Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:35:56 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 104
Total: 104

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Business Intelligence

Dimulai oleh Bernando, Desember 01, 2009, 02:17:08 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Bernando

topik ini kayaknya menarik untuk kita bahas bersama...apalagi sekarang ini banyak perusahaan di indonesia yang sudah mulai mau menuju solusi bussiness mereka ke arah bussiness inteligence...

"Survei Gartner yang menjaring lebih dari 1.500 chief information officer dunia mengindikasikan peranti lunak business intelligence menduduki peringkat teratas dalam daftar prioritas belanja TI 2009 meskipun anggaran untuk TI cenderung tetap."

ini saya kutip dari : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

ayo dong bagi2 ilmunya mengenai "Bussiness Inteligence"
Be the sustainable learner, because life is learning...

Bernando

Business Intelligence, Informasi Berharga Dari Data Mentah

Solusi ini mampu mengolah data-data mentah dari berbagai resources menjadi  informasi berharga untuk mengambil keputusan secara real time.



Menjadi seorang pemimpin di sebuah perusahaan distributor besar dengan banyak cabang tentu tidak mudah. Apalagi setiap saat 'diharuskan' memonitor kinerja seluruh cabang. Setiap saat pemimpin tersebut harus mampu menjawab secara akurat berbagai pertanyaan penting seperti: Bagaimana ketersediaan barang di cabang? Bagaimana dengan penjualannya? Produk apa saja yang sedang digemari? Hingga pertanyaan tetang kinerja cabang secara keseluruhan.



Tentu semua pertanyaan itu akan sulit dijawab kalau informasi yang dibutuhkannya itu tersaji dalam format yang berbeda-beda. Misalnya, laporan quality control disajikan dengan kertas laporan (hardcopy), laporan inventori menggunakan spreadsheet, dan laporan distribusi menggunakan database sederhana.



Namun, data itu akan jauh lebih mudah tersaji kalau perusahaan dilengkapi dengan sistem teknologi informasi (TI) yang memadai. Terutama, perusahaan dilengkapi aplikasi bisnis yang mampu menyajikan data-data mentah menjadi informasi penting dari berbagai aplikasi bisnis seperti ERP (SAP, Oracle, SunSystems, Microsoft Axapta serta aplikasi lainnya).



Arif Rizaldy Loebby, Business Consultant PT Mitra Integrasi Informatika (MII)---anak perusahaan PT Metrodata Electronics, Tbk.,---mengatakan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan solusi business intelligence untuk meningkatkan efektivitas kerjanya. "Business intelligence dibutuhkan untuk mengubah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan-keputusan perusahaan dan proses bisnis," kata Arif.



Menurutnya saat ini solusi business intelligence masih dibayang-bayangi EIS (Executive Information System) sehingga business intelligence dianggap hanya untuk pihak eksekutif saja, padahal sekarang ini business intelligence juga bisa digunakan untuk tingkat operasional dilihat dari kemampuan dalam memberikan informasi yang cepat. Misalnya saja bagian operasional sebuah pabrik dapat melihat alokasi stok bahan baku dengan cepat, Arif menjelaskan.



Solusi business intelligence, lanjut Arif, merupakan solusi bisnis yang sangat comprehensive, sangat mudah dalam implementasinya dan juga dapat mengintegrasikan data dari berbagai aplikasi yang berbeda yang saat ini digunakan oleh pelanggan.



Aplikasi business intelligence diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara akurat. Aplikasi ini mencakup berbagai aktivitas seperti reporting, online analytical processing (OLAP), statistical analysis, planning, budgeting, forecasting, hingga analisa penjualan.



Selain analisa dan pembuatan laporan, solusi ini menawarkan fungsi-fungsi fleksibilitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya, Risk Management, Planning dan Budgeting, Balanced Scorecard, Consolidation. Data-data yang tersimpan dalam berbagai macam database bisa disajikan secara real time. Tergantung dari kebutuhan perusahaan. "Dengan solusi business intelligence para pengambil keputusan secara langsung bisa mendapatkan informasi yang diperlukan kapan pun dan di mana pun berada tanpa harus menunggu divisi TI untuk mengolahnya," tutur Arif.



Sedangkan dari sisi output, business intelligence memberikan fitur yang cepat dan informasi yang akurat. Dengan menggunakan ETL (Extract Transform Load) kita bisa mengumpulkan data dari berbagai aplikasi sehingga report tidak lagi hanya dari satu aplikasi. Dari sisi fleksibilitas analisa dari OLAP, business intelligence memberikan informasi secara cepat sesuai dengan data yang kita inginkan. Metode drill-downnya juga memungkinkan user melakukan analisa lebih mendalam, misalnya dari tingkat (level) tahun, masuk ke dalam tingkat quarter, bulan dan seterusnya.



Hebatnya lagi, solusi ini membantu menampilkan indikator berdasarkan tingkat kondisi transaksi dari informasi yang diinginkan (conditional coloring). Misalnya, kantor cabang A kekurangan pasokan barang, maka di layar komputer akan terlihat tombol indikator berwarna merah. Melalui indikator tersebut, perusahaan dapat menggali informasi lebih dalam mengenai alur distribusi barang. Indikator peringatan itu juga bisa digunakan untuk memantau kinerja cabang secara keseluruhan.



[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Be the sustainable learner, because life is learning...

icha07

Ini saya juga mempunyai artikel tentang business intelligence:

Investasi Business Intelligence pada Peningkatan
Loyalitas Konsumen

   
Pada era sekarang tingkat kompetisi antar perusahaan semakin meningkat  dan ketat. Mereka semua berusaha untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena pengaruh kompetisi yang besar di lingkungannya. Kadang hari ini statusnya bersifat aman tetapi siapa tahu hari esok akan berubah menjadi sebaliknya. Perusahaan era sekarang telah beralih dari cara marketing tradisional ke arah fokus pada pelanggan. Jadi tidak hanya berkutat pada 4P: Price, Product, Place, dan Promotion. Tetapi sudah berusaha menerapkan metode get, keep, and grow pelanggan, karena mereka menyadari jika tidak ada pelanggan maka produk atau jasa yang mereka tawarkan tidak akan laku terjual yang berarti nantinya berakibat pada tidak adanya pendapatan bagi perusahaan dan akan mengalami kebangkrutan.
   Menurut Dr. Philip Kotler, fokus pada pelanggan ialah strategi bisnis baru yang dapat memenangkan pasar nantinya. Apalagi jika perusahaan telah mengintegrasikan metode get, keep, and grow dengan teknologi yang dapat mendukungnya. Hal ini sesuai dengan yang saya pikirkan, teknologi dapat menunjang metode-metode tersebut agar berjalan dengan lebih baik. Teknologi dapat membantu mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar lebih mudah. Contohnya saja teknologi ERP (Enterprise Resource Planning) system, SCM (Supply Chain Management) software, SFA (Sales Force Automation), dan Data Warehouse. Tetapi yang perlu diingat teknologi hanyalah sebagai pendukung untuk realisasi sebuah konsep CRM, bukan sebuah bentuk CRM. Hal ini didukung oleh pernyataan Don Peppers dan Martha Rogers yang mencontohkan bahwa Business Intelligence yang merupakan bagian dari teknologi bukanlah sebuah contoh dari CRM melainkan hanyalah pendukung atau penunjang dari konsep CRM pada sebuah perusahaan atau organisasi. Jadi dapat saya katakan bahwa teknologi seperti Business Intelligence jika diintegrasikan dengan konsep CRM yang ada dapat melahirkan sebuah strategi bisnis yang jitu bagi perusahaan atau organisasi untuk memenangkan pasar dan mencapai keuntungan yang diinginkan.
   Loyalitas pelanggan sangat diperlukan bagi perusahaan atau organisasi untuk tetap dapat hidup. Dengan adanya loyalitas pelanggan maka dapat meningkatkan pendapatan perusahaan ke depannya karena disebabkan oleh share of wallet yang tinggi dari pelanggan. Pelanggan yang loyal sangat menguntungkan bagi perusahaan karena seperti yang dikatakan Jill Dyche bahwa pelanggan yang seperti itu tingkah lakunya telah menunjukkan komitmen untuk perusahaan tersebut dan psikologisnya juga menyiratkan komitmen. Menurut saya keuntungan dari mempertahankan loyalitas ialah hanya membutuhkan biaya yang lebih sedikit dalam mempertahankan pelanggan yang lama daripada mendapatkan yang baru, pelanggan dapat mengeluarkan uang yang banyak untuk perusahaan kita jadi dapat meningkatkan share of wallet, pelanggan yang loyal biasanya menyebarkan informasi-informasi yang baik dan positif tentang kita, mereka membutuhkan servis yang lebih sedikit dalam penangananya, mereka lebih bisa memaafkan jika terjadi kesalahan, dan mereka membuat program marketing perusahaan kita lebih efisien. Oleh karena itu menurut saya, sangat penting bagi suatu perusahaan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan demi melancarkan bisnis yang dijalankan dan mengamankan posisi di pasar yang semakin ketat persaingannya.
   Untuk dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dengan baik dan memperoleh keuntungan yang besar  maka diperlukan sebuah konsep CRM pada perusahaan atau organisasi. Karena menurut Dr. Robert Shaw dengan CRM dapat mencapai keseimbangan optimal antara investasi perusahaan dan pemuasan kebutuhan pelanggan agar menhasilkan keuntungan yang maksimal. Di dalam CRM terdapat pembelajaran dan perubahan pengetahuan yang terus menerus terhadap kebutuhan, motivasi dan perilaku pelanggan selama berhubungan atau melakukan kontak dengan perusahaan. Sehingga menurut saya dengan adanya hal itu maka semakin mudah perusahaan untuk memberikan pelayanan yang spesial dan berbeda terhadap pelanggan demi meningkatkan kepuasan mereka, jika perusahaan menerapkan CRM. CRM membantu perusahaan untuk memahami nilai dari tiap-tiap pelanggan, menargetkan pelanggan yang paling menguntungkan, mempererat dan menjaga hubungan yang berkualitas tinggi yang meningkatkan loyalitas dan profit bagi perusahaan. Teknologi nantinya dapat menyediakan dukungan untuk memperoleh pengetahuan tentang customer dan ukuran dari keefektifan CRM.
   Selain itu seperti yang penah diutarakan oleh Stewart Deck, CRM dapat membantu bisnis dalam penggunaan teknologi dan sumberdaya manusia agar memperoleh pengertian yang dalam tentang nilai dan perilaku pelanggan mereka. Jika tujuannya tercapai maka perusahaan dapat meningkatkan pendapatan.
   Sistem Business Intelligence (BI) dan CRM memainkan peran yang penting dalam mencapai keuntungan yang kompetitif bagi perusahaan.Contohnya saja penggalian informasi dari database dapat membantu memprediksikan pola belanja seorang pelanngan dan perilaku pelanggan tersebut. Menurut saya BI dengan tool data miningnya dapat membantu perusahaan untuk memperlakukan mereka secara berbeda atau spesial. Dalam meningkatkan CRM yang baik maka perusahaan harus dapat memperlakukan mereka secara berbeda untuk tiap individunya karena tiap-tiap individu itu unik. Dengan BI dan data mining maka perusahaan dapat menawarkan produk atau jasa mereka kepada orang yang tepat dan di waktu yang tepat juga. Dengan begitu ketika pelanggan diperlakukan secara baik dan sesuai keinginan mereka, mereka akan bertambah experience nya terhadap perusahaan dan berusaha untuk kembali lagi pada kita. Dan itu dapat meningktakan loyalitas mereka pada perusahaan.
   Menurut (dari2) Terobosan BI dalam teknologi ini telah menciptakan cara baru untuk memnafaatkan hubungan dengan pelanggan seluas mungkin. Untuk meningkatkan dan memanfaatkan hubungan dengan pelanggan, tools dari BI digunakan untuk membantu sistem CRM fokus kepada pengambilan keputusan, penelitian pasar, target marketing, layanan konsumen, dan kolaborasi konsumen dalam produk dan layanan.
   Selain berupa data mining, tools BI yang dapat digunakan ialah cube and ad hoc query analysis, statistical analysis, dan proactive report delivery and alerting. Semua itu bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih dari pelanggan kita agar dapat meningkatkan kepuasan mereka dan mempertahankan loyalitas mereka.
   Saya contohkan di sini sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan loyalitas pelanggan mereka untuk meraup keuntungan yang lebih besar. Perusahaan tersebut mencoba untuk mengimplementasikan CRM. Mereka ingin pelanggan mereka memiliki experience yang lebih ketika melakukan kontak dengan mereka dan dapat mengingat pelanggan saat pelanggan tersebut kembali. Jadi pelanggan merasa mempunyai nilai tersendiri bagi perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melalui strategic, operational, dan analytic CRM. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan bantuan teknologi dan business intelligence dipilih untuk hal ini karena mampu melakukan ke tiga hal tersebut.
   OLAP pada BI dapat membantu pengimplementasian konsep CRM pada perusahaan. OLAP merupakan alat yang mendukung analisis secara multidimensional, memperbolehkan pengguna untuk melihat data dalam data warehouse dengan dimensi yang berbeda yang dimana query pada database biasa tidak dapat melakukanny secepat OLAP ini. Kemudian data mining ialah teknologi yang membolehkan pencarian untuk pola perilaku pelanggan yang berarti seperti switching behavior, fraud patterns, market basket analysis, dan customer trends dalam data yang berjumlah sangat besar
   Untuk strategic dan analytic CRM misalnya membedakan nilai dari setiap pelanggan. Dengan BI dapat dilakukan dengan cara data mining dimana menggali informasi penting tentang perilaku atau pola dari pelanggan tersebut setiap melakukan kontak dengan perusahaan. Jadi kita dapat memperlakukan mereka sesuai dengan keinginan agar mereka puas. Selain itu dengan data mining kita dapat melakukan market basket analysis sehingga kita mengetahui apa saja yang telah dibeli oleh para pelanggan dan kita dapat memprediksikan untuk persediaan selanjutnya agar tidak mengalami kekurangan.
Dengan adanya data mining kita juga dapat melakukan clustering dan segmentasi pelanggan, kita dapat menggolongkan mana yang MVC (most valuable customer), MGC (most growable customer), migrator, hingga yang below zero. Sehingga nanti diharapkan perusahaan tidak salah dalam melakukan suatu penawaran produk atau jasa pada suatu kelompok pelanggan. Tidak mungkin perusahaan menawarkan barang mewah kepada pelanggan yang below zero. Ini juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan tempat untuk mempromosikan produk atau jasa mereka nantinya.
Selain itu dengan dashboard yang juga mengusung BI sebagai dasarnya, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dengan cara melakukan monitoring dan controlling indikator-indikator penting yang berpengaruh pada kesuksesan dalam mempertahankan pelanggan. Dashboard ini nantinya dapat berguna untuk membantu pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk langkah selanjutnya dalam mempertahankan loyalitas pelanggannya.
Dari beberapa hal yang telah saya utarakan di atas dapat dilihat bahwa jika suatu perusahaan menganggarkan dananya untuk berinvestasi pada BI banyak hal yang akan mereka dapat. Mereka dapat menggunakan BI sebagai suatu strategi dalam memenangkan pasar yang persaingannya ketat ini. Mereka dapat mempertahankan pelanggan mereka sekaligus mengeruk keuntungan yang luar biasa.

Bernando

sekarang udah mulai dikembangkan mobile BI...dengan teknologi ini maka keadaan perusahaan akan semakin gampang untuk dimonitoring...

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Be the sustainable learner, because life is learning...

jesuisnoel

Kutip dari: Bernando pada Februari 03, 2010, 12:53:24 PM
Business Consultant PT Mitra Integrasi Informatika (MII)---anak perusahaan PT Metrodata Electronics, Tbk

sekalian ngiklan ya bos...  ;D

Nanya dong: bedanya BI sm BW (Business Warehousing) apa ya?
Soalnya sering dgr org sebut2 BW untuk keperluan reporting, dan salah 1 modul di SAP namanya BW bkn si?
Tp kl liat dr penjelasan lu ttg BI kynya fungsinya sama...
:)

Bernando

gak ngiklan kok bos...kebetulan aja dapat artikelnya itu...;D

sepengetahuan saya BI itu sama dengan BW cuma BI itu makna umum...

BW itu adalah modul BI yang ada di SAP...so itu hanya penamaan saja...ada juga Business Objec, BIDS (Business Inteligence Development Studia) di SQL Server, Oracle BI, Hyperion, dll...

btw jesuisnoel developer BI?
Be the sustainable learner, because life is learning...

jesuisnoel

g bukan developer BI, ilmu nya blom nyampe...hehe
Tp interesting si untuk dipelajarin...punya link/reference material nda? *yg free tentunya* :p

Bernando mainan BI di produk apa?

Bernando

saya spesialis BI di BIDS (Business Inteligence Development Studio) module BI di SQL Server....kalo dashboard pake Dundas Software, dan sekarang lagi merambah ke performance point M$....;D

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
download aja filenya...tapi memang untuk yang interest ke BIDS SQL Server...
tuh bahan bagus juga....

@jesuisnoel anda masih kuliah?
Be the sustainable learner, because life is learning...

jesuisnoel

Tq yah..   :D

Kutip@jesuisnoel anda masih kuliah?

masih, om..  ;D

Bernando

di tempat kuliah kamu ada gak mata kuliah Business Inteligence?
Be the sustainable learner, because life is learning...

wenby

newbie permisi ada yg mau ditanya ..

apa bedanya busines analytik bawaan dr microsoft navision dgn BI(business intelligence)  ?

thxxx

Bernando

Simple aja...
Business Inteligence adalah sebuah konsep atau  istilah yang di pakai berbagai tools...
sedangkan M$ Navision adalah sebuah tools BI...

;D
Be the sustainable learner, because life is learning...

wenby

salah pertanyaan haha
yang w bingung apakah business analytic di navision sudah merupakan BI(business intelligence) kan BI identik dengan datawarehouse,dahsboard ?

thxx , binggung karena w ga pernah liat business analytic nya navision.

oh ya beda kah performance point dgn BI?

Bernando

jawaban saya untuk ini tetap seperti posting saya sebelumnya...

Business Inteligence adalah kemampuan untuk mencari suatu informasi (biasanya informasi untuk decisions support system - system pendukung keputusan) dari berbagai data dan fakta yang dikumpulkan baik sengaja atau tidak sengaja dalam suatu bussiness proses..;D

nah teknology yang digunakan untuk kepentingan di atas contohnya adalah :
performance point, cognos, BO SAP, dll...

datawarehouse adalah penggudangan data yang sudah dilakukan proses ETL (extract, transform, load) kedalam database yang akan dijadikan data untuk analisis...

dasboard biasa saya analogikan dengan spido meter dan fuel meter pada mobil atau motor...dengan itu kita tau berapa kecepatan, berapa lagi bahan bakar kita, berapa jarak yang udah ditempuh, dll...nah dashboar utk bisnis adalah untuk memudahkan kita mengetahui keadaaan dari perusahaan...
Be the sustainable learner, because life is learning...

insan sains

Nice thread. Lanjutin lagi dong. Saya menyimak dulu ajah deh... :)
Menuju Indonesia sebagai THE COUNTRY MASTER OF TECHNOLOGY, 2030