Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:32:09 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 200
Total: 200

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Hiperkolesterolemia

Dimulai oleh ucupst, Mei 21, 2007, 08:17:25 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ucupst

Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia terjadi akibat adanya akumulasi kolesterol dan lipid pada dinding pembuluh darah. Kolesterol merupakan molekul yang berperan sangat penting dalam sintesis membran sel, prekusor sintesis hormon steroid, hormon korteks adrenal, sintesis asam- asam empedu dan vitamin D. Kolesterol terdiri atas high density cholesterol (HDL), low density cholesterol (LDL) dan trigliserida. HDL berperan dalam membawa kolesterol dari aliran darah ke hati. LDL berperan dalam membawa kolesterol kembali ke aliran darah. Kolesterol yang terdapat dalam tubuh dapat berasal dari makanan (eksogen) atau disintesis oleh tubuh (endogen). Hiperkolesterolemia disebabkan kadar kolesterol melebihi 239 mg/mL dalam darah. Untuk menanggulangi hiperkolesterolemia dapat digunakan agen inhibitor HMG-KoA (3-hidroksi-3-metilglutaril Koenzim A), misalnya lovastatin (Cuchel et al, 1997).

Lovastatin
Lovasatin termasuk kelompok obat statin. Biosintesis lovastatin berasal dari dua buah rantai poliketida yang dihubungkan dengan ikatan ester. Lovastatin sebagai agen anti hiperkolesterolemia ditemukan pertama kali oleh Cimerman, et al pada tahun 1973. Lovastatin mampu menurunkan kadar serum kolesterol, LDL, trigliserol dan VLDL dalam darah. Selain sebagai agen hiperkolesterolemia, lovastatin berpotensi sebagai inhibitor MAP kinase dan pengaktif p21 ras (Cuchel et al, 1997).Lovastatin merupakan senyawa inhibitor HMG-KoA reduktase yang dapat menurunkan kadar kolesterol plasma darah dan dapat menjaga tekanan darah dalam ambang normal. Lovastatin yang juga dikenal dengan nama mevinolin merupakan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan melalui jalur poliketida dan merupakan turunan dari asetat (Hendrickson et al, 1999).
Formula empiris lovastatin adalah C24H36O5 dengan berat molekul 404.55 g/mol. Lovastatin dapat berbentuk lakton non aktif atau asam hidroksi terbuka aktif, semi polar dan larut baik dalam etanol.Bentuk aktif lovastatin adalah berupa asam hidroksi terbuka yang dapat berperan sebagai inhibitor kompetitif HMG KoA. Lovastatin tidak larut dalam air, larut sebagian dalam etanol, metanol, asetonitril, etil asetat dan larut sempurna dalam kloroform. Lovastatin mempunyai titik leleh 174,5 oC, rotasi optik pada konsentrasi 0,5 gram dalam 100 ml asetonitril sebesar 325o. Lovastatin mempunyai serapan maksimum sinar ultraviolet pada λ 235,238, dan 247 nm.

Mekanisme Pengobatan Hiperkolesterolemia dengan Lovastatin
Mekanisme pengobatan hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan menghambat pembentukan kolesterol oleh lovastatin. Biosintesis kolesterol secara endogen di mulai dengan perpindahan asetil-KoA dari mitokondria ke sitosol, khususnya di peroksisom. Terdapat lima tahapan utama dalam biosintesis kolesterol yaitu (1) konversi asetil-KoA menjadi 3-hidroksi-3-metilglutaril-KoA (HMG KoA), (2) konversi HMG KoA menjadi mevalonat, (3) konversi mevalonat menjadi suatu molekul isopren yaitu isopentil pirofosfat (IPP) bersamaan dengan hilangnya CO2, (4) konversi IPP menjadi squalene dan (5) konversi squalene menjadi kolesterol.
Dalam biosintesis kolesterol dilibatkan sebanyak sebelas macam enzim yaitu asetoasetil-KoA thiolase, HMG KoA sintase, HMG KoA reduktase, mevalonat kinase, fosfomevalonat kinase, mevalonat pirofosfat dekarboksilase, isopentenil-pirofosfat isomerase (IPP isomerase), farnesil-pirofosfat transferase (FPP transferase), squalene sintase, squalene monooksigenase dan squalene epoksidase. Biosintesis kolesterol terjadi di 25 % di organ hati dan 10% di usus.
Prinsip kerja lovastatin terhadap HMG KoA reduktase sama dengan prinsip kerja inhibitor kompetitif enzim. Mekanisme penghambatan pembentukan kolesterol oleh lovastatin terjadi pada salah satu komponen dari struktur lovastatin yang analog dengan HMG KoA yang akan diubah menjadi asam mevalonat dengan bantuan enzim HMG-KoA reduktase sehingga lovastatin dapat berkompetisi dengan HMG-KoA untuk berikatan dengan enzim HMG-KoA reduktase. HMG KoA reduktase dilambangkan sebagai enzim utama, lovastatin sebagai inhibitor kompetitif  dan HMG KoA sebagai substrat. HMG KoA reduktase adalah enzim utama yang mendukung sintesis kolesterol di hati dengan cara berikatan dengan mengubah HMG KoA menjadi mevalonat. Ketika lovastatin hadir dalam bentuk asam hidroksi terbuka dengan konsentrasi lebih dari konsentrasi substrat (HMG KoA) maka HMG KoA reduktase akan lebih cenderung berikatan dengan lovasatin sehingga jumlah dan frekuensi sintesis kolesterol tereduksi.
Jika konsentarasi lovastatin cukup banyak untuk berikatan dengan HMG-KoA reduktase maka asam mevalonat yang merupakan senyawa antara biosintesis kolesterol tidak akan terbentuk sehingga pembentukan kolesterol menjadi terhambat.
Pada pasien yang mengalami hiperkolesterolemia setelah menjalani transplantasi ginjal, diberikan lovastatin sebanyak 10mg/hari selama 8 minggu, kemudian 12 minggu selanjutnya dosis ditingkatkan menjadi 20mg/hari (Gambar 5). Dosis 10mg/hari dinilai cukup efektif walaupun ketika dosis ditingkatkan menjadi 20mg/hari pada minggu ke 8 terjadi penurunan kolesterol yang cukup signifikan. Dengan dosis 10mg/hari, lovastatin dapat menurunkan kadar LDL sebanyak 12% pada minggu ke 4, dan penurunan LDL sebesar 15% terjadi pada minggu ke 12 ketika dosis lovastatin ditingkatkan menjadi 20mg/hari (Cheung et al, 1993).

Daftar Pustaka

  • Cheung, Alfred K., DeVault, George A., Gregory, Martin C., 1993. A Prospective Study on Treatment of Hypercholesterolemia With Lovastatin in Renal Transplant Patients Receiving Cyclosporine. Journal of The American Society of Nephrology Vol.3 Number 12. 1884-1891
  • Cuchel, Marina., et al. 1997. Lovastatin Decreases De Novo Cholesterol Synthesis and LDL Apo B-100 Production Rates in Combined-Hyperlipidemic Males. Journal of Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology. American Heart Association. 1910-1917.
  • Hendrickson, Lee., et al, 1999. Lovastatin biosynthesis in Aspergillus terreus: characterization of blocked mutants, enzyme activities and a multifunctional polyketide synthase gene. Journal of Chemistry and Biology. Vol.6 No.7. 429-439








syx

#1
Kutip dari: ucupst pada Mei 21, 2007, 08:17:25 AM
Hiperkolesterolemia terjadi akibat adanya akumulasi kolesterol dan lipid pada dinding pembuluh darah.
akumulasi kolesterol dan lipid pada dinding pembuluh darah adalah akibat dari hiperkolesterolemia. arti hiperkolesterolemia sendiri adalah tingginya kadar kolesterol dalam darah.

lebih baik lagi kalo disebutkan apa aja yg bisa menyebabkan hiperkolesterolemia. kalo masalah obatnya sih sekarang udah banyak perkembangan. bukan cuma lovastatin aja tapi banyak golongan statin yg laen. mending tindakan pencegahannya yg lebih diutamakan...

tanda dan gejala
pada masa awalnya, kolesterol tinggi muncul tanpa gejala apa pun. karena ini screening awal melalui pemeriksaan lab secara rutin lebih baik jika dilakukan. untuk tingkat lanjut, hiperkolesterolemia bisa menimbulkan gejala penumpukan lemak pada tendon dan kulit (xanthoma), pembesaran hati dan limpa, sakit pada perut akibat pankreatitis jika trigliserida tertumpuk pada pankreas (umumnya saat level trigliserida di atas 800 mg/dL), sakit pada dada dan mungkin serangan jantung akibat penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang mengalirkan darah untuk jantung.

faktor resiko
beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang beresiko tinggi menderita hiperkolesterolemia. beberapa faktor dapat dikurangi atau dihilangkan dengan pengubahan gaya hidup, beberapa faktor sulit untuk diubah. tapi setidaknya pengurangan faktor resiko harus dilakukan semaksimal mungkin. faktor resiko utama penyebab tingginya kolesterol darah antara lain:
obesitas atau kegemukan
makanan tinggi asam lemak dan lemak jenuh, biasanya makanan yg digoreng
makanan rendah serat
kurang beraktifitas fisik
stres
merokok
tinggal di area dengan tingkat polusi tinggi (industri, kota yg padat kendaraan bermotor)
diabetes
underactive thyroid
polycystic ovary syndrome

jadi, periksakan diri anda sedini mungkin dan jaga pola hidup sehat...