Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 09:05:44 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 116
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 91
Total: 91

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Pengobatan alternatif : terapi air kencing.

Dimulai oleh semut-ireng, Juni 17, 2010, 12:02:35 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

syx


Takagi Fujimaru

Tapi keren kan? hahaha... Sisi lain dunia sains? :)
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

semut-ireng

#32
bagi yang merasa sulit menelannya,  bisa mencampurnya  dengan jus buah :

KUTIPAN :

TERAPI AUTO URINE  efektif juga buat mengecilkan perut yg buncit...  Air Ampuh yang Cuma-cuma >  Dr. Iwan T. Budiarso, pakar patologi dan parasitologi tamatan  Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat, sungguh tak luput dari  penyakit. Tahun 1979, ketika sedang mengikuti seminar patologi di Bali,  untuk pertama kalinya ia mengalami serangan jantung. Sejak itu  jantungnya kerap ngadat.  Tahun 1984, ia menjalani operasi bypass di Australia. Menurut dokter  setempat, operasi ini bisa membuat jantungnya tahan hingga 10-15 tahun.   "Nyatanya, baru dua tahun sudah kumat lagi," ujarnya dengan nada kocak.  Begitulah dengan berbagai upaya, ia bisa mengatasi beberapa kali  serangan jantung. Namun jantungnya kian membengkak. "Jalan sedikit saja  napas sudah sesak," ungkapnya. Mau dioperasi lagi, selain biaya yang > aduhai, resikonya juga terlalu tinggi. Maka, sesuai saran tim medis yang  menanganinya, Iwan terpaksa menghentikan segala kegiatannya.   Dosen patologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta,  ini merasa sangat prihatin. "Kalau dulu saya bisa menolong orang, maka  giliran saya yang harus ditolong orang," ungkapnya.   April 1999, salah seorang sejawatnya menyarankan agar meminum air  seninya sendiri. Sebagai peneliti, Iwanpun mencari literatur-2 tentang  terapi auto urin (meminum air seni sendiri) sebagai dasar ilmiahnya.   Setelah membaca buku 'Water of Life, Treatise of Urine Therapy' karya > John W. Armstrong bab 9 tentang pembengkakan jantung, Iwanpun langsung  menenggak urinnya sendiri. Keinginannya untuk sembuh membuat ia begitu  bersemangat melakukannya. "Saya meminumnya sampai lebih dari 1 liter  sehari."    Keesokan harinya ia mendapati tekanan darahnya langsung normal. Iapun   kian bersemangat mendalami ihwal terapi auto urin. Ia mengkontak pakar   terapi urin di Yamanashi, Jepang, Dr. K. Sano, dan ilmuwan Belanda, C  der Kroon, yang menulis buku 'The Golden Fountain: The Complete Guide to  Urine Therapy'.  Iwan juga menghubungi panitia penyelenggara The Second World Conference  on Urine Therapy di Jerman, Mei 1999, untuk memesan makalah para pakar  terapi urin dari berbagai negara. Sesuai disiplin ilmu yang digelutinya,  Iwan melakukan pengkajian terhadap bahan-2 tersebut. Seiring waktu, Iwan ; sangat bersyukur karena kondisi jantungnya normal kembali - setelah  tekun meminum air seninya sendiri selama setahun.  Khasiat air seni juga dialami Eleanor Lanny. Pertengahan Agustus 1997,   dokter menemukan semacam balon yang berisi cairan di ovariumnya.   Ternyata, ada sel kanker stadium 2C. Selama 3 bulan, pemandu wisata pada   sebuah biro perjalanan ini menjalani chemotherapy. Ternyata, sel-2 kanker tetap berkembang merajalela di rongga perutnya.  Lanny mengalami konstipasi, sulit buang air besar karena ususnya  terdesak. Dokter akan membuat lubang sementara di bagian perutnya untuk  mengatasi hal itu.   April 1999, atas saran seorang kenalannya ia mulai meminum urinnya > sendiri. Lalu ia membatalkan rencana operasinya yang ketiga. Selain  meminum urin, ia juga mengkonsumsi kunyit putih dan daun tapak dara.   Hasilnya, perutnya yang semula buncit sudah kempes dan perasaan nyeri   hilang sama sekali. Sesudah menjalani terapi air seni, ia gembira mendapati hasil tes darahnya. "Sel kanker dalam tubuh saya sudah menurun  banyak."  Apa yang dilakukan Iwan dan Lanny menunjukkan bahwa air seni ternyata  mujarab. Memang belum banyak orang Indonesia yang mau mencobanya kecuali  bila kepepet karena sakit. Padahal bagi orang sehat, air seni bisa  mencegah datangnya penyakit dan memberi efek kesegaran bagi tubuh.   Dalam seminar Urine Therapy yang berlangsung di Hotel Santika, Jakarta,  Jumat (14/4/00), Iwan menyimpulkan, jangan memandang urin sebagai musuh.  Tetapi, jadikanlah sebagai teman penyembuh. "Hanya dengan modal keberanian, kita bisa merasakan khasiatnya," tegasnya.   Masih Sedikit > Iwan memaparkan, sejarah terapi auto urin sebenarnya sudah ribuan tahun.  Hal ini nampak dari Kitab Darma Tantra dari India yang terdiri dari 107  ayat - yang mengungkapkan khasiat air seni. "Kita akan dibersihkan dari  segala racun dalam tubuh dan setelah lama kita juga dibersihkan secara  rohani," begitu salah satu penggalan ayatnya.   Di India, kebiasaan meminum urin (shivambu) sudah dilakukan sebagian  penduduknya. Bahkan klinik-2 terapi urin bermunculan di berbagai tempat,  khususnya di Mumbay (Bombay). Salah seorang peminum setia urin adalah  mantan Perdana Menteri India (1977-1979), Morarji Desai. Selama 36 tahun  ia terus meminumnya.   Seperti di India, di Jepang juga terdapat beberapa klinik terapi urin.  Dan Dr. S. Arai, peneliti terapi urin dan manajer Fujisaki Institute di  Hayashibara Biochemical Laboratories telah membuktikan bahwa urin dapat menyembuhkan penyakit kronis seperti kanker dan hepatitis.  "Dewasa ini diperkirakan terdapat sekitar dua juta peminum auto urin di  Jepang," ujar Iwan. Begitu pula di Cina, Taiwan dan Amerika Serikat,  kebiasaan meminum air seni sudah memasyarakat. Bahkan di Jerman sekitar  5 juta orang sudah mempraktekkannya," tambah Iwan.    Di Indonesia terapi ini terbilang baru. Artikel-2 mengenai hal ini  relatif masih sedikit. Salah seorang yang mendalami soal urin untuk  desertasinya adalah Prof. Dr. Kurnia Kusnawijaya, di Universitas  Padjadjaran tahun 1980.    Sepuluh Hipotesa  Iwan mengungkapkan, urin mengandung mineral, vitamin, enzim, hormon, > asam amino, antibodi, antigen, allergen, garam dan nutrien lainnya.  Sejauh ini, lanjut Iwan, ada sepuluh hipotesa cara kerja terapi auto > urin. > > Pertama, penyerapan dan penggunaan kembali nutrien. > > Kedua, penyerapan kembali hormon. Misalnya, kortikosteroid yang dapat > mencegah infeksi, rematik dan asma. Atau, melationin sebagai obat > penenang dan anti kanker. > > Ketiga, penyerapan kembali enzim. > > Keempat, penyerapan kembali urea. Urin mengandung 25-30 gram urea per > hari. > > Kelima, memberi efek kekebalan. > > Keenam, memberi efek bakterisida dan virusida. > > Ketujuh, sebagai terapi garam yang berguna untuk memperlancar > metabolisme, menyingkirkan kelebihan gula darah, dan mengeluarkan zat-2 > toksik dari cairan dan jaringan tubuh. > > Kedelapan, memberi efek diuretika, yakni untuk menstimuler ginjal, > meningkatkan produksi air seni, membersihkan ginjal serta 'mencuci' gula > darah dan zat-2 toksik. > > Kesembilan, sebagai gambar hologram. Biofeedback-nya memberikan gambaran > keadaan tubuh. Meminum urin akan mengoreksi dan memulihkan keseimbangan > fisiologi tubuh yang terganggu penyakit. > > Dan, kesepuluh, memberi efek psikologis. Terapi ini dianggap sebagai > penyembuhan dari dalam tubuh secara mekanistik dan holistik pada tingkat > energi. > > Tidak Mudah > Pada awalnya memang tidak mudah bagi siapapun meminum air seninya > sendiri. Apalagi selama ini orang terlanjur menduga, air seni itu kotor > dan merupakan buangan tubuh. > > "Hanya dengan modal keberanian, kita bisa mencoba manfaat dan khasiat > terapi urin," tegas Iwan. > > Karena rasanya yang cenderung tidak enak dan berbau, sebaiknya orang > mencobanya satu-dua sendok per hari. Baru setelah terlatih, > perlahan-lahan meningkatkan jumlah konsumsinya. Menurut Iwan, bagi yang > merasa sulit menelannya, bisa mencampurnya dengan jus buah.

...................................................................



Silakan baca selengkapnya :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Huriah M Putra

Atau mungkin memasak nasi pake urin?
Bikin teh pake urin?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

semut-ireng

Bener2 saya baru tahu bahwa ternyata MPS  ( mik pipis sendiri  ) sudah masuk Indonesia.   Ini ada lagi link yang lebih meyakinkan karena dikelola oleh orang2 sains yang ahli di bidangnya :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Pi-One

Jadi inat kenangan waktu kecil. Aku bikin teh es, terus nonton film. Filmnya tentang parapengungsi (manusia perahu) yang terdampar di satu pulau, belakangan karena kekurangan air bersih mereka harus minum air seni. Kebayang, lagi minum teh es, disodori adegan orang minum air seni (yang kekuning-kuningan)? ::)

Takagi Fujimaru

Hahaha... Agak2 gimana gitu liat filmnya... Kalo di film "Sea World", air kencingnya diolah sampe jadi air murni, trus baru diminum karena udah ga ada air murni di dunia yg dipenuhi laut tanpa daratan. :D
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

semut-ireng

#37
bung @Pi-One dan bung @Takagi kalau  MPS jangan sampai keliru MPI  ( mik pipis istri ).  Hahahaha ...........

Takagi Fujimaru

Belum nikah saya om...masi lama...hahaha... :D
pertanyaannya, kalau masih bermanfaat, kenapa 'dibuang' oleh tubuh kita ya?
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

semut-ireng

Loh,  nunggu apa lagi  ......kalo sudah tahu enaknya entar nyesel,  kok ngga dari dulu-dulu ........hahaha .... :D :D

bukan  " dibuang  ',  itu cuma persepsi ............

Astrawinata G

memang dibuang kok :) cuma kita ambil dan minum lagi....

kalo menurut hipotesa dr.Iwan, urin mengandung antibodi. antibodi itu protein, berarti kalo ada rotein di urin, ginjal dalam masalah dunk? ???
Best Regards,


Astrawinata G

Takagi Fujimaru

@S-I: eee? Baru lulus SMA mau nikah? o_O
@Astra: bentar2, "antibodi itu protein" itu statemen om astra ndiri? bukankah tubuh kita juga tersusun dari protein2? Dari DNA kan nanti membentuk gugus protein? CMIIW
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

Huriah M Putra

Urin kita memang punya 'sedikit' protein dalam keadaan normal. (kalo gak salah)
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

riandono

#43
Protein (albumin) bisa terdapat dalam urin, tp dalam jumlah yang kecil (< 8mg/dL).
Kalo terdapat banyak di urine, berarti pertanda gagal ginjal kronis.

antibodi juga emang bisa terdapat dalam urine, terutama kalo ada infeksi di saluran kencing

Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juni 28, 2010, 11:37:04 AM

@Astra: bentar2, "antibodi itu protein" itu statemen om astra ndiri? bukankah tubuh kita juga tersusun dari protein2? Dari DNA kan nanti membentuk gugus protein? CMIIW

itu bukan statement om astra sendiri, itu statement seluruh dunia... hehe
antibodi (Ig) adalah protein gamma globulin

Huriah M Putra

Kutip dari: riandono pada Juni 28, 2010, 01:14:32 PM
Protein (albumin) bisa terdapat dalam urin, tp dalam jumlah yang kecil (< 8mg/dL).
Kalo terdapat banyak di urine, berarti pertanda gagal ginjal kronis.
Gak mesti gagal ginjal, glomerulonefritis juga ditandai dengan proteinuria.
Hematuria masif juga ada proteinuria.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]