Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 07:00:43 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 112
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 132
Total: 132

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

ada yg bisa kasih masukan gak? cara2 agar Indonesia kembali bangkit!!!!!!

Dimulai oleh Karno Giyantono, Juni 29, 2009, 09:20:24 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ghostdoors

Kutipmencari alat bedah sebuah permasalahan negara tidak bisa pakai satu pisau, atau alat ukur, yang anda sebut "SOSIALISME", hal itu sudah usang
itu mgkn anggapan anda, bagi saya tidak.

Kutipkini bagaimana negara di dunia bersaing dalam hal GDP, export dan kemajuan-kemajuan lainnya, maka dari itu gunakan alat "bedah" yang tepat, supaya akurat...
dgn menghiraukan GNP....????
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

Lunaris

Halo, lama nga ketemu. Akhirnya bisa ol lagi nih.

Kutipada yang punya ide gak untuk membangun Indonesia, ataupun mengatasi masalah2 yah, dalam segala bidang...

segala cara, apapun itu ungkapkan saja...

Hanya satu saran. Jadi negara maju dengan mengembangkan sains. Semakin tinggi peguasan sains oleh suatu negara, semakin bagus mentalitas bangsa itu, semakin bagus cara berpikir rakyatnya, semakin mudah untuk bangkit dari keterpurukan.

soviet regarda

Kutipmohon maaf sodara soviet, saya sekali lagi tidak setuju dengan anda, pesimisme anda membuat saya "gatal",...hahahaha
mohon maaf kalo anda jadi "gatal-gatal" gara2 cara pandang saya.. :)
saya juga sering tidak sepakat dan berbeda pandangan dengan orang lain..
beruntung, hal sepele seperti itu tidak membuat saya "gatal-gatal"..he

Kutipanda tau ukuran keluarga sejahtera, tolong di cari literaturnya, agar gak ngelantur,karena begini yang di bilang oleh sodara dhantez itu benar adanya, tidak pernah warung burjo itu di kawasan kampus UGM sepi dalam hitungan jam, sejahtera? jelas! kalo tidak sejahtera tidak akan mereka teruskan jualan burjo dan lain-lain, mungkin mereka malah buka usaha yang lebih gampang, SDSB misalnya,
dan
Kutipkedua, duitnya kemana? anda bercanda apa dengan menanyakan itu?
tahu yang namanya supply chain production?bla..bla..bla..
serta
Kutipmencari alat bedah sebuah permasalahan negara tidak bisa pakai satu pisau, atau alat ukur, yang anda sebut "SOSIALISME", hal itu sudah usang, kini bagaimana negara di dunia bersaing dalam hal GDP, export dan kemajuan-kemajuan lainnya, maka dari itu gunakan alat "bedah" yang tepat, supaya akurat...

banyak ukuran kesejahteraan, ada yang mendasarkan pada ekonomi, eksistensi sosial, kesehatan, dan psikologi..

terkait sosialisme..
William L. Reese (1998: 713) mengemukakan bahwa  sosialisme (socious; comrade) merupakan  suatu istilah yang mengacu kepada suatu persekutuan, yang didirikan di atas prinsip kebersamaan dalam kepemilikan, baik soal produksi dan distribusi untuk kesejahteraan umum.

O. Henry dalam Supply and Demand, "... Munculnya konglomerasi, serta perusahaan-perusahaan individu yang menguasai aset-aset publik, semakin memperlebar jurang kemiskinan antara yang kaya dan miskin. Kekayaan terus tersedot k arah negara-negara kapitalis raksasa dan para pemilik modal. (Jurnal el-Wa'iy, no.19, tahun II, 1-31 Maret 2002, hal.10)

maksud saya, bicara masalah ekonomi-politik dalam perspektif sosialisme..
tidak hanya bicara tukang burjo..
tidak hanya bicara statistik gdp/gnp dari bps, world bank, IMF, dan CIA World Data..CIA?
tapi bagaimana distribusi kapital yang dihasilkan tukang burjo, pada akhirnya mengarah pada penguasa alat produksi..
misalnya..tukang burjo disana menempelkan spanduk indomie..
dan hanya menjual mie dengan merk indomie produksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk..
sedangkan indofood itu punya siapa..
bagaimana keuntungan indofood kemudian membuat grup salim makmur..
kemudian bagaimana grup salim mulai memiliki berbagai komoditi yang menguasai hajat hidup orang banyak..
apakah pengaruh kemakmuran pemilik indofood bagi seluruh warga negara indonesia..
selain menjadikan mereka sebagai buruh,distributor,dan konsumen..
kira-kira seperti itulah salah satu gambaran analisa ekonomi dalam perspektif sosialisme..
dengan tidak terpaku pada statistik dari bps, world bank, IMF, dan CIA World Data..CIA?
membutakan kita pada apa yang sebenarnya tengah terjadi..
selain persaingan antar pemilik alat produksi dalam kehidupan sosial-ekonomi-politik Indonesia..




ghostdoors

KutipHanya satu saran. Jadi negara maju dengan mengembangkan sains. Semakin tinggi peguasan sains oleh suatu negara, semakin bagus mentalitas bangsa itu, semakin bagus cara berpikir rakyatnya, semakin mudah untuk bangkit dari keterpurukan.
singkat kata, negeri ini membutuhkan "perubahan" kan....??
Perubahan segalanya..!
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

Social Permutation

#214
Kutipsingkat kata, negeri ini membutuhkan "perubahan" kan....??
Perubahan segalanya..!

wah perubahan segalanya apa ? revolusi bang?
ini kayak nya comrades nya bang soviet...oke2...
indonesia dan perubahan? bisa, tapi tidak segalanya, apalagi jika kita berbicara sistem, ketika kita bergerak ke arah demokrasi jangan sesekali melihat kebelekang lagi, terbukti Indonesia tidak sanggup mencampur aduk kan sebuah sistem seperti "NASAKOM" inflasi 600% seperti zaman presiden soekarno? nah itu baru perlu di revolusi, yang perlu kita rubah adalah sistem hukum, pidana dan perdata, dan penerapannya yang jelas, tepat dan amanah...perkara sistem ekonomi, pak boediono di sebut "neo-libs", biarkan saja, tapi INDONESIA BUKAN NEO-LIBERALISME...maju indonesia ku!
All Waves, Rise now and Become my Shield, Lightning, Strike now and Become my Blade

Social Permutation

#215
Kutipbagaimana keuntungan indofood kemudian membuat grup salim makmur..
kemudian bagaimana grup salim mulai memiliki berbagai komoditi yang menguasai hajat hidup orang banyak..
apakah pengaruh kemakmuran pemilik indofood bagi seluruh warga negara indonesia..
selain menjadikan mereka sebagai buruh,distributor,dan konsumen..
kira-kira seperti itulah salah satu gambaran analisa ekonomi dalam perspektif sosialisme..
dengan tidak terpaku pada statistik dari bps, world bank, IMF, dan CIA World Data..CIA?
membutakan kita pada apa yang sebenarnya tengah terjadi..
selain persaingan antar pemilik alat produksi dalam kehidupan sosial-ekonomi-politik Indonesia..

jadi harus bagaimana? tidak boleh ada korporasi? tidak boleh ada kepemilikan lebih?
siapa yang mau hidup seperti itu? can you avoid the luxurious?
anda tidak menyadari, bahwa apa yang anda pakai, apa yang anda makan adalah produk kapitalisme, punya televisi? merk nya apa? "SONY" itu kan korporasi, jelas lah pemilik perusahaan akan mendapatkan untung...mana mau salim group rugi
bisa anda menyediakan data lain selain yang anda sebutkan diatas???? [BPS, IMF dan World Bank]
saya yakin anda tidak akan pernah bisa...!!!
All Waves, Rise now and Become my Shield, Lightning, Strike now and Become my Blade

soviet regarda

Kutipindonesia dan perubahan? bisa, tapi tidak segalanya, apalagi jika kita berbicara sistem,
justru karena kita bicara sistem, maka perubahan haruslah total..
jangan stengah-setengah..
setelah reformasi 1998 eh sekarang sistem politik orba balik lagi..
kenapa sistem politik orba balik lagi..
karena ada beberapa sub sistem dari sistem politik orba yang tidak di dobrak saat reformasi..
karena sistem adalah satu kesatuan yang utuh, terdiri dari beberapa sub sistem, dimana sub sistem saling mempengaruhi satu sama lainnya hinngga membentuk sebuah sistem..
kalo sebuah sistem tidak dirombak total ..
sub sistem sekecil apapun akan mempengaruhi sistem baru..
kemudian balik lagi ke sistem lama meskipun dengan bentuk baru..

Kutipketika kita bergerak ke arah demokrasi jangan sesekali melihat kebelekang lagi
justru kegagalan gerak materi secara historis harus dipelajari dan diketahui..

Kutipyang perlu kita rubah adalah sistem hukum, pidana dan perdata, dan penerapannya yang jelas, tepat dan amanah...perkara sistem ekonomi,
hukum itu produk politik..
tentunya harus diketahui siapa elit politiknya..
kalo elit politik keblinger..
gimana sistemnya mau bener..

Kutippak boediono di sebut "neo-libs", biarkan saja, tapi INDONESIA BUKAN NEO-LIBERALISME...maju indonesia ku!
indonesia bukan neolib gimana kalo elitnya neolib?
kalo elitnya neolib..gimana Indonesia mau maju?

Kutipjadi harus bagaimana? tidak boleh ada korporasi? tidak boleh ada kepemilikan lebih?


Kutipauthor=soviet regarda link=topic=4160.msg58695#msg58695 date=1256900097]bagaimana keuntungan indofood kemudian membuat grup salim makmur..
kemudian bagaimana grup salim mulai memiliki berbagai komoditi yang menguasai hajat hidup orang banyak..
apakah pengaruh kemakmuran pemilik indofood bagi seluruh warga negara indonesia..
selain menjadikan mereka sebagai buruh,distributor,dan konsumen..

itu kan gambaran dari pertanyaan penelitian ilmu sosial dengan perspektif sosialisme..
terkait spektrum ekonomi-politik Indonesia..
ko malah nanya harus gimana..
kalo mau tau harus gimana, ya harus tau dulu, hasil penelitiannya apa..

Kutipsiapa yang mau hidup seperti itu? can you avoid the luxurious?
ngelantur..

Kutipanda tidak menyadari, bahwa apa yang anda pakai, apa yang anda makan adalah produk kapitalisme, punya televisi? merk nya apa? "SONY" itu kan korporasi, jelas lah pemilik perusahaan akan mendapatkan untung...mana mau salim group rugi
saya menyadari bahwa produk kapitalisme adalah hasil kerja buruh..

Kutipbisa anda menyediakan data lain selain yang anda sebutkan diatas?huh [BPS, IMF dan World Bank]
saya yakin anda tidak akan pernah bisa...!!!
ya sudah kalo anda punya keyakinan seperti itu..
mau gimana lagi... :)



Social Permutation

Kutipya sudah kalo anda punya keyakinan seperti itu..
mau gimana lagi...

waduh, saya kan nanya, kalau memang ada tolong beritahu saya, biar semakin objektif perbincangan ini...
All Waves, Rise now and Become my Shield, Lightning, Strike now and Become my Blade

Dhantez

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 30, 2009, 05:54:57 PM
maksud saya, bicara masalah ekonomi-politik dalam perspektif sosialisme..
tidak hanya bicara tukang burjo..
tidak hanya bicara statistik gdp/gnp dari bps, world bank, IMF, dan CIA World Data..CIA?
tapi bagaimana distribusi kapital yang dihasilkan tukang burjo, pada akhirnya mengarah pada penguasa alat produksi..
misalnya..tukang burjo disana menempelkan spanduk indomie..
dan hanya menjual mie dengan merk indomie produksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk..
sedangkan indofood itu punya siapa..


Spanduk indomie tdk menandakan persediaan mie yg dijual di burjo situ hanya satu merk saja..
Mayoritas menjual indomie, lbh karena pasar lebih menyukai merk itu.

OK, Anda bisa bilang, ya dananya ngalir ke pemilik alat produksi lain.. WingsFood misalnya.

Nah saya ingin tahu, sampai sebatas mana Anda "mentolerir" ukuran perusahaan..
Misal, ada jaringan warung burjo bernama "Warung 24 NonStop" yg se-Jogja ada puluhan cabang.. apakah mereka sudah disebut "pemilik alat produksi" dlm wacana Anda.. (krn semua burjo punya alat produksi)

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 30, 2009, 05:54:57 PM
bagaimana keuntungan indofood kemudian membuat grup salim makmur..
kemudian bagaimana grup salim mulai memiliki berbagai komoditi yang menguasai hajat hidup orang banyak..

Grup warung 24 NonStop ini jelas membuat pemiliknya makmur juga..
sampai punya bisnis macem2.. mulai dari laundry sampai toko handphone..

Perkembangan bisnisnya sangat bagus, dan bukan tdk mungkin satu saat dia bisa merambah bidang lain, misal property

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 30, 2009, 05:54:57 PM
apakah pengaruh kemakmuran pemilik indofood bagi seluruh warga negara indonesia..
selain menjadikan mereka sebagai buruh,distributor,dan konsumen..

Grup warung 24 NonStop juga menjadikan banyak orang kuningan dan jogja pinggiran jadi Buruh..
lalu mahasiswa UGM dan kampus lain di jogja jadi Konsumen

NB:jaringan warung 24 nonstop bukan fiktif..

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 30, 2009, 05:54:57 PM
kira-kira seperti itulah salah satu gambaran analisa ekonomi dalam perspektif sosialisme..
dengan tidak terpaku pada statistik dari bps, world bank, IMF, dan CIA World Data..CIA?
membutakan kita pada apa yang sebenarnya tengah terjadi..
selain persaingan antar pemilik alat produksi dalam kehidupan sosial-ekonomi-politik Indonesia..

Saya ingin tahu saran Anda utk masalah ini..
Batasi saja pada kasus Indofood.. Apakah Indofood harus membagikan profitnya ke negara dan kemudian negara mendistribusikannya ke rakyat??
Oba-chan ga itte ita: Ore wa ten no michi wo iki, subete wo tsukasadoru otoko

soviet regarda

Kutipwaduh, saya kan nanya, kalau memang ada tolong beritahu saya, biar semakin objektif perbincangan ini...
kalo mau tanya ya tinggal tanya saja..
tapi anda kan bilang :
Kutipsaya yakin anda tidak akan pernah bisa...!!!
lha ya udah..
klo udah yakin tapi masih nanya..
bukan yakin tapi ragu namanya..

KutipMisal, ada jaringan warung burjo bernama "Warung 24 NonStop" yg se-Jogja ada puluhan cabang.. apakah mereka sudah disebut "pemilik alat produksi" dlm wacana Anda.. (krn semua burjo punya alat produksi)
apa alat produksi tukang burjo?

KutipGrup warung 24 NonStop ini jelas membuat pemiliknya makmur juga..
sampai punya bisnis macem2.. mulai dari laundry sampai toko handphone..
Perkembangan bisnisnya sangat bagus, dan bukan tdk mungkin satu saat dia bisa merambah bidang lain, misal property
laundry? diatasnya ada pemilik alat produksi mesin cuci..
handphone? diatasnya ada pemilik alat produksi nokia, soner, samsung dll..
saya kutip lagi :
KutipO. Henry dalam Supply and Demand, "... Munculnya konglomerasi, serta perusahaan-perusahaan individu yang menguasai aset-aset publik, semakin memperlebar jurang kemiskinan antara yang kaya dan miskin. Kekayaan terus tersedot k arah negara-negara kapitalis raksasa dan para pemilik modal. (Jurnal el-Wa'iy, no.19, tahun II, 1-31 Maret 2002, hal.10)
saya kira secara teoritis memang benar adanya demikian dalam kehidupan kapitalistik..

KutipGrup warung 24 NonStop juga menjadikan banyak orang kuningan dan jogja pinggiran jadi Buruh..lalu mahasiswa UGM dan kampus lain di jogja jadi Konsumen
ini balik lagi..alat produksi apa yang dimiliki tukang burjo?

KutipSaya ingin tahu saran Anda utk masalah ini..
Batasi saja pada kasus Indofood..Apakah Indofood harus membagikan profitnya ke negara dan kemudian negara mendistribusikannya ke rakyat??
dalam perspektif sosialistik murni..
bukan indofod yang harus membagikan profitnya ke negara dan kemudian negara mendistribusikannya ke rakyat..
tapi semua alat produksi milik grup salim diserahkan pada negara..
untuk kemudian dikelola dan dikembangkan oleh negara..
baru hasilnya (idealnya) oleh negara didistribusikan ke rakyatnya..







Dhantez

@g.door: saya adl mahasiswa FEB.. tp tdk pernah diajar lgsung oleh beliau..
saya mendalami makroekonomi scr otodidak, bukan konsentrasi studi saya.. :)

Kutip dari: ghostdoors pada Oktober 30, 2009, 01:11:51 AM
@dhantez:
kalo begitu mslh hutang2 yg menumpuk negeri ini solusinya gmn...?
anda bung yg sgt percaya data BPS, coba kalkulasi hutang dr bank dunia atau bangsa lain. mgkn anda lbh tau, sbenernya buat apa seh hutang2 itu...??
katanya anda "lbh suka dibilang org yg suka Indonesia maju.."
tolong dijabarkan penjelasanya...,Monggo....

Kalo penggunaannya saya belum bisa menemukan referensi yg lengkap. Jadi saya akan menyampaikan penjelasan lain dulu..

Jika kita sering diberitahu ttg utang Indonesia sangaatt besar, saya sarankan utk meminta orang yg memberitahu utk menunjukkan data. Krn sebenarnya Rasio hutang thd GDP kita sangat kecil.. Secara nominal pun terhitung tdk besar..Bukan berarti saya dukung utk terus hutang ke luar negeri lho ya..

Nah, utk data ini, saya tdk mungkin kan menyelinap ke database negara dan ngecek apakah ada data yg disembunyikan. Yg bisa saya lakukan hanya merujuk ke data resmi depkeu:
ini adalah presentasi (baik dlm / luar negri): [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] published february 2009

Perhatikan slide 7 yg menunjukkan rasio utang negara thd GDP indonesia..
Rasio ini sudah umum dipakai utk meng-asess "kesehatan" level utang suatu negara.. Artikel [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] dari DetikFinance ini mgkin bisa memberi gambaran bahwa banyak negara lain (bahkan dari Eropa) yg memiliki rasio utang luar negeri yg jauuuhhh lebih besar..

Kembali lagi ke slide depkeu.. Pada slide 15 Anda bisa melihat bahwa utang terbesar kita adalah ke Jepang (bukan amerika).. dan tidak ada lagi utang IMF.

Pada slide ini Anda juga bisa mengecek jumlah nominalnya.. dan bandingkan dgn negara2 lain.. Indonesia bahkan tdk masuk 50 besar negara penghutang terbesar.. ;)

Sekali lagi soal validitas data.. kecuali ada hacker yg berbaik hati meretas database pemerintah dan mempublish data sebenarnya, data dari depkeu ini yg jadi referensi utama.

Kutip dari: ghostdoors pada Oktober 30, 2009, 03:17:28 PM
Kutipkini bagaimana negara di dunia bersaing dalam hal GDP, export dan kemajuan-kemajuan lainnya, maka dari itu gunakan alat "bedah" yang tepat, supaya akurat...

dgn menghiraukan GNP....????

Rumus Pertumbuhan Ekonomi adl perbandingan selisih GDP tiap jangka waktu (tahun, bulan, atau kuartal).. GDP lebih mencerminkan kekuatan ekonomi satu negara.. saya sdh menjelaskan sebelumnya.

Kekuatan ekonomi bisa digambarkan oleh dua sisi.. baik produksi maupun konsumsi.. keduanya interchangable yg artinya dua2nya bakal menghasilkan ukuran yg krg lebih sama. Tetapi pengukuran pd jalur konsumsi/spending lebih mudah dilakukan, krn itulah rumus GDP yg umum menggunakan sisi pengukuran yg ini.

Apakah itu menjadikan kita bisa mengeklaim kalau kita cm bisa konsumsi saja?? Tentu tidak.. Konsumsi dan produksi adl kegiatan yg berkaitan.. Tidak mungkin ada satu kelompok yg cm melakukan konsumsi saja tanpa ada jalur kegiatan yg menghasilkan (berproduksi)..
Nah misalnya seorang pegawai toko (berproduksi) makan di warung pojok (konsumsi).. Kekuatan konsumsi dihasilkan oleh kekuatan produksi..
Oba-chan ga itte ita: Ore wa ten no michi wo iki, subete wo tsukasadoru otoko

ghostdoors

Kutipwah perubahan segalanya apa ? revolusi bang?................yang perlu kita rubah adalah sistem hukum, pidana dan perdata, dan penerapannya yang jelas, tepat dan amanah...

yakin hy itu...??
bgmn dg budaya Korup, mental, dan otak penjilat ke bangsa lain..??!!!
mengutip kata marx - angels; kapitalis bagai anjing2 yg menggrogoti setiap tbuh kaum buruh, dan menjilat majikanya kaum borjuis...!!

Kutippak boediono di sebut "neo-libs", biarkan saja, tapi INDONESIA BUKAN NEO-LIBERALISME...maju indonesia ku!

misalnya memang benar demikian, saya rasa anda membiarkanya...!!!
dan buktikan Indonesia sekarang bkn neo-liberalis...??!!

Kutipwaduh, saya kan nanya, kalau memang ada tolong beritahu saya, biar semakin objektif perbincangan ini...

arah pembicaraan anda lama2 kok semakin mbulet ya...??
anda sndiri tau nggak sih yg anda pelajari...??he..
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

Dhantez

Ghostdoor: bisa tlg sebutkan yg anda tahu ttg neoliberalisme.. tanpa referensi.. maksud saya sepanjang pengetahuan anda dulu.. :)

Kutip dari: soviet regarda pada November 01, 2009, 12:33:34 AM
Kutipwaduh, saya kan nanya, kalau memang ada tolong beritahu saya, biar semakin objektif perbincangan ini...
kalo mau tanya ya tinggal tanya saja..
tapi anda kan bilang :
Kutipsaya yakin anda tidak akan pernah bisa...!!!
lha ya udah..
klo udah yakin tapi masih nanya..
bukan yakin tapi ragu namanya..


OK, saya mengajukan pertanyaan yg sama: bisa anda menyediakan data lain selain yang anda sebutkan diatas?[BPS, IMF dan World Bank]

Saya yakin anda bisa..
Oiya Anda masih hutang trik survey data PI ya.. thx!

Kutip dari: soviet regarda pada November 01, 2009, 12:33:34 AM
KutipMisal, ada jaringan warung burjo bernama "Warung 24 NonStop" yg se-Jogja ada puluhan cabang.. apakah mereka sudah disebut "pemilik alat produksi" dlm wacana Anda.. (krn semua burjo punya alat produksi)
apa alat produksi tukang burjo?

Hmm.. begitu ya cara pikirnya..
Jadi misal saya jawab wajan, panci, gelas, dan kompor..
Anda akan menjawab masih ada pemilik alat produksi wajan, panci, gelas, dst dst..

Nah, skrg bicara ttg pabrik Indofood..
mesin2 yg mereka pakai bukan produksi mereka sendiri kok.. jadi masih ada pemilik alat produksi mesin Indofood.. masih ada pemilik alat produksi truk (utk distribusi).. Jadi dgn cara pikir yg sama.. Indofood jg korban kapitalisme dong.. ;)

Kutip dari: soviet regarda pada November 01, 2009, 12:33:34 AM
dalam perspektif sosialistik murni..
bukan indofod yang harus membagikan profitnya ke negara dan kemudian negara mendistribusikannya ke rakyat..
tapi semua alat produksi milik grup salim diserahkan pada negara..
untuk kemudian dikelola dan dikembangkan oleh negara..
baru hasilnya (idealnya) oleh negara didistribusikan ke rakyatnya..


Kalo sama2 bicara "idealnya"
Sistem kapital pun akan memberikan kesejahteraan yg baik utk orang yg mau berusaha..
Oba-chan ga itte ita: Ore wa ten no michi wo iki, subete wo tsukasadoru otoko

ghostdoors

ya kalo secara bodoh neoliberalis = liberalis gaya baru...!!
tp bkn itu kan. neoliberalis adl paham yang menolak atau mengurangi campur tangan pemerintah dan hanya terfokus pada pasar bebas.
mgkn itu yg saya ngerti....!
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

Social Permutation

#224
Kutiparah pembicaraan anda lama2 kok semakin mbulet ya...??
anda sndiri tau nggak sih yg anda pelajari...??he..

tidak anda berkaca bro? anda juga mbulet, saya berupaya memberi sudut pandang berbeda, tapi anda berdua (bersama sodara soviet) hanya mencoba mengatakan, "nothing else but SOCIALISM"...
yah saya bertanya, tentang motivasi, pengalaman dan ekspektasi anda soal sosialisme yang anda mengerti itu...

tapi kembali kepada topik utama, sodara...
Max Weber, yang dikenal sebagai "lawan" dari para sosialis, mengatakan dan meramalkan bahwasannya situasi seperti yang anda hujat-hujat itu pasti terjadi, coba baca, (Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme-red)

sebelum jauh, pertanyaan-pertanyaan saya itu di tujukan pada sodara soviet (anda tentunya boleh menjawab) sebagai seorang yang katanya "sosialis"...

kembali ke topik lagi, menurut pandangan saya, tidak ada salah nya indonesia mencoba mengikuti apa yang di terapkan negara-negara seperti USA, South Korea bahkan Malaysia (maaf...ini hanya sebuah contoh kesuksesan)...
infrastruktur negara-negara yang di sebut sebagai kapitalis itu sangat maju, sangat membanggakan dan tentunya benar-benar berbeda dengan indonesia,

jadi saya buka, pertanyaannya untuk sodara Ghostdoors dan Soviet Regarda adalah...
"menurut anda konsep sosialis dan perubahan seperti apa yang pantas dilakukan oleh indonesia, instead of sistem kapitalis yang tidak memungkinkan menurut pandangan sodara?"

thanx, good days!
All Waves, Rise now and Become my Shield, Lightning, Strike now and Become my Blade