Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 05:27:26 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 224
Total: 224

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

ilmu pengetahuan Vs agama

Dimulai oleh cignus, Mei 09, 2009, 11:57:37 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

Dan teori evolusi modern bukan sekedar teori evolusi modern. Teori evolusi modern sudah berkembang jauh sehingga gak cocok lagi disebut Darwinisme.

biobio

Kutip dari: Pi-One pada Agustus 17, 2009, 06:22:10 PM
Dan teori evolusi modern bukan sekedar teori evolusi modern. Teori evolusi modern sudah berkembang jauh sehingga gak cocok lagi disebut Darwinisme.
dan biasanya disebut Neo-Darwinism....
"The pen is mightier than the sword"

Dhantez

#62
Kutip dari: biobio pada Agustus 17, 2009, 09:25:38 AM
1.pengen tahu nih... berapa persen sih dari kalangan akademisi dan scientist yang menolak teori evolusi?
2.sudah cukup banyakkah bukti mengenai eksistensi adam dan hawa yang anda kumpulkan? banyak mana sama bukti dari teori evolusi?

1. Aku kira cukup banyak deh..

coba ketik keyword di google: scientist reject evolution
ada lebih dari 13juta hasil (meski mmg tidak semua relevan).

juga ada artikel khusus yg membahas masalah ini di Wikipedia: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
(Silakan cek referensi utk keabsahan, ada lebih dari 100 citation)

Baca juga website ini, di situ juga ada link ke banyak website lain yg serupa: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

2. Saya tidak terlalu ttarik utk membandingkan evolusi dr sudut pandang sains dan agama..

Bukti evolusi pun, butuh imajinasi utk memahaminya. Saya punya pertanyaan di topik evolusi sebelah. Mohon pendapatnya ya.. terimakasih. ^^
Oba-chan ga itte ita: Ore wa ten no michi wo iki, subete wo tsukasadoru otoko

RoboConac

Kutip dari: Dhantez pada Agustus 30, 2009, 06:24:35 PM
Bukti evolusi pun, butuh imajinasi utk memahaminya. Saya punya pertanyaan di topik evolusi sebelah. Mohon pendapatnya ya.. terimakasih. ^^
Well perlu diakui bahwa semua itu hanya "sepertinya".
Tidak ada yang bisa memastikan yang "sebenarnya" itu seperti apa. Baik evolusionis, maupun kreasionis.
Hmm atau mungkin gw yang nggak pinter berimajinasi.. wkwkwk.
???
Saya tidak banyak tahu dan malas belajar.

Pi-One

Kutip dari: RoboConac pada Agustus 30, 2009, 10:04:01 PM
Well perlu diakui bahwa semua itu hanya "sepertinya".
Tidak ada yang bisa memastikan yang "sebenarnya" itu seperti apa. Baik evolusionis, maupun kreasionis.
Hmm atau mungkin gw yang nggak pinter berimajinasi.. wkwkwk.
???
Wel, sains itu tidak mengenal kebenaran mutlak. Dan dalam sains, fakta bukanlah kebenaran mutlak.

biobio

Kutip dari: Dhantez pada Agustus 30, 2009, 06:24:35 PM
1. Aku kira cukup banyak deh..
coba ketik keyword di google: scientist reject evolution
ada lebih dari 13juta hasil (meski mmg tidak semua relevan).
juga aa artikel khusus yg membahas masalah ini di Wikipedia: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
(Silakan cek referensi utk keabsahan, ada lebih dari 100 citation)
Baca juga website ini, di situ juga ada link ke banyak website lain yg serupa: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

2. Saya tidak terlalu ttarik utk membandingkan evolusi dr sudut pandang sains dan agama..

3.Bukti evolusi pun, butuh imajinasi utk memahaminya. Saya punya pertanyaan di topik evolusi sebelah. Mohon pendapatnya ya.. terimakasih. ^^
1. Gak fair dong, anda masukkan keyword "scientist reject evolution", nanti web yang menulis "there are'not scientists reject evolution" juga kehitung.... Hehehehe
2. Untung anda tidak, soalnya saya juga bosen sama posting-posting sebelumnya yang nantang teori evolusi pake agama
3. Memang sains butuh imajinasi! Dan yang jelas, tidak butuh imajinasi untuk mengatakan bahwa adam dan hawa tidak pernah ada.... Oh ya, pertanyaan anda di thread tetangga sudah saya jawab lo...
Kutip dari: RoboConac pada Agustus 30, 2009, 10:04:01 PM
Well perlu diakui bahwa semua itu hanya "sepertinya".
Tidak ada yang bisa memastikan yang "sebenarnya" itu seperti apa. Baik evolusionis, maupun kreasionis.
Hmm atau mungkin gw yang nggak pinter berimajinasi.. wkwkwk.
[/quote]
Sains memang tidak mengenal dogma, namun lihat sendiri lah mana yang lebih bisa dibuktikan, punyanya kreasionis ato evolusionis?
"The pen is mightier than the sword"

Pi-One

Yah, aku lebih suka kesimpulan yang didapat dari kepingan-kepingan puzzle daripada klaim yang bahkan tanpa kepingan petunjuk sedikitpun.

rhiyan

Sepertinya.......ya sepertinya..
Emang benar sepertinya, karena semuanya ngambang..
Yang berpihak pada ilmu pengetahuan  tapi tidak ada ilmu pengetahuan yang dia tahu dengan sebenarnya alias bukan ilmuwannya alias menduga-duga saja.
Yang perpihak pada agama, agama juga macam2: ada agama yang mematikan akal pikiran, ada agama yang cuek saja pada penganutnya mau pake ilmiyah atau tidak terserah, yang penting percaya tuhan dalam kitab sucinya dengan cara cerita dongeng. Makanya dia berpendapat agama bertentangan dengan sains.
Sementara di lain sisi  ada juga agama yang  menjunjung tinggi dan menyuruh trus menggali ilmu pengetahuan. Seperti dikatakan tuhan mengajarkan kepada manusia apa yang mereka tidak ketahui, atau Tuhan meninggikan derjat orang yang beriman dan berilmu, atau apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Atau Apakah kalian tidak mempergunakan akal? Makanya agama sejalan dengan sains.


The Houw Liong

Tidak dapat disangkal bahwa pengetahuan yang bisa dipercaya ialah pengetahuan ilmiah yang diperoleh melalui proses logico-empiricism.
Sebagai ilmuwan saya yakin adanya Hukum Alam yang absolut, namun manusia hanya bisa mendekatinya dengan proses logico-empiricism.
Hipotesis Evolusi Darwin sudah bisa menjelaskan banyak gejala/kejadian dan membawa kemajuan yang berarti untuk biologi , walaupun masih belum lulus dari pengujian logico-empiricism. Ini berarti hipotesis ini masih harus diperbaiki/dimodifikasi.

Perluasan pengetahuan yang dapat dipercaya ini ke bidang agama/teologi dapat dilakukan dengan proses logico-pragmatism (rasional-pengalaman rohani) untuk meyakini Hukum Rohani yang universal yang harus kita amalkan untuk memuliakan Tuhan dan mengasihi sesama manusia.
HouwLiong