Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 07:50:49 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 116
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 86
Total: 86

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.

Dimulai oleh jasen, Maret 23, 2015, 12:37:01 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.


ytridyrevsielixetuls

#31
sudah dipindahkan ke Astronomi dan Kosmologi nih. berarti gak OOT ya kalo dibahas dengan membawa-bawa Big Bang, singularitas, universe expansion, dll. :)

Kutip dari: jasen pada Maret 27, 2015, 09:48:01 AM
Memang ini menjadi salah satu masalah terbesar sekarang ini, apalagi ditambah adanya dark Mater dan dark Energi, seolah2 energi dapat ditambahkan sesukanya ke dalam universe. Untuk menjawab itu Ada ide baru dari fisikawan spt Nikodem Popwalski dan Serkan Zorba, dalam teorinya menyatakan bahwa Universe berputar. Dengan berputarnya universe menjadi gaya tolak (sentrifugal)

Sebenarnya ide bahwa universe berputar sudah ada sejak Einstein, yang di formulasikan oleh Kurt Godel. Ide itu muncul karena keyakinan Einstein dan Godel bahwa universe itu statis, karena kalau tidak maka akan muncul singgularitas (big crunch), dan harus ada upaya alam agar singgularitas ini tidak terjadi. Einstein memasukan konstanta Kosmologi dalam Relativitas Umum-nya sedangkan Godel memformulasikan spinning Universe. Namun saat itu  ide spinning universe ini ditolak karena dari perhitungannya memungkinkan time travel. Dan time travel melanggar hukum causalitas, dimana seseorang dapat pergi ke masa lalu lalu membunuh orang tua yang melahirkannya. Setelah diketahui universe tidak statis maka Einstein menyebut cosmological Constant itu sebagai his biggest blunder.

Sekarang dengan ditemukannya Dark Energy (accelerating universe) dan Dark Matter maka ide spinning universe dan cosmological constant muncul kembali.

Dark Energy sendiri sebenarnya bukan penemuan melainkan istilah untuk menyebut energi misterius yang mempercepat pemuaian alam semesta, yang menurut ilmuwan seharusnya pemuaian itu melambat. saya sampai saat ini sebenarnya meragukan kalau bumi dan benda-benda langit melawan kerangka acuan langit yang melebar. jadi kalau pemuaian alam semesta saya merasa tidak bisa dijelaskan dengan Hukum gravitasi universal Newton. menurut saya malah alam semesta tidak bertepi. dan soal Dark Energi, kalo gak salah eksperimen Casimir bisa dijadikan petunjuk.

soal alam semesta berputar, ada artikel menarik disini :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

menurut saya semesta itu lahir dari satu sumbu putar universal dan akan musnah dengan cara yang sama, yaitu sumbu putar universal yang menyusutkan alam semesta. jadi seperti sebuah Black Hole yg mencakup seluruh alam semesta. setelah menyusut akan memuai lagi. seperti bunga yang mekar-kuncup-mekar-kuncup dst CMIIW.
sorry kalo kedengaran tidak ilmiah. hehe maklum masih belajar..
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

kalau memang jarak sebenarnya adalah konversi dari energi, berarti sebenarnya jarak itu adalah ilusi. artinya menurut TS tidak ada yang kosong. semuanya terisi. dikatakan kosong kalau bisa dilalui saja ya. oh ya. sebenarnya kalau membayangkan universe tercipta dari satu singularitas secara tidak langsung mengatakan alam semesta ini atau ruang-waktu, awalnya adalah sebuah kumpulan energi. berarti membenarkan donk kalau jarak adalah konversi dari energi ?
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

nʇǝʌ∀

#33
TS-nya sudah setuju thread ini dipindahkan ke sub-forum Astronomi dan Kosmologi. lagipula di sub-forum Astronomi dan Kosmologi, biasanya hukum Fisika tetap dibawa-bawa kan?

BTW di thread ini kan dikatakan soal jarak yang merupakan konversi dari energi (dan sebaliknya). ketika saya baca contoh dari TS, sebenarnya hampir mirip Big Bang.

Kutip dari: jasen pada Maret 25, 2015, 10:12:10 AM
Anggap saja ada sebuah universe (U) yang isinya hanya 1 benda bermasa M, maka volume universe itu adalah volume benda itu sendiri. Lalu benda itu karena proses internal meledak menjadi 4 benda dengan masing2 masa seragam m dan jarak tiap benda seragam x meter (membentuk limas segitiga), maka volume universe itu adalah volume limas itu, dari perubahan volume (adanya jarak tiap m) itu Gravitasi menjadi diperhitungkan. semakin besar volume limas maka makin kecil energi Gravitasi antar masa.

katakanlah 1 benda bermassa M adalah singularitas, dan ketika meledak atau mengembang akan menjadi benda-benda lain yang total massanya lebih kecil daripada 1 benda tersebut. benda-benda tsb adalah analogi untuk benda-benda langit. berarti sisa energi dari 1 benda atau singularitas tsb (yang tidak dikonversi menjadi benda-benda lain) berubah/dikonversi menjadi jarak.

tapi sdr. jasen sendiri sebenarnya penganut Big Bang atau bukan. apakah semesta ini melebar dan benda-benda langit melawan kerangka acuan langit yg melebar? atau semesta ini tidak bertepi atau statis?

BTW, kalau sdr. Emerald_Eyes dan sdr. jasen memutuskan berdiskusi di forum-forum internasional boleh lah dibawa perkembangannya disini. :D
soalnya ForSa kekurangan ahli.


                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

dalam model semesta statis, akan menghadapi paradox Olber. namun dapat dipecahkan dengan efek Hubble. dan ketika menghadapi pertanyaan darimana energi extra yg dimiliki benda langit sehingga mampu melawan kerangka acuan langit yg melebar. bisa dijawab dengan model semesta tidak bertepi dan ether yg dipancarkan oleh massa. dengan efek Casimir sebagai petunjuk. sehingga kestabilan orbit tetap terjaga. CMIIW.

PS : saya meragukan kalau melebarkan alam semesta adalah karena gaya yang ekuivalen dengan gravitasi massa. sehingga dalam hal ini kita tidak bisa menggunakan hukum Newton. sama seperti Black Hole. saya berasumsi gravitasinya bukan gravitasi massa.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

by the way, ada yang bisa jelaskan ini? bagi saya yg awam Fisika tetap tak bisa mengerti meski saya terjemahkan...

A New Kind of Casimir Energy and Its Implications for Dark Energy

We propose to use metamaterials to mimic de Sitter space. This Demonstration represents the behavior of Casimir energy in a cavity with size and physical cut-off . In this case the total Casimir energy is proportional to . Notably, this would play a role of dark energy and give a possible explanation of cosmic acceleration if is identified with the Plank scale. This result can be tested experimentally.

We estimate the dominating frequencies contributing to the Casimir energy in a cavity of metamaterials mimicking de Sitter space by solving the eigenvalue problem for the Maxwell equations. It turns out that the dominating frequencies are the inverse of the size of the cavity, and the degeneracy of these frequencies also explains our previous result on the unusually large Casimir energy. Carrying out the experiment in the laboratory is possible theoretically.

The outer circle/sphere represents some kind of metamaterial of dimension . The distance between the outer and inner circle/sphere represents the cut-off, denoted as . The typical frequency of the energy inside the metamaterials is proportional to (represented by the wave inside the circle/sphere). The total energy (represented by the red column) is proportional to .

Contributed by: Miao Li, Xiaodong Li, and Yi Pang

DETAILS

The existence of Casimir energy is one of the important predictions in quantum field theory and continues to be a source of inspiration for theoretical as well as experimental work [1]. Generically, the expression of the Casimir energy depends on details of the cavity including properties of its bulk and boundary. The earliest work on Casimir energy and the follow-up studies [3] all reported that the Casimir energy density is inversely proportional to the fourth power of the typical size of the cavity. Applying this result to the universe, this kind of Casimir energy cannot be taken as a possible origin of dark energy, since is too small compared with the observed dark energy density [4] if is chosen to be the estimated size of the universe.
With doubt about the applicability of the previous results to de Sitter space, we carried out a careful calculation of the Casimir energy density of the electromagnetic field in the static patch of de Sitter space [5]. A drastically different Casimir energy was obtained that is proportional to the size of the event horizon taking the same form as holographic dark energy [6]. Then based on recent theoretical and experimental developments in metamaterials [7], [8], we proposed the design of metamaterials mimicking de Sitter space. Specifically, the permittivity and permeability are given by the following expressions: , where , represent the Cartesian coordinates, is the radial distance, and is the boundary of the cavity. These differ from the usual expressions for the permittivity and permeability parameters in that they have divergent components tangent to the boundary. This fact leads to a brand new type of Casimir energy in the cavity coinciding with the result from gravitational theory with the Planck scale replaced by some microscopic scale (denoted by ) in metamaterials. We encourage experimentalists to make such metamaterials and measure the predicted Casimir energy. This work would have significant implications in cosmology.
It is probably difficult to carry out such an experiment because the Casimir energy consists of a sum over all frequencies, so that each frequency makes a contribution. By contrast, metamaterials have frequency dispersion, so that the designed permittivity and permeability are effective only to frequencies in a finite band. However, this difficulty can be circumvented because there is a typical frequency whose contribution to the Casimir energy is dominant [9]. According to our estimate, the typical dominating frequency is of the order of with the dominant angular quantum number ∼. Thus a cavity of metamaterials effective at this typical frequency can mimic de Sitter space and induces the Casimir energy predicted by the theoretical calculation. These two numbers give the same leading term in Casimir energy, , as in our previous result [5]. Thus a cavity of metamaterials effective at this typical frequency can mimic de Sitter space and induce a Casimir energy predicted by theoretical calculation.
We hope that one day the metamaterials with the properties we suggest can be made so that the predicted new type of Casimir energy can be measured, thus providing a laboratory analog for cosmology.


atau langsung ke penjelasan lebih rinci karena ada animasi sebagai ilustrasi. di forum sains, fitur Latex sedang tidak berfungsi jadi persamaannya tidak bisa ditampilkan disini. nomor-nomor di atas adalah rujukan ke referensi yang dipakai penulis.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]


[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

jasen

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 06:17:00 PM
Waduh tambah ngacau, ini rumus dari langit ya. Rumus formal energi kinetik adalah Ek = p^2/m.
Contoh katakan ada benda bergerak dg kecepatan konstan, maka energi kinetiknya adalah EK= 0.5mv^2. Sementara karena kecepatannya konstan maka dapat dipastikan gaya yang bekerja padanya sm dg nol. Tapi kalau dihitung dg rumus anda di atas Ek = 0.R = 0. Kontradiksi.

Waduh...
anda yang ngaco rumus energi kinetik ku sudah benar, rumus yang anda sampaikan adalah
hubungan antara energi kinetik dan momentum.
Energi kinetik yang dimiliki suatu benda memiliki hubungan dengan momentumnya dengan persamaan:

Ek = P^2/2m

keterangan:

p = adalah momentum
m = adalah massa benda

Rumus Ek = 1/2 MV^2 digunakan jika benda kecepatannya konstan.
Rumus Ek = F.r  digunakan dalam hubungannya dengan gaya.

berdasarkan definisinya Energi kinetik adalah usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 06:17:00 PM
Selain itu kenapa anda skg menggunakan argumen energi kinetik, bukankah anda sudah bilang bahwa teori anda hanya spesial utk potensial gravitasi.

saya menggunakan argumen kinetik karena baik gravitasi maupun kinetik sama-sama energi. Satu2 nya energi yang dapat mencegah bumi jatuh ke matahari adalah energi kinetik, sehingga bumi mengambil lintasan elips, dan jika Ek gravitasi tidak ada, maka bumi akan bergerak dengan kecepatan konstan, dan rumus (Ek = 1/2 MV^2) berlaku.

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 28, 2015, 06:17:00 PM
Sekedar saran saja, saya mengapresiasi anda sebagai lulusan T. Informatika yg juga punya minat di bidang fisika, tetapi bukan berarti karena anda suka anda bisa seenaknya saja membuat rumus, kalau begitu caranya bakal ada banyak rumus2 aneh yg berseliweran di dunia fisika yg dibuat oleh hobbyist2 fisika seperti anda yg lain. Kalau ingin membuat sebuah temuan fundamental di dalam sains, tidak cukup hanya sekedar menyukai melainkan juga harus menyelam sangat dalam dalam bidang yg bersangkutan. Einstein, Newton, dan fisikawan2 terkenal lainnya bukanlah orang2 yg sekedar suka fisika dan baru saja terjun di dalamnya.

Utk forum internasional, coba gabung di link ini: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Saya tunggu sepak terjang anda.

Thanks info-nya.

jasen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Maret 29, 2015, 02:00:53 AM
kalau memang jarak sebenarnya adalah konversi dari energi, berarti sebenarnya jarak itu adalah ilusi. artinya menurut TS tidak ada yang kosong. semuanya terisi. dikatakan kosong kalau bisa dilalui saja ya. oh ya. sebenarnya kalau membayangkan universe tercipta dari satu singularitas secara tidak langsung mengatakan alam semesta ini atau ruang-waktu, awalnya adalah sebuah kumpulan energi. berarti membenarkan donk kalau jarak adalah konversi dari energi ?
Yup benar,
(so happy, I've got 1 follower :)  )

teoriku tidak bertentangan dengan Big Bang, walaupun saya tidak menyukai teori Big Bang, dan sekarang dengan bukti2 pengamatan secara langsung terhadap universe, (expanding universe, "prefered spin of galaxies", dark mater, universe AOE) big bang mulai diragukan orang.

jasen

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Maret 29, 2015, 03:51:17 AM
tapi sdr. jasen sendiri sebenarnya penganut Big Bang atau bukan. apakah semesta ini melebar dan benda-benda langit melawan kerangka acuan langit yg melebar? atau semesta ini tidak bertepi atau statis?

Sebenarnya saya tidak menyukai big bang, tetapi teoriku tidak bertentangan dengan big-bang, bahkan dapat dikatakan mendukung big-bang.

Mengenai semesta tak bertepi, menurut ku itu akibat dari gaya gravitasi.
Gravitasi melengkungkan lintasan, artinya jika kita bergerak lurus menjauhi galaxy kita, maka gaya gravitasi dari galaxy akan melengkungkan lintasan pesawat kita, menjadi melingkar, karena itu seolah2 kita tidak dapat menemukan tepi alam semesta ini. Kita tidak pernah tau kita bergerak lurus atau melengkung dalam alam semesta ini.

semesta ini statis? Bisa dikatakan ya, namun saya juga percaya bahwa ada "pelanggaran konstan", yaitu penambahan energi konstan terhadap alam semesta ini, dan karena sekarang jumlah masa dan energi di alam semesta sudah begitu besar, maka "pelanggaran konstan" ini sulit dideteksi.

Emerald_Eyes

Ok saya paham maksud anda mengenai Ek = Int F.dr. Anda mengatakan bahwa energi kinetik adalah hasil dari kerja yg dilakukan sejauh jarak tertentu. Tapi sekedar mengingatkan bahwa ini bukan berarti bisa dikatakan bahwa energi kinetik pada setiap saat benda bisa dikonversi menjadi jarak (atau sebaliknya), konversi energi kinetik menjadi jarak hanya benar untuk jarak sejauh mana kecepatan benda pada saat itu dicapai jika berangkat dari diam. Dan mengingatkan juga bahwa ada tanda integral dlm rumus Ek secara umum, bukan hanya F.r.

Tetapi jujur saja saya masih belum bisa yakin dg argumen anda, karena pada awalnya anda bilang teori anda hanya berlaku untuk energi gravitasi, sekarang malah memasukkan energi kinetik juga. Kalau begitu saya bisa bertanya mengapa tidak memasukkan segala jenis energi ke dalam teori anda? Mengapa hanya energi kinetik dan gravitasi? Dan kalau semua energi ikut dicakup saya bisa kembali bertanya bagaimana dg energi E=mc^2 atau E=hf milik foton hanya dg keberadaan satu partikel saja utk mendukung teori anda. Anda berargumen bahwa jika ada satu partikel maka universe adalah partikel itu sendiri, kalau begitu bagaimana anda akan mendefinisikan jarak (dan dg demikian mengonversinya menjadi energi) jika hanya ada satu partikel elementer sementara partikel tersebut punya energi.

Emerald_Eyes

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Maret 29, 2015, 10:27:02 PM
by the way, ada yang bisa jelaskan ini? bagi saya yg awam Fisika tetap tak bisa mengerti meski saya terjemahkan...

A New Kind of Casimir Energy and Its Implications for Dark Energy


Maaf mas/pak komentarnya agak terlambat direspons  :D . Kemarin terlalu terbawa oleh diskusi awal yg ada di sini.
Ttg gaya Casimir, gaya ini timbul sbg konsekuensi dari kuantisasim medan elektromagnetik. Singkat cerita, hasil kuantisasi ini adalah ditemukan bahwa energi kuanta foton memiliki ekspresi yg sama dg energi osilator harmonik kuantum (0.5+n)hf dimana n adalah jumlah foton dan f frekuensinya. Yg menarik dari ini adalah energi ground state osilator harmonik kuantum tidak bernilai nol, dg demikian energi keadaan foton n = 0 (tidak ada foton) juga tidak nol. Kesimpulan kasarnya, meskipun tidak ada foton bukan berarti energi foton tersebut nol. Oleh karenanya terkadang energi ini disebut energi background atau zero-point energy. Saya rasa karena alasan inilah fisikawan tertarik untuk meneliti lebih lanjut, hubungan dg ruang-waktu sangat mungkin ada. Sayangnya saya hanya mengerti ttg energi Casimir dari segi elektrodinamika kuantum, utk hubungannya dg dark enery saya belum tahu.

jasen

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 30, 2015, 05:41:51 PM
Ok saya paham maksud anda mengenai Ek = Int F.dr. Anda mengatakan bahwa energi kinetik adalah hasil dari kerja yg dilakukan sejauh jarak tertentu. Tapi sekedar mengingatkan bahwa ini bukan berarti bisa dikatakan bahwa energi kinetik pada setiap saat benda bisa dikonversi menjadi jarak (atau sebaliknya), konversi energi kinetik menjadi jarak hanya benar untuk jarak sejauh mana kecepatan benda pada saat itu dicapai jika berangkat dari diam. Dan mengingatkan juga bahwa ada tanda integral dlm rumus Ek secara umum, bukan hanya F.r.

Thanks koreksinya,
memang benar Ek = Int F.dr, namun jika besarnya gaya konstan maka rumus itu bisa dikatakan Ek = F.r

Kutip dari: Emerald_Eyes pada Maret 30, 2015, 05:41:51 PM
Tetapi jujur saja saya masih belum bisa yakin dg argumen anda, karena pada awalnya anda bilang teori anda hanya berlaku untuk energi gravitasi, sekarang malah memasukkan energi kinetik juga. Kalau begitu saya bisa bertanya mengapa tidak memasukkan segala jenis energi ke dalam teori anda? Mengapa hanya energi kinetik dan gravitasi? Dan kalau semua energi ikut dicakup saya bisa kembali bertanya bagaimana dg energi E=mc^2 atau E=hf milik foton hanya dg keberadaan satu partikel saja utk mendukung teori anda. Anda berargumen bahwa jika ada satu partikel maka universe adalah partikel itu sendiri, kalau begitu bagaimana anda akan mendefinisikan jarak (dan dg demikian mengonversinya menjadi energi) jika hanya ada satu partikel elementer sementara partikel tersebut punya energi.

Pertanyaan bagus. Kita perlu pemahaman yang lebih baik dalam mengenai konsep energi.

Saya gunakan rumus Ek karena ada titik acuan (yang dianggap) diam/begerak dalam kec. konstan untuk menghitung Ek.
Misal dalam kasus mobil yang awalnya diam (dianggap diam dari tempat parkir, atau boleh saja dianggaap bergerak dgn kec konstan terhadap kereta api yang sedang melaju).

Energi Gravitasi dapat dilihat sebagai energi kinetik, kita anggap saja bumi sebagai titik acuan yang diam dan benda di ketinggian r sebagai benda yang mengalami percepatan, maka rumus Eg = Ek = Int F.dr

Setelah saya renungkan seharusnya persamaan E = mc^2 dapat diturunkan dari persamaan energi kinetik.
artinya E = mc^2 juga bisa digunakan untuk merumuskan Energi setara dengan jarak.
Namun jadinya akan membingungkan.

E = m * int a * dr

E = 1/2 mV^2 , karena dari pandangan pengamat diluar sistem m dan V tidak konstan maka :

E = 1/2 int m.d(v^2) = mc^2


untuk E = hf seharunya tidak masalah lagi, karena ukuran nya sudah tidak dapat berubah lagi.

Emerald_Eyes

dari E = 1/2 mV^2  ke  E = 1/2 int m.d(v^2) bagaimana anda menurunkannya?
Dari rumus ini : E = 1/2 int m.d(v^2) = mc^2, meskipun secara matematis kelihatan benar tapi bukan berarti karena v dan c sama2 kecepatan tiba2 mereka bisa dianggap sama seperti itu. E = mc^2 tidak diturunkan dg metode seperti itu.