Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 09:54:03 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 151
Total: 151

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

bagaimana DNA mengatur sifat?

Dimulai oleh faiqhr, September 10, 2009, 02:46:27 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

faiqhr

saya sedang mempelajari tentang pewarisan sifat oleh DNA yang dimulai dengan mereplikasi DNA menjadi RNA kemudian polipeptida yang ber-kode, blablabla... yang saya bingungkan adalah mengapa polipeptida yang dilepas ke dalam sitoplasma bisa menentukan sifat suatu individu? misalnya hidung mancung, kulit putih, dsb. apa relasi antara polipeptida yang dihasilkan dengan hidung menjadi mancung? trims attentionnya,  ;)

milmi

Sintesis mRNA dari DNA bukan replikasi namanya, tetapi transkripsi. Replikasi adalah penggandaan DNA menjadi DNA, terjadi saat fase S sel.

Berikut gambar transkripsi dan translasi:




Kalau ini adalah gambar replikasi DNA:



Hasil akhir dari translasi adalah polipeptida yang akan diproses menjadi suatu protein. Kita tahu bahwa protein merupakan biomolekul yang berperan sangat besar dalam metabolisme tubuh. Seluruh metabolisme terjadi karena adanya enzim yang terbuat dari protein. Enzim-enzim tersebutlah yang mampu mempengaruhi sifat-sifat fenotip makhluk hidup. Apabila pembuatan enzim diatur oleh DNA, maka secara tidak langsung DNA akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup tersebut.

nandaz

..kalo kita membuat suatu kepribadian tertentu hanya pada dirikita sendiri bukan berasal dari orang tua, apakah akan menurun juga pada keturunannya nanti?...
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

Notonektid

Kutip dari: nandaz pada September 10, 2009, 04:14:23 PM
..kalo kita membuat suatu kepribadian tertentu hanya pada dirikita sendiri bukan berasal dari orang tua, apakah akan menurun juga pada keturunannya nanti?...

logisnya ya mengingat dalam reproduksi, separuh dari kromosom kita akan menyatu dengan separuh kromosom pasangan kita sehingga membentuk individu baru dengan sifat2 gabungan keduanya...
tapi seberap besar tingkat kemiripannya dengan kita, itu yg belum diketahui mengingat manusia itu memiliki banyak sifat & sulit diketahui sifat mana yg kelak akan muncul pada keturunan kita

nandaz

..maksudnya kepribadian yang berasal dari diri sendiri yang tidak behubungan dengan kepribadian yang berasal dari perpaduan kromosom orang tua...
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

faiqhr

buat bung milmi, trims banyak explainingnya,

milmi

Kutip dari: nandaz pada September 10, 2009, 04:25:43 PM
..maksudnya kepribadian yang berasal dari diri sendiri yang tidak behubungan dengan kepribadian yang berasal dari perpaduan kromosom orang tua...

Untuk kepribadian, masih menjadi perdebatan yang cukup hangat antara para ahli genetika dan ahli psikologi. Ahli genetika yakin bahwa kepribadian disandi oleh gen-gen tertentu. Contohnya adalah gen D4DR yang terletak di lengan pendek kromosom no 11. Gen tersebut menyandi suatu protein yang berfungsi sebagai reseptor dopamin. Dopamin merupakan suatu neurotransmitter yang akan merangsang otak. Peran dari reseptor dopamin adalah mengikat dopamin ketika zat tersebut "melompati" sinapsis. Apabila reseptor dopamin kurang responsif mengikat dopamin, maka orang yang bersangkutan membutuhkan sesuatu kegiatan yang lebih ekstrim untuk merasakan "gairah" dopamin yang sama dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki reseptor dopamin yang lebih responsif.



Dapat dikatakan, apabila gen D4DR mengkode reseptor dopamin yang kurang responsif, maka orang yang memiliki gen tersebut akan cenderung berani melakukan hal-hal ekstrim (seperti naik jet coaster berkali-kali contohnya) dibandingkan orang yang memiliki gen D4DR yang mengkode reseptor dopamin yang responsif.
Ini hanya satu contoh peranan gen dalam mempengaruhi kepribadian seseorang. Sampai saat ini sudah ratusan gen yang ditemukan berperan seperti D4DR, yaitu mempengaruhi zat-zat kimia dalam otak sehingga mempengaruhi kepribadian orang tersebut. Karena gen merupakan materi yang diturunkan, maka kita pasti mendapatkannya dari orang tua. Pengaruh lingkungan untuk gen-gen tersebut banyak yang membuktikan tidak terlalu besar (contoh kasus anak kembar identik yang dipisahkan sejak lahir pada dua keluarga yang lingkungannya berbeda, ternyata kepribadian keduanya saat dewasa tetap mirip).

faiqhr

KutipDapat dikatakan, apabila gen D4DR mengkode reseptor dopamin yang kurang responsif, maka orang yang memiliki gen tersebut akan cenderung berani melakukan hal-hal ekstrim (seperti naik jet coaster berkali-kali contohnya) dibandingkan orang yang memiliki gen D4DR yang mengkode reseptor dopamin yang responsif.

mungkin maksud bung nandaz itu seperti sifat rajin, atau sifat apapun yg merupakan usaha orang itu sendiri, bener ga' bung?

milmi

Kutip dari: milmi pada September 11, 2009, 06:01:46 AM
Ini hanya satu contoh peranan gen dalam mempengaruhi kepribadian seseorang. Sampai saat ini sudah ratusan gen yang ditemukan berperan seperti D4DR, yaitu mempengaruhi zat-zat kimia dalam otak sehingga mempengaruhi kepribadian orang tersebut. Karena gen merupakan materi yang diturunkan, maka kita pasti mendapatkannya dari orang tua. Pengaruh lingkungan untuk gen-gen tersebut banyak yang membuktikan tidak terlalu besar (contoh kasus anak kembar identik yang dipisahkan sejak lahir pada dua keluarga yang lingkungannya berbeda, ternyata kepribadian keduanya saat dewasa tetap mirip).

Saya rasa ini sudah menjelaskan pendapat saya.

faiqhr


Hendy wijaya, MD

Bahasan mengenai peran genetik terhadap kepribadian manusia sudah termasuk dalam ilmu sosiobiologi yang menjelaskan koevolusi sifat makhluk hidup dengan morfologinya. Akan tetapi ilmu ini sangatlah kontroversial, sebab banyak yang berpendapat bahwa ilmu ini lebih bersifat rasis daripada ilmiah, misal hanya orang2 dengan ras tertentu memiliki kepribadian unggul dibanding ras yang lainnya, sehingga memiliki kemampuan adaptasi yang lebih bagus dalam bersosialisasi, terdengar rasis kan?
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

Hendy wijaya, MD

Sebenarnya DNA kurang tepat jika disebut blue print, sebab, berbeda dengan blue print yang langsung mendeskripsikan secara gamblang bentuk akhir dari suatu rancangan, tidak demikian halnya dengan DNA. Kamu ga akan nemuin gambaran wajah orang hanya dari melihat urutan basa nitrogen dalam sekuens DNA. Ga ada gen hidung mancung, gen badan kekar, gen bibir sensual dan lain-lain. yang ada hanya untai DNA pengkode protein/polipeptida (gene), non coding RNA genes.  Kedua hal inilah yang nantinya akan membentuk fenotip pada tingkat jalur metabolisme seluler. Hasil akhirnya...almost unpredictable..seperti halnya kamu ga akan bisa tahu gemana bentuk sarang semut hanya dengan melihat struktur badan semut tanpa melihat sifatnya.
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

milmi

Kutip dari: Hendy wijaya, MD pada September 12, 2009, 02:31:08 PM
Bahasan mengenai peran genetik terhadap kepribadian manusia sudah termasuk dalam ilmu sosiobiologi yang menjelaskan koevolusi sifat makhluk hidup dengan morfologinya. Akan tetapi ilmu ini sangatlah kontroversial, sebab banyak yang berpendapat bahwa ilmu ini lebih bersifat rasis daripada ilmiah, misal hanya orang2 dengan ras tertentu memiliki kepribadian unggul dibanding ras yang lainnya, sehingga memiliki kemampuan adaptasi yang lebih bagus dalam bersosialisasi, terdengar rasis kan?

Pendapat ini memang terjadi dahulu kala ketika rasisme masih mewarnai dunia, namun saat ini sudah luntur. Yang menjadikan para ahli penasaran adalah pertanyaan bahwa "dari mana asal kepribadian?" Ini akan menjawab banyak hal, termasuk apakah ada kecenderungan seseorang berbuat kriminal karena memang dia memiliki gen-gen yang membuatnya menjadi agresif. Walaupun begitu, masih banyak ahli yang percaya bahwa kepribaidan merupakan hasil dari bentukan lingkungan. jangan lupa rumus fenotip: G + E = P, dimana G adalah genotype, E adalah environment, dan P adalah Phenotype.

Hendy wijaya, MD

Memang betul kepribadian, perilaku dan sifat merupakan hasil interaksi multifaktorial antara gen dan lingkungan. Secara logis, anggaplah jika singa dapat bersosialisasi, membentuk peradaban dgn segala turan dan hukumnya, maka ia akan menganggap bahwa memakan binatang lain adalah sah. Sebaliknya, jika kuda yang bisa bersosialisasi, ia akan menganggap memakan binatang lain adalah tindakan ilegal, dosa dan tidak patut dilakukan. Ini adalah sepenggal analogi dari proses koevolusi biologi dan sosiologi, secara kasar morfologi makhluk hidup yang ditentukan oleh interaksi gen-lingkungan menentukan juga perilakunya atau caranya bersosialisasi. Akan tetapi, masalahnya tidak sesederhana itu, proses perkembangan perilaku, didasari oleh adanya motivasi. apetitif ataupun aversif, dan kemampuan belajar individu. Proses ini melibatkan banyak jalur neuronal diotak beserta reseptor2nya, yang tentunya dikode oleh banyak gen beserta banyak alelnya (poligenik), banyak gen dan interaksi di antara gen yang sangat unpredictable, setidaknya untuk sekarang. Di tambah lagi, gen yang menyandi protein tidaklah sepenting yang diperkirakan seseorang, tapi ada mekanisme lain yang mengatur ekspresi genetik, yaitu epigenetik. Akhirnya, terdapat suatu mekanisme lingkungan (faktor eksternal) yang mengendalikan ekspresi gen. Dengan kenyataan ini, terdapat interaksi dua jalur antara gen dan lingkungan. Jadi, saya rasa kuranglah tepat jika dengan mengetahui komposisi genetis individu bisa memprediksi perilakunya, karena faktor lingkungan juga memiliki peran mengatur ekspresi gen. Ingat apa yang terjadi pada penelitian kecenderungan pria XYY untuk menjadi perilaku kriminal?D4DR (novelty seeking genes)?
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

biobio

@nandaz= Ini seperti mencoba menghidupkan kembali teori "inheritance of acquired characteristics" nya Jean Baptise Lammarck.
"The pen is mightier than the sword"