Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 07, 2024, 02:42:49 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 54
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 36
Total: 36

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

PLTN , Solusi krisis listrik kita...

Dimulai oleh Neutrino, November 26, 2008, 01:36:29 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Neutrino

kabarnya pemerintah bakalan mengoperasikan PLTN di tahun 2016
Apakah anda setuju jika PLTN di dirikan Di indonesia?

jangan lupa alasannya .... :D :D

Artikel ini menanggapi pandangan Tessa de Ryck, Juru kampanye Greenpeace, yang menyatakan energi nuklir sebagai ,,pilihan ganjil" di Majalah Gatra 17 September 2008. Tessa menyimpulkan PLTN bermasalah dari segi biaya dan memiliki risiko keselamatan yang tinggi, sambil menyatakan masih banyak sumber energi alternatif di Indonesia.

PLTN
Kekhawatiran akan risiko keselamatan PLTN modern sangatlah berlebihan. Kebanyakan PLTN yang ada dewasa ini tergolong ke dalam teknologi Generasi II yang telah terbukti beroperasi dengan aman dan selamat. Namun begitu, PLTN yang akan digunakan dalam jangka pendek ke depan adalah dari generasi III dan III+ yang lebih ekonomis dengan keselamatan yang lebih ditingkatkan dan lebih pemaaf (forgiving) terhadap kemungkinan kekeliruan operator dan kejadian alam. Jenis PLTN ini bahkan telah terbukti beroperasi baik di berbagai negara Asia dan Eropa. Catatan asosiasi operator PLTN dunia, WANO, menunjukkan fakta bahwa pengoperasian PLTN selama dua puluh dua tahun terakhir sudah semakin aman dan selamat yang ditunjukkan oleh angka pemadaman otomatis tak diinginkan yang semakin turun.

Kejadian pemadaman PLTN Kashiwazaki Kariwa, Jepang, justru hendaknya dipandang sebagai keberhasilan rancangan PLTN yang mampu padam secara otomatis ketika mengalami gempa kuat yang merusak, tanpa membahayakan manusia dan lingkungan. Penundaan pengoperasian kembali reaktor-reaktor tersebut menunjukkan kehati-hatian yang tetap tinggi terhadap keselamatan PLTN.
Terhambatnya konstruksi PLTN Olkiluoto di Finlandia memang berdampak ekonomi, tapi hal itu bukan karena masalah teknologi, melainkan karena kekurangsiapan infrastruktur regulasi nuklir di sana mengingat PLTN ini termasuk jenis baru (PWR dari Generasi III) dengan daya yang lebih besar (1600 MWe). Sebelumnya Finlandia menggunakan VVER desain Rusia dan BWR (Swedia) dengan daya per unit kurang dari 900 MWe. Sebenarnya hal yang lebih tepat untuk mengukur biaya listrik adalah ongkos pembangkitan listrik yang berdampak pada harga jual. Ongkos pembangkitan (perkiraan 2003) di Finlandia untuk nuklir dalam Euro adalah 2,37 c/kWh, batubara 2,81 c/kWh dan gas 3,23 c/kWh. Dengan perdagangan karbon (carbon trade), ongkos pembangkitan menggunakan batubara dan gas akan meningkat menjadi masing-masing 4,43 and 3,92 c/kWh.

Energi terbarukan
Pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga air, angin, surya, dan gelombang untuk memenuhi kebutuhan manusia tetap diperlukan dan tidak bisa diabaikan. Sayangnya sejauh ini sumber-sumber terbarukan ini, baik secara teknologis maupun kapasitas, tidak bisa banyak membantu kebutuhan Indonesia yang pada tahun 2025 akan menjadi lebih dari tiga kali lipat kebutuhan sekarang. Di Pulau Jawa pembangunan PLTA praktis sudah tidak memungkinkan lagi. Sementara tenaga surya baru digunakan untuk mengeringkan dan memanaskan. Biomasa (misalnya sisa tebu) baru dimanfaatkan dengan dibakar. Potensi geotermal sebenarnya cukup besar, sayangnya sumber ini tidak selalu tersedia di tempat yang membutuhkan, dan susah dijangkau. Selain di Jawa, geotermal tersedia dalam jumlah yang lumayan di Sumatera, Nusa Tenggara dan Sulawesi. Kalaupun seluruh potensi geotermal ini nantinya dapat dimanfaatkan, itu pun baru memenuhi seperempat saja dari kebutuhan Indonesia pada tahun 2025.

Sebenarnya problem utama sel surya dan tenaga angin untuk pembangkitan listrik terletak pada sifatnya yang tak-kontinyu dan berubah-ubah. Hal ini berarti harus ada sumber energi cadangan yang hampir sama besar kapasitasnya, atau mekanisme penyimpanan listrik (akumulator) berskala besar. Untuk pembangkitan listrik skala besar, kontinyu dan handal sebagai pemikul beban dasar, pemanfaatan tenaga surya dan angin jelas tidak bisa diharapkan, karena faktor kapasitasnya rendah, yaitu untuk sel surya biasanya kurang dari 15% (dibandingkan dengan nuklir yang di atas 85%), dan efisiensi konversi energinya rendah, 12-16%. Apalagi, panas matahari dan kecepatan serta arah angin di negara khatulistiwa seperti Indonesia tak selalu sama, sehingga potensinya tidak sebaik di negara subtropis. Di samping itu, seperti halnya dengan tenaga angin, tempat yang terbaik untuk memasang panel sel surya biasanya jauh dari penduduk, hal yang dapat menyulitkan transmisi. Harga listrik sel surya pun masih mahal, yaitu sekitar sepuluh kali lipat sumber konvensional. Namun begitu, peranan tenaga angin dan surya tetap diperlukan dan diharapkan dapat berkontribusi lebih banyak lagi di masa depan.

Solusi Bijak
Untuk mencukupi kebutuhan listrik suatu negara berpenduduk besar dengan daratan yang terbatas seperti Indonesia diperlukan suatu sumber energi yang ramah lingkungan dan berintensitas tinggi seperti PLTN. Semua negara dengan penduduk besar di dunia telah menggunakannya. Bahan bakar nuklir merupakan anugerah Tuhan kepada manusia yang bila tidak dimanfaatkan maka akan terbuang percuma, karena ia akan meluruh dengan sendirinya. Tanpa eksplorasi baru, cadangan uranium dunia saat ini saja sudah cukup untuk kebutuhan energi hingga 100 tahun lagi. Dengan pengolahan dan pembiakan, bahan bakar nuklir bahkan akan mampu mencukupi kebutuhan energi hingga 3600 tahun ke depan. Indonesia memiliki bahan bakar nuklir uranium yang bila perlu dapat segera dimanfaatkan.
Sebagai penandatangan NPT (Traktat Non-proliferasi Nuklir) dan semua kerangka hukum internasional yang dibutuhkan dalam pemanfaatan nuklir untuk maksud damai, tidak ada alasan untuk menghalangi kita memanfaatkan energi nuklir. Indonesia, Norwegia dan Australia dikenal sebagai tiga negara pertama yang menanda-tangani CSA (Comprehensive Safeguard Agreement). Karena itu Indonesia telah menerima banyak bantuan teknis dari IAEA, termasuk dalam menyiapkan PLTN.

Dengan terkurasnya sumber daya energi fosil kita di tengah tuntutan kehidupan yang lebih layak dan lingkungan hidup yang lebih bersih, kita tak punya banyak pilihan. PLTN perlu segera dimanfaatkan dan peran sumber energi terbarukan (air, surya, angin, biofuel) harus lebih ditingkatkan. Penggunaan PLTN dan sumber energi terbarukan secara optimal merupakan solusi bijak, cerdas, dan tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi tertentu saja. Tenaga nuklir dapat menjamin keberlangsungan penyediaan energi, peningkatan taraf hidup dan pembangunan berkelanjutan sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.**

orker

setuju...

karna gua ppr (petugas proteksi radiasi), sapa tau kalo udah berdiri gua bisa kerja jadi ppr di sono gaji gede an...

Neutrino

wah ;D
masak setuju cuman gara2 kerjanya PPR
PPR kan ga harus kerja di PLTN mas :D :D

orker

Kutip dari: Neutrino pada Maret 30, 2009, 07:31:49 AM
wah ;D
masak setuju cuman gara2 kerjanya PPR
PPR kan ga harus kerja di PLTN mas :D :D

iya bos, gua juga kerja bukan di pltn dulu nya kan...

tapi dari kerja sebagai ppr dan pendidikan dan pengetahuan yang gua dapet sebagai ppr, ya gua tau bahwa nuklir itu perlu di buat di indonesia...

5 negara dengan populasi terbanyak di dunia udah punya instalasi nuklir semua, kecuali indonesia...

kalo protes harga listrik mahal, ya jangan protes make nuklir...

saputra

ini loh yang membuat gw gembira....
inisiatif untuk menggunakan teknologi Nuklir wat Indonesia tercinta.
Listrik itu konsumsi semua golongan rakyat, mulai dari pengemis sampe pemilik Industri dan pemodal.
Sementara penggunaan energi fosil sendiri dapat digunakan untuk transportasi. Jadi semua pihak tidak ada yang dirugikan. :kribo:

The Houw Liong

PLTN ternyata termurah untuk menghasilkan listrik per kWh, namun yang masih diragukan ialah masalah pembuangan sampah radioaktif dan masalah keamanan reaktor nuklir.

Perlu dibangun reaktor nuklir dalam sebuah kapal laut (floating nuclear reactor) yang mengatur reaksinya sedemikian sehingga tidak membuang sampah radioaktif.
HouwLiong

dark_nekron

Setuju sekali.. N sekalian saja ngembangin buat senjata nuklir. Biar senjata nuklir nggak d monopoly sama anggota dk pbb.
[move]......i'am still stupid..... and always stupid......[/move]
----ORANG GENDENG----

ksatriabajuhitam

sayangnya banyak LSM yang protes
padahal kalo mau spent buat riset, saya optimis kita sanggup membuat reaktor nuklir terapung
(teringat dosen fisika nuklir dulu)
not all the problems could be solved by the sword, but sword holder take control of problems.
ForSa versi mobile: http://www.forumsains.com/forum?wap2

ahmad fauzan

klo gak salah PLTN di indo udah ada di kaltim???
dan siap di gunakan??
[move]semua itu bisa asalkan kita terbiasa
[/move]

luth

gw sangat2 stubuh eh stuju,,krn bokap gw orang BATAN spe tau aj penghasilanny bkal nambah,,he2
btw gw suka kesel ama lsm yang tak berilmu pada ngga stuju,,pdalan gw yakin mereka tu ngga tau apa2 ttg PLTN selain bencanany yg kasuistis,,parnoan pada,,
bayangin seberapa efisien dan efektifnya manfaat dr PLTN itu,,
kali2 seluruh wilayah indonesia bisa dapet listrik,,kan tambah maju ni bangsa,,
sebodoh-bodohnya sifat adalah sombong[move][/move]

Neutrino

Kutip dari: ahmad fauzan pada April 18, 2009, 12:31:34 PM
klo gak salah PLTN di indo udah ada di kaltim???
dan siap di gunakan??

waduh baru denger nih bang
ada link nya ga
kayaknya yang ada itu tambang uraniumnya namun belum di eksplorasi ::) ::)

Neutrino

#11
oh iya
tapi gimana sikap pemerintah
mengingat sepertinya belum tegas tentang politik nuklirnya
lihat disini
republika.co.id/berita/42743/Sikap_Presiden_Soal_PLTN_Muria_Disambut_Gembira

ditambah sikap JK & Golkar yang ga setuju ada PLTN
alasannya karena SDM Nuklir indonesia ga mampu :o :o :o
lihat disini
blognuklir.wordpress.com/2009/04/23/tanggapan-atas-pernyataan-ketua-umum-partai-golkar-m-jusuf-kalla-terhadap-rencana-pembangunan-pltn-di-indonesia/


nah masak bangsanya sendiri diremehin ....payah nih orang

Lunaris

Total BS kalo SDM kita nga sangup. Seingatku sudah ada 3 reaktor nuklir yang sudah beroprasi puluhan tahun. Salah satunya di samping kampusku. Nga ada masalah.

Kita nga pake reaktor berantai model Chernerobyl. Santai aja.

superstring39

nich liat pernyataan dari JK yang gw ambil dari link yang dikasih sama Neutrino:
Kutip
ebagai alasan disebutkan, pertama disiplin SDM Indonesia belum mampu mengoperasikan PLTN. Tidak seperti SDM di Jepang, kata JK, yang mempunyai disiplin yang tinggi untuk mengoperasikan PLTN.

Kutip
Kedua, JK mengindikasikan bahwa PLTN yang beroperasi di dunia sekarang ini kurang aman, sehingga Indonesia baru boleh membangun PLTN setelah ditemukan teknologi yang benar-benar aman

Kutip
Ketiga, dinyatakan Indonesia rawan dengan gempa bumi. Jepang juga merupakan negeri yang banyak gempa bumi.

pernyataan politikus yang satu ini justru menunjukan bahwa dia enggak tau apa-apa tentang reaktor nuklir sebenarnya. seperti yang dikutip oleh TS pada awal topik ini bahwa sebenernya Reaktor generasi II sudah sangat aman baik ada gempa atau bencana alam, keteledoran manusia sekalipun. bahkan menurut dosen teknologi nuklir gw dulu bilang bahwa kubah reaktor itu sangat kuat bahkan kalo ada pesawat tempur F-16 jatuh di atasnya enggak akan terjadi kebocoran radiasi karena sistem pengamanannya berlapis-lapis. menurut gw JK berpendapat seperti itu karena biar dia bisa jualan gas lagi kayak kemaren. saran gw jangan pilih dia yang cuma bisanya ngegrogotin uang rakyat dan enggak pengen Indonesia maju. sorry kalo OOT :P

Neutrino

Kutipketeledoran manusia sekalipun. bahkan menurut dosen teknologi nuklir gw dulu bilang bahwa kubah reaktor itu sangat kuat bahkan kalo ada pesawat tempur F-16 jatuh di atasnya enggak akan terjadi kebocoran radiasi karena sistem pengamanannya berlapis-lapis

oh iya disini bisa dilihat
bagaimana seandainya reaktor nuklir jika ditabarak oleh pesawat



Kutipmenurut gw JK berpendapat seperti itu karena biar dia bisa jualan gas lagi kayak kemaren. .
musim politik ...mungkin juga kepengen dapet suara banyak dalam pemilu ::) ::)