Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:46:46 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 120
Total: 121

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Energy is the properties of time

Dimulai oleh qarrobin, Oktober 13, 2010, 10:24:07 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

qarrobin

Gini prof, kelajuan cahaya tetap bila pengamat mengamati dalam kerangka acuannya sendiri
Kelajuan c berubah bila pengamat mengamati cahaya dalam kerangka acuan pengamat lain. Sepertinya profesor tidak pernah memvisualisasikan teori Einstein yang profesor baca.

Jika profesor menganggap bahwa B melihat tidak terjadi perlambatan kelajuan cahaya pada kerangka acuan A, maka seharusnya profesor juga menganggap bahwa B melihat tidak terjadi pertambahan massa pada pesawat A dari keadaan diam ke kelajuan 0,8 c.

Kesalahan profesor adalah, ketika menghitung kelajuan cahaya adalah tetap, prof menghitung kelajuan cahaya berdasarkan kerangka pengamat yang melihat cahaya pada kerangka acuannya sendiri. Tetapi profesor tidak konsisten, ketika menghitung perubahan massa, prof menghitung perubahan massa berdasarkan pengamat yang melihat kerangka acuan pengamat lain

Dalam medan gravitasi kelajuan foton tetap, jika prof sebagai pengamat berada di dalam kerangka medan gravitasi tersebut. Sedangkan pengamat yang berada di luar medan gravitasi, misalnya saya, melihat foton yang melintas di dekat profesor, kelajuan foton melambat karena melambatnya waktu pada medan gravitasi.

The Houw Liong

Kutip dari: qarrobin pada Oktober 17, 2010, 09:26:08 PM
Gini prof, kelajuan cahaya tetap bila pengamat mengamati dalam kerangka acuannya sendiri
Kelajuan c berubah bila pengamat mengamati cahaya dalam kerangka acuan pengamat lain. Sepertinya profesor tidak pernah memvisualisasikan teori Einstein yang profesor baca.

Jika profesor menganggap bahwa B melihat tidak terjadi perlambatan kelajuan cahaya pada kerangka acuan A, maka seharusnya profesor juga menganggap bahwa B melihat tidak terjadi pertambahan massa pada pesawat A dari keadaan diam ke kelajuan 0,8 c.

Kesalahan profesor adalah, ketika menghitung kelajuan cahaya adalah tetap, prof menghitung kelajuan cahaya berdasarkan kerangka pengamat yang melihat cahaya pada kerangka acuannya sendiri. Tetapi profesor tidak konsisten, ketika menghitung perubahan massa, prof menghitung perubahan massa berdasarkan pengamat yang melihat kerangka acuan pengamat lain

Dalam medan gravitasi kelajuan foton tetap, jika prof sebagai pengamat berada di dalam kerangka medan gravitasi tersebut. Sedangkan pengamat yang berada di luar medan gravitasi, misalnya saya, melihat foton yang melintas di dekat profesor, kelajuan foton melambat karena melambatnya waktu pada medan gravitasi.

Saya menjelaskan berdasarkan postulat Einstein :

1) All physical laws appear according to the same laws in all reference frames.
2) The speed of light is constant in all reference frames.
HouwLiong

qarrobin

postulat pertama, menghasilkan paradoks kembar
ternyata hukum fisika tidak menggunakan rumus yang sama pada kembar B yang diam dan kembar A yang bergerak

postulat kedua hanya berlaku jika setiap pengamat menghitung kelajuan cahaya dalam kerangka acuan masing-masing
kelajuan cahaya berubah-ubah tergantung intensitas medan gravitasi, atau tergantung kecepatan kerangka

The Houw Liong

#18
Kutip dari: qarrobin pada Oktober 18, 2010, 01:12:11 PM
postulat pertama, menghasilkan paradoks kembar
ternyata hukum fisika tidak menggunakan rumus yang sama pada kembar B yang diam dan kembar A yang bergerak

postulat kedua hanya berlaku jika setiap pengamat menghitung kelajuan cahaya dalam kerangka acuan masing-masing
kelajuan cahaya berubah-ubah tergantung intensitas medan gravitasi, atau tergantung kecepatan kerangka
Persoalan paradox kembar mengandung percepatan ketika ia berangkat dan perlambatan ketika ia kembali, sehingga paradox kembar harus diselesaikan dengan relativitas umum. Persoalan ini tetap dapat diselesaikan dengan postulat Einstein untuk teori relativitas umum.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
HouwLiong

qarrobin

yups...tepat karena mengandung percepatan ketika ia berangkat dan perlambatan ketika ia kembali, maaf ya prof udah ngajak prof berdiskusi panjang

mohon bimbingannya lagi ya prof

perubahan kelajuan cahaya merupakan perubahan semu
gimana dengan penyusutan ruang dan dilatasi waktu prof, apakah perubahan waktu merupakan perubahan semu?

The Houw Liong

Kutip dari: qarrobin pada Oktober 19, 2010, 07:09:55 PM
yups...tepat karena mengandung percepatan ketika ia berangkat dan perlambatan ketika ia kembali, maaf ya prof udah ngajak prof berdiskusi panjang

mohon bimbingannya lagi ya prof

perubahan kelajuan cahaya merupakan perubahan semu
gimana dengan penyusutan ruang dan dilatasi waktu prof, apakah perubahan waktu merupakan perubahan semu?
Menurut teori relativitas ruang bisa menyusut dan detak waktu berubah relatif terhadap pengamatnya (bukan semu).
HouwLiong

qarrobin

terima kasih prof, relatif itulah maksud saya, saya lupa untuk mengungkapkannya, jadi salah memakai kata semu

BadutBingung

misi2, saia mw tanya ttg enery itu sendiri nih....
kan ada hukum kekekalan energy, yg bilang energy itu kekal adanya tidak dapat di ciptakan dan tidak dapat di musnahkan.
yang saia mw tanya, klo gitu energy itu bisa di hitung donk jumlah nya???
(yg saia maksud disini bukan energi kuantitas kecil, tapi energy yg ad di dunia)