Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 09:30:57 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 190
Total: 190

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

[Video] Jika Bumi Berhenti Berputar...

Dimulai oleh nʇǝʌ∀, Januari 16, 2016, 11:54:28 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

__________

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Juni 20, 2016, 06:05:42 AM
dasar tong kosong karatan. selalu mengulang-ngulang argumen lama yg salah.
argumen distant mass lu nggak cocok dengan pernyataan lu sendiri bahwa ether yang masuk ke bumi bentuknya tidak lagi berputar melainkan lurus kebawah.

logikanya, kalau bentuk ethernya vertikal ke bawah berarti tidak akan memutar pendulum faucault, efek coriolis.
yang seperti ini malah NGGAK NYAMBUNG dengan distant mass. anda gak bisa maksa-maksain ether itu tetap bisa memutar pendulum dengan terus membawa-bawa argumen distant mass anda kalo anda sendiri yg bilang ethernya berbentuk lurus.
jadi jangan coba-coba bermain curang! ngak nyambung ya ngak nyambung.

kecuali anda mau mengakui bahwa ethernya tidak berbentuk vertikal seperti itu.
beru tuh pendulum bisa berputar meski buminya diem.
baru nyambung dengan distant mass.

tapi jangan lupa... kalau bentuk ethernya tidak lurus kebawah seharusnya manusia yg diam di atas gedung akan ikut terlempar. terpengaruh oleh perputaran langit.
begitu juga benda yang ditaroh di atas atap rumah. mereka nggak punya kehendak bebas jadi pasti ikut terseret.

lihat sendiri kan absurdnya teori anda ini.
anda telah membantah argumen anda sendiri!
aneh anda ini kalau mesti diputar balik lagi ke distant mass.

lagi-lagi anda mencoba mengelabui kami dengan terus menutupi kebohongan anda.
kutipan elu soal satelit tidak membuktikan apapun yang membenarkan teori geosentris! mendukung saja tidak!
intinya kan bukan thruster dipakai buat menahan arus ether! ngapain dihubung-paksakan ke kerangka acuan pada komputasi!? anda ini doyan sekali mengalihkan kemana-mana! ngeles terus kerjanya!

klaim thruster satelit dipakai untuk menahan arus ether NGGAK NYAMBUNG dengan fakta bahwa bumi dipakai sebagai kerangka acuan satelit
jadi lhu gak usah ngeles dan berkilah sana-sini!

kalo masalah kerangka acuan dalam komputer mah tinggal di-switch doank. dipilih yang paling cocok sesuai dengan zona operasi satelit atau wahana antariksa. atau sesuai dengan tujuan. wahana antariksa juga bisa pake kerangka acuan heliosentris kalau mereka meninggalkan orbit bumi.
kerangka acuan satelit ya jelas pake geosentris. karena paling cocok.
dan ini jelas nggak bisa dipake sebagai dukungan apalagi bukti teori geosentris maupun heliosentris! mikir donk!

so nggak ada satupun kutipan valid soal satelit yang bisa dipake buat mendukung klaim thruster dipake buat nahan arus ether. anda aja yang menafsirkan sesuai iman anda!
jadi argumen lu soal kerangka acuan satelit pake geosentris itu nggak berguna! kayak pepesan kosong basi!
cuma sampah lama yang dibawa-bawa lagi.

intinya elu nggak bisa tunjukin kutipan ilmuwan dan operator satelit yang secara eksplisit mengatakan thruster dipakai untuk menahan arus ether.

sudah ya. cukup dengan semua jurus ngeles anda.
intinya anda sudah ketahuan berbohong dan mengarang cerita.
teruslah kau berfantasi sendiri tentang thruster satelit nahan arus ether
nggak usah kau tularkan keyakinan ngawur lu itu pada yang lain.

saya setuju dengan anda.

argumen distant mass sudah teranulir sendiri oleh klaim bahwa bentuk ether yang masuk ke bumi lurus kebawah.
jadi apa-apa yang ada di dalam bumi (seperti benda di atas bangunan, angin, pendulum) tidak lagi mengikuti kerangka acuan langit yang berputar. itu intinya.
harusnya kita fokus ke bentuk ethernya karena persoalannya memang disitu. bukan masalah distant mass ilmiah atau tidak. bukan masalah ether itu ada atau tidak. bukan masalah sudah ketemu solusi atau tidak.
karena komponen apapun yang ilmiah dalam teori kalau disandingkan dengan klaim yang menciptakan paradox atau kontradiksi seharusnya diakui sebagai kelemahan teori. inti persoalannya adalah di BENTUK ETHER.
jadi, sebelum melakukan klaim sudah ada solusi, maka perlu ditelaah dulu apakah tidak ada kontradiksi dalam solusi itu sendiri? kalau masih ada ya harusnya diakui sebagai kelemahan. dan misteri masih belum terpecahkan.

seharusnya dikatakan bentuk ether yang masuk ke bumi masih berputar. klaim itu baru cocok dengan distant mass, sehingga komponen itu tidak lagi terdengar absurd.

kekosongan relativitas tidak selamanya masalah heliocentrist. karena tidak semua heliocentrist berpedoman pada relativitas secara sepenuhnya. anda sendiri termasuk penggagas teori alternatif. dalam pernyataan anda yang lama, anda katakan anda mengakui keberadaan ether dan anda menggunakan eksperimen casimir.
sebenarnya bukan hanya heliocentrist saja yang terbelah-belah suaranya. geocentrist juga. ada geocentrist yang mengakui relativitas. ada geocentrist yang mengakui pemuaian alam semesta, dll.


mengenai kerangka acuan satelit saya juga sependapat. kerangka acuan satelit dan wahana antariksa tergantung kebutuhan. lagipula semua satelit dan wahana antariksa memang awalnya diluncurkan dari bumi. kalau soal asal usul itu lain soal. yang jadi persoalannya itu adalah alasan penggunaannya.

kalau ada referensi berupa pernyataan resmi dari badan antariksa seperti NASA, ESA, JAXA, Roscosmos, dll secara eksplisit alias terang-terangan mengatakan satelit menggunakan kerangka acuan bumi diam karena memang bumi di dunia nyata itu diam dan thruster satelit digunakan untuk menahan arus ether akibat perputaran langit saya mau lihat.
kalau tidak ada persis seperti itu ya saya tidak akan tanggapi.

ada seabrek badan antariksa di dunia ini jadi seharusnya referensi mereka juga ada seabrek kan?

__________

sekalian saya tanggapi juga soal video

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Januari 16, 2016, 11:54:28 AM
diambil dari laman [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Jika Bumi Berhenti Berputar

Simak video animasi yang menunjukkan apa yang akan terjadi jika Bumi tak lagi berputar.

Bumi berputar dari barat ke timur dengan kecepatan linear di ekuator 465.1013 m / s (1674.365 km / jam). Majalah online Tech Insider mempublikasikan video animasi yang menunjukkan apa yang akan terjadi jika Bumi tak lagi berputar.

Dalam video berikut dampak yang terjadi jika Bumi berhenti berputar yaitu semua objek akan  terus berotasi dengan kecepatan yang sama dengan sebelumnya. Hal itu terjadi sebagai akibat dari kekekalan momentum.

Akan ada angin kuat yang langsung menyebabkan tsunami raksasa. Satu hari akan menjadi satu tahun, di mana enam bulan pertama matahari akan bersinar tanpa berhenti. Makhluk hidup yang mampu bertahan akan menghadapi cuaca panas ekstrim dan kekeringan. Kemudian dihantam musim dingin yang amat sangat dan kegelapan selama enam bulan selanjutnya.Matahari akan terbit dari barat dan tenggelam di timur hanya sekali dalam setahun.


*ada yang bermasalah loading videonya?

Pada saat Bumi berhenti berputar, batas antara lautan dan daratan juga akan berubah. Ketika Bumi berotasi, gaya sentrifugal akan menyebabkan planet memiliki tonjolan atau bulge di sepanjang ekuator. Jadi, kalau Bumi tidak berotasi maka tidak akan ada tonjolan. Tanpa ada tonjolan maka semua air yang ada di ekuator akan bergerak ke kutub. Kemudian terbentuklah dua lautan raksasa di kutub utara dan selatan, menyisakan daratan raksasa di sepanjang khatulistiwa.

Gaya gravitasi akan memudar, bahaya radiasi mengancam Bumi, hingga tak ada sedikit pun peluang untuk adanya kehidupan di Bumi.

(Lutfi Fauziah/Sumber: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.])


sepertinya bumi berotasi seperti ini agaknya memang sebuah rancangan yang bukan kebetulan. sebab tanpa bulan, rotasi bumi justru malah kecepetan.

kenapa gaya centripugal?
setahu saya yang bikin "bulge" tsb disebabkan oleh apa yg disebut sebagai "tidal friction"
anda yakin sumber anda nggak salah ketik atau penjelasan?

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: __________ pada Juli 01, 2016, 05:21:45 PM
saya setuju dengan anda.

argumen distant mass sudah teranulir sendiri oleh klaim bahwa bentuk ether yang masuk ke bumi lurus kebawah.
jadi apa-apa yang ada di dalam bumi (seperti benda di atas bangunan, angin, pendulum) tidak lagi mengikuti kerangka acuan langit yang berputar. itu intinya.
harusnya kita fokus ke bentuk ethernya karena persoalannya memang disitu. bukan masalah distant mass ilmiah atau tidak. bukan masalah ether itu ada atau tidak. bukan masalah sudah ketemu solusi atau tidak.
karena komponen apapun yang ilmiah dalam teori kalau disandingkan dengan klaim yang menciptakan paradox atau kontradiksi seharusnya diakui sebagai kelemahan teori. inti persoalannya adalah di BENTUK ETHER.
jadi, sebelum melakukan klaim sudah ada solusi, maka perlu ditelaah dulu apakah tidak ada kontradiksi dalam solusi itu sendiri? kalau masih ada ya harusnya diakui sebagai kelemahan. dan misteri masih belum terpecahkan.

seharusnya dikatakan bentuk ether yang masuk ke bumi masih berputar. klaim itu baru cocok dengan distant mass, sehingga komponen itu tidak lagi terdengar absurd.

kekosongan relativitas tidak selamanya masalah heliocentrist. karena tidak semua heliocentrist berpedoman pada relativitas secara sepenuhnya. anda sendiri termasuk penggagas teori alternatif. dalam pernyataan anda yang lama, anda katakan anda mengakui keberadaan ether dan anda menggunakan eksperimen casimir.
sebenarnya bukan hanya heliocentrist saja yang terbelah-belah suaranya. geocentrist juga. ada geocentrist yang mengakui relativitas. ada geocentrist yang mengakui pemuaian alam semesta, dll.

nah itu tadi maksud saya.
ether dengan bentuk lurus kebawah adalah alasan/dalih untuk menjelaskan mengapa apa-apa yang ada di dalam bumi tidak mengikuti kerangka acuan langit yang berputar. misal benda mati yang ditaruh di atas bangunan. atau makhluk hidup yang diam di atas bangunan. makanya mereka tidak terpengaruh oleh kerangka acuan langit. harusnya pendulum faucault juga tidak ikutan terpengaruh. kenapa malah iya? padahal sama-sama berada di dalam bumi.

jadi pilihannya cuma dua :

1. ether yang masuk ke bumi bentuknya masih berputar sehingga bisa mempengaruhi pendulum faucault tapi juga bisa menyeret/memutar benda di atas bangunan.

2. ether yang masuk ke bumi bentuknya tidak lagi berputar melainkan lurus kebawah sehingga tidak mampu menyeret/memutar benda di atas bangunan tapi juga tidak mampu mempengaruhi pendulum faucault.

sesederhana itu kok. jadi PR dah tuh. tapi bukan buat kita.

konsep ether yang absurd tidak bisa dipakai untuk menggugat relativitas. yang namanya kekosongan relativitas jangan sampai membuat kita justru membenarkan konsep ether yang absurd. kita perlu bikin konsep ether yang lain. karena ini masih merupakan misteri. lebih baik mengaku berasumsi dari pada bersikeras klaim sudah terbukti kalau memang kita belum bisa menemukan solusinya.

terus juga jangan sampai terbalik dalam menyikapi paradox dalam sains. jangan menggugat fakta karena ada eksperimen yang gagal mendeteksi fakta. jangan menggugat fakta cuma karena ada hukum dan teori yang tidak akurat. jadi yang digugat atau direvisi adalah eksperimennya atau hukumnya atau teorinya. rotasi bumi sudah terdeteksi. jadi bumi berotasi sudah menjadi fakta. yang digugat itu eksperimen yang gagal mendeteksinya.

sebagai analogi. saya bawa hukum Newton. hukum Newton dipakai dalam penerbangan. tapi hukum Newton juga beberapa kali menemui kesalahan dalam perhitungannya. namun faktanya pesawat bisa terbang. berarti sikap yang benar itu merevisi hukum Newton. bukan menggugat fakta pesawat bisa terbang. kebalik itu. maka dari itu kita tak usah menggugat fakta bumi berotasi. yang kita kritisi itu eksperimen macam Morley-Michelson, Airy, Arago, Tronton-Noble, dll. karena mereka punya kekurangan yaitu tidak mampu mendeteksi rotasi bumi. jadi jangan terbalik.

nah terlepas apa kata eksperimen dan apa rumusnya, fakta bumi berotasi sudah dirasakan sendiri oleh sejumlah badan antariksa di dunia. yaitu lewat proses peluncuran dan penempatan satelit dekat bumi. nanti penjelasannya dibawah.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: __________ pada Juli 01, 2016, 05:21:45 PM
mengenai kerangka acuan satelit saya juga sependapat. kerangka acuan satelit dan wahana antariksa tergantung kebutuhan. lagipula semua satelit dan wahana antariksa memang awalnya diluncurkan dari bumi. kalau soal asal usul itu lain soal. yang jadi persoalannya itu adalah alasan penggunaannya.

saya juga sudah tau dari dulu. kalau satelit atau wahana antariksa itu menggunakan kerangka acuan sesuai kebutuhan. misal. dalam misi ke Mars, wahana antariksa akan mengubah kerangka acuan Bumi menjadi Matahari ketika meninggalkan orbit bumi. dan akan mengantinya lagi ke kerangka acuan Mars ketika dekat dengan Mars. yang namanya kerangka acuan pada satelit atau wahana antariksa ya nggak sesederhana itu. ada alasan-alasan kenapa astronom memilih sistem koordinat geocentric atau heliocentric. intinya semua sesuai kebutuhan. yang paling efektif atau praktis yang dipakai. manusia memetakan langit dan benda-benda langit. pemetaan pada wahana antariksa atau satelit itu bisa menjadi ribet atau simple tergantung dari tujuan wahana antariksa tsb.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

BACA JUGA :

Spacecraft Attitude Determination and Control
Encyclopedia of Space and Astronomy

Kutip dari: __________ pada Juli 01, 2016, 05:21:45 PM
kalau ada referensi berupa pernyataan resmi dari badan antariksa seperti NASA, ESA, JAXA, Roscosmos, dll secara eksplisit alias terang-terangan mengatakan satelit menggunakan kerangka acuan bumi diam karena memang bumi di dunia nyata itu diam dan thruster satelit digunakan untuk menahan arus ether akibat perputaran langit saya mau lihat.
kalau tidak ada persis seperti itu ya saya tidak akan tanggapi.

ada seabrek badan antariksa di dunia ini jadi seharusnya referensi mereka juga ada seabrek kan?

saya juga males menanggapi kalau nggak ada.
ngambil referensi tentang satelit ya dari yang merancang dan mengoperasikan satelit lah masak dari sumber lain?

anda minta referensi resmi ya gua bisa kasih. sepercik udah cukup kok. semua referensi resmi mengatakan rotasi bumi. nggak ada yang bilang thruster dinyalakan terus menerus untuk menahan arus ether. disitu jelas-jelas tertulis rotasi bumi.

satelit atau wahana antariksa yang dioperasikan dekat bumi mematuhi sistem ini : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

nah masih soal rotasi bumi. ada alasan mengapa satelit sesaat setelah diluncurkan secara vertikal akan diarahkan ke Timur bukannya ke Barat? jawabannya sederhana. karena mereka akan dapat akselerasi dari rotasi bumi. kalau langit yang berputar seharusnya akan terasa lebih berat kalau diluncurkan ke arah Timur. seharusnya mereka diluncurkan ke arah Barat supaya dapat akselerasi dari perputaran langit. kenyataannya justru mereka diluncurkan ke arah Timur untuk mendapatkan akselerasi.

jadi itu bukan lagi asumsi semata. bukan lagi sekedar kutipan yang membolak-balik kerangka acuan.
tapi benar-benar pengalaman. benar-benar dirasakan. makanya mereka pilih mengarahkan satelit ke Timur.
dan tidak ada pengalaman atau pernyataan dari badan antariksa tsb yang RESMI DAN SECARA EKSPLISIT mengakui kalo meluncurkan satelit lebih baik ke arah Barat supaya dapat akselerasi dari mengikuti perputaran langit.

meluncurkan satelit ke arah Barat atau arah lain sih bisa aja. tapi tidak dapat keuntungan akselerasi seperti ketika dibelokkan ke Timur. jadi, justru karena ada rotasi bumi-lah satelit bisa menghemat energi. kalau dengan menyalakan thruster terus menerus apalagi satelit tsb diluncurkan ke arah Barat (dengan harapan bisa hemat energi karena dapat akselerasi dari perputaran langit) yang terjadi malah sebaliknya. sangat sangat boros energi. di Bumi sudah boros, diluar angkasa juga boros.

oleh karena arah peluncurannya paling baik ke Timur maka dari itu satelit juga lebih baik kalau diluncurkan dari pantai Timur. mengapa? karena kalau-kalau mereka gagal keluar angkasa dan jatuh maka mereka akan jatuh di laut. roket yang membawa satelit juga pada nantinya akan jatuh ke bumi. jadi demi alasan keamanan, mereka diluncurkan di pantai Timur. dan demi alasan efisiensi, mereka diluncurkan ke arah Timur. bukannya ke Barat atau vertikal terus sampai keluar angkasa.

nih bonus saya kasih artikel tanya jawab

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] (lihat pertanyaan kedua)

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

sekalian dari wikipedia bahasa Indonesia:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Lokasi dan arah peluncuran satelit

"Umumnya sebuah pelabuhan angkasa harus mempunyai luas yang cukup besar agar jika sebuah roket meledak ia tak akan membahayakan nyawa manusia di sekitar lokasi peluncuran.

Lokasi yang lebih disukai biasanya terletak di dekat katulistiwa ke arah timur agar dapat memanfaatkan kecepatan rotasi Bumi..."


sekalian dari NASA [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Also, Earth rotates eastward on its axis, one complete turn each day. At the equator, Earth's surface is rotating at 1675 kilometers per hour (1041 miles per hour)!So if we launch the rocket toward the east, it will get another big boost from Earth's rotational motion.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

meluncurkan satelit ke arah Timur bukan lagi didasarkan pada kepercayaan semata bahwa bumi berotasi tapi memang benar-benar dirasakan. meskipun sudah ada yang meluncurkan satelit ke Barat atau ke Kutub, setiap badan antariksa tetap merasakan dan setuju bahwa meluncurkan satelit ke arah Timur lebih baik karena mendapatkan akselerasi dari rotasi bumi.

ini sekedar info kalau-kalau ada yang bertanya :

"Sudah pernah belum satelit diluncurkan ke arah Barat? siapa tahu kan hasilnya sama saja atau malah lebih kenceng!"


LOKASI GEOGRAFIS ISRAEL KURANG MENGUNTUNGKAN UNTUK MELUNCURKAN SATELIT

umumnya satelit diluncurkan ke arah Timur supaya mendapat akselerasi dari rotasi bumi. namun berbeda dengan Israel. negara ini harus meluncurkan satelit ke arah Barat. hal itu disebabkan oleh lokasi geografisnya sendiri yang kurang menguntungkan. meluncurkan satelit ke arah Timur akan membuat satelit tersebut masuk wilayah udara negara-negara tetangga (Arab). dan juga agar menghindari jatuhnya roket mereka di wilayah negara-negara tetangga tsb. suka tidak suka, Israel harus meluncurkan satelitnya ke arah Barat melintasi atas laut Mediterania dan rela membenani satelitnya dengan beban berlebih gara-gara melawan rotasi Bumi.


[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Most non-Israeli satellites are launched eastward to gain a boost from the Earth's rotational speed. However, Ofeq satellites are launched westward (retrograde orbit) over the Mediterranean to avoid flying over, and dropping spent rocket stages over, populated areas in Israel and neighboring Arab countries.

tambahan lagi dari sini : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

A westward launch, that is, against the direction of the Earth's rotation, seriously restricts the weight of the satellite that the launch vehicle can carry.

juga disini : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Unlike other countries that launch satellites eastward in the direction of the earth's orbit, Israel launched the satellite westward, opposite the direction of the earth's orbit, to prevent debris following the launch to land in enemy countries east of Israel,

dan disini : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

To avoid launching over enemy countries in the region, Israel launches all of its satellites westward over the Mediterranean Sea, thus forfeiting the benefits of launching in the direction of Earth's rotation. The resulting retrograde orbit extracts heavy performance penalties, with some experts here estimating a loss of up to 40 percent of the Shavit's lift capacity.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Goen

Salah satu bentuk kesalahan berlogika adalah, Straw man Argument, dimana salah satu pihak mengajukan suatu bentuk argumen yang ia tentang habis-habisan meskipun argumen tersebut tidak diajukan oleh pihak lain yang berseberangan dengannya.

A straw man is a common form of argument and is an informal fallacy based on giving the impression of refuting an opponent's argument, while actually refuting an argument that was not advanced by that opponent. ([pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.])

Pertanyaannya, argumen ether yang lurus ke bawah itu siapa yang mengajukan pertama kali?

Sejauh ingatan saya, bukan pihak geocentrists yang mengajukan itu. Sehingga, bukan menjadi kewajiban pihak geocentrists untuk menjawab ataupun membantah. :D

Perihal satelit GPS, sudah ada kutipan sebelumnya, yang sama sekali tidak ada bantahan berarti di sini, bahwa semua GPS menggunakan kerangka acuan bumi yang diam (ECI). Sesuai Relativitas Khusus, hal ini seharusnya tidak masalah. Tapi fakta di lapangan menunjukkan ada masalah. Sagnac Correction buktinya. Dan apa jawaban terhadap kasus ini?   ::)

Soal peluncuran menghadap ke timur. Ini cuma masalah gerak relatif saja. Dalam sistem geocentric, kerangka acuan ruang angkasa (ether) bergerak dari timur ke barat. Jadi dengan mengarah ke timur, peluncuran akan melawan arus ether. Seperti bermain layang-layang, tentu lebih mudah menaikkan layang-layang dengan melawan arah angin ketimbang searah angin. Simpel.

nʇǝʌ∀

dan layang-layang yang diterbangkan akan mengikuti arah angin bukan melawannya.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Goen

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 11, 2016, 09:59:57 AM
dan layang-layang yang diterbangkan akan mengikuti arah angin bukan melawannya.
Betul. Tapi ketika dalam proses menaikkannya, analogi dengan peluncuran, lebih mudah ketika melawan angin ketimbang ikut arah angin. Ini konteksnya peluncuran satelit yang agak menghadap ke timur.

Oh, iya. Ada yang terlewat...

Mengenai kenapa kerangka acuan ruang angkasa (ether) yang berputar tidak mempengaruhi objek-objek di permukaan bumi?

Sebenarnya, mempengaruhi. Hal ini bisa terlihat pada presesinya pendulum Foucault. Atau, terbeloknya molekul-molekul udara pada efek Coriolis. Atau bahkan, pada level elektromagnetik, cahaya agak tertahan pada setiap percobaan yang melibatkan interferometer, contohnya percobaan Michelson-Gale. Tapi selebihnya, tidak signifikan lantaran gravitasi bumi terlalu besar untuk dilawan.

Thus, ketika suatu objek di bumi perlahan-lahan dinaikkan ke atas, sesuai hukum akar kuadrat Newton, pengaruh gravitasi bumi semakin berkurang dan objek semakin dipengaruhi oleh kerangka acuan ruang angkasa (ether) yang berputar hingga pada akhirnya menyatu dengan kerangka acuan ini dan ikut berputar sehari-semalam.

nʇǝʌ∀

yang melawan atau menahan arah angin itu manusianya. yang mengikuti arah angin itu layangannya.
mau itu manusia diam atau manusia berlari, layangannya tetap aja terbang mengikuti arah angin. tak perduli pada ketinggian berapa.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Goen

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 11, 2016, 10:08:39 AM
yang melawan atau menahan arah angin itu manusianya. yang mengikuti arah angin itu layangannya.
mau itu manusia diam atau manusia berlari, layangannya tetap aja terbang mengikuti arah angin. tak perduli pada ketinggian berapa.
Tapi layang-layang itu tertambat pada manusia yang melawan atau menahan arah angin melalui benang.  ::)

Satelit yang diluncurkan pun demikian, masih tertambat dengan bumi melalui gravitasi.

nʇǝʌ∀

ya tetap saja layangannya mengikuti arah angin. mau itu layangan lepas atau layangan terkait benang.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Goen

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 11, 2016, 10:21:35 AM
ya tetap saja layangannya mengikuti arah angin. mau itu layangan lepas atau layangan terkait benang.
Sudah saya bilang, "Betul", kan di atas? :D

Saya tidak tahu apakah komentar anda ini merupakan bantahan terhadap lebih mudahnya layang-layang dinaikkan ketika melawan angin. Atau sekedar tambahan di luar konteks pembicaraan mengenai peluncuran satelit menghadap timur.

nʇǝʌ∀

maka dari itu
seharusnya akan lebih berat ketika satelit diluncurkan ke arah Timur. ibarat layangan yang diterbangkan melawan arus angin.
pengalaman membuktikan sebaliknya.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Goen

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 11, 2016, 10:36:52 AM
maka dari itu
seharusnya akan lebih berat ketika satelit diluncurkan ke arah Timur. ibarat layangan yang diterbangkan melawan arus angin.
pengalaman membuktikan sebaliknya.
Tergantung sudutnya, untuk kasus menaikkan, lebih mudah melawan arus daripada yang searah. Baca:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

nʇǝʌ∀

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 11:07:13 AM
Tergantung sudutnya, untuk kasus menaikkan, lebih mudah melawan arus daripada yang searah. Baca:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

itu hanya penjelasan tentang prinsip layangan. dan layangan cuma analogi. tidak menggambarkan fitur/struktur roket pengangkut satelit dan satelit yang sesungguhnya. anda tak bisa jadikan itu bukti. jangankan dianalogikan dengan layangan, dengan pesawat mesin turbin saja tidak akan nyambung. anda telah mengabaikan prinsip roket yang sesungguhnya.

aerodinamika layangan bukan cuma tidak sinkron dengan peluncuran satelit dan pengaruh kecepatannya ketika melawan arus ether. tetapi juga tidak akan sinkron meskipun ether diganti dengan angin.

yang namanya analogi dalam penjelasan hanya dipakai supaya orang lebih mengerti apa yang kita jelaskan. tapi untuk mekanisme dari subjek yang kita jelaskan kita tidak bisa mengabaikan penjelasan langsung tentang subjek itu. anda bisa analogikan manusia dengan mesin. tapi anda tak bisa menjelaskan mekanisme tubuh manusia dengan referensi buku-buku teknik mesin. dengan demikian anda bisa analogikan peluncuran satelit dengan main layangan. tapi menjelaskan mekanisme yang sesungguhnya anda tidak bisa gunakan aerodinamika layangan.

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 11:07:13 AM
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

bicara soal peluncuran satelit seharusnya link ini yang anda sodorkan :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!