Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 07, 2024, 03:22:56 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 54
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 62
Total: 62

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Terjajah ExxonMobil di Cepu (tragic...)

Dimulai oleh workaholic, Mei 19, 2008, 03:17:39 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

workaholic

Kutip dari jurnal tetangga :

Terjajah ExxonMobil di Cepu

Oleh: Kwik Kian Gie

Kali ini saya tidak akan membahas tentang pengertian subsidi -apakah
itu sama dengan uang tunai yang harus keluar atau tidak- dan hal-hal
teknis lain seperti itu. Saya akan membahas tentang negara kaya yang menjadi miskin kembali karena terjerumus ke dalam mental kuli yang oleh penjajah Belanda disebut mental inlander. Mental para pengelola ekonomi sejak 1966 yang tidak mengandung keberanian sedikit pun, yang menghamba, yang ngapurancang ketika berhadapan dengan orang-orang bule.

Ibu pertiwi yang perut buminya mempunyai kandungan minyak sangat
besar dibanding kebutuhan nasionalnya, setelah 60 tahun merdeka hanya mampu menggarap minyaknya sendiri sekitar 8 persen. Sisanya diserahkan
kepada eksplorasi dan eksploitasi perusahaan-perusaha an asing.

Apa pekerjaan dan sampai seberapa jauh daya pikir para pengelola
ekonomi kita sejak merdeka sampai sekarang? Istana Bung Karno dibanjiri para kontraktor minyak asing yang sangat berkeinginan mengeksplorasi dan mengeksploitasi minyak bumi di Indonesia . Bung Karno menugaskan Chairul Saleh supaya mengizinkannya hanya sangat terbatas. Putrinya, Megawati, bertanya kepada ayahnya, mengapa begitu? Jawaban Bung Karno kepada putrinya yang baru berumur 16 tahun, "Nanti kita kerjakan sendiri semuanya kalau kita sudah cukup mempunyai
insinyur-insinyur sendiri."

Artinya, Bung Karno sangat berketetapan hati mengeksplorasi dan
mengeksploitasi minyak oleh putra-putri bangsa Indonesia sendiri. Mengapa sekarang hanya sekitar 8 persen? Lebih menyedihkan ialah keputusan pemerintah memperpanjang kerja sama dengan Exxon Mobil (Exxon) untuk blok Cepu selama 20 tahun sampai 2030.

Begini ceritanya. Exxon membeli lisensi dari Tommy Soeharto untuk
mengambil minyak dari sebuah sumur di Cepu yang kecil. Exxon lalu
melakukan eksplorasi tanpa izin. Ternyata ditemukan cadangan dalam
sumur yang sama sebanyak 600 juta barel. Ketika itu Exxon mengajukan usul untuk memperpanjang kontraknya sampai 2030. Keputusan ada di tangan Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP). Dua dari lima anggota menolak. Yang satu menolak atas pertimbangan yuridis teknis. Yang lain atas pertimbangan sangat prinsipil.

Dia sama sekali tidak mau diajak berargumentasi dan juga sama sekali
tidak mau melihat angka-angka yang disodorkan Exxon beserta para kroninya yang berbangsa Indonesia . Mengapa? Karena yang menjadi pertimbangan pokoknya, harus dieksploitasi bangsa Indonesia sendiri, yang berarti bahwa Exxon pada 2010 harus hengkang, titik. Alasannya sangat mendasar, tetapi formulasinya sederhana. Yaitu, bangsa yang 60 tahun merdeka selayaknya, semestinya, dan seyogianya mengerjakan sendiri eksplorasi dan eksploitasi minyaknya. Bahkan, harus melakukannya di mana saja di dunia yang dianggap mempunyai kemungkinan berhasil. Menurut peraturan yang berlaku (sebelum Pertamina berubah menjadi Persero), kalau DKPP tidak bisa mengambil keputusan yang bulat, keputusan beralih ke tangan presiden. Maka, bola ada di tangan Presiden Megawati Soekarnoputri. Beliau tidak mengambil keputusan, sehingga Exxon kalang kabut. Exxon mengirimkan executive vice president-nya yang langsung mendatangi satu anggota DKPP yang mengatakan "pokoknya tidak".

Dia mengatakan, sejak awal sudah ingin bertemu satu orang anggota DKPP ini yang berinisial KKG, tetapi dilarang kolega-koleganya sendiri. KKG tersenyum sambil mengatakan karena para koleganya masih terjangkit mental inlander.

Lalu dia berargumentasi panjang lebar dengan mengemukakan semua angka betapa Indonesia diuntungkan. KKG menjawab bahwa kalau dia ngotot sampai seperti itu, apa lagi latar belakangnya kalau dia tidak memperoleh untung besar dari perpanjangan kontrak sampai 2030? Karena itu, kalau mulai 2010, sesuai kontrak, Exxon harus hengkang dan seluruhnya dikerjakan Pertamina, semua laba yang tadinya jatuh ke tangan Exxon akan jatuh ke tangan Indonesia sendiri. Lagi pula, KKG menjelaskan bahwa sudah waktunya belajar menjadi perusahaan minyak dunia seperti Exxon. KKG bertanya kepadanya, "Bukankah kami berhak mulai merintis supaya menjadi Anda di bumi kita sendiri dan
menggunakan minyak yang ada di dalam perut bumi kita sendiri?"

Eh, dia mulai mengatakan tidak bisa mengerti bagaimana orang
berpendidikan Barat bisa sampai seperti itu tidak rasionalnya! Jelas
KKG muntap dan mulai memberi kuliah panjang lebar bahwa orang Barat sangat memahami dan menghayati tentang apa yang dikatakan EQ, dan bukan hanya IQ. Apalagi, kalau dalam hal blok Cepu ini ditinjau dengan IQ juga mengatakan bahwa mulai 2010 harus dieksploitasi oleh Indonesia
sendiri.

Bung Karno juga berpendidikan Barat dan sejak awal beliau mengatakan,
"Man does not live by bread alone." Dalam hal blok Cepu, dua argumen
berlaku, yaitu man does not live by bread alone, dan diukur dengan bread juga menguntungkan Indonesia , karena laba yang akan jatuh ke tangan Exxon menjadi labanya Pertamina.

Pikiran lebih mendalam dan bahkan dengan perspektif jangka panjang yang didasarkan materi juga mengatakan bahwa sebaiknya blok Cepu
dieksploitasi oleh Pertamina sendiri. Mengapa? Jawabannya diberikan oleh mantan Direktur Utama Pertamina Baihaki Hakim kepada Menko Ekuin ketika itu bahwa Pertamina adalah organisasi yang telanjur sangat besar. Minyak adalah komoditas yang tidak dapat diperbarui. Penduduk indonesia bertambah terus seiring dengan bertambahnya konsumsi.

Kalau sekarang saja terlihat bahwa konsumsi nasional sudah lebih besar daripada produksi nasional, di masa mendatang kesenjangan ini menjadi semakin besar, dan akhirnya organisasi Pertamina yang demikian besar itu akan dijadikan apa?

Apakah hanya menjadi perusahaan dagang minyak, dan apakah akan mampu
berdagang saja dalam skala dunia, bersaing dengan the seven sisters? Maka visi jangka panjang Baihaki Hakim, mumpung masih lumayan cadangannya, sejak sekarang mulai go international dan menggunakan cadangan minyak yang ada untuk sepenuhnya menunjang kebijakannya yang visiuner itu.

Menko Ekuin ketika itu memberikan dukungan sambil mengatakan, "Pak Baihaki, saya mendukung sepenuhnya. Syarat mutlaknya ialah kalau Anda ingin menjadikan Pertamina menjadi world class company, Anda harus juga memberikan world class salary kepada anak buah Anda." Sang Menko Ekuin keluar dari kabinet Abdurrahman Wahid. Setelah itu dia
kembali ke kabinet sebagai kepala Bappenas dan ex officio menjabat
anggota DKPP. Maka pikirannya masih dilekati visi jangka panjangnya
Pak Baihaki Hakim dan kebetulan direktur utama Pertamina ketika itu juga masih Pak Baihaki Hakim. Tetapi, kedudukan kita berdua sudah sangat lemah, karena dikreoyok para anggota DKPP dan anggota direksi lain yang mental, moral, dan cara berpikirnya sudah kembali menjadi inlander.

Baihaki Hakim yang mempunyai visi, kemampuan, dan telah berpengalaman 13 tahun menjabat direktur utama Caltex Indonesia langsung dipecat
begitu Pertamina menjadi persero. Alasannya, kalau diibaratkan sopir, dia adalah sopir yang baik untuk mobil Mercedes Benz. Sedangkan yang
diperlukan buat Pertamina adalah sopir yang cocok untuk truk yang
bobrok. Bayangkan, betapa inlander cara berpikirnya. Pertamina diibaratkan truk bobrok. Caltex adalah Mercedez Benz. Memang sudah
edan semua..

Ada tekanan luar biasa besar dari pemerintah Amerika Serikat di
samping dari Exxon. Ceritanya begini. Dubes AS ketika itu, Ralph Boyce, sudah membuat janji melakukan kunjungan kehormatan kepada kepala Bappenas, karena protokolnya begitu. Tetapi, ketika sang Dubes tersebut mendengarkan pidato sang kepala Bappenas di Pre-CGI meeting yang sikap,isinya pidato, dan nadanya bukan seorang inlander, janjinya
dibatalkan.

Eh, mendadak dia minta bertemu kepala Bappenas. Dia membuka pembicaraan dengan mengatakan akan berbicara tentang Exxon. Kepala Bappenas dalam kapasitasnya selaku anggota DKPP mengatakan bahwa segala sesuatunya telah dikemukakan kepada executive vice president-ya Exxon, dan dipersilakan berbicara saja dengan beliau.

Sang Dubes mengatakan sudah mendengar semuanya, tetapi dia hanya melakukan tugasnya. "I am just doing my job". Kepala Bappenas mengatakan lagi, "Teruskan saja kepada pemerintah Anda di Washington semua argument penolakan saya yang diukur dengan ukuran apa pun, termasuk semua akal sehat orang-orang Amerika pasti dapat diterima."

Kepala Bappenas keluar lagi dari kabinet karena adanya pemerintahan baru, yaitu Kabinet Indonesia Bersatu, dan Exxon menang mutlak.
Ladang minyak di blok Cepu yang konon cadangannya bukan 600 juta barrel, tetapi 2 miliar barrel, oleh para inlander diserahkan kepada Exxon penggarapannya.

Saya terus berdoa kepada Bung Karno dan mengatakan, "Bung Karno yang saya cintai dan sangat saya hormati. Janganlah gundah dan gelisah, walaupun Bapak sangat gusar. Istirahatlah dengan tenang. Saya juga sudah bermeditasi di salah satu vihara untuk menenangkan hati dan batin saya. Satu hari nanti rakyat akan bangkit dan melakukan revolusi lagi seperti yang pernah Bapak pimpin, kalau para cecunguk ini sudah dianggap terlampau lama dan terlampau mengkhianati rakyatnya sendiri."

*) Mantan Menteri Negara PPN/kepala Bappenas

workaholic wrote:
>> bagaimana mungkin 2010 mampu mengexploitasi minyak di tanah air sendiri, sedangkan sudah 60 tahun merdeka hanya mampu menggarap 8%, sisanya dilemparkan ke perusahaan asing yg bebas mengexplorasi isi perut bumi kita yg full tank  >:(

>> bagaimana mungkin pertamina mampu bersaing dengan seven stars kalo dari sudut pandang pengelolanya aja sudah diibaratkan sbagai truk bobrok..idihhh  :-\

>>bagaimana mungkin akan ada pengelola ekonomi yg mampu merubah nasib bangsa kita kalo mental org2 yg bekrja dan terkait di dalam perekonomian negara kita adalah org2 yg bermental inlander  >:(

kondisi ini sudah terlalu memprihatinkan, bahkan pembesar2 kita terdahulu sudah angkat tangan dan kaki dr hadapan cecunguk2 yg menjual harga diri bangsa sendiri
sungguh tragis.. apakah tdk ada solusi untuk lepas dari penjajahan, yg menurutku disebabkan oleh bangsa kita sendiri???  :'(
Life is Precious. Life is all about choices and chances..
So LIVE your LIFE to the fullest :)

reborn

Jadi inget ada yang pernah bilang begini : kalau di negara penghasil minyak, tingkat korupsinya tinggi, katakan 40%, seharusnya tidak akan terlihat. Tapi kalau negara penghasil minyak bisa semiskin Indonesia, saya tidak bisa bayangkan berapa banyak yang dikorupsi.

Kutip dari: workaholic pada Mei 19, 2008, 03:17:39 PM
kondisi ini sudah terlalu memprihatinkan, bahkan pembesar2 kita terdahulu sudah angkat tangan dan kaki dr hadapan cecunguk2 yg menjual harga diri bangsa sendiri
sungguh tragis.. apakah tdk ada solusi untuk lepas dari penjajahan, yg menurutku disebabkan oleh bangsa kita sendiri???  :'(

Solusinya macem2, mungkin pendidikan dan kesadaran publik. Atau buang cecunguk2 itu, tapi rada susah karena terlalu banyak dan menyenangkan rasanya bermental inlander. Solusi terakhir, seperti doanya KKG, REVOLUSI!

Kutip dari: workaholic pada Mei 19, 2008, 03:17:39 PM
Saya terus berdoa kepada Bung Karno dan mengatakan, "Bung Karno yang saya cintai dan sangat saya hormati. Janganlah gundah dan gelisah, walaupun Bapak sangat gusar. Istirahatlah dengan tenang. Saya juga sudah bermeditasi di salah satu vihara untuk menenangkan hati dan batin saya. Satu hari nanti rakyat akan bangkit dan melakukan revolusi lagi seperti yang pernah Bapak pimpin, kalau para cecunguk ini sudah dianggap terlampau lama dan terlampau mengkhianati rakyatnya sendiri."

cheloniamydas

Geram banget gua baca artikel ini, emang benar kata orang2 tua dulu, kalau uang udah bekerja, mata jadi ijo semua, termasuk para pengambil kebijakan diatas, udah nggak mikirin lagi nasib anak cucunya di masa depan nanti, yang dipikirin cuma kesenangannya saat ini aja. REVOLUSI!!!

reborn

@cheloniamydas
Revolusi atau mati!! jangan2 pejuang reformasi nih, ikutan boikot senayan ya dulu  ;)

Tragis memang. Yang gw tau, gak peduli ekspor atau impor mereka kebagian jatah. Makanya mereka ga peduli, pejabat2 itu hanya mikirin komisi yang mereka dapet dari tiap transaksi aja  :-[ Kabar hak angket itu gimana sih sekarang? Apa aja yang diusut tim pansus hak angket BBM? Apa yang bisa diharapin dari pansus itu?

bupunsu

Minyak bumi di Cepu di garap oleh Exxon Mobil, karena menteri luar negeri Amerika yaitu yang cewek, Ny Condolessence (?), datang ke Indonesia dan ngobrol sambil nginjak kakinya SBY, " bang minyaknya buat gue ya" .... ' lu kebanyakan utang, entar gak bisa banyar kalo gak jual minyak " ...

lesley kish

sungguh tragis dengan bangsa ini
para inlander yang dibicarakan mungkin mendapatkan keberuntungan spesial dari perpanjangan kontrak
kata orang bangsa ini adalah bangsa yang pintar
berapa medali olimpiade sains yang telah didapatkan hanya sebagai kebanggaan saja?
berapa orang engineering bangsa keluar negeri?
berapa orang yang mempunyai potensi cukup besar mengubah bangsa kearah lebih baik tidak bisa sekolah?
berapa ladang minyak lagi menjadi "tumpeng makanan" bagi bangsa lain, sedang kita sendiri kekurangan makanan?


MuhammadBz

Sungguh saya ingin marah saat membaca artikel ini, sayangnya sulit menyalurkan amarah saya

Tapi kenapa kita juga marah kepada orang dalam negeri yang memanfaatkannya (ex.lapindo)

herlambang

Persis seperti yang di kupas di Metro TV..

Pak Kwik emang kritis banget ... saluut dah :D
built-in double watchdog! ^^"   *Problem Solved*

malprax

Revolusi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1

Dhantez

Orde Baru sudah menjual negara ini ke pihak asing.. tanpa terasa penjajahan model baru telah mencengkeram Indonesia lagi... ingat, benar2 "tanpa terasa"..

Ambil contoh perusahaan motor spt Yamaha, kita semua pasti tahu jika pegawai sales sepeda motor digaji jika bisa memenuhi target penjualan.. Pemenuhan target ini sangat penting bagi bagian produksi agar bisa mencapai apa yang disebut 'economies of scale'..

Apa bedanya dgn "romusha"..??
Oba-chan ga itte ita: Ore wa ten no michi wo iki, subete wo tsukasadoru otoko

semut-ireng

#10
Baru tahu ya ?  Buanyak,  bukan soal ExxonMobil saja.  Indonesia menjadi sasaran empuk soalnya manusianya baik2 semua.   Semuanya berkaitan dengan politik - soal politik -.   Melawan Indonesia tidak perlu berperang,  tidak perlu politik dengan menggunakan Alat dan Cara lain.   Semuanya bisa diatur ............. :D


* hanya bangsa semut yang sulit diatur  .........

nissan_genesis

gak bisa ngomong banyak saya mah baca ini, cuma saya juga bingung kenapa sih indonesia gak bisa mandiri...

ini itu impor, sampe beras aja kadang2 impor... perasaan sawah di indonesia masih banyak deh, sebelah rumah saya aja sawah lumayan luas, satu rt sih bisa nih cukup dari panen ke panen lagi... (lebay :D )

cuma emang sih sekarang daripada sawah yang digarap lebih banyak sawah yang jadi perumahan dll, mungkin karena faktor ekonomi jadinya mending jual sawah usaha yang lain daripada ngegarap sawah gak bisa bener2 idup karena harga beli dari petani yang murah...


itu dari satu sisi doang, kalo diliat dari sisi yang lain?? kita semua kayaknya punya pandangan masing2 ya...

kalo dari pandangan saya nih, kenapa indonesia gak punya industri otomotif sendiri kayak malaysia, korea atau china, kenapa indonesia gak bisa ngelola minyak dan semua sumber daya alam sendiri, kenapa indonesia masih harus ngimpor ini itu dari luar sementara (menurut saya) orang2 indonesia sendiri sebenernya banyak yang punya kemampuan buat bikin itu semua....
saya yakin dengan mengumpulkan beberapa teknokrat (bener gak nulisnya?) indonesia bisa bikin mobil, motor, pesawat terbang, perahu, alat elektronik dan semua hal yang berhubungan ma teknologi deh - sendiri. saya yakin tanpa sawahnya dijual juga petani masih bisa idup dengan layak, tentunya dengan ngasih harga beli yang "masuk akal" buat jerih payah mereka "menghasilkan" beras buat dikonsumsi orang banyak. saya yakin indonesia bisa nyaingin negara2 penghasil minyak, dengan mengolah sendiri minyak tersebut.. saya yakin indonesia bisa "ngasuh" semua bidang yang sampe sekarang ditangani oleh pihak asing...


tapi ya itu, mungkin kalo semua bidang itu dioah sendiri ma orang indonesia, mereka yang sumber pemasukannya dari "suapan2" pihak asing gak akan makan... tapi berapa orang sih yang sumbernya dari situ?? masih lebih banyak orang indonesia yang idup susah kali...


wah kalo saya mencak2 sendiri disini sih kayaknya bakal panjang banget nih, lagian percuma kali ya gak akan ada ngaruhnya... siapa saya, ngapain orang harus denger saya...




cuma sekali lagi saya pengin nulisin keyakinan saya kalo indonesia sebenernya bisa lebih mandiri dengan memanfaatkan apa yang indonesia punya, banyak koq orang pinter di indonesia (gak termasuk saya pastinya) yang mau majuin indonesia...


tapi apa yang bisa saya lakukan ya???

denha81


Farabi

Saya cuma mikir, karbon diudara kan tidka ada yang bisa mengolah menjadi apapun. Kemudian saya punya teknologi untuk mengolah karbon diudara menghasilkan triliunan dollar, kenapa saya kemudian disebut penjajah atau perampok? Bukannya saya menjilat orang kaya, tapi kalo mereka ga ada, mau kita apakan? Sama seperti monyet dikasih kelapa kan?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Monox D. I-Fly

Kutip dari: Farabi pada November 21, 2011, 08:28:10 PM
Saya cuma mikir, karbon diudara kan tidka ada yang bisa mengolah menjadi apapun. Kemudian saya punya teknologi untuk mengolah karbon diudara menghasilkan triliunan dollar, kenapa saya kemudian disebut penjajah atau perampok?

Lha emang apanya yang dirampok Kang? Jatah karbon dioksida yang harusnya diserap padi-padi petani?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.