Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 04:18:39 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 166
Total: 166

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Sumber Daya Medis di China Langka: Untuk Setiap Seribu Orang Hanya Tersedia Satu

Dimulai oleh mchgforum, April 10, 2013, 10:37:47 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

mchgforum

Jumlah penduduk China lebih dari dua ratus juta orang, dimana merupakan negara yang mempunyai penduduk paling padat di Asia Tenggara dan juga merupakan perekonomian terbesar di ASEAN, pertanian, industri dan sektor jasa yang baik. namun, pengeluaran kesehatan nasional China lebih rendah dibandingan dengan rata-rata global dan regional, hanya untuk domestik dengan persentase 2,59% dari PDB.
Kami hanya menyediakan satu tempat tidur di rumah sakit untuk setiap seribu orang, hanya ada 25 dokter per 100.000 orang.
Perawatan kesehatan lingkungan di China yang bermasalah. diperkirakan bahwa pada tahun 2020 setidaknya akan menghabiskan sebanyak $ 50 miliar investasi dalam melakukan perbaikan fasilitas medis dasar. Adapun Isu-isu yang berkembang saat ini yaitu kurangnya sumber daya medis, kesenjangan dalam bidang ekonomi, dan kurangnya sumber daya pemerintah, dimana merupakan salah satu masalah yang paling serius dari kurang memadainya fasilitas medis, dokter dan tempat tidur di rumah sakit.
Menurut statistik, saat ini rata-rata dari 1.000 orang Indonesia hanya tersedia satu tempat tidur di rumah sakit.
Jauh di bawah rata-rata dunia 3,6 proporsi antara dokter dan pasien, hanya ada 25 dokter per 100.000 orang. Rumah sakit kami sudah dipenuhi dengan pasien, sementara masih menggunakan peralatan yang lama. Kurangnya keseriusan dari sumber daya manusia dan peralatan yang menjadi standar perawatan medis di negara kita di antara Negara ASEAN lainnya (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, disebut dengan ASEAN).
Tingginya tingkat ketergantungan dalam mengimpor peralatan medis

Sejauh ini, China memproduksi beberapa peralatan medis yang sederhana dimana dijadikan produk medis dasar, seperti sarung tangan lateks sekali pakai, perban medis, tempat tidur rumah sakit, meja operasi dan peralatan medis sederhana lainnya, Serta jarum suntik kaca. Tingginya ketergantungan pasar terhadap perangkat medis yang diimpor, sekitar 90% dari peralatan medis dari impor.
  China mengimpor produk peralatan medis berdasarkan tiga kategori: peralatan bedah yang umumnya sering digunakan, terutama untuk rumah sakit kecil di pedesaan menggunakan tang pisau bedah, gunting medis, hemostat, klip pembuluh darah dan berbagai alat bedah umum lainnya, ophthalmic instrumen bedah dan ophthalmic instrumen diagnostik, seperti lampu celah, kecil dan menengah instrumen diagnostik umum, seperti USG mesin portabel B, hitam-dan-putih mesin sinar-X, EKG, EEG, dan ventilator, mesin anestesi, dan lain-lain. Ini merupakan rumah sakit utama kami dimana sangat dibutuhkannya produk peralatan medis. Untuk yang besarnya biaya pencitraan medis peralatan diagnostik (termasuk CT scanner dan mesin MRI, PET, dan lain-lain), impor sangatlah sedikit, peralatan ini sangat penting untuk diagnosis kanker. Dalam beberapa kasus dana medis, negara kita sangat sulit untuk memastikan bahwa mereka dengan menjaga tingkat lanjutan dunia medis tumor. Ditambah dengan distribusi yang tidak merata dari pelayanan medis kami, yang membuat layanan medis keseluruhan tumor di Indonesia menjadi lebih mundur.
Mengapa pasien yang mengidap tumor lebih memilih pengobatan China?
Walaupun China menggunakan metode pengobatan herbal, namun teknologi Integrative Medicine selalu sulit untuk dikembangkan, dikarenakan sejarah dalam perkembangan pengobatan di China, penelitian kedokteran China jauh melampaui kita, sehingga pasien kita lebih memilih pergi ke China untuk melakukan pengobatan medis. Akan tetapi orang China dalam tingkatan tertentu dapat mewakilkan kumpulan orang kaya disana, Tren konsumen mereka juga mempengaruhi penduduk setempat, sehingga penyebaran dari mulut ke mulut, semakin banyak penyakit utama tumor dan lainnya, akan menjadi pilihan utama di China, Thailand, Malaysia dan Singapura atau Jepang. Dalam berbagai aspek teknologi pengobatan China tidak lebih buruk daripada negara-negara lain, terutama pada teknologi kombinasi pengobatan barat dan China yang lebih mengarah ke banyak negara lain, ditambah biaya pengobatan China lebih murah jika dibandingkan dengan Thailand, Malaysia dan Singapura, Jepang , sehingga China sudah semakin menjadi negara pilihan untuk pasien tumor/kanker di China.
Singkatnya, dibawah ini terdapat 4 alasan utama :
1.   Rumah Sakit pengobatan kanker yang dikombinasikan antara pengobatan barat dan China, teknologi pengobatan minimal invasif dan jauh lebih maju jika dibandingkan dengan Hong Kong dan Makau.
2.   Rumah Sakit Kanker di China disesuaikan dengan karakteristik dari kondisi pasien, untuk mengambil program pengobatan yang lebih berani dan inovatif daripada luar negeri, akan tetapi kondisi tumor yang serius terkadang dibutuhkan kondisi yang luar biasa dan kreativitas sehingga dapat menciptakan keajaiban.
3.   Biaya perawatan Kesehatan pada Rumah Sakit kanker di China relative lebih rendah jika dibandingkan dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat.
4.   Tingkat pengobatan medis tumor sangat biasa, tidak mampu menjalankan pengobatan yang diperlukan.