Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 03:38:43 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 116
Total: 116

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Eksperimen--untuk isra' mi'raj

Dimulai oleh gema, Agustus 29, 2010, 09:47:20 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

superstring39

Ada beberapa hal yang pelu diperbaiki dalam eksperimen ini:

1. kedua jam dalam kerangka acuan yang sama yakni bergerak dengan kelajuan yang sama. keterlambatan waktu yang diamati karena perbedaan kelajuan cahaya di air dan di udara tidak merubah apapun saat jam yang di dalam air diangkat kembali. keterlambatan atau selisih waktu hanya dapat diamati saat jam berada di dalam air.

2. untuk menjelaskan fenomena isra mi'raj, cahaya bukanlah parameternya. jika memang buraq bergerak dengan kecepatan cahaya dan perjalanan itu dilakukan dalam waktu semalaman. maka silahkan hitung jika selisih waktu antara isya dan subuh sekitar 9 jam atau 32400 detik dan kecepatan cahaya adalah 300.000km/s maka jarak yang ditempuh buraq adalah 9.72 milyar km dan jarak langit ke 7 dan bumi hanya kurang dari setengahnya. jika benar maka kita bisa melihat arsy dengan jelas dengan teleskop hubble. artinya buraq bergerak dengan kecepatan yang jauuuuuuh lebih cepat dari cahaya.

3. terakhir isra mi'raj adalah bukan perjalanan biasa, melainkan perjalanan ghaib yang sampai saat ini belum bisa dijelaskan scara gamblang oleh ilmu pengetahuna manusia saat ini.

gema

KutipAda beberapa hal yang pelu diperbaiki dalam eksperimen ini:

1. kedua jam dalam kerangka acuan yang sama yakni bergerak dengan kelajuan yang sama. keterlambatan waktu yang diamati karena perbedaan kelajuan cahaya di air dan di udara tidak merubah apapun saat jam yang di dalam air diangkat kembali. keterlambatan atau selisih waktu hanya dapat diamati saat jam berada di dalam air.

Ya anda benar !
Tetapi perbedaan waktu di medium berbeda bisa kita manfaatkan untuk melihat masa depan.

Segala sesuatu sebenarnya sudah terjadi,hanya saja kita yang belum merasakannya karena keterbatasan indera.Permasalahan inilah yang sebenarnya saya angkat.

Nah,menurut saya,Kejadian adalah putaran film.Putaran film sangat bergantung pada perbandingan indeks bias kedua medium.Dan apabila kita berada di medium dengan indeks bias lebih besar daripada indeks bias medium satunya lagi,kita bisa melihat masa depan dan bisa menjadi peramal yang hebat.

Kutip dari: gema pada Agustus 31, 2010, 06:58:14 AM
Waktu itu ada ! Jika tidak ada waktu,maka tidak ada kecepatan!
Tapi anda benar,bahwa waktu adalah persepsi benda (konsep yang kita bikin sendiri untuk suatu alasan).

Saya pernah nonton di MEtro Tv (Acara yang membahas tentang sains),Bahwa waktu adalah persepsi benda.Coba lakukan eksperimen penghitungan 1 detik.Gunakan sebuah benda yang panjang,dan apabila disentuhkan ke benda lain menghasilkan bunyi.Pada saat anda bosan / tanpa berpikir,pukulkan benda itu ke benda yang dihasilkan bunyi karenanya.Maka akan anda dapatkan 2 ketuk=1 detik(sekali lagi HARUS TANPA PERHITUNGAN).Ini terjadi karena proses yang ada di dalam otak (saya tidak tahu persis prosesnya.Tapi yang jelas proses itu merangsang otak untuk mengetuk setiap 0,5 detik jika otak si pengetuk masih segar).

Nah,pada paradoks kembar yang terjadi adalah seperti itu.Persepsi yang berbeda di kec.berbeda membuat perbedaan proses biologis (karena segalanya yang ada di tubuh dikendalikan oleh otak/pikiran yang menghasilkan persepsi/waktu) sehingga yang bergerak lebih cepat,lebih muda (meskipun awalnya umur mereka sama).

KutipCoba bayangkan dunia sperti film, dg definisi kejadian yaitu frame persatuan waktu,dan kec.kejadian itu bergantung pada kec.cahaya (karena kita butuh cahaya untuk melihat kejadian).Jika itung2 an ,1 detik menurut orang yang berada di udara sama dengan 0,73 detik menurut pengamat yang ada di air,jika eksperimen itu benar.

Saya berani mengatakan hal diatas karena sebenarnya apa yang anda lihat belum tentu itu yang terjadi.Penglihatan adalah ilusi.Coba anda bayangkan sebuah bintang yang masih kelihatan di malam hari,bisa saja sudah jadi black hole pada saat itu,tapi anda melihatnya belum (karena pantulan cahaya dari bintang,membutuhkan waktu sampai ke mata anda).Bisa saja anda baru akan melihat blackhole itu berjuta tahun kemudian /melihat ledakannya (jika bintang itu sangat jauh dari mata anda).

Atau ketika anda melihat sesuatu bergerak dari kejauhan.Anda melihat sebuah benda sudah bergerak sejauh 8m,padahal ia sudah bergerak (pada saat itu juga) sejauh 12 m.

OLeh karena itu menurut saya apa yang anda lihat adalah ilusi Ruang-Waktu.Anda termakan ilusi karena anda bagian dari Ruang.Maka tidak mustahil jika anda bisa melihat masa depan dengan berada di indeks bias yang lebih besar dari udara.

Kec.Cahaya Absolut hanya di medium perambatannya.Cahaya mempengaruhi ilusi.Anda bisa melihat ilusi yang terjadi di masa depan


Mungkin ilustrasi diatas cukup untuk mendeskripsikannya.

Kutip2. untuk menjelaskan fenomena isra mi'raj, cahaya bukanlah parameternya. jika memang buraq bergerak dengan kecepatan cahaya dan perjalanan itu dilakukan dalam waktu semalaman. maka silahkan hitung jika selisih waktu antara isya dan subuh sekitar 9 jam atau 32400 detik dan kecepatan cahaya adalah 300.000km/s maka jarak yang ditempuh buraq adalah 9.72 milyar km dan jarak langit ke 7 dan bumi hanya kurang dari setengahnya. jika benar maka kita bisa melihat arsy dengan jelas dengan teleskop hubble. artinya buraq bergerak dengan kecepatan yang jauuuuuuh lebih cepat dari cahaya.

3. terakhir isra mi'raj adalah bukan perjalanan biasa, melainkan perjalanan ghaib yang sampai saat ini belum bisa dijelaskan scara gamblang oleh ilmu pengetahuna manusia saat ini.

Nah,mengenai isra' mi'raj,saya beranggapan bahwa jika langit itu ada 7,maka tiap lapisan langit itu berbeda indeks biasnya.sehingga apabila cahaya naik ke arasy,kec.nya akan semaikn meningkat,karena mungkin mediumnya lebih renggang dari pada langit kita.Buroq memiliki sistem terisolasi dengan kec. tidak tergantung medium.Tapi di langit ke 7 kec.malaikat dan buroq mungkin sama.Tapi malaikat mengatakan buroq lebih cepat karena malaikat punya persepsi.
Mpunya sombong dan salah.

superstring39

sory sblmnya krn saya menjawab ini dr hp jd bnyak yg sy singkat.
Keadaan pertama: kejadian di dlm air maupun diudara terjadi dlm waktu yg bersamaan hanya perbedaan persepsi pengamat. Lagipula jika qt berada d udara justru telat melihat kejadian di dalam air bukan sebaliknya. Jd qt melihat kejadian yg sbenarnya sudah lewat saat yg sebenarnya jd kebalikan dr peramal.
Keadaan kedua: cahaya merambat paling cepat diruang vakum, semakin rapat indeks biasnya maka semakin lambat cahaya merambt dan smakin telat informasi disampaikan. Sepertinya persepsi anda terbalik.

gema

Kutipsory sblmnya krn saya menjawab ini dr hp jd bnyak yg sy singkat.
Keadaan pertama: kejadian di dlm air maupun diudara terjadi dlm waktu yg bersamaan hanya perbedaan persepsi pengamat. Lagipula jika qt berada d udara justru telat melihat kejadian di dalam air bukan sebaliknya. Jd qt melihat kejadian yg sbenarnya sudah lewat saat yg sebenarnya jd kebalikan dr peramal.
Terimakasih superstring  :)
Tapi,akan jadi sebaliknya jika anda berada di medium yang indeks biasnya lebih besar daripada udara.
KutipCoba bayangkan dunia sperti film, dg definisi kejadian yaitu frame persatuan waktu,dan kec.kejadian itu bergantung pada kec.cahaya (karena kita butuh cahaya untuk melihat kejadian).Jika itung2 an ,1 detik menurut orang yang berada di udara sama dengan 0,73 detik menurut pengamat yang ada di air,jika eksperimen itu benar.
Jika eksperimen terbukti benar,maka tugas kita selanjutnya adalah mencari zat berindeks bias lebih besar.(n=5)
KutipKeadaan kedua: cahaya merambat paling cepat diruang vakum, semakin rapat indeks biasnya maka semakin lambat cahaya merambt dan smakin telat informasi disampaikan. Sepertinya persepsi anda terbalik.
menurut saya pasti ada indeks bias yang lebih kecil dari 1 (c>3x10^8 m/s),karena ruang yang benar-benar vakum itu tidak ada !
Ruang yang paling vakum sekarang yang baru ditemukan baru beberapa juta molekul percm^3!
Dan kec.cahaya disana 3x10^8 m/s.


Mpunya sombong dan salah.

superstring39

kejadiannya akan menjadi lebih parah jika kita berada di dlm zat yg memiliki indeks bias yg lbih besar(air). Jika ada peristiwa terjadi di udara maka kita menerima info yg lebh telat dr pengamat di udara. Jika peristiwa terjadi di air maka kita tetap menerima info lbh telat dr pengamat di udara dngan jarak yg sama. Tp jika kita berada di udara lalu peristiwa terjadi di udara maka kita mendapat info lebih cepat dr pengamat di air dgn jarak yg sama. Kita tdk bisa menjadi peramal bagi pengamat di air karena saat kita mengirim info ke pengamat di air maka ia pun akan menerima info dr peristiwa aslinya paling cepat secara bersamamaan.
Sebuah experimen yg membuat laju cahaya menjadi selambat2nya bahkan sampai "diam" pun sudah ada tanpa merubah indeks bias. Secara teoripun kita mungkin melaju lebih cepat dari kelajuan cahaya. Saya pernah menulis artikel tentang "tachyon" di forum ini, silahkan dibaca terlebih dahulu.
Ingat tidak ada seorang ilmuwanpun yang mengatakan bahwa cahaya merupakan objek tercepat di jagad raya.

gema

KutipIngat tidak ada seorang ilmuwanpun yang mengatakan bahwa cahaya merupakan objek tercepat di jagad raya.
Bukankah einstein berkata demikian?

Kutipkejadiannya akan menjadi lebih parah jika kita berada di dlm zat yg memiliki indeks bias yg lbih besar(air). Jika ada peristiwa terjadi di udara maka kita menerima info yg lebh telat dr pengamat di udara. Jika peristiwa terjadi di air maka kita tetap menerima info lbh telat dr pengamat di udara dngan jarak yg sama.
ya anda benar  :)
akan saya pikir2 lagi bagaimana membantah pertanyaan yang satu ini. ;D
Tapi idenya begini...
ruang-waktu tidak bisa dipisahkan...
Apakah pembiasan Ruang dapat membiaskan waktu ?
Mohon penjelasannya
Mpunya sombong dan salah.

qarrobin

Isra Mi'raj menggunakan waktu type CPT-4. Pada saat Isra menggunakan buraq, koordinat Jerussalem menjelang ke arah Masjidil haram, ruang yang menjelang disebut sebagai the advancing of space. Di masjidil aqsha terdapat batu Ya'qub, di koordinat inilah tempat ma'aarij, tangga langit ini disebut sebagai wormhole. Muhammad saw mi'raj ke langit menaiki rafraf (055,076)

untuk lebih jelas baca link ini http://www.forumsains.com/fisika/isra-mi%27raj-ditinjau-dari-future-science/new/#new

superstring39

#22
Kutip dari: gema pada September 14, 2010, 06:40:20 PM
Bukankah einstein berkata demikian?
Tidak.
Saya pernah membaca 3 makah asli Einstein, dan tidak ada satu kalimatpun yang menyatakan seperti itu. Sebaliknya kecepatan cahaya merupakan keterbatasan teori relitivitasnya. teori-teorinya hanya berlaku untuk obek-obek yang bergerak kurang atau sama dengan kecepatan cahaya. sedangkan untuk obek yang bergerak dengan kecepatan yang lebih dari kecepatan cahaya teorinya tidak dapat memprediksinya.

Kutip dari: gema pada September 14, 2010, 06:40:20 PM
Tapi idenya begini...
ruang-waktu tidak bisa dipisahkan...
Apakah pembiasan Ruang dapat membiaskan waktu ?
Mohon penjelasannya
memang benar ruang dan waktu merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan karena itu kita menyebutnya ruang-waktu. fenomena yang anda bahas adalah pembiasan cahaya dan bukan pembiasan ruang. karena jika disebut "pembiasan ruang" lalu apa maknanya. mungkin yang dimaksud adalah kontraksi ruang. berdasarkan teori relativitas ruang dapat berkontraksi dan waktu dapat berdilatasi.

qarrobin

Einstein membatasi teorinya pada kecepatan cahaya
untuk teori tachyon bagusnya baca teori superspace dari John Wheeler

pada paradoks kembar, kondisi yang sama adalah kelajuan cahaya, namun kedua kembar memiliki kondisi waktu yang berbeda meski rail dari ruang adalah tetap, karena nya pada kondisi kembar B yang tinggal di bumi terjadi peremajaan waktu

tubuh kita bagaikan medan elektrik, ruwh kita yang berada di dimensi tachyon bagaikan medan magnetik. Pada saat tidur (kalo kita bisa sambil sadar), ketika ruwh dan tubuh berada pada kondisi perpendicular (tegak lurus 90 derajat), kita dapat melihat masa lalu dan masa depan (wholegram), namun keadaan yang kita lihat tak beraturan, sama seperti dalam keadaan schizophrenia. Sedangkan pada kondisi miring 45 derajat, kita akan bersentuhan dengan dimensi jinn (hollowgram).

Percobaan mesin waktu pernah dilakukan oleh Axel Heiberg di kutub utara kanada, karenanya pulau itu dinamakan Axel Heiberg Island. Kozyrev juga berhasil melakukannya dari 1983 ke 1984 ketika ia ditangkap oleh Stalin, begitu pun dengan George Louis Borges, ketika berhasil ia membalik namanya menjadi Louis George Borges, Karl M Allein pun berhasil, pada buku Case for the UFO M Jessuf, dirinya yang melakukan penjelajahan waktu ia namakan twin A dan twin B

gema

bukankah dibutuhkan energi yang infinity untuk bergerak dengan kec.cahaya?
Rasanya tidak mungkin ada yang bisa melebihi kec.cahaya.
Mpunya sombong dan salah.

qarrobin

prinsipnya, blackhole dapat memerangkap cahaya, pada blackhole yang berputar yang event horizonnya membentuk cincin singularity, ruanglah yang membawa kita bergerak sebagai pengganti energi, coba pelajari mirror of kozyrev,

tentang waktu bisa dipelajari disini [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

jika kita buat v melebihi c pada rumus relativitas einstein, kita akan mendapatkan nilai imajiner. Malaikat berada pada dimensi imajiner, dan bergerak lebih cepat dari cahaya. Teori superspace John Wheeler berada pada dimensi imajiner. Bukankah symmetry CPT memberikan pencitraan 3 dimensi imajiner?. Bukankah pada persamaan minkowsky waktu berasal dari xi. Bukankah pengembangan galaksi mengalami percepatan hingga melampaui c ?

untuk v > c, coba pelajari ruang Hilbert dan Ruang Feinberg.

waktu tidak lebih dari perbandingan dua kondisi dan ruang tidak lebih dari titik-titik yang secara relatif berbeda bergantung kepada pengamat yang berbeda. Pengamat A yang berada pada arah lurus terhadap cahaya yang mengalami pergeseran merah, maka pengamat B yang berada pada posisi tegak lurus 90 derajat terhadap pengamat A akan mendapatkan superposisi kuantum pada cahaya yang dilihatnya.

pelajari kesalahan einstein disini [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
ini adalah kesimpulan yang saya ringkas [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Articvotra

kalo perjalanan menembus batas dimensi ruang dan waktu memang benar2 bisa dilakukan, yaitu dengan astral projection. tapi sampai sekarang fenomena tersebut masih blom bisa dijelaskan secara ilmiah walaupun banyak yang bisa melakukannya.
Dalam penciptaan langit dan bumi, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah.