau harga jeruk jadi 100 rupiah, nanti semua orang jadi ingin beli jeruk soalnya mereka BISA beli jeruk. Sedangkan jeruk yang bisa di supply sama produsen terbatas, karena masalah tanah lah, musim lah, dll. Jadinya, produsen bisa-bisa cuma ngasih supply jeruk yang terbatas itu sama orang-orang yang mereka kenal aja, kayak keluarga, teman, dll. Jadinya orang-orang yang lebih perlu malah ga dapet.

- Atau pemerintah bisa ngatur siapa aja yang dapet jeruk yang terbatas itu. Tapi nanti jadinya orang-orang merasa ga adil, soalnya susah juga kan buat milih orang-orang mana aja yang lebih butuh jeruk. Apalagi, perlu biaya besar buat milih-milih orang-orang ini dan ngebagiin jeruknya buat orang-orang tertentu.

- Dan produsen jeruk mungkin bakal berpikir "ah daripada jualan jeruk yang cuma dapet untung 100 perak, mendingan jualan apel yang harganya 1000 perak" dan akhirnya produsen jeruk berkurang, bahkan mungkin ga ada. Kalau mau memutuskan harga apel juga diturunin jadi 100 perak, nanti agak ga adil, soalnya musim jeruk dan musim apel berbeda, dan mungkin tanah yang cocok untuk menanam apel lebih banyak daripada untuk jeruk, jadinya supply apel lebih banyak dan bisa dapet keuntungan lebih besar, dll.


Intinya, Price Ceiling itu ga efektif, soalnya buat mengawasi kalo semuanya bakal berjalan dengan baik, pemerintah butuh tenaga kerja dan biaya yang besar. Dapat uang nya darimana? Pajak? Berarti pajak musti dinaikin. Kalo pajak pemasukan dinaikin, bisa-bisa orang-orang protes atau mereka ga mau kerja. Mereka pikir "ngapain kerja capek-capek tapi uangnya sebagian besar diambil pemerintah". Dan jadinya negara engga bakal maju.



Maaf panjang. Ya semoga aja dibaca. Masukan untuk Mas Karno : untuk mendapat pengetahuan, lebih baik baca buku Ekonomi daripada masuk ke forum begini, soalnya Mas orangnya gampang emosi dan susah terima ejekan. Kalau konsultasi sama orang, mungkin orangnya bisa ejek-ejekin mas, tapi kan kalo buku ga bisa. Jadinya saya pikir Mas lebih cocok belajar menggunakan buku. Terima kasih.

Necha

Oh iya satu lagi Mas.

Waktu orang-orang menghina Wright bersaudara karena mau terbang, itu kan orang-orang itu menghina IMPIAN Wright bersaudara.

Tapi ketika orang-orang disini menghina Mas, mereka tidak menghina IMPIAN mas untuk menghilangkan kemiskinan, karena kita semua juga ingin menghilangkan kemiskinan. Tapi mereka menghina PROSES mas dalam meraih IMPIAN tersebut. Jadi seharusnya bisa ditanggapi dengan positif dan diambil saja sebagai masukan, sambil Mas bisa melihat kembali apa yang salah dari PROSES mas itu supaya bisa ditingkatkan.

soviet regarda

mengenai 3 perspektif kemiskinan saya rasa pernah menulisnya dulu..
dlm pandangan agama mungkin ketika ada orang miskin bisa dibilang itu sudah takdirnya, atau itu merupakan cobaan dari tuhan
dlm perspektif kapitalis itu orang miskin karena mereka tidak rajin bekerja, malas dan bodoh..
dlm perspektif marxian itu orang miskin semata-mata bukan karena takdir apalagi malas dan bodoh..tapi memang sengaja dimiskinkan dan dibodohkan..menjadi sangat bodoh apabila kaum miskin tidak bersatu melawan penguasa kaya raya yang bertindak semena2

Kutipsumber alam dan energi dunia sebetulnya cukup untuk memenuhi kebutuhan umat manusia, tetapi tidak cukup untuk memenuhi keserakahan penguasa dan pengusaha yang haus kekuasaan dan kekayaan material.
Kolusi penguasa dan perusahaan besar menyebabkan distribusi kekayaan tidak seimbang dan sebagian besar populasi manusia menjadi miskin.
agreed

KutipKemiskinan ( dan kelaparan )  bukan persoalan  kekurangan pangan,  tetapi persoalan politik.
tottaly agreed

Kutipkomunisme adalah yang terbaik ! asal yang menjalankannya gk egois !
communism better than capitalism.. sy pikir jga bgitu...
hanya saja dalam dunia politik keegoisan pemegang kekuasaan dalam bentuk keberpihakan merupakan suatu keniscayaan..
kapitalisme menempatkan borjuis sebagai klas yang berkuasa dalam kehidupan sosial politik sebuah negara, bahkan dunia
hal tersebut membuat hukum dan kebijakan negara atau dunia sekalipun berpihak pada klas penguasa..
contohnya di negeri ini banyak lah..mulai dari koruptor kabur, sandiwara sakit, sampai pelanggar ham berat yang ga pernah diproses sampai akhir hayatnya..
sedangkan komunisme (secara teoritis, Seharusnya) menempatkan klas pekerja sebagai pemegang kekuasaan..
klas pekerja itu bukan kaum kaya raya..sayangnya percobaan penerapan masyarakat komunis selalu saja tumbang pada saat mencapai tahapan sosialisme, meskipun hal tersebut msh sesuai dg ajaran marx bahwa tidak akan ada masyarakat komunis tanpa ada revolusi sosialis di negara yang telah mapan

KutipBuat yg diatas, komunisme bukan yg terbaik, soalnya itu memupuk kemalasan. Ya abis kalo kita kerja capek2 trus uangnya dibagi2 senegara, kan mendingan ga usah kerja, tungguin aja dapet uang dari pemerintah, hasil dari orang-orang lain yang kerja.
komunisme tidak seperti itu..lagian klo udah sampe tahapan komunis ga ada lagi yg namanya negara...
pada prinsipnya dalam komunisme setiap orang mendapatkan apa yang dibutuhkannya..


ghostdoors

bwt bung necha:

soal komunisme, ga da salahnya anda belajar berbagai ilmu ekonomi dulu.....

jgn termakan hegemoni2 orba....!!

dlm tulisanya (harian jawa pos,seminggu yg lalu), profesor dr UGM mengatakan, sebagian besar ekonom dr universitas neger di indonesia cenderung mengarah ke ekonom kapitalist, apalagi dr UI. lebih menonjolkan pembangunan drpd pemerataan.

well.........,ada apa dg pejabat kita...?? OPORTUNIST....!!!
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

truf777

yang penting pejabat sayang negara
kayak hitler dia gak pernah korupsi sepeser pun duit negara
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

sita_imas

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 30, 2010, 06:13:37 PM
Kutip dari: The Houw Liong pada Mei 26, 2010, 10:17:36 AM
Sumber alam dan energi dunia sebetulnya cukup untuk memenuhi kebutuhan umat manusia, tetapi tidak cukup untuk memenuhi keserakahan penguasa dan pengusaha yang haus kekuasaan dan kekayaan material.
Kolusi penguasa dan perusahaan besar menyebabkan distribusi kekayaan tidak seimbang dan sebagian besar populasi manusia menjadi miskin.

Setuju banget.   Kemiskinan ( dan kelaparan )  bukan persoalan  kekurangan pangan,  tetapi persoalan politik.

tambahan kk mod ,, persoalan pendidikan juga kya nya .. bnyak yg putus sekolah akhirnya dia trpaksa kerja dgn hasil minim untuk kehidupan nya..trmasuk penyebab kemiskinan kan ???  heheheheeee  :D

Monox D. I-Fly

Kutip dari: soviet regarda pada Juni 01, 2010, 12:24:48 AMdlm perspektif marxian itu orang miskin semata-mata bukan karena takdir apalagi malas dan bodoh..tapi memang sengaja dimiskinkan dan dibodohkan..menjadi sangat bodoh apabila kaum miskin tidak bersatu melawan penguasa kaya raya yang bertindak semena2

Emang dalam perspektif Marxian tu gimana? Bisa dijelaskan?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.