-
Portable STATA 18 MP Crack Full Version
oleh olhdtsmg2
[Hari Ini jam 11:28:04 AM] -
Partial least squares structural equation modelling...
oleh olhdtsmg2
[Juni 01, 2023, 10:13:59 AM] -
Slacks based Measure of Efficiency in Stata Use sbmeff...
oleh olhdtsmg2
[Mei 28, 2023, 11:32:27 PM] -
Heterogeneous difference in differences for panel data...
oleh olhdtsmg2
[Mei 25, 2023, 12:01:43 PM] -
Re:Bagaimana bisa gelombang gravitasi baru sampai di...
oleh superstring39
[Mei 11, 2023, 01:56:24 PM]
Anggota
Total Anggota: 27,071
Latest: Keithgoaxy
Stats
Total Tulisan: 139,645
Total Topik: 10,397
Online today: 106
Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online



Sebagai guru matematika banyak hal yang saya amati terhadap peserta didik saya dalam proses pembelajaran. Ada beberapa masalah yang menyebabkan peserta didik menjadi salah dalam penyelesaian soal namun yang paling mendasar adalah cara di dalam mengoperasikan aljabar, bukan dalam pemahaman materinya.
Di Cina, tradisi menggunakan sempoa sebagai alat hitung, telah dipraktekkan semenjak 2000 tahun yang lalu. Pada awalnya orang Cina menggunakan kepingan buluh atau batang kayu sebagai alat penghitung. Pada pertengahan Dinasti Ming, cara berhitung menggunakan sempoa telah popular di Korea, Jepang, dan Thailand, hingga sampai ke Malaya (kini Malaysia) dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kini sempoa popular diajarkan di Negara-negara Asia Tenggara, Brasil, Meksiko, dan pulau Tonga di lautan Pasifik. Amerika Seikat menjadikan sempoa sebagai “budaya baru”. Universitas California mengembangkan “Pusat Sempoa Amerika Serikat”.
Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi. Bagi orang di pinggir jalan, boleh jadi menganggap orang yang belajar matematika abstrak sebagai orang sinting. Saatnya kita harus menguak apa yang dimaksud abstrak dalam matematika? Apakah suatu yang tidak real? Berikut semoga bisa memberi gambaran akan pemahaman tersebut.
Dalam astronomi dan fisika, kita mengenal adanya suatu fenomena alam yang sangat menarik yaitu lubang hitam (black hole). Ternyata, dalam matematika juga ada fenomena unik yang mirip dengan fenomena lubang hitam yaitu bilangan lubang hitam. Bagaimana sebenarnya bilangan lubang hitam itu? Mari kita bermain-main sebentar dengan angka.
Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekali pun bilangan nol itu membuat kekacauan logika. Mari kita lihat.