Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 09:14:32 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 116
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 97
Total: 97

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

[Video] Jika Bumi Berhenti Berputar...

Dimulai oleh nʇǝʌ∀, Januari 16, 2016, 11:54:28 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 08:47:56 AM
Salah satu bentuk kesalahan berlogika adalah, Straw man Argument, dimana salah satu pihak mengajukan suatu bentuk argumen yang ia tentang habis-habisan meskipun argumen tersebut tidak diajukan oleh pihak lain yang berseberangan dengannya.

A straw man is a common form of argument and is an informal fallacy based on giving the impression of refuting an opponent's argument, while actually refuting an argument that was not advanced by that opponent. ([pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.])

dan gwa bukan relativist. gua gak ada kewajiban menjawab masalah "sagnac correction".
masalah buat lo kalo gua bilang gua percaya ether?
emangnya heliocentrist dilarang percaya ether? emangnya konsep ether aslinya datang dari geocentrist?
jangankan elu. ilmuwan asli pun nggak berhak menyuruh semua heliocentrist berpendapat seragam soal relativitas.
dan jangankan soal relativitas, konsep ether pun ngak boleh dipaksain mesti seragam semua.
kalo gua mengakui ether, apa gua jadi membenarkan geocentrism?

tidak lah ya....

so gua gak ada kewajiban menjelaskan secara gua bukan relativist tulen. coba memory anda itu dibenerin dulu. ingat-ingat lah. saya ini mengakui keberadaan ether kok. kalo ente masih ngotot juga berarti ente kalo ngak pikun ya pelanggar HAM.

lagian juga teori heliosentris tetap bisa berdiri meski relativitas terbukti salah. kalau relativitas terbukti salah emangnya kenapa? itu tidak berarti teori geosentris itu benar.
ini beda dengan fakta yang gua sodorkan yaitu bumi berotasi. itu tidak bisa dibantah. tidak juga dengan analogi layanganmu itu.

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 08:47:56 AM
Pertanyaannya, argumen ether yang lurus ke bawah itu siapa yang mengajukan pertama kali?

Sejauh ingatan saya, bukan pihak geocentrists yang mengajukan itu. Sehingga, bukan menjadi kewajiban pihak geocentrists untuk menjawab ataupun membantah. :D

oh jadi bukan lurus ke bawah bentuknya? ;D
saya nggak akan ngotot kok :)
nggak bagus memang mengatakan hal yang bukan fakta
apalagi pake pelintir-pelintir tafsiran kalimat segala

seperti menyamakan peluncuran satelit dengan aerodinamika layangan
atau maksa-maksain kalo relativitas salah berarti geocentrism benar

jangan ditiru ya! :)


nah kembali soal bentuk ether yang masuk ke bumi. :D
bukan lurus kebawah tapi bukan pula bentuk berputar seperti pernyataan geocentrist sendiri.
dan saya tidak memukul rata semua geocentrist loh. kalau anda tidak pikun,
anda pasti ingat geocentrist mana yang menyatakan ether yang masuk ke bumi tidak lagi dalam bentuk berputar.

JADI kuncinya ada pada bentuk berputar.
dalam skema bumi diam, bentuk ether yang masuk ke bumi harus berputar.
mau itu disebut bentuk inersia A kek, insersia B kek, inersia C kek intinya harus berputar. ;D

kenapa harus bentuk berputar? ;D

karena memang seharusnya ether yang masuk ke bumi bentuknya masih berputar supaya bisa menciptakan efek coriolis. ;D
lha semestanya aja berputar

sehingga baru pas kalau disandingkan dengan distant mass dan preferred axis. kuncinya ada pada bentuk ether yang berputar yang masuk ke bumi. tanpa itu, maka efek coriolis tidak terjadi pada skema bumi diam langit berputar.

bentuk ether berputar juga diperlukan untuk menciptakan "geolock" dimana bagian utara dan selatan akan ditekan oleh ether yang berputar tsb sehingga mencegah bumi berotasi mengikuti perputaran semesta. bumi jadi terkunci.

bagaimana bumi mau dikunci dengan ether kalau tidak ada kontak langsung? ;D

ether yang berputar tsb ya masuk ke bumi dan sampai menyentuh permukaan bumi donk. ngak usah ngeles ya. ;D
harus ada kontak langsung antara ether dan bumi. logikanya kan memang harus ada bentuk ether yang berputar yang menyentuh langsung bumi makanya bisa tercipta geolock.
sesederhana itu.

dengan masuknya ether yang berputar ke dalam bumi juga akan menciptakan efek coriolis meski bumi diam. geolock dapet. efek coriolis juga dapet.

jadi kenapa geocentrist malah mengatakan ether yang masuk ke bumi tidak lagi dalam bentuk berputar? ;D

oh maaf saja.
I DON'T WANT TO HEAR MORE EXCUSES. karena saya sudah muak dengan jurus ngeles kesana-kemari yang terus diulang-ulang.
kapan lu mau ngaku kalo teori elu itu emang salah.

[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 08:47:56 AM
Perihal satelit GPS, sudah ada kutipan sebelumnya, yang sama sekali tidak ada bantahan berarti di sini, bahwa semua GPS menggunakan kerangka acuan bumi yang diam (ECI). Sesuai Relativitas Khusus, hal ini seharusnya tidak masalah. Tapi fakta di lapangan menunjukkan ada masalah. Sagnac Correction buktinya. Dan apa jawaban terhadap kasus ini?   ::)

kalau relativitas gugur so what? tinggal dimodifikasi aja kerangka acuan satelitnya.
kecepatan cahaya tidak konstan tidak membuktikan bumi diam. mengarah kesitu aja nggak.
coba liat paper ilmiah yang elu sodorin tempo hari.
dia tidak berkesimpulan bumi diam tuh

begitu juga dengan seabrek paper di jurnal ilmiah di internet yang mengkritisi bahkan membantah teori relativitas. mereka tidak berkesimpulan bumi diam tuh.

orang waras dimana-mana juga tahu bumi berotasi. makanya mereka tidak berkesimpulan bumi diam. meski sebagian dari mereka menentang relativitas atau copernican principle.

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 08:47:56 AM
Soal peluncuran menghadap ke timur. Ini cuma masalah gerak relatif saja. Dalam sistem geocentric, kerangka acuan ruang angkasa (ether) bergerak dari timur ke barat. Jadi dengan mengarah ke timur, peluncuran akan melawan arus ether. Seperti bermain layang-layang, tentu lebih mudah menaikkan layang-layang dengan melawan arah angin ketimbang searah angin. Simpel.

eh apa-apaan ini?
menjelaskan peluncuran satelit kok pake aerodinamika layangan?
layangan cuma analogi yang elu pake sendiri. di dunia nyata elu mesti jelasin bagaimana si roket pengangkut satelit dapat keuntungan dengan melawan arus ether sebagaimana dengan sikap layangan terhadap angin.
dan elu malah jelasin itu pake aerodinamika layangan?
elu menjelaskan analogi lu sendiri. lu nggak menjelaskan roket pengangkut satelit di dunia nyata.

elu cuma jelasin layangan dan angin. elu nggak jelasin roket pembawa satelit dan ether.
mau itu roket dan satelit atau cuma satelit aja. tetap aja nggak nyambung.
dari strukturnya aja udah beda jauh. lu sendiri tahu kan.

jadi jangankan memanfaatkan arah ether berlawan sebagai tenaga penangkat dan pendorong. memanfaatkan arah angin yang berlawanan pun tidak. itu baru roket. yah. jadi kalo jelasin peluncuran satelit dengan notabene dengan roket ya pake prinsip roket.
jangankan bentangan layangan, mesin turbin aja kagak ada yg jadi fitur roket pengangkut satelit.
kagak nyambung deh luh!
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 22, 2016, 12:25:06 AM
itu hanya penjelasan tentang prinsip layangan. dan layangan cuma analogi. tidak menggambarkan fitur/struktur roket pengangkut satelit dan satelit yang sesungguhnya. anda tak bisa jadikan itu bukti. jangankan dianalogikan dengan layangan, dengan pesawat mesin turbin saja tidak akan nyambung. anda telah mengabaikan prinsip roket yang sesungguhnya.

aerodinamika layangan bukan cuma tidak sinkron dengan peluncuran satelit dan pengaruh kecepatannya ketika melawan arus ether. tetapi juga tidak akan sinkron meskipun ether diganti dengan angin.

yang namanya analogi dalam penjelasan hanya dipakai supaya orang lebih mengerti apa yang kita jelaskan. tapi untuk mekanisme dari subjek yang kita jelaskan kita tidak bisa mengabaikan penjelasan langsung tentang subjek itu. anda bisa analogikan manusia dengan mesin. tapi anda tak bisa menjelaskan mekanisme tubuh manusia dengan referensi buku-buku teknik mesin. dengan demikian anda bisa analogikan peluncuran satelit dengan main layangan. tapi menjelaskan mekanisme yang sesungguhnya anda tidak bisa gunakan aerodinamika layangan.

dan yang pasti tidak sama juga dengan prinsipnya pesawat bermesin turbin. ini untuk jaga-jaga kalau-kalau ada yang mau berargumen bahwa pesawat dapat keuntungan ketika diterbangkan melawan arah angin. kemudian dihubung-paksakan dengan roket pengangkut satelit yang diluncurkan ke arah Timur dan mendapat akselerasi meski melawan arus ether.

aerodinamika layangan bisa berlaku pada pesawat bermesin turbin. pada pesawat dengan mesin turbin udara akan disedot ke dalam mesin dengan baling-baling untuk kemudian menjadikannya gaya dorong. baling-baling turbin biasa menghadap ke depan. jadi wajar kalau angin yang bergerak berlawanan dengan pesawat justru dapat menguntungkan.

orang tidak bisa menyamakan prinsip ini dengan prinsipnya roket raksasa pembawa satelit. strukturnya saja beda. beda sama layangan. beda sama pesawat bermesin turbin. prinsipnya juga beda.

jadi mestinya jangan menjelaskan peluncuran satelit atau pengoperasian satelit pakai aerodinamika layangan. analogi cuma membantu orang membayangkan saja. kalau mau jelasin mekanisme langsung ya langsung ke subjeknya lah :D

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 22, 2016, 12:25:06 AM
bicara soal peluncuran satelit seharusnya link ini yang anda sodorkan :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

orang yang memahami hukum Newton dimana-mana pasti tahu, nggak nyambung menjelaskan peluncuran roket (pembawa satelit atau tidak) dengan aerodinamika layangan. dengan demikian menjelaskan peluncuran satelit ya pasti pake prinsipnya roket.
karena prinsip roket beda jauh dengan prinsipnya layangan atau pesawat bermesin turbin.
kalau ada Newtonian yang menjelaskan peluncuran satelit dengan aerodinamika layangan sama saja memelintir hukum Newton!

WALAH WALAH
DURHAKA PADA NEWTON!
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

__________

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 08:47:56 AM
Salah satu bentuk kesalahan berlogika adalah, Straw man Argument, dimana salah satu pihak mengajukan suatu bentuk argumen yang ia tentang habis-habisan meskipun argumen tersebut tidak diajukan oleh pihak lain yang berseberangan dengannya.

A straw man is a common form of argument and is an informal fallacy based on giving the impression of refuting an opponent's argument, while actually refuting an argument that was not advanced by that opponent. ([pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.])

Pertanyaannya, argumen ether yang lurus ke bawah itu siapa yang mengajukan pertama kali?

Sejauh ingatan saya, bukan pihak geocentrists yang mengajukan itu. Sehingga, bukan menjadi kewajiban pihak geocentrists untuk menjawab ataupun membantah. :D

intinya bentuknya tidak lagi berputar ketika memasuki bumi.
jadi seharusnya geolock dan efek coriolis tidak terjadi. ;D

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 08:47:56 AM
Perihal satelit GPS, sudah ada kutipan sebelumnya, yang sama sekali tidak ada bantahan berarti di sini, bahwa semua GPS menggunakan kerangka acuan bumi yang diam (ECI). Sesuai Relativitas Khusus, hal ini seharusnya tidak masalah. Tapi fakta di lapangan menunjukkan ada masalah. Sagnac Correction buktinya. Dan apa jawaban terhadap kasus ini?   ::)

halah... masalah relativitas elu pake buat memukul teori heliosentris.
di paper yg anda ajukan saja nga berkesimpulan bumi diam.
sementara sudah ada bukti ditunjukkan bahwa bumi berotasi. anda tidak membantahnya.

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 08:47:56 AM
Soal peluncuran menghadap ke timur. Ini cuma masalah gerak relatif saja. Dalam sistem geocentric, kerangka acuan ruang angkasa (ether) bergerak dari timur ke barat. Jadi dengan mengarah ke timur, peluncuran akan melawan arus ether. Seperti bermain layang-layang, tentu lebih mudah menaikkan layang-layang dengan melawan arah angin ketimbang searah angin. Simpel.

ini bukan bantahan apalagi bukti. anda hanya mengarang cerita
atas dasar ilmiah apa itu bisa dijadikan bukti atau penjelasan soal peluncuran satelit.
anda bahkan mengabaikan prinsip roket yang sesungguhnya.
seperti penjelasan anda di bawah ini

Kutip dari: Goen pada Juli 11, 2016, 11:07:13 AM
Tergantung sudutnya, untuk kasus menaikkan, lebih mudah melawan arus daripada yang searah. Baca:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

urat malu anda sudah putus ya?
jelas-jelas anda menyangkal fakta dan memberikan penjelasan yang nggak nyambung
cuma modal bergonta-ganti analogi saja untuk mengesankan konsep ether anda tidak absurd

anda sudah jelas2 mempromosikan SCIENCE FRAUD!

__________

#34
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Juli 22, 2016, 01:22:30 AM
lagian juga teori heliosentris tetap bisa berdiri meski relativitas terbukti salah. kalau relativitas terbukti salah emangnya kenapa? itu tidak berarti teori geosentris itu benar.
ini beda dengan fakta yang gua sodorkan yaitu bumi berotasi. itu tidak bisa dibantah. tidak juga dengan analogi layanganmu itu.

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Juli 22, 2016, 01:24:57 AM
kalau relativitas gugur so what? tinggal dimodifikasi aja kerangka acuan satelitnya.
kecepatan cahaya tidak konstan tidak membuktikan bumi diam. mengarah kesitu aja nggak.
coba liat paper ilmiah yang elu sodorin tempo hari.
dia tidak berkesimpulan bumi diam tuh

begitu juga dengan seabrek paper di jurnal ilmiah di internet yang mengkritisi bahkan membantah teori relativitas. mereka tidak berkesimpulan bumi diam tuh.

orang waras dimana-mana juga tahu bumi berotasi. makanya mereka tidak berkesimpulan bumi diam. meski sebagian dari mereka menentang relativitas atau copernican principle.

dan tidak pula berkesimpulan thruster satelit dinyalain terus-menerus untuk menahan arus ether ;D

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Juli 22, 2016, 01:22:30 AM
oh maaf saja.
I DON'T WANT TO HEAR MORE EXCUSES. karena saya sudah muak dengan jurus ngeles kesana-kemari yang terus diulang-ulang.
kapan lu mau ngaku kalo teori elu itu emang salah.

bukan Goen namanya kalau nggak suka ngeles. mau berapa kali anda pergoki dia salah selalu ada dalih.
mau itu pelintir kalimat, pelintir tafsir kalimat, gonta-ganti analogi
mending cuma berasumsi. ini kepedean mengklaim sudah terbukti -_-

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 22, 2016, 12:25:06 AM
itu hanya penjelasan tentang prinsip layangan. dan layangan cuma analogi. tidak menggambarkan fitur/struktur roket pengangkut satelit dan satelit yang sesungguhnya. anda tak bisa jadikan itu bukti. jangankan dianalogikan dengan layangan, dengan pesawat mesin turbin saja tidak akan nyambung. anda telah mengabaikan prinsip roket yang sesungguhnya.

aerodinamika layangan bukan cuma tidak sinkron dengan peluncuran satelit dan pengaruh kecepatannya ketika melawan arus ether. tetapi juga tidak akan sinkron meskipun ether diganti dengan angin.

yang namanya analogi dalam penjelasan hanya dipakai supaya orang lebih mengerti apa yang kita jelaskan. tapi untuk mekanisme dari subjek yang kita jelaskan kita tidak bisa mengabaikan penjelasan langsung tentang subjek itu. anda bisa analogikan manusia dengan mesin. tapi anda tak bisa menjelaskan mekanisme tubuh manusia dengan referensi buku-buku teknik mesin. dengan demikian anda bisa analogikan peluncuran satelit dengan main layangan. tapi menjelaskan mekanisme yang sesungguhnya anda tidak bisa gunakan aerodinamika layangan.

bicara soal peluncuran satelit seharusnya link ini yang anda sodorkan :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

untuk mengesankan bahwa konsep ether geosentris tidak absurd maka hanya perlu bergonta-ganti analogi saja.
dari bola air terus komidi putar dan sekarang angin dan main layangan.
selebihnya kutipan bolak-balik kerangka acuan dan nyomot paper penggugat relativitas.
nanti kalau ketemu kontradiksi lain ya paling akan dicari analogi lain supaya kesannya tetap cocok dengan konsep ether geocentrism. :D


__________

hadapilah fakta dengan lapang dada. jangan dipelintir-pelintir apalagi diputar-balikkan. jangan menggunakan misteri atau paradox dalam sains untuk menggugat fakta.

Bumi memang berotasi!

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Juli 07, 2016, 05:51:38 PM
nah masih soal rotasi bumi. ada alasan mengapa satelit sesaat setelah diluncurkan secara vertikal akan diarahkan ke Timur bukannya ke Barat? jawabannya sederhana. karena mereka akan dapat akselerasi dari rotasi bumi. kalau langit yang berputar seharusnya akan terasa lebih berat kalau diluncurkan ke arah Timur. seharusnya mereka diluncurkan ke arah Barat supaya dapat akselerasi dari perputaran langit. kenyataannya justru mereka diluncurkan ke arah Timur untuk mendapatkan akselerasi.

jadi itu bukan lagi asumsi semata. bukan lagi sekedar kutipan yang membolak-balik kerangka acuan.
tapi benar-benar pengalaman. benar-benar dirasakan. makanya mereka pilih mengarahkan satelit ke Timur.
dan tidak ada pengalaman atau pernyataan dari badan antariksa tsb yang RESMI DAN SECARA EKSPLISIT mengakui kalo meluncurkan satelit lebih baik ke arah Barat supaya dapat akselerasi dari mengikuti perputaran langit.

meluncurkan satelit ke arah Barat atau arah lain sih bisa aja. tapi tidak dapat keuntungan akselerasi seperti ketika dibelokkan ke Timur. jadi, justru karena ada rotasi bumi-lah satelit bisa menghemat energi. kalau dengan menyalakan thruster terus menerus apalagi satelit tsb diluncurkan ke arah Barat (dengan harapan bisa hemat energi karena dapat akselerasi dari perputaran langit) yang terjadi malah sebaliknya. sangat sangat boros energi. di Bumi sudah boros, diluar angkasa juga boros.

oleh karena arah peluncurannya paling baik ke Timur maka dari itu satelit juga lebih baik kalau diluncurkan dari pantai Timur. mengapa? karena kalau-kalau mereka gagal keluar angkasa dan jatuh maka mereka akan jatuh di laut. roket yang membawa satelit juga pada nantinya akan jatuh ke bumi. jadi demi alasan keamanan, mereka diluncurkan di pantai Timur. dan demi alasan efisiensi, mereka diluncurkan ke arah Timur. bukannya ke Barat atau vertikal terus sampai keluar angkasa.

nih bonus saya kasih artikel tanya jawab

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] (lihat pertanyaan kedua)

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

sekalian dari wikipedia bahasa Indonesia:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Lokasi dan arah peluncuran satelit

"Umumnya sebuah pelabuhan angkasa harus mempunyai luas yang cukup besar agar jika sebuah roket meledak ia tak akan membahayakan nyawa manusia di sekitar lokasi peluncuran.

Lokasi yang lebih disukai biasanya terletak di dekat katulistiwa ke arah timur agar dapat memanfaatkan kecepatan rotasi Bumi..."


sekalian dari NASA [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Also, Earth rotates eastward on its axis, one complete turn each day. At the equator, Earth's surface is rotating at 1675 kilometers per hour (1041 miles per hour)!So if we launch the rocket toward the east, it will get another big boost from Earth's rotational motion.

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Juli 07, 2016, 05:58:43 PM
meluncurkan satelit ke arah Timur bukan lagi didasarkan pada kepercayaan semata bahwa bumi berotasi tapi memang benar-benar dirasakan. meskipun sudah ada yang meluncurkan satelit ke Barat atau ke Kutub, setiap badan antariksa tetap merasakan dan setuju bahwa meluncurkan satelit ke arah Timur lebih baik karena mendapatkan akselerasi dari rotasi bumi.

ini sekedar info kalau-kalau ada yang bertanya :

"Sudah pernah belum satelit diluncurkan ke arah Barat? siapa tahu kan hasilnya sama saja atau malah lebih kenceng!"


LOKASI GEOGRAFIS ISRAEL KURANG MENGUNTUNGKAN UNTUK MELUNCURKAN SATELIT

umumnya satelit diluncurkan ke arah Timur supaya mendapat akselerasi dari rotasi bumi. namun berbeda dengan Israel. negara ini harus meluncurkan satelit ke arah Barat. hal itu disebabkan oleh lokasi geografisnya sendiri yang kurang menguntungkan. meluncurkan satelit ke arah Timur akan membuat satelit tersebut masuk wilayah udara negara-negara tetangga (Arab). dan juga agar menghindari jatuhnya roket mereka di wilayah negara-negara tetangga tsb. suka tidak suka, Israel harus meluncurkan satelitnya ke arah Barat melintasi atas laut Mediterania dan rela membenani satelitnya dengan beban berlebih gara-gara melawan rotasi Bumi.


[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Most non-Israeli satellites are launched eastward to gain a boost from the Earth's rotational speed. However, Ofeq satellites are launched westward (retrograde orbit) over the Mediterranean to avoid flying over, and dropping spent rocket stages over, populated areas in Israel and neighboring Arab countries.

tambahan lagi dari sini : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

A westward launch, that is, against the direction of the Earth's rotation, seriously restricts the weight of the satellite that the launch vehicle can carry.

juga disini : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Unlike other countries that launch satellites eastward in the direction of the earth's orbit, Israel launched the satellite westward, opposite the direction of the earth's orbit, to prevent debris following the launch to land in enemy countries east of Israel,

dan disini : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

To avoid launching over enemy countries in the region, Israel launches all of its satellites westward over the Mediterranean Sea, thus forfeiting the benefits of launching in the direction of Earth's rotation. The resulting retrograde orbit extracts heavy performance penalties, with some experts here estimating a loss of up to 40 percent of the Shavit's lift capacity.

Tambahan lagi disini :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

A retrograde orbit is an orbit where the satellite travels in an East to West direction instead of the common West to East orbit. The normal West to East orbits are known as prograde orbits.

Retrograde orbits are uncommon due to the much higher velocities necessary for successful launch and the associated higher costs. During a prograde launch, rotational velocity of the Earth is added to the velocity of the launch rocket. In a retrograde launch, the rotational velocity of the Earth is subtracted from the velocity of the launch rocket.

nʇǝʌ∀

thread saya kunci.

diskusi ini sudah jelas-jelas telah berubah jadi debat kusir.

berdasarkan pengalaman, diskusi tentang teori geosentris dan heliosentris selalu diwarnai debat kusir. dengan demikian saya himbau untuk tidak lagi melanjutkan lagi diskusi tentang teori geosentris dan heliosentris.

saya tadinya ingin membahas tentang Tidal Friction di thread ini tapi karena sudah tercemari oleh debat kusir maka saya harus kunci thread ini. saya akan bikin thread serupa tapi dimohon untuk tidak mendiskusikan teori heliocentris maupun geosentris di thread tsb maupun di thread-thread lainnya.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!