-
Tutorial Memberikan Support Sesama Konten Kreator Facebook...
oleh olhdtsmg2
[September 14, 2023, 07:33:31 PM] -
Account Turnitin Student No Repository (Actived) Activation...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 31, 2023, 10:05:47 PM] -
Hallo Salam Kenal
oleh kimmylie
[Agustus 18, 2023, 06:11:29 AM] -
Training Online Panel Data Regression Free With Stata,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 17, 2023, 11:42:56 AM] -
Workshop Panel Data Regression Free With Stata, Eviews,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 12, 2023, 09:48:10 AM]
Anggota
- Total Anggota: 27,812
- Latest: Cornelltag
Stats
- Total Tulisan: 139,653
- Total Topik: 10,405
- Online today: 51
- Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Guests: 17
Total: 17
Sebagai guru matematika banyak hal yang saya amati terhadap peserta didik saya dalam proses pembelajaran. Ada beberapa masalah yang menyebabkan peserta didik menjadi salah dalam penyelesaian soal namun yang paling mendasar adalah cara di dalam mengoperasikan aljabar, bukan dalam pemahaman materinya.
Di Cina, tradisi menggunakan sempoa sebagai alat hitung, telah dipraktekkan semenjak 2000 tahun yang lalu. Pada awalnya orang Cina menggunakan kepingan buluh atau batang kayu sebagai alat penghitung. Pada pertengahan Dinasti Ming, cara berhitung menggunakan sempoa telah popular di Korea, Jepang, dan Thailand, hingga sampai ke Malaya (kini Malaysia) dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kini sempoa popular diajarkan di Negara-negara Asia Tenggara, Brasil, Meksiko, dan pulau Tonga di lautan Pasifik. Amerika Seikat menjadikan sempoa sebagai “budaya baru”. Universitas California mengembangkan “Pusat Sempoa Amerika Serikat”.
Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi. Bagi orang di pinggir jalan, boleh jadi menganggap orang yang belajar matematika abstrak sebagai orang sinting. Saatnya kita harus menguak apa yang dimaksud abstrak dalam matematika? Apakah suatu yang tidak real? Berikut semoga bisa memberi gambaran akan pemahaman tersebut.
Dalam astronomi dan fisika, kita mengenal adanya suatu fenomena alam yang sangat menarik yaitu lubang hitam (black hole). Ternyata, dalam matematika juga ada fenomena unik yang mirip dengan fenomena lubang hitam yaitu bilangan lubang hitam. Bagaimana sebenarnya bilangan lubang hitam itu? Mari kita bermain-main sebentar dengan angka.
Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekali pun bilangan nol itu membuat kekacauan logika. Mari kita lihat.