Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:59:06 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 138
Total: 138

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

PUISI DAN SAJAK

Dimulai oleh Hamano Taiki, November 26, 2008, 08:58:02 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Ali Al Harkan

Puisi
Sajak
Syair

Teks bernama 3

Aku mendapati bahwa kata-kata secara filsafat adalah perasaan itu sendiri
Kata-kata berada di ranah dunia
Dunia dilukis oleh kata-kata

Kata-kata membawa ceria
Kata-kata berkarya

Kata mereka
Lidah mereka yang berkata
Tapi sesungguhnya hati merekalah yang berkata

Demi kata
Katakanlah bahwa kau jujur dalam berkata
Karena tanpa sungguhnya kata-kata
Atau kesungguhan dalam berkata
Tidak akan ada dunia yang bahagia

Monox D. I-Fly

Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

semut-ireng

Tembang Anyar


Geguritanmu mitra
Tembang anyar sing juwawa
Pancen resep mencep kebak pengarep-arep
Gandhem mendhem nggresah resah
Ah growah

Lelagonmu mitra
Nadyan tekan nala
Ning banget nyrongeh dada
Karep sirep lerep sedhakep dak kekep-kekep
Buyar ambyar angambar-ambar
Nggurit mirid jerit rit korat-karit
Pecah rengkah lungkrah sayah
Pasrah
Aku sumarah

semut-ireng

Tembang  Lawas


Garonge pada kopyahan
Saben sore lunga ngaji
Salendang sajadah anyar
Bakyake teklak-teklik
Ndedonga karo nangis
Mrih leburing dosanipun
Yen dalu salat hajat
Tobat nasuka ranipun
Analangsa nyuwun pangapuraning sukma

( Wedotomo )


semut-ireng

Memang Selalu Demikian, Hadi


Setiap perjuangan selalu melahirkan Sejumlah pengkhianat dan para penjilat Jangan kau gusar, Hadi

Setiap perjuangan selalu menghadapkan kita Pada kaum yang bimbang menghadapi gelombang Jangan kau kecewa, Hadi

Setiap perjuangan yang akan menang Selalu mendatangkan pahlawan jadi-jadian Dan para jagoan kesiangan

Memang demikianlah halnya, Hadi.

( Taufik Ismail )

Monox D. I-Fly

The Unwanted Creature (Part I)

This poem was made by me special for my beloved cricket (note that "love" here means love as a father for his daughter). Here it goes:

Mereka takut padaku
Mereka jijik padaku
Mereka bilang akulah yang membujuk Hawa untuk memakan buah apel dan mengeluarkannya dari surga
Mereka bilang akulah jelmaan setan
Mereka bilang kalau bertemu denganku katakanlah padaku untuk pergi, dan bunuhlah aku setelah 3 kali aku tak menyingkir
Kecuali yang berwarna putih
Padahal bagaimana aku tahu mereka menyuruhku pergi, sementara aku tak punya telinga?
Mereka bilang aku berbahaya
Padahal hanya sepertiga dari kami yang mampu merenggut nyawa
Mereka bilang aku rakus, memakan telur atau tikus dalam sekali telan
Padahal setelah itu aku berpuasa dua bulan
Mereka bilang aku beracun, aku berbisa
Padahal sudah kubilang kalau di antara kami hanya sepertiga
Bandingkan dengan ubur-ubur yang semuanya
Atau gurita cincin biru yang berbahaya
Ya, aku tahu mereka akan bilang, ubur-ubur dan gurita cincin biru hidup di laut saja
Sedangkan aku hidup dimana-mana
Merayap dan melata, seperti reptil
Tunggu, aku memang reptil
Tapi kenapa kalian tidak takut pada penyu dan kura-kura
Dan lebih takut padaku daripada komodo atau buaya?
Padahal keduanya dengan mudah bisa melumat kami semua
Mereka bilang aku ini kadal yang terkutuk, yang kehilangan kaki-kakinya
Memangnya mereka kira aku ini apa? Salamander cacing?
Bahkan kadal basilisk pun ternama begitu karena peraduanku dengan ayam (kata mereka)
Mereka bilang basilisk adalah saudaraku yang terlahir dari telur ayam
Yang pandangannya begitu mematikan, dan ternyata itu hanyalah seekor kadal
Yang dianugerahi kemampuan berlari di atas air sehingga dijuluki kadal Yesus
Amboi! Sedangkan aku cuma dianggap jelmaan iblis
Cerita-cerita tentangku selalu dilebih-lebihkan
Terutama tentang wanita, seperti Sang Penguasa Pantai Selatan
Yang konon suka warna hijau, menyebabkan distorsi dimensi sehingga kacau
Atau Medusa dari Gorgon bersaudara
Dengan kemampuan yang sama seperti Basilisk si kadal Yesus (huh)
Juga ada saudaraku lambang kebencian, Yamata no Orochi yang berkepala delapan
Padahal melihat satu kepalaku saja mereka sudah ketakutan
Juga saudaraku di laut, kepalanya dikurangi satu
Leviathan yang berkepala tujuh
Menjadi lambang dosa envy, yaitu iri hati (duh, lagi-lagi)
Atau hydra, yang juga hidup di laut
Yang kepalanya "hanya" tiga, namun mengganda tiap terbelah dua
Yang ujung-ujungnya hanyalah sebangsa ubur-ubur, namun kurang beruntung karena tak bisa hidup bebas
Aku tak seseram itu, aku ini lemah
Seperti Tsuchinoko yang sering bersembunyi di tanah
Atau Baro Klinthing yang bereinkarnasi menjadi lintah
Kadang hanya jadi aksesori agar yang lain tampak seram dan berwibawa
Ya, aku hanyalah ekor Griffin, ekor Sphinx, dan ekor Chimaira
Namun kalian juga bisa bilang kalau aku ini kuat
Akulah Sandira, salah satu dari 12 Deva pelindung Sang Buddha
Akulah Naga, si sakti lawan tanding Garuda
Dan sebagai Naga, akulah Seiryuu sang pelindung wilayah timur penguasa udara
Akulah Naga sang penjaga, bukan Dragon tukang porak poranda
Bedanya? Naga adalah bangsaku, sedangkan Dragon adalah bangsa kadal
Jadi siapa yang perusak, aku atau kadal?
Tiap kali ada makhluk yang tampak berbahaya, dengan gerakan yang meliuk-liuk, selalu aku yang disalahkan
Seperti Quetzalcoatl atau Nessie, Champ, Ogopogo, dan semacamnya
Padahal mereka semua itu dinosaurus, tapi tetap saja disebut sebagai bangsaku yang hidup di laut
Sadarkah mereka bahwa aku ini sebenarnya lemah?
Aku bahkan tak bisa berkedip dan tak bisa mengunyah
Tak bisa mendengar dan tak bisa melangkah
Inderaku hanya organ Jacobson, yang mendeteksi suhu tubuh
Serta kulit perut yang setiap saat meluruh
Sehingga perlu diganti dalam kurun waktu tertentu
Aku bahkan tak seperti mereka yang bisa mengatur suhu
Karena aku berdarah dingin, tak punya rambut ataupun bulu
Jadi bisakah kalian tak takut padaku?
Maksudku, pada kami?
Ya, kami
Bangsa kami
Serpentes



by: Monox D. I-Fly, Godfather of the Insects
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

Fariz Abdullah

@Monox D I Fly
Jenius..1 IQ dari saya..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Monox D. I-Fly

@Fariz Abdullah
Thank you...  ;D
Ini masih ada lanjutannya. Sayang yg ini nggak "sejelas" yg bagian pertama & beberapa bagian cm org2 tertentu yg ngerti:

The Unwanted Creature (Part II)

Aku pun melangkah, bukan, maksudku melata
Hingga akhirnya aku melihat seorang pria berdiri di depanku
Jaketnya hanya separo, setengahnya dibiarkan berkibar ditiup angin
Dia bersedekap menatap mataku tajam
Aku merasa terancam, maka kutegakkan kepalaku
"Aku tak akan membunuhmu."
Hei, kenapa ku bisa dengar suaranya padahal aku tak punya gendang telinga?
"Karena aku bicara dengan bahasa kesepian."
"Siapa kau?" tanyaku
Dan kami pun terlibat dalam telepati percakapan
"Aku si raja lalat. Bapak dari para serangga."
"Jadi kau pikir kau ini Beelzebub? Maaf, tapi aku bukan Leviathan.
Dan kita bukan sesama 7 iblis besar."
"Aku tahu. Kita ini serigala."
"Serigala? Kau pikir kau werewolf?"
"Bukan. Aku bahkan bukan Awul."
Aku ingin bertanya, namun dia sudah menukas
"Ataupun Anubis. Ia bukanlah serigala, melainkan jackal."
"Lalu apa maksudmu kita ini serigala?"
"Lone wolf. Makhluk-makhluk yang kesepian."
"Kau benci mereka?"
"Ya. Namun aku membantu mereka."
"Kenapa?"
"Mereka tak tahu kalau aku yang membantu mereka. Dan aku tak ingin mereka tahu.
Karena aku seorang aloof warrior, pahlawan tanpa tanda hadir dan balas jasa.
Kau juga begitu, bukan?"
"Kapan?"
"Kau memburu tikus di sawah, membantu para petani. Namun mereka, tak tahu kalau kau yang melakukannya."
"Tikus adalah makananku."
"Ya. Aku tahu. Dan itulah simbiosis."
"Kau tak takut padaku?"
"Mungkin. Tapi sesama lone wolf tak berhak untuk takut satu sama lain.
Dan tentu aku mencoba tak takut padamu."
"Aku bisa mematuk wajahmu kapan saja."
"Dan aku bisa menginjak kepalamu kapan saja."
"Kau yakin tak takut padaku? Aku lihat kau bergidik."
"Aku mencoba untuk tak takut kepadamu. Demi jangkrikku."
"Jangkrik? Siapa itu? Sepertinya seseorang yang kau sayang."
"Ya.
Sayang sebagaimana seorang ayah pada anaknya."
Aku menatapnya. Tajam. Organ Jacobson-ku bereaksi. Dingin.
Kujulurkan lidahku. Ya. Memang dingin. Dinginnya kesendirian.
Aku mendongak lagi. Matanya sedikit suram, namun ada kebahagiaan.
Menatapku tak berkedip, padahal dia tak sepertiku yang tak punya kelopak mata.
"Ya. Kita adalah lone wolf." kataku tanpa sadar
"Namun masih ada yang peduli pada kita." lanjutku
Aku pun berbalik. Kudengar dia bertanya
"Mau kemana kau?"
"Mencari kumbang." jawabku tanpa berbalik lagi
"Aku tahu jangkrikmu tersayang benci kumbang."
Dan organ Jacobson-ku merasakan dia tersenyum

by: Monox D. I-Fly, Godfather of the Insects
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

MarwanX

"Pengembara Mati"

tap tap teretap tam
kaki menapak di tanah terbengkalai,
berhuni namun lepas jiwa,
bertualang petualang yang haus mati.

saku kiri tergantung kantung terkatung katung
benih tak tahu asal.
teman baiknya sepanjang hidup,
petualang yang haus mati.

benih jiwa katanya,
menggugah penghuni yang sepi jiwa.
benih cahaya dalih nya,
terang, benderang, terlalu terang
tak beda dengan gelapnya.
melihat terhalangi.

Melihat tidak mampu...

Sang mata, Sang Pengembara


MarwanX

Monox D. I-Fly puisi nya jenius
jenius..
ditunggu puisi2 lain nya masbro :D

elbuy10

Sajak: Budaya Mencontek

Kini bukan lagi zaman menghafal,
atau bermain pikiran dalam kemandirian.
Cukup mendekat kawan dan menyenggol pengharapan,
maka kan terjawab sebait soal
atau keseluruhan yang memang harus terjawab,
juga tepat dalam jawab.
Mungkin ini warisan kisah lalu
karena kita adalah anak budaya.
Tapi patut kita renung, bangsa apa ini?

Budaya menyontek,
mungkin itu adalah benih pikiran
kebodohan pelajar tak belajar.
Mereka tak lagi hiraukan lembar-lembar ilmu
tersebar menyuguhkan di hadapan pelajar.
Mereka menutup mata beralih pandang,
melihat dunia gemerlap kehidupan dan lupakan dunia pendidikan.
Kemalasan adalah dasar mereka dalam langkah.
padahal lumpuhkan kemalasan adalah
langkah pertama dalam kesuksesan.

Tapi kita juga tetap acungkan telunjuk
ke arah pendidikan bangsa ini.
Ia tetap ikut andil, mendidik pelajar secara kerdil.

Pelajar dalam jenuh.
Segudang multi disiplin keilmuan
hanya jaringan sistem kurikulum yang tak beraturan
yang mampu lumpuhkan impian murni para pelajar.
Jiwa pelajar hanya riuh perasaan
yang tak mampu fokus perjalanan.

Pendidikan hanya bermain dengan
sistem ulangan,
sistem semesteran,
sistem ujian nasional,
tapi tidak melongok rutinitas
pelajar belajar mata pengetahuan
sampai titik kefahaman, penguasaan,
dan pengamalan keilmuan.

Pendidikan masih tetap kekeh dengan corak ketinggalan zaman.
Sekarang adalah serangan kompetensi pasar
yang seharusnya pelajar tak hanya pintar
menjawab pertanyaan-pertanyaan
tapi juga mampu gerakan anggota tubuh kompetensi.
Pendidikan tak mampu menjawab menghadap era informasi
di saat setiap waktu ada perubahan keadaan.

Budaya mencontek akan tetap subur
Menyatu pada jiwa-jiwa pelajar yang lemah.
Hilangnya mencontek adalah kerumitan
dan hanya tindak kebodohan bila hilangkan.
Kita perlu merumus paradigma, "mencontek adalah pendidikan."
Lantas bukan menyontek ala murid kerdil tak berpendidikan.
Kita suburkan menyontek corak baru,
yang mendidik, yang mampu menjawab di era informasi.

jazilatuljakarta

Cinta kalu di buat puisi sangat so suit , enak baget menyentuh hati

Monox D. I-Fly

Ini puisi yang saya buat 2 tahun yang lalu, waktu di kantor tempat saya baru bekerja mem-PHK 5 orang sekaligus:

Back then, I never thought that I would be using this
But now, the circumstance has changed
Well, this is just the true nature of humankind
I have gotten used to it
This world full of facade and mask
And being the real me
is weird
But this is the real me
I'm childish, yeah I know
I am well aware of it
However I don't want to be fake
So don't wonder if I laugh too much
That's just my way of dealing with the tough life
Laughing at my own stupidity
Laughing at my own misfortunates
Life is so hard I'll just laugh it off! :D
And even if someday I'll get called out
following our fallen comrades
I will try not to cry
I will just bow my head and smile
no, even laugh
while saying goodbye to my friends
waving my hand to the people behind me

Oh, and if the one reading this is curious
to what I referred to in the first line
Don't think too much about it
It's just my other mechanical pencil
whose color is yellow/gold/orange/whatever
Hahaha...
Gotcha...! :D
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

langitmerah94

Tanda tanya

Bagaimana bila
terkadang diriku
yang lain
berkeinginan
menelusuri kembali
tumpukan dari perasaan
yang telah menjadi
sampah di hati

apa yang selain hati
mampu memberi rasa?
Bagaimana
Kalau
Kalau
Kalau

Kuingin menguji seberapa
besar penghayatan
dari perasaanmu
tentang kepelikan
antara hubungan seorang laki-laki
dan perempuan.

Hanover

sajak rakyat

selalu cinta agama duka dan lara.
cemar noda gelap dan derita.
sedih sedih dan hampa.

manikebu sukses gilas mereka.
semua dipaksa sama.
tak ada seni rakyat dalam kata.

gugur satu tumbuh seribu katanya.
patriot gugur hama seribu.

sajak apa ini tuan?
sajak rakyat rindu seni.
sejak kapan itu tuan ?
sejak bapak disingkirkan.