-
Tutorial Memberikan Support Sesama Konten Kreator Facebook...
oleh olhdtsmg2
[September 14, 2023, 07:33:31 PM] -
Account Turnitin Student No Repository (Actived) Activation...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 31, 2023, 10:05:47 PM] -
Hallo Salam Kenal
oleh kimmylie
[Agustus 18, 2023, 06:11:29 AM] -
Training Online Panel Data Regression Free With Stata,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 17, 2023, 11:42:56 AM] -
Workshop Panel Data Regression Free With Stata, Eviews,...
oleh olhdtsmg2
[Agustus 12, 2023, 09:48:10 AM]
Anggota
- Total Anggota: 27,890
- Latest: Alexloappyjab
Stats
- Total Tulisan: 139,653
- Total Topik: 10,405
- Online today: 44
- Online ever: 1,582
- (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Halaman: [1] 2
Semasa sekolah dulu, rasanya mustahil kita bisa dijuluki murid yang pintar kalau dapat ranking bontot. Apalagi kalau tidak lulus UN, rasanya dunia berakhir di titik itu. Ketatnya persaingan di sekolah mungkin memang mempunyai tujuan supaya kita terpacu untuk jadi lebih pintar. Namun tahukah kamu, negara dengan pendidikan terbaik dan murid tercerdas di dunia, yaitu Negara Finlandia justru melakukan hal yang sebaliknya?
Roti dan anggur dalam Gereja Katolik Roma dipandang sebagai simbol Liturgi dari benda alamiah, walaupun roti dan anggur sudah merupakan hasil olahan tangan manusia. Akan tetapi dengan demikian, penggunaan roti dan anggur buatan manusia justeru mengungkapkan partisipasi manusia dalam pengolahan alam bagi hidup manusia itu sendiri.
Sering kita temukan di lapangan bahwa kondisi persekolahan kita,
khususnya Sekolah Dasar, dikelola apa adanya dan ala kadarnya. Terutama
hal yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan
sekolah dan keadaan ruangan kelas. Seperti terlihat pada kondisi ruang
kelas yang ditata monoton dan konvensional, dengan tampilan apa adanya
seperti tampak pada pengecatan dinding sekolah atau pun ruangan kelas
yang kebanyakan dicat dengan warna putih polos, kuning polos, dan
warna–warna lain yang serba polos. Ini sudah lumayan bagus, artinya
kondisi kelas yang demikian sudah terlihat bersih.
Dalam konteks ekonomi makro dua permasalahan utama yang dihadapi adalah pengangguran dan inflasi. Keduanya merupakan permasalahan yang saling terkait satu sama lain. Menurut A.W. Philips dengan analisis kurvanya ia mengatakan bahwa suatu negara ketika menghadapi inflasi yang tinggi, maka tingkat pengangguran di negara tersebut akan rendah, begitu juga sebaliknya. Namun kondisi ini hanya terjadi di alam teori dalam kenyataanya ketika inflasi rendah maka pengangguran juga bisa dalam fase yang rendah pula. Kali ini yang akan menjadi pokok bahasan dalam tulisan ini adalah tentang inflasi.
<div style="text-align: justify;">Sistem Pemilihan Umum di Indonesia atau disingkat dengan PEMILU dan Pemilihan Kepala Daerah atau PILKADA serta Calon Legislatif atau (<span style="font-style: italic;">Caleg</span>) di daerah umumnya masih dilakukan secara manual sehingga kebanyakan pemilihan tersebut banyak kendala-kendala atau kelemahan-kelemahan dalam penghitungan suara dan akan kemudian menjadi dampak politik yang anarkis. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi kalau bukan mental sumber daya manusianya (<span style="font-style: italic;">Human Error</span>).<br />
<br />
Diciptakannya sebuah sistem untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada tidak hanya sebatas bisa dicapai dengan menerapkan sistem pemungutan suara, namun juga pada pembuatan program peranti lunak untuk pendataan, komputasi, hingga menampilkan hasil perhitungan secara objektif. Sistem ini dapat digunakan ke seluruh pelosok daerah dengan syarat daerah tersebut sudah masuk <span style="font-weight: bold;">Jaringan Telekomunikasi</span> atau <span style="font-style: italic;">Hotspot Area</span>.</div>
<div style="text-align: justify;">Saat ini kesulitan pilihan hidup menjadi pendidik lebih berat dari masa sebelumnya. Di luar tantangan masalah ekonomi dan gaya hidup materialistis, hanya seorang guru yang mempertahankan idealisme memfasilitasi anak didiknya menumbuhkembangkan jati diri yang berkarakter yang bisa mempertahankan kehormatan sebagai pendidik. Artinya idealnya seorang guru harus memberikan dirinya secara total bagi dunia pendidikan, sebuah keadaan yang berat di tengah semua persoalan hidup yang harus dihadapi seorang guru.</div>
<div style="text-align: justify;">Pembelajaran pada anak pra sekolah sebaiknya bersifat terpadu atau terintegrasi. Pengenalan sains pada anak pra sekolah hendaknya terintegrasi dengan bidang lain seperti matematika, ataupun aktivitas sosial lainnya. Mengenalkan sains pada anak berarti membantu anak untuk melakukan percobaan sederhana sehingga dapat menghubungkan sebab dan akibat suatu perlakuan. Percobaan tersebut juga akan membantu anak untuk mulai berfikir logis.<br />
<br />
Mengenalkan sains pada anak prasekolah dapat melalui permainan yang menyenangkan dengan bahan yang ada disekitar anak. Pengenalan sains pada anak prasekolah lebih ditekankan pada proses daripada produk. Oleh sebab itu dalam bermain sains anak diajarkan untuk menggunakan seluruh pancaindranya sebaik mungkin, agar dalam proses bermain tersbut anak dapat menemukan jawaban-jawaban dari suatu kegiatan bermain.</div>
<div style="text-align: justify;">Menurut <span style="font-weight: bold;">David Wechsler</span>, inteligensi adalah <span style="font-weight: bold;">kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif</span>. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu. <br />
</div>
<p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia;">Kalau kita membaca petunjuk yang tertera pada bungkus suatu produk (khususnya yang dari luar negeri), kita mungkin sedikit dipusingkan oleh beberapa istilah yang dapat menimbulkan kerancuan.<o:p></o:p></span></p>
<div style="text-align: justify;"> </div>
<div> </div>
<span style="font-family: Georgia;">Misalnya, ada istilah <em>Display until</em>, <em>Sell by</em>, <em>Use by</em>, atau mungkin juga <em>Best before</em>. Sebenarnya, apa sih arti dari berbagai istilah tersebut?</span>
<div style="text-align: justify;">London, 1665. Royal Society menerbitkan <span style="font-style: italic;">Philosophical Transactions</span> untuk pertama kali. Format dan gayanya unik. Ia tidak pas disebut buku, pun tidak tepat disebut koran. Ia lebih cocok disebut kumpulan surat-menyurat yang berisi berbagai temuan dan pengalaman seputar fenomena alam. Sebuah media jenis baru yang sangat sesuai untuk menyalurkan dan menyebarkan suatu gelombang mentalitas yang juga baru. Visi dan aturan main yang ia bawa tak jauh beda dengan semboyan milik induk yang menerbitkannya: <span style="font-style: italic;">Nullius in verba</span> (Tidak berdasarkan kata-kata siapa pun).</div>
Halaman: [1] 2