Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 05:19:37 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 123
Total: 123

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Dunia Nano: Sejarah dan Definisi (Part 1)

Dimulai oleh adtre, Februari 14, 2008, 11:20:05 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

adtre

Munculnya kesadaran terhadap ilmu dan teknologi nano diinspirasi dan didorong oleh pemikiran futuristik dan juga penemuan peralatan pengujian dan bahan-bahan. Pada tanggal 29 Desember 1959 dalam pertemuan tahunan Masyarakat Fisika Amerika (American Physical Society) di Caltech, Richard Phillips Feynman (Pemenang Hadiah Nobel Fisika tahun 1965)  dalam suatu perbincangan berjudul “ There’s plenty of room at the bottom”, memunculkan suatu isu yaitu permasalahan memanipulasi dan mengontrol atom (ukuran 0,001 nm) dan molekul (ukuran 0,1 nm) pada dimensi kecil (nanometer) . Di tahun 1981, Scanning Tunneling Microscopy (STM) diciptakan oleh Heinrich Rohrer dan Gerd Binnig (Pemenang Hadiah Nobel Fisika tahun 1986). Beberapa tahun kemudian (1986), Gerg Binnig, Calfin F Quate, dan Christoph Gerber menemukan Atomic Force Microscope (AFM). Melalui peralatan STM dan AFM, para ilmuwan dapat melihat, memanipulasi, dan mengontrol atom-atom secara individu di dimensi nano. Penemuan bahan buckyball/fullerene dan carbon nanotube semakin mendorong para ilmuwan untuk meneliti ilmu dan teknologi nano. Robert Curl, Harold Kroto, dan Richard Smalley (Pemenang Hadiah Nobel Kimia tahun 1996) menemukan buckyball/fullerene di tahun 1985. Buckyball/fullerene tersusun oleh molekul-molekul karbon dalam bentuk bola tak pejal dengan ukuran diameter bola 0,7 nm. Sumio Iijima menemukan carbon nanotube pada tahun 1991 saat ia bekerja di perusahaan NEC di Jepang. Carbon nanotube adalah molekul-molekul carbon berbentuk silinder tak pejal dengan satu atau lebih dinding silinder. Diameter silinder bervariasi dari 1 nm hingga 100 nm. Panjang silinder dapat mencapai ukuran dalam rentang micrometer (1 μm=10-6m) hingga centimeter (1 cm=10-2m). Perbandingan antara ukuran panjang dan diameter carbon nanotube dapat melebihi 1.000.000. Kedua ujung-ujung silinder ditutup oleh fullerene berbentuk setengah bola tak pejal.     

Pengenalan dan pemahaman akan ilmu dan teknologi nano sangat terkait dengan definisi nano, bahan berstruktur nano, ilmu nano dan teknologi nano. Nano adalah satuan panjang sebesar sepertriliun meter (1 nm=10-9m). Ukuran tersebut 1000x lebih kecil dari diameter rambut manusia (80 μm). Diameter sel darah merah dan virus hanya sebesar masing-masing 7 μm dan 150 nm. Bahan berstruktur nano merupakan bahan yang memiliki paling tidak salah satu dimensinya (panjang, lebar, atau tinggi) berukuran 1-100 nm. Bahan nano merupakan jembatan antara atom/molekul dan bahan berukuran mikrometer (transistor pada chip computer). Gen atau DNA merupakan bahan nano alami dengan lebar pita gen sebesar 2 nm. Fullerene dan carbon nanotube termasuk bahan nano sintetis karena ukuran diameternya berukuran nano. Partikel-partikel pasir silika dan baja dapat dibuat juga menjadi bahan nano silika dan nano baja. Studi segala fenomena fisika, kimia, dan biologi pada dimensi 1-100 nm disebut ilmu nano (nanoscience). Sedangkan teknologi nano mencakup dua hal. Pertama, seluruh produk-produk dengan ukuran geometri terkontrol (ketelitian satuan pengukuran) yang tersusun oleh paling tidak satu komponen produk dengan satu atau lebih dimensi komponen produk dibawah 100nm yang menghasilkan efek fisika,kimia, atau biologi berbeda dengan komponen produk konvensional berukuran di atas 100 nm tanpa kehilangan daya guna produk nano tersebut. Kedua, peralatan-peralatan untuk tujuan pengujian atau manipulasi yang menyediakan kemampuan untuk fabrikasi dan pergerakan terkontrol atau ketelitian pengukuran dibawah 100nm. Contoh peralatan tersebut yaitu STM dan AFM. Salah satu produk nano yang diperkirakan segera hadir adalah mobil yang dirakit dengan cat mengandung serbuk nano, kerangka mobil terbuat dari komposit carbon nanotube, atau polimer nanokomposit sebagai bahan pengganti lembaran baja.

peregrin

Ada yg bilang istilah nano skr ini sudah overuse. Segala hal dikatakan nano, padahal kaitannya dg nanoteknologi bisa jadi sangat jauh. Benar ngga ini?

Aplikasi produk2 dg ukuran geometri nano ini di mana saja ya? Dan keuntungannya biasanya apa? (kalo seandainya bisa digeneralisir sedikit  :D) Apa sebanding antara benefit dg production cost produk2 nano ini?
Di post di atas baru disebutkan contoh cat mobil yg mengandung serbuk nano. Kalo boleh tahu juga, keuntungan serbuk nano dlm cat itu apa?
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

adtre

#2
sebaiknya diberikan contoh penggunaan berlebihan dr istilah nano. tidak semua hal di klaim sbg produk nano khan ;D.

aplikasi komersial beberapa produk nano menunjukkkan bahwa benefitnya lebih besar dr ongkos produksi.

cat yg mengandung serbuk-serbuk nano memiliki ketahanan gesek dan kemilau lebih baik drpd cat yg biasa digunakan.

semoga jawaban ini bisa menjawab pertanyaan anda.

cassle

Tulisan yang sangat baik adanya!  ;D Beberapa lama ini saya sedang tertarik dengan dunia nanoteknologi dan kebetulan menemukan forum ini. Kalau boleh sedikit bertanya, menurut peregrin, ada yang melebih-lebihkan istilah nanotek. Sebenarnya apa yang menentukan apakah sebuah teknologi tergolong nanotek atau bukan? Apa berdasarkan ukurannya saja?

N.B.: ditunggu bagian keduanya.  ;)

adtre

dengan keterbatasan data yang saya miliki,saya coba menulis sedikit ttng teknologi nano d indonesia. silakan lihat di link ini

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]



cassle

Mantap! Saya keep dulu untuk dibaca intensif. Thanks a lot bung! (saya juga sudah add facebooknya, mohon di-accept ya.. Terima kasih!)

constellation

Kutip dari: peregrin pada Februari 15, 2008, 02:32:35 AM
Ada yg bilang istilah nano skr ini sudah overuse. Segala hal dikatakan nano, padahal kaitannya dg nanoteknologi bisa jadi sangat jauh. Benar ngga ini?

Aplikasi produk2 dg ukuran geometri nano ini di mana saja ya? Dan keuntungannya biasanya apa? (kalo seandainya bisa digeneralisir sedikit  :D) Apa sebanding antara benefit dg production cost produk2 nano ini?
Di post di atas baru disebutkan contoh cat mobil yg mengandung serbuk nano. Kalo boleh tahu juga, keuntungan serbuk nano dlm cat itu apa?

emang overuse kok.. hitung aja di indonesia berapa byk yg bener2 ada nanoteknologi-nya..

teknologi ini masih mahal buat indonesia..
"Nothing in life is to be feared. It is only to be understood."
- Marie Curie -

semut-ireng

Iptek nano tergolong baru ya,  sepertinya sangat menjanjikan untuk masa depan.  Setelah membaca postingan awal dari topik diskusi ini saya merasa lebih memahami, mengapa dalam Biologi / Mikrobiologi khususnya Virology sepertinya " jalan di tempat ".  Maaf ya,  maksud saya perkembangan / kemajuannya tidak sepesat bidang Fisika,  walaupun usia virology sudah ratusan tahun.  Rupanya, hal ini disebabkan karena teknologinya / tek.nano baru ditemukan mulai 1965 ........Kalau tidak salah ukuran virus adalah sekitar 20 nm  - 400 nm,  semoga tek.nano nantinya bisa memecahkan misteri-misteri dalam virology,  misalnya dengan semakin banyaknya mysterious diseases .....

Jika abad-20 yang sudah berlalu bisa dikatakan sebagai Abad Fisika,  kita boleh mengharapkan Abad-21 ini sebagai Abad Biologi .... dan terima kasih Iptek Nano !

muhsatrio

Teknologi Nano sepertinya jawaban untuk masa depan..
Jadi semakin praktis teknologi zaman sekarang..!!

Arief Widagdo

Contoh kecil dalam teknologi Nano adalah processor,IC, dan Chip pada komputer, sangat disayangkan saya belum menemukan rancangan IC dari Indonesia

andrielek

Saya ikut ngobrol y!!!!
Tp justru saya mau tanya(maklum blm tau). saya pernah lihat produk nano coating. Tp dia dicampur air. terus yng saya tanyakan apakah nanomaterial tersebut larut dalam air? terus pada saat saya baca selanjutnya bahan yg dicoating menjadi terlapisi nanomaterial dan menyebabkan bahan tersebut hidrofobik. ini aneh buat saya, kok bisa ya dia jd hidrofobik? apakah lapisan tersebut tidak luntur jika terkena air terus menerus? padahal yang saya tau ukuran partikel H2O = 0,278 nm????gmn y prosesnya???
mohon bantuannya
terimakasih.

KImia Analis

bru tau ne teknologi nano.. baca dulu ah



efektif dan efisien please  ::)

Johny_Prometheus

Dari dulu sya pnggmar brat nanotech, tpi gk tahu hrus mulai dari mana.
Para master d sni bljar nanoteknologi dmn ya..??

Saefudin