Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:05:34 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 152
Total: 152

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Time Travel with speed of light

Dimulai oleh dummy, Desember 21, 2013, 12:27:14 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

septrivia

Perjalanan "antar ruang" dimana kita pergi dari satu tempat ke tempat lain atau bahkan antar planet, sudah dapat dimaklumi dan menjadi hal yang biasa. Di dalam fisika maupun matematika, jika kita pergi dari satu tempat ke tempat lain (antar ruang), dikatakan kita bergerak dan berpindah dalam ruang tiga dimensi. Sementara itu "waktu" selalu konstan berjalan lurus ke depan, tanpa pernah mundur atau tiba-tiba melompat ke masa depan.

Inilah waktu, di mana belum ada seorang pun yang mampu menaklukkan lajunya, menghentikan sejenak, atau pergi ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan yang pernah diperbuat atau mungkin sekedar untuk minta maaf karena tidak sempat, atau bahkan melompat ke masa depan. Kecuali jika mesin waktu ditemukan.

Dari sinilah muncul keinginan manusia untuk bisa kembali ke masa lalu atau bahkan melintas ke masa depan. Bahkan muncul fantasi orang, seandainya ia dapat kembali ke masa lalu, melihat sejarah_ketemu Ken Arok_atau bahkan meluruskan sejarah, hingga tak ada lagi kesalahan di masa kini. Atau mungkin tamasya ke masa depan, melihat anak cucu atau melihat hari tuanya untuk dapat mengantisipasinya di hari ini. Fantastis, bukan?

Secara fiktif "perjalanan menembus waktu" sudah sering didiskusikan orang banyak. Baik dalam bentuk novel, film atau bahkan sinetron. Sebut saja; Back to the Future I-IV, The Time Track, Terminator I-III, Star Wars, Time Machine, The One, Jumper, The Myth, Dora Emon atau sinetron jadul seperti Lorong Waktu maupun Gerhana. Para seniman saling berlomba untuk dapat menggambarkan seperti apa mesin waktu yang sesungguhnya. Bahkan jauh sebelum abad 20, secara fiktif perjalanan menembus waktu sudah dibicarakan orang, seperti dalam novelnya HS.Wells yang berjudul "The Time Machine".

Secara saintifis, diskusi tentang mesin waktu sudah banyak dibicarakan para fisikawan. Dalam tulisan ini, saya akan mencoba memaparkan tentang mesin waktu dengan tanpa menyajikan persamaan matematik, yang kadang membuat pusing pembaca. Pada dasarnya diskusi saintifis tentang keberadaan "Mesin Waktu", diawali dengan Teori Relatifitas Khusus (TRK) yang dikemukakan Albert Einstein (1905). Menurut TRK Einstein, ruang dan waktu mempunyai kedudukan yang ekivalen, sehingga kita dapat pergi atau kembali lagi pada titik ruang yang sama dalam waktu yang berbeda, atau bahkan kita dapat pergi atau kembali pada titik waktu yang sama dalam ruang/posisi yang berbeda. Artinya, menurut teori ini, kita diizinkan untuk dapat menembus waktu, pergi ke masa lalu atau melompat ke masa depan.

Menurut Einstein, hal ini dapat dilakukan apabila kita bergerak dengan kecepatan setara atau melebihi kecepatan cahaya (kecepatan cahaya = 300.000.000 m/s atau 1.080.000.000 Km/jam). Partikel yang bergerak dengan kecepatan ini tentunya massa diamnya haruslah imajiner. Dengan kata lain, bahwa partikel ini tidak pernah diam, selalu bergerak. Partikel hipotetik semacam ini bernama "Tachyon". Maka apabila kita mampu mengikuti gerak Tachyon, atau kita dapat membuat mesin dengan kemampuan sama dengan tachyon, maka kita dapat menembus waktu, jalan-jalan ke masa lalu atau melancong ke masa depan. Lalu mengapa mesin ini belum mampu dibuat? Kelihatanya manusia belum mampu menembus kecepatan 1.080.000.000 Km/jam, itu masalahnya.

__________@@@_________

Berbeda dengan TRK -- di mana ruang-waktu berupa flat -- Teori Relatifitas Umum (TRU) Einstein menyatakan bahwa ruang-waktu bersifat melengkung. Sebab kenyataanya tak satu pun tempat di bumi ini yang berupa garis lurus, karena bumi kita memang bulat. Artinya bahwa konfigurasi ruang-waktu dapat mengambil beberapa bentuk yang lebih memungkinkan.

Pada tahun 1949, persamaan TRU ini berhasil dipecahkan oleh K. Godel. Dari uraian persamaanya, dapat dijelaskan bahwa dapat dibangun geometri ruang-waktu yang mengizinkan sebuah lintasan menembus masa lalu, walau pun kecepatannya lebih kecil dari kecepatan cahaya. Artinya kita dapat saja berkelana menembus waktu, dengan mesin waktu yang kecepatannya tidak harus lebih besar dari kecpatan cahaya. Solusi K. Godel tentang persamaan TRU ini sungguh sangat "meresahkan" para fisikawan teoritik. Bahkan Einstein sendiri merasa kurang PeDe, sehingga ia berkomentar

Kutip"Solusi Godel tersebut sebenarnya telah mengganggu pikiran saya, sejak saya membangun TRU, tanpa klarifikasi yang jelas. Hal ini akan menarik, jika solusi tersebut dapat dimaksudkan dalam kenyataan sehari-hari"

Ketidakpercayaan para fisikawan teoritik tentang kemungkinan adanya mesin waktu diciptakan, dilandaskan pada dua hal, yaitu : Sampai saat ini, belum pernah ada pengunjung dari masa lalu, atau bahkan dari masa depan yang pasti lebih maju peradabannya ke masa kita.

Adanya "Mesin Waktu" menyebabkan pelanggaran kaidah kausalitas (sebab-akibat) yang kita pegang selama ini. Dalam pertemuan "The Sixth Marchel Grossman Meeting on General Relativity" tahun 1991, Steven Hawking pernah berkomentar, bahwa solusi Godel tahun 1949 telah menimbulkan keinginan manusia untuk kembali ke masa lalu. Sehingga timbul satu paradoks misalnya apa yang terjadi, seandainya seorang anak kembali ke masa lalu dan disana ia membunuh Ibunya sendiri? Apa di masa kini anak tersebut masih ada?

Pertanyaan S. Hawking ini menjadi bahan perdebatan dan sempat membuat goyah keyakinan fisikawan tentang adanya mesin waktu. Namun demikian, secara teoritik (perhitungan matematika), adanya mesin waktu tidak menyalahi prinsip-prinsip TRU.

Satu jawaban yang dapat memuaskan pertanyaan Hawking adalah adanya "alam semesta paralel" atau "alam kembaran". Keberadaan alam semesta lain di samping alam semesta yang kita tempati telah banyak dibicarakan oleh fisikawan dari zaman dulu. Sebut saja Schwarzcchild (1916) dan Kruskal (1960) yang telah menyelesaikan persamaan dari simetri bola. Dari solusinya di dapat bahwa terdapat alam semesta lain (alam semesta paralel) yang jumlahnya tak berhingga, di samping alam yang sedang kita jalani sekarang ini.

Maka dari persamaan mereka, lalu diterapkan dalam geometri alam semesta kita, dan dengan ditemukannya "black hole" dan "White Hole", maka jika kita akan pergi ke masa lalu, yang harus kita lakukan adalah : Dari alam semesta yang sedang kita jalani, masuk ke black holes, kemudian keluar black holes menuju white holes dan kita akan ditendang menuju alam semesta lain (paralel) yaitu masa lalu.

Artinya, bahwa jika seorang anak pergi ke masa lalu, kemudian di sana ia membunuh ibunya sendiri, maka di alam paralel "masa lalu" tersebut ia tidak akan pernah ada. Namun ia akan tetap ada di alam ini, yakni alam semsta paralel yang lain. Dengan demikian pengrusakan kaidah kausalitas hanya terjadi di alam paralel yang satu, tidak terjadi di alam paralel yang lain.

__________

kalo dunia paralel itu ada berarti ada donk Tuhan paralel, surga paralel, neraka paralel... kalo gua ke berbagai dunia paralel terus melakukan kejahatan lantas kalo gua mati, Tuhan yang mana yang menghakimi gua?  :angel:

Farabi

Bisa saja einstin salah paham mengenaik waktu karena melihat bedanya jam di negara barat dan timur sehingga mengambil kesimpulan, semakin ke timur waktu semakin lambat yang padahal karena bumi berbentuk bulat sehingga wajar saja siang yang satu lebih cepat dibandingkan yang lain. Saya rasa mesin waktu tidak akan pernah ada. Bahkan waktu sendiripun mungkin hanyalah suatu ukuran saja dan tidak benar benar ada seperti yang kita pahami saat kita menonton tivi dimana waktu bisa dimajukan dan dimundurkan. Jadi, mesin waktu tidak akan pernah ada biarpun manusia bisa bergerak lebih cepat dari cahaya.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

nʇǝʌ∀

perjalanan dengan mesin waktu bisa jadi sangat berbahaya. ITUPUN kalau memang bisa dilakukan.
sebagai contoh, ketika mesin waktu kita tiba2 muncul di waktu lain maka dia akan menabrak apa saja yang ada di depannya karena setelah menembus waktu maka mesin itu akan mengurangi kecepatannya sedikit demi sedikit tetapi karena kecepatannya sangat tinggi maka tentu saja mesin ini akan menabrak apa saja yang ada di depannya sebelum berhenti karena tidak mungkin kan tiba2 dia ngerem mendadak.

konsep lain mesin waktu adalah tanpa kendaraan. jadi seperti teleport tapi bukan berarti tidak berbahaya... coba bagaimana seandainya kalau anda tiba2 muncul tepat di tempat dimana ada objek disitu? apalagi kalau mesin waktunya tidak ada ruangan pelindung.

misal anda mundur 50 tahun lalu di rumah anda ketika itu rumah anda masih berupa tanah kosong. dan kebetulan tepat di tempat anda muncul ada mobil, pohon, atau kerbau. tubuh anda akan menyatu dengan mobil, pohon, atau kerbau itu. tubuh anda jadi rusak atau mati. dan bagaimana kalau anda muncul tepat di lokasi seseorang berdiri. nah loh! tubuh anda berdua akan menyatu dan anda jadi mutan...

BTW, apakah thread ini termasuk pseudo-science apa tidak? atau sudah benar disini? soalnya thread ini tidak secara gamblang membenarkan ada mesin waktu tetapi hanya menguraikan wacananya saja. member yang lain mungkin ada pendapat?

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

dunia paralel tetap bukan argumen yang "memuaskan" untuk menjawab paradox time-traveling. karena kalau dunia paralel itu ada maka dunia kita seharusnya sudah dikunjungi oleh penjelajah waktu dari dunia lain. dan harusnya ada saja orang yang sama bisa saling bertemu (bukan kembar tapi pribadi yang sama). teori tentang dunia paralel sama saja membenarkan bahwa jumlah 1 pribadi seseorang adalah tidak terbatas karena jumlah kemungkinan yg bisa terjadi pada seseorang memang tidak terbatas... mengapa para ilmuwan itu berpikir seolah-olah dunia kita adalah dunia yang utama sedangkan dunia lain adalah dunia alternatif?
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

__________

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Maret 10, 2014, 04:40:05 PM
BTW, apakah thread ini termasuk pseudo-science apa tidak? atau sudah benar disini? soalnya thread ini tidak secara gamblang membenarkan ada mesin waktu tetapi hanya menguraikan wacananya saja. member yang lain mungkin ada pendapat?

ya ini harusnya masuk pseudo science. sama ky UFO dan alien..