Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 04, 2024, 07:52:27 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 43
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 32
Total: 32

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Sistem Ekonomi Sosialis vs Kapitalis

Dimulai oleh ksatriabajuhitam, Oktober 22, 2009, 11:41:17 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ksatriabajuhitam

#15
Kutip dari: ghostdoors pada Oktober 25, 2009, 02:25:51 AM
Wahh, kalo soal harga mknan diatas saya tdk pernah beli bung...!! maap saya org kere, jd saya tdk tau...!!
Kutipjadi bagaimanakah sebaiknya menurut sistem ekonomi yg Anda "anut"?

ya jelas2 pmrnth hrs tegas donk..!! masak ada buruh yg dpt gaji dbwh UMR diem aja...!!! ga da tunjangan kesehatan Diem juga...!!

mainkan aturan yg jelas dan tegas sebelum investor asing masuk...!!!
jgn hanya MEMBLE.....!!!
nanti buruh nuntuk hak, dipecat...!! aksi demo, dikasih popor senjata....!!??

seolah ini menyiratkan posisi buruh amatlah lemah
misalkanlah perusahaan ialah Anda, dan buruh ialah mbok jamu yang menawarkan jamu door-to-door
mbok jamu hanya memiliki 1 porsi jamu untuk dijual (ini untuk memodelkan 1 orang hanya bekerja di 1 posisi)

anda hanya ingin membeli jamu pegal linu tanpa tambahan telur ayam kampung
tetapi mbok jamu ingin agar Anda membeli jamu+telur agar keuntungan dia lebih besar

mari kita coba beberapa kemungkinan kondisi:
#1 jika Anda tau bahwa ada 3 mbok jamu yang akan datang ke rumah Anda,
maka jika mbok jamu "cerewet" memaksa Anda membeli telor, Anda bisa dengan mudah tidak jadi membelinya
masih mending jika Anda masih mau bersedia membeli jamu saja, tetapi Anda pun punya pilihan untuk 'menawar harga lebih rendah' atau 'tidak membeli sama sekali', karena masih ada mbok jamu yang lain
(ini merupakan model untuk kondisi di mana ketersediaan tenaga kerja melebihi permintaan)

#2 jika Anda tau bahwa ada 3 mbok jamu, dan ada 2 tetangga Anda yang juga menginginkan jamu
Anda masih punya pilihan untuk membeli jamu saja atau tidak sama sekali, tetapi ingat Anda butuh jamu
kini Anda tidak bisa seenaknya 'menawar harga yang lebih rendah' atau 'tidak membeli sama sekali', karena ada peluang Anda 'tidak akan mendapatkan jamu sama sekali'
Anda akan mempertimbangkan untuk mencoba mengikuti tawaran mbok jamu untuk menambah telor, walau tidak selalu, agar mbok jamu masih sudi mampir ke tempat Anda
(ini merupakan model untuk kondisi di mana ketersedian tenaga kerja sesuai dengan permintaan)

#3 jika Anda tau bahwa hanya ada 2 mbok jamu, dan ada 2 tetangga Anda yang juga menginginkan jamu
Anda punya peluang untuk tidak kebagian jamu, Anda akan menunggu-nunggu mbok jamu datang ke rumah Anda, Anda tidak akan mencoba-coba 'menawar harga lebih rendah'
sedikit saja mbok jamu menaikkan harga, Anda masih mentoleransi dan membelinya
(ini merupakan model untuk kondisi di mana ketersediaan tenaga kerja di bawah permintaan)


dari pemisalan tersebut, apakah kira-kira kesimpulan yang bisa kita ambil?

jumlah penduduk kita banyak, mereka butuh makan,
mereka butuh makan sekarang, bukan 10 tahun lagi
kita harus menyiapkan solusi jangka panjang agar negara kita bisa mandiri, tetapi jangan mengesampingkan solusi jangka pendek


kita tidak bisa hanya berteriak-teriak: "pemerintah harus tegas", "buruh harus sejahtera"
jika kondisi teknik di lapangan tidak memugkinkan untuk terjadinya hal itu

tentu saja "pemerintah harus tegas" diperlukan dalam segala kondisi, yang ingin saya sampaikan adalah 'itu saja tidak cukup!'
kita masih butuh investor, paling tidak untuk jangka pendek

boleh saja pemerintah tegas dalam memantau penerapan UMR,
tetapi jika buruh terlalu banyak, akan ada buruh yang "suka-rela" dibayar di bawah UMR, daripada hanya menganggur
(teringat film "Shinjuku Insident" di mana petani-petani China dengan suka-rela datang secara ilegal ke Jepang dan bekerja di bawah UMR; dan main 'kucing-kucingan' dengan polisi Jepang)

ini saya comot dari topik sebelah

Kutip dari: ghostdoors pada Oktober 25, 2009, 02:17:40 AM
saya tambahkan bung, tdk hy ekonomi agraris saja melainkan kelautan juga sgt berpotensi...!!! mengingat negara kita adl negara kepulauan...!!
...
potensi laut kita sangat berlimpah, tetapi kapal penangkap ikan tidak bisa dibeli dengan 'semangat', dan bukan berbahan-bakar 'keringat'
jika Anda berteriak "manfaatkan potensi laut sekarang", saya akan berteriak sama kuatnya "sediakan kapal penangkap ikan sekarang!"
not all the problems could be solved by the sword, but sword holder take control of problems.
ForSa versi mobile: http://www.forumsains.com/forum?wap2

ghostdoors

#16
lhoh.., negara kan py aturan bung...!! sebelum investor masuk hrs dah paham aturan yg dimainkan...?
sekarang kalo misalnya, kita kerja (standart/aturan tenaga kerja) 8 jam/hr. selebinya masuk hitungan lembur. dlm kenyataanya tdk begitu, apa yg anda lakukan...?? lantas salah siapa ini...??
investor yg ingin masuk tdk hy satu dua bung.... puluhan bahkan ratusan bung...!! pemerintah hrs jeli mengambil keputusan..!
Buruh bukan budak bung....!!
anda mau bisa makan tapi ditindas...??
lihat rakyatnya juga donk harusnya....
kalo ada buruh yg mw diupah dbwh UMR, itu adl konsekuensi. dan rata2 perusahaanya adl UKM/usaha lokal bkn perusahaan GEDE..!!
seperti halnya TKI, yg mau diupah dbwh standart dr tenaga kerja asing lainya (philipins,thailand,vietnam,india), kalo terjadi apa2 slh siapa...??
1. pemerintah tdk memberikan lapangan pekerjaan.
2.orangnya sendiri yg hy ingin meraup kekayaan sebesar2nya...!!

hak perusahaan kami penuhi, skrg kami hanya menuntut hak...!! selayaknya lah perusahaan memberikan kewajibanya..!!

Kutip
saya tambahkan bung, tdk hy ekonomi agraris saja melainkan kelautan juga sgt berpotensi...!!! mengingat negara kita adl negara kepulauan...!!
...
potensi laut kita sangat berlimpah, tetapi kapal penangkap ikan tidak bisa dibeli dengan 'semangat', dan bukan berbahan-bakar 'keringat'
jika Anda berteriak "manfaatkan potensi laut sekarang", saya akan berteriak sama kuatnya "sediakan kapal penangkap ikan sekarang!"

anda pernah berkunjung ke indonesia timur bung....?? (makasar, ambon, papua) atau setidaknya punya teman orang indonesia timur...???
pernah dengar cerita nelayan2 sana...?? saat melaut ada kapal asing yg mengeruk ikan tanpa ampun...?? atau saat melaut mereka di sandera oleh polisi asing...??
kapal penangkap ikan rata2 sdh dimiliki oleh para nelayan kita.meskipun sbagian msh menyewa. skrg mslhnya kapal patroli yg seharusnya melindungi setiap nelayan kita ada ga...!!
dan juga pendistribusian hasil kekayaan laut kita..!! bahkan jepang,korea,dan sebagian eropa sanggup membeli hasil laut dari indonesia. apa pemerintah sdh membuka peluang itu...??
mslh Bhn Bkr semestinya ditinjau ulang...!
kita ini penghasil bhn bkar lo...?? bkn konsumen...?? saat harga minyak dunia melambung harusnya kita untung...!! nelayan bukanya malah bingung...!!
jd kesimpulanya..., pemerintah hrs meninjau ulang UU ttg investor, tenaga kerja, dan juga migas.. krn smua ini sangat berkaitan..!!
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

soviet regarda

KutipPemerintah Amrik juga bikin peraturan buat ngatur perusahaan, kan? Contohnya aturan upah minimum. Aturan ini kayaknya berbau aturannya komunis..
tentusaja iya..
dalam sistem ekonomi kapitalistik..
siapa yang melindungi hak kepemilikan atas alat produksi kalo bukan negara..
dan tidak ada aturan komunis yang menghendaki kepemilikan atas alat produksi..

KutipChina juga engga bakal gegabah mengusir investor asing, tentunya bakal memakai pertimbangan kapitalis
iya..tapi itu think thank politik..
secara sistemik..tetap saja pemerintah cina punya wewenang melakukan itu..

dewaruci

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 26, 2009, 12:31:48 PM
KutipPemerintah Amrik juga bikin peraturan buat ngatur perusahaan, kan? Contohnya aturan upah minimum. Aturan ini kayaknya berbau aturannya komunis..
tentusaja iya..
dalam sistem ekonomi kapitalistik..
siapa yang melindungi hak kepemilikan atas alat produksi kalo bukan negara..
dan tidak ada aturan komunis yang menghendaki kepemilikan atas alat produksi..

KutipChina juga engga bakal gegabah mengusir investor asing, tentunya bakal memakai pertimbangan kapitalis
iya..tapi itu think thank politik..
secara sistemik..tetap saja pemerintah cina punya wewenang melakukan itu..

Jadi, inti utamanya ada pada pengaturan kepemilikan modal yah ... bukan proses perekonomian itu sendiri.

soviet regarda

KutipJadi, inti utamanya ada pada pengaturan kepemilikan modal yah ... bukan proses perekonomian itu sendiri.
yups..
karena dari modal itulah kegiatan perekonomian bisa dipengaruhi..
kita ingat bagaimana kerjasama pengusaha pro orba dalam menghancurkan ekonomi dalam negeri untuk mendepak Soekarno dari kekuasaannya..
kita juga ingat bagaimana seorang pemilik modal besar (George Soros) bisa mengguncang ekonomi asia..


Dhantez

Kutip dari: ghostdoors pada Oktober 26, 2009, 02:51:51 AM
lhoh.., negara kan py aturan bung...!! sebelum investor masuk hrs dah paham aturan yg dimainkan...?
sekarang kalo misalnya, kita kerja (standart/aturan tenaga kerja) 8 jam/hr. selebinya masuk hitungan lembur. dlm kenyataanya tdk begitu, apa yg anda lakukan...?? lantas salah siapa ini...??
investor yg ingin masuk tdk hy satu dua bung.... puluhan bahkan ratusan bung...!! pemerintah hrs jeli mengambil keputusan..!
Buruh bukan budak bung....!!
anda mau bisa makan tapi ditindas...??
lihat rakyatnya juga donk harusnya....
kalo ada buruh yg mw diupah dbwh UMR, itu adl konsekuensi. dan rata2 perusahaanya adl UKM/usaha lokal bkn perusahaan GEDE..!!
seperti halnya TKI, yg mau diupah dbwh standart dr tenaga kerja asing lainya (philipins,thailand,vietnam,india), kalo terjadi apa2 slh siapa...??
1. pemerintah tdk memberikan lapangan pekerjaan.
2.orangnya sendiri yg hy ingin meraup kekayaan sebesar2nya...!!


Justru krn perusahaan asing sudah tahu regulasi perburuhan di tiap2 negara tujuan investasinya, mereka memilih negara2 dgn regulasi yg tdk memusingkan mereka (misal emg blm ada regulasi perburuhan atau kalaupun ada emg tdk ketat).

Fenomena berpindahnya manufaktur di negara2 asia dikenal dgn istilah Flying Geese (Angsa2 terbang) yg didominasi oleh keinginan "cost saving". Penekanan biaya produksi. Ketika satu negara cost nya naik, mereka dgn mudah mencari opsi lain di kawasan Asia - Afrika.

Bagaimana jika regulasi perburuhan di Indonesia diubah, semuanya pro buruh, investor harus memperhatikan 100% kesejahteraan, penjaminan kesehatan, asrama yg layak dst dst.. Sementara di luar negri sana - afrika, china, kepulauan di pasifik - investor masih bisa mendapatkan buruh murah dgn regulasi tdk ketat??

Krn alasan investasi di Asia adl penekanan biaya produksi, bisa2 investasi di Indonesia ditarik habis2an, perusahaan asing memindahkan pabriknya keluar Indonesia semua..

Pertumbuhan ekonomi kita akan melambat habis2an.. cm bergantung pada goodwill dalam negeri.. Ya kalo banyak goodwill..

Dan, sungguh.. soal empati thd kesejahteraan buruh2, saya pun merasakannya. Saya pun ingin do something thd mereka. Tapi utk mengatasinya, tentu kita harus memikirkan jalan keluarnya masak2 bukan? Jangan terburu2 dan justru membuat mereka kehilangan pekerjaan tanpa ada penggantinya.
Oba-chan ga itte ita: Ore wa ten no michi wo iki, subete wo tsukasadoru otoko

ksatriabajuhitam

#21
gini aja deh,

jadi mengenai upah buruh, apakah seperti ini ?
menurut kapitalis --> diserahkan pada mekanisme pasar
menurut sosialis-komunis --> harus distandarkan dan diratakan

atau dalam terminologi UMR,
haruskah UMR diserahkan kepada mekanisme pasar? (yg berarti hampir tidak* ada UMR)
atau haruskah dipatok sesuai standar "layak" seseorang?

*) jangan membayang "tidak" di sini sebagai NOL, tetapi "tidak ada nilai fix"; dengan kata lain, UMR dalam hal ini ialah marginal price untuk menyewa seorang buruh

jika UMR terlalu rendah, akan ada yang komplain karena dianggap tidak manusiawi
jika UMR terlalu tinggi, perusahaan bisa bangkrut dan buruh malah kehilangan pekerjaan
kalau memang mau mengadopsi gaya sosialis-komunis bernama UMR, harus diperhatikan aspek kapitalis untuk menentukan berapakah UMR yang pantas


[TS mode on]
di topik ini tidak harus mencapai kesimpulan "kapitalis paling baik" atau "sosialis-komunis paling baik"
cukup sampai pada apa solusi yang ditawarkan oleh kapitalis dan apa solusi yang ditawarkan oleh sosialis-komunis terhadap suatu kasus; tetapi tentu saja kita boleh mengkritik.
lalu kita bisa mempertimbangkan sendiri akan memilih jalan mana, atau "kapitalis sedikit sentuhan komunis" seperti yang banyak pula dipakai
[end of TS mode]

setelah "kasus upah buruh" ini, ada kasus lain yang kita sebut-sebut di sini, bagaimanakah "investasi asing" dari tinjauan kedua faham tersebut
not all the problems could be solved by the sword, but sword holder take control of problems.
ForSa versi mobile: http://www.forumsains.com/forum?wap2

ghostdoors

Kutipjadi mengenai upah buruh, apakah seperti ini ?
menurut kapitalis --> diserahkan pada mekanisme pasar
menurut sosialis-komunis --> harus distandarkan dan diratakan
saya ambil intinya saja ya...,soalnya kalo dijabarkan terlalu panjang...:)
*kapitalis --> seperti yg kita pelajari dlm buku2 ekonomi sekolahan, yaitu mengambil keuntungan yg sebesar2nya, dan mengeluarkan modal yg sekecil2nya. jd sebisa mgkn para kapitalis menggaji buruh seminim2nya, dan mempekerjakan dg wktu sepanjang2nya.
*sosialis-komunis ---> buruh hy berharap mendapatkan gaji atau upah sesuai dg yg dikerjakanya, sesuai dg kemampuanya. intinya lbh dihargai kapasitasnya sbg pekerja bukan budak atau robot.

mslh UMR sebenarnya adl kebijakan pemerintah yaitu hasil dr kesepakatan antara serikat buruh/pekerja (daerah) dg para pengusaha (daerah). jd diambil titik tengahnya. hasil inilah yg dijadikan dasar UMR. namun sayangnya ada beberapa kasus perusahaan yg tdk mematuhi kesepakatan kebijakan UMR. bahkan pemerintah kadang di handle pengusaha (saya menyebutnya mafia curut) dlm menentukan UMR. seharusnya antara buruh dg pengusaha mempunyai korelasi yg kuat atau simbiose mutualisme, yg sama2 menguntungkan.
pengusaha untung, buruh untung, negara pun juga ikut untung.....
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

Social Permutation

#23
kayak nya orang di room ini dari yang saya baca dari halaman pertama forum ini, selalu "mengagung-agungkan" sosialisme & komunisme, apakah anda sudah pernah baca "DAS KAPITAL" karya Karl Marx?
di sana di sebutkan 6 fase perkembangan ideologi yang berkembang di masyarakat, bisa saya sampaikan secara singkat bahwa masyrakat dimulai dari masyarakat (1) primitif, (2) feodal, (3) pra-kapitalis, (4) kapitalis, kemudian (5) sosialisme, dan (6) komunisme...
5 fase itu harus dilewati oleh sebuah komunitas untuk membentuk sebuah fase ideologi yang namanya "KOMUNISME" berikut dengan sistem ekonomi yang mengikutinya...
istilah awal yang dikenal sebagai komunisme adalah hal yang sifatnya "mengingkari kodrat tuhan", bagaimana tidak ketika nilai manusia di hargai secara komunal bukan individu?
kemudian anda pasti bertanya2 kenapa sosialisme adalah perpanjangan tangan dari kapitalisme?
lenin, stalin dan para pengikutnya "memotong" garis itu dan menjadikannya sebuah perbedaan, KAPITALISME vs SOSIALISME
dan sekali lagi jangan pernah memandang sosialisme dari kaca mata "kapitalisme" dan begitu pula sebaliknya yang dilihat oleh sodara soviet regarda, yakni melihat kapitalisme dari kaca mata "sosialisme", kalo berbicara barang produksi melulu, mau sampai kapan anda "bergerak", yang pasti itu implementasinya bukan cuma ideologi dimulut belaka,
kesimpulannya, tidak ada hal yang perlu diperdebatkan, soal kapitalisme dan sosialisme, anda sosialis, silahkan!
anda kapitalis, silahkan!

have a nice days!
All Waves, Rise now and Become my Shield, Lightning, Strike now and Become my Blade

soviet regarda

Kutipkesimpulannya, tidak ada hal yang perlu diperdebatkan, soal kapitalisme dan sosialisme, anda sosialis, silahkan! anda kapitalis, silahkan!
yah..ya iyah..tapi kalo gitumah..udah tamat sampe segitu aja..
gimana khasanah ilmu sosial mau berkembang kalo tidak ada diskusi atau debat..
ide tentang..kapitalisme..sosialisme..komunisme..
semuanya berkembang melalui dialektika..
dan tanpa diskusi atau debat..bagaimana ide baru bisa tercipta?
seperti kata mbah hegel : "tidak ada satu kebenaran yang absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis)".

Kutipistilah awal yang dikenal sebagai komunisme adalah hal yang sifatnya "mengingkari kodrat tuhan", bagaimana tidak ketika nilai manusia di hargai secara komunal bukan individu?
karena manusia itu mahluk sosial..yang idealnya saling bantu dan tolong menolong..he..
apakah menghajar penghisapan manusia oleh manusia mengingkari kodrat tuhan?
apakah menghapuskan kepemilikan pribadi mengingkari kodrat tuhan?

Kutipkayak nya orang di room ini dari yang saya baca dari halaman pertama forum ini, selalu "mengagung-agungkan" sosialisme & komunisme, apakah anda sudah pernah baca "DAS KAPITAL" karya Karl Marx?
ya..mbah marx ga selesai menulis das capital karena keburu mati, sisanya dilanjutkan engels..
tentu isi dan cara memahaminya masih layak didiskusikan..

Kutipsodara soviet regarda, yakni melihat kapitalisme dari kaca mata "sosialisme", kalo berbicara barang produksi melulu, mau sampai kapan anda "bergerak", yang pasti itu implementasinya bukan cuma ideologi dimulut belaka,
sesuai teori lama..
ga ada praktek revolusioner tanpa teori revolusioner..
namanya analisis ya begitu bang..
melihat sesuatu berdasarkan perspektif tertentu..

Kutipdi sana di sebutkan 6 fase perkembangan ideologi yang berkembang di masyarakat, bisa saya sampaikan secara singkat bahwa masyrakat dimulai dari masyarakat (1) primitif, (2) feodal, (3) pra-kapitalis, (4) kapitalis, kemudian (5) sosialisme, dan (6) komunisme...
5 fase itu harus dilewati oleh sebuah komunitas untuk membentuk sebuah fase ideologi yang namanya "KOMUNISME" berikut dengan sistem ekonomi yang mengikutinya...
ya..dan itu hal yang amat dasar..
das capital tidak bisa dijelaskan sesingkat itu..
disana ada alineasi,  Infrastruktur dan superstruktur masyarakat, materialisme historis dan materialisme dialektik yang harus dipahami..
tentunya tidak dengan pemahaman parsial melainkan melalui diskusi dan debat..


Social Permutation

Kutipyah..ya iyah..tapi kalo gitumah..udah tamat sampe segitu aja..
gimana khasanah ilmu sosial mau berkembang kalo tidak ada diskusi atau debat..
ide tentang..kapitalisme..sosialisme..komunisme..
semuanya berkembang melalui dialektika..
dan tanpa diskusi atau debat..bagaimana ide baru bisa tercipta?
seperti kata mbah hegel : "tidak ada satu kebenaran yang absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis)".

Oke apa bila memang begitu, dialektika, tapi ketika yang muncul adalah pembenaran atas diri sendiri apa itu bukan namanya "membunuh" debat itu sendiri, kita di sini "share" bukan mencari pembenaran atas sebuah ideologi yang secara behavioral anda "agung-agung" kan

Kutipkarena manusia itu mahluk sosial..yang idealnya saling bantu dan tolong menolong..he..
apakah menghajar penghisapan manusia oleh manusia mengingkari kodrat tuhan?
apakah menghapuskan kepemilikan pribadi mengingkari kodrat tuhan?

sayang sekali bung, saya akan menjawab "IYA" ketika anda berkata penghapusan milik pribadi mengingkari kodrat tuhan,
saya tidak mau hasil kerja jerih payah saya disamakan dengan semua orang, kinerja setiap orang berbeda, begitu pula kepemilikan pribadi, semua beda, Michael E. Porter (1980) dalam bukunya, Competitive Strategy, mengatakan bahwasannya dunia pada saat ini (ketika buku ditulis pada era 80-an) dan kedepannya tidak akan pernah bisa menghindari persaingan, persaingan atas apa? JELAS, alat-alat produksi, industri, dan pengelolaan sumber daya,
"long life" terhadap eksistensi lebih berpihak pada "kapitalisme", bukan berarti saya lebih berat pada kapitalisme, namun perlu anda "INGAT dan CATAT" bagaimana runtuhnya USSR, dan bagian pecahan terbesar nya adalah Russia, apakah Russia adalah negara komunis sepenuhnya?, saya rasa tidak...

All Waves, Rise now and Become my Shield, Lightning, Strike now and Become my Blade

ghostdoors

Kutipkomunisme adalah hal yang sifatnya "mengingkari kodrat tuhan"

jd da hubunganya dg agama nih..??
agama mana yg tdk menganut saling berbagi...??dan keserakahan...??
kalo anda islam atau muslim, prnh belajar "sufi" ga....?? bgmn smua yg ada didunia ini bkn milik kita, hy titipan. bkn keserakahan atas kehancuran...!!

Kutipsaya tidak mau hasil kerja jerih payah saya disamakan dengan semua orang, kinerja setiap orang berbeda, begitu pula kepemilikan pribadi, semua beda, Michael E. Porter (1980)
komunis atau sosialis mana bung yg berstatment kyk diatas....??
bknkah hy menuntut hak atas apa yg dikerjakanya, dan selayaknya dia mendapatkan hak itu...?? bkn BUDAK..!!

Kutipmengatakan bahwasannya dunia pada saat ini (ketika buku ditulis pada era 80-an) dan kedepannya tidak akan pernah bisa menghindari persaingan, persaingan atas apa? JELAS, alat-alat produksi, industri, dan pengelolaan sumber daya,
lebih tepatnya adl penguasaan DUNIA atas penjajahan IMPERIALIS...!!!

Kutipbukan berarti saya lebih berat pada kapitalisme
Oh sgt jelas anda seorang kapitalis..!! anda begitu mengagung-agungkan konsep kapitalis kok..!!
seperti para kapitalis pd umumnya yg tdk pernah mau mengakui tindakanya..!! cuih..!!

Kutipbagaimana runtuhnya USSR, dan bagian pecahan terbesar nya adalah Russia
mgkn anda lbh tau atau sok tau, boleh anda ceritakan bung...??!

Kutipapakah Russia adalah negara komunis sepenuhnya?
jwbnya adl TIDAK, tp jg bkn pengekor KAPITALIS...!!
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

soviet regarda

Kutiptapi ketika yang muncul adalah pembenaran atas diri sendiri apa itu bukan namanya "membunuh" debat itu sendiri, kita di sini "share" bukan mencari pembenaran atas sebuah ideologi yang secara behavioral anda "agung-agung" kan
no comment :)

Kutipsayang sekali bung, saya akan menjawab "IYA" ketika anda berkata penghapusan milik pribadi mengingkari kodrat tuhan, saya tidak mau hasil kerja jerih payah saya disamakan dengan semua orang, kinerja setiap orang berbeda, begitu pula kepemilikan pribadi, semua beda,
wah wah..?
konsep mana yang menyamakan hasil kerja jerih payah anda dengan semua orang?
sebetulnya bagaimana anda memahami perspektif marxian?

KutipMichael E. Porter (1980) dalam bukunya, Competitive Strategy, mengatakan bahwasannya dunia pada saat ini (ketika buku ditulis pada era 80-an) dan kedepannya tidak akan pernah bisa menghindari persaingan, persaingan atas apa? JELAS, alat-alat produksi, industri, dan pengelolaan sumber daya,
wah..
lantas bagaimana bentuk persaingan atas alat-alat produksi, industri, dan pengelolaan sumber daya menurut anda?

Kutipanda "INGAT dan CATAT" bagaimana runtuhnya USSR, dan bagian pecahan terbesar nya adalah Russia, apakah Russia adalah negara komunis sepenuhnya?
tatanan masyarakat rakyat rusia memang belum menjadi komunis sepenuhnya..
lantas kenapa?









Lunaris

Kutip dari: ghostdoors pada Oktober 29, 2009, 07:51:40 PM

*kapitalis --> seperti yg kita pelajari dlm buku2 ekonomi sekolahan, yaitu mengambil keuntungan yg sebesar2nya, dan mengeluarkan modal yg sekecil2nya. jd sebisa mgkn para kapitalis menggaji buruh seminim2nya, dan mempekerjakan dg wktu sepanjang2nya.

Em, bukan. Itu prinsip ekonomi. Ekonomi kapitalis adalah ekonomi yang ditentukan oleh pasar.

Kutip dari: ghostdoors pada Oktober 29, 2009, 07:51:40 PM
*sosialis-komunis ---> buruh hy berharap mendapatkan gaji atau upah sesuai dg yg dikerjakanya, sesuai dg kemampuanya. intinya lbh dihargai kapasitasnya sbg pekerja bukan budak atau robot.

Em, bukan. Sosialis tidak berarti komunis, meskipun keduanya termasuk paham "kiri". Ekonomi sosialis adalah ekonomi terkendali. Dimana negara mengatur sistem ekonomi untuk kemakmuran rakyatnya.

Tiap sistem ada pro dan kontranya.

Upah tenaga kerja contohnya.

Sistem kapitalis menuntut semua tenaga kerja untuk saling berkompetisi. meskipun ada bilang upah tenaga kerja di negara kapitalis sepeti budak atau robot, tetapi aneh kan kalau ada banyak orang berbondong bondong ke negara kapitalis untuk mencari kerja? Apa mereka mau digaji seperti budak/robot? Tidak. Mereka justru melirik negara kapitalis karena gajinya besar. Dengan catatan tenaga kerjanya harus berkualitas dan ini yang menjadi masalah. Jagan lupa kalau sistem ini masih dipengaruhi pasar. Majikan pasti ingin mendapatkan tenaga kerja berkualitas dengan harga murah.

Bagaimana dengan sistem sosialis? Saya tidak bisa bicara banyak tentang sistem sosialis karena hanya negara skandinavia yang bisa sukses menggunaka sistem ekonomi sosialis. Alasanya populasinya sedikit. Semakin besar populasi, semakin besar beban negara untuk mengurus rakyatnya. Karena itu negara sosialis berpenduduk banyak akan kalah makmur dengan negara sosialis dengan penduduk sedikit.

Untuk pasar, saya kira jelas. Pasar yang kapitalis akan memacu evolusi kebudayaan sebagai efek sampingnya. Dimana pasar yang terkendali cenderung stagnan.

Anyway. peralatan yang ada disekitar kita adalah produk kapitalis. Tolong jangan di bantah!. Yang masih memakai 486 boleh membantah.

soviet regarda

Kutip...Sosialis tidak berarti komunis, meskipun keduanya termasuk paham "kiri". Ekonomi sosialis adalah ekonomi terkendali. Dimana negara mengatur sistem ekonomi untuk kemakmuran rakyatnya.
agreed..

Kutip...apakah Russia adalah negara komunis sepenuhnya?
secara teoritis..
dalam tatanan masyarakat komunis, negara akan menghilang dengan sendirinya..
jadi kalo ada yang bilang negara komunis ya...
mana ada negara dalam tatanan masyarakat komunis?

KutipAnyway. peralatan yang ada disekitar kita adalah produk kapitalis. Tolong jangan di bantah!. Yang masih memakai 486 boleh membantah.
agreed..
dan produk kapitalis adalah hasil kerja buruh..
jadi peralatan disekitar kita adalah hasil kerja buruh..