Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:49:38 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 130
Total: 131

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Flu burung (avian influenza) FAQ

Dimulai oleh reborn, Januari 27, 2007, 12:08:36 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

reborn

Flu Burung (Avian Influenza) FAQ

Apa itu Flu Burung?
Flu burung atau Avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Umumnya tipe ini ditemukan pada burung dan unggas.

Apakah flu burung sudah sampai Indonesia?
Flu burung pertama kali di laporkan di Indonesia pada bulan Agustus 2003. Sampai awal Februari 2006, virus ini dilaporkan endemik di 26 propinsi di Indonsia.

Saya memiliki burung peliharaan. Bagaimana saya tahu apakah burung peliharaan saya tertular flu burung?
Website Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) menyediakan informasi bagaimana mendeteksi apakah burung atau unggas tertular flu burung. Dapat juga dengan melihat website Departemen Pertanian mengenai informasi umum flu burung secara umum ( [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] ) atau di website Directorate Kesehatan Hewan Departemen Pertanian di ( [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] )

Apakah manusia dapat tertular flu burung, dan apakah mengakibat efek yang mematikan?
Iya, manusia dapat tertular flu burung. Akan tetapi perlu diingat bahwa saat ini penyakit ini pada manusia masih sangat jarang. Untuk mengetahui perkembangan jumlah kasus flu burung pada manusia yang telah dilaporkan WHO, ikuti link berikut ini: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Beberapa lama masa inkubasi virus flu burung?
Masa inkubasi virus flu burung adalah 2-10 hari setelah terpapar. Akan tetapi, sebagian besar kasus menunjukkan gejala setelah 3-5 hari setelah terpapar oleh virus tersebut.

Apakah gejala-gejala flu burung?
Gejala-gejala awal flu burung seringkali sama dengan influenza musiman manusia (batuk, sakit tenggorokan, demam tinggi, sakit kepala, sakit otot, etc). Penyakit ini dapat berkembang menjadi pneumonia dimana mungkin akan terjadi, kekurangan angin, susah bernafas dan gagal pernafasan.

Apa yang harus saya lakukan apabila saya merasa tertular flu burung?
Apabila anda merasa telah terpapar dengan flu burung dan anda mulai menunjukkan gejala-gejala menyerupai influenza, segeralah cari perhatian medis.

Bagaimana virus ini tertular kepada manusia?
Virus ini dapat ditemukan dalam feces dan sekresi pernafasan burung dan unggaas. Sebagiam besar kasus manusia tertular akibat kontak langsung dari burung/unggas yang sakit, walaupun kontaminasi lingkungan oleh virus tersebut dapat juga sebagai sumber penularan.

Apakah virus flu burung ini menular dari manusia ke manusia?
Pada beberapa kasus, kemungkinannya terjadi penularan antar manusia ke manusia telah terjadi seiring dengan kontak dengan pasien pada saat tahap akut penyakit ini. Pada semua kejadian tersebut, penularan terjadi dengan sangat terbatas dan tidak mengarah kepada penularan massal yang lebih banyak di masyarakat, yang menunjukkan bahwa virus ini tidak mudah menular antara manusia ke mansia saat ini.

Apakah ada obat untuk flu burung?
Selain perawatan medis intensif, Oseltamivir (teregistrasi sebagai Tamiflu) merupakan obat anti-viral utama untuk flu burung. Tamiflu akan efektif apabila diberikan pada tahap awal perkembangan penyakit flu burung. Tamiflu di Indonesia tersedia di semua Rumah Sakit Rujukan Flu Burung (lihat dafter Rumah Sakit Rujukan Flu burung )

Apakah terdapat vaksin untuk virus Flu Burung?
Saat ini belum terdapat vaksin manusia untuk flu burung. Para peneliti sedang mengamati perkembangan situasi dengan seksama untuk memstikan apabila virus berubah menjadi lebih menular kepada manusia mereka dapat mengembangkan vaksin yang khusus untuk mutasi virus baru tersebut.

Apa yang dapat kami perbuat untuk pencegahan flu burung di lingkungan rumah?

         1. Menjaga kebersihan lingkungan (khususnya kadang unggas dan burung).
         2. Menjaga kebersihan diri (cuci tangan dengan sabun)
         3. Menjauhkan kandang unggas dan burung (ayam, itik dan burung) dari rumah/tempat tinggal.
         4. Gunakan penutup hidung dan sarung tangan bila akan mengolah tanaman dengan pupuk kandang.
         5. Jangan membuang kotoran (jeroan, bulu ayam, dll.) sembarangan, bungkuslah dengan plastik dan buang di tempat sampah.
         6. Bersihkan makanan ternak/burung yang terccer di tanah/lantai, agar tidak mengundang burung liar datang.

Bagaimana kami menjaga diri sendiri dari penularan flu-burung?

         1. Rajin cuci tangan dengan sapun atau cairan antiseptiksetelah menangani unggas/burung.
         2. Bersihlah permukaan dengan detergen, cairan alkohol (70%) atau pemutih/khlorin (0.5%).
         3. Gunaknlah penutup mulut dan hidung, sarung tangan, dan sepatu boot apabila memasuki daerah yang telah terjangkiti atau sedang terjangkit virus flu burung.
         4. Amati dengan teliti kesehatan anda apabila telah melakukan kontak dengan unggas/burung. Segeralah cari perhatian medis apabila timbul gejala-gejala demam, infeksi mata, dan/atau kesulitan bernafas.

Pekerjaan apa saja yang berisiko terserang infeksi flu burung?

         1. Peternak ayam/burung/unggas lainnya.
         2. Pemotong ayam/burung/unggas lainnya.
         3. Penjual produk-produk ayam/burung/unggas (daging, telur, dst.)
         4. Pemelihara ayam/burung/unggas lainnya
         5. Petugas laboratorium yang meneliti/memeriksa penyakit flu burung
         6. Orang-orang yang tinggal di daerah dimana terdapat kematian unggas/burung secara tiba-tiba yang mencirikan infeksi flu burung
         7. Orang-orang yang telah melakukan kontak dekat, secara langsung dan tanpa perlindungan dengan kasus manusia yang telah terkonfirmasi tertular flu burung

Apakah aman untuk memakan daging ayam dan produk unggas/burung lainnya?
Iya, aman untuk memakan produk-produk unggas apabila telah dimasak secara matang (goreng, rebus atau panggang). Jangan memakan daging unggas/bird yang masih berwarna merah muda atau telur setengah matang.

Apakah upaya dan tanggapan yang telah dilakukan di seluruh dunia terhadap wabah flu burung yang sedang terjadi di Indonesia dan Asia Tenggara?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang mengamati dengan teliti dan seksama peristiwa yang terjadi di negara yang terinfeksi dan region di sekitarnya. Laporan perkembangan situasi dapat dilihat di website-website WHO; kantor WHO untuk Indonesia (link WHO INO), WHO SEARO (link WHO SEARO), WHO Headquarters (link WHO INT).

Sumber : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

peregrin

KutipFakultas Kedokteran Hewan Institute Pertanian Bogor ternyata sudah mampu memproduksi vaksin antivirus avian influenza (AI) atau flu burung sejak 2002... Hanya saja, produksi vaksin itu terhambat karena pemerintah belum memberikan ijin.

Ada yang tahu gimana kelanjutannya?

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

reborn

lanjutannya :

Kutip09/03/2006

IPB Luncurkan Vaksin Anti Flu Burung Rp 600/Dosis


Dunia berlomba-lomba membuat vaksin anti avian influenza (AI/flu burung). Institut Pertanian Bogor (IPB) pun tidak mau ketinggalan. PTN itu meluncurkan vaksin "bird CLOSE 5.1" dengan metode reverse genetic. IPB mengklaim metodenya adalah yang pertama di dunia.

"Ini yang pertama di dunia. Kita justru kasih contoh untuk negara lain," ujar Direktur PT IPB Shigeta, Kamaludin Zarkasie, dalam acara peluncuran vaksin "bird CLOSE 5.1" di Hotel Inter-Continental, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (9/3/2006).

Selama ini, kata Kamaludin, dunia kesehatan menggunakan vaksin H5N2 untuk memberantas AI. Tetapi IPB membiakkan virus H5N1 lokal yang diambil di Legok, Banten pada tahun 2004.

Melalui metode reverse genetic, virus ini dihilangkan keganasannya dengan dimasukkan ke virus H1N1 Puerto Rico menjadi H5N1 yang tidak ganas. Virus kemudian dibiakkan dan dibunuh untuk dijadikan vaksin.

"Hasilnya adalah vaksin dengan respons tinggi dan aman bagi operator dan ingkungannya," kata Kamaludin berpromosi.

"Bird CLOSE 5.1" diproduksi PT IPB Shigeta, perusahaan gabungan IPB dan Shigeta Jepang, yang didirikan pada Oktober 2004 lalu. IPB Shigeta memiliki sebuah pabrik di Kampus IPB, Darmaga, Bogor dengan kapasitas produksi 180 juta dosis per tahun.

"Vaksin ini dipasarkan April. Harganya mungkin Rp 600 per dosis, dan vaksin diberikan dua kali pada unggas," katanya.

IPB Shigeta berharap temuan mereka bisa terus dikembangkan untuk menciptakan vaksin AI bagi manusia. "Metode ini adalah pilihan. No other choice kalau kita ingin mengembangkan vaksin AI untuk manusia," katanya.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Oya, ini ada penjelasan multimedia dan artikel soal flu burung juga :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Did you know all flu comes from birds? So why all the panic lately? In this new LiveScience multimedia presentation, with guest expert Dr. Marc Siegel, we answer these and many other questions.

peregrin

thanks :-) .. link-nya livescience-nya jg bagus skl
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

reborn

duit lagi duit lagi... oh dunia kapitalis  :'(

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kecewa WHO, RI Produksi Vaksin Flu Burung

JAKARTA - Upaya penanggulangan penyakit flu burung di Indonesia justru dimanfaatkan pihak asing untuk mengeruk keuntungan. Spesimen virus H5N1 yang seharusnya untuk diagnosis, malah dikomersialkan dalam bentuk vaksin.

Terungkapnya praktik curang itu membuat Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari kecewa. Vaksin yang dikirimkan ke WHO itu disebarkan ke pihak swasta tanpa sepengetahuannya.

Siti menjelaskan, ketika flu burung menjadi pandemi awal 2005, WHO memintanya mengirim spesimen H5N1 untuk diteliti di laboratorium WHO. "Saat itu tanpa MTA (material transfer agreement/perjanjian pengiriman spesimen), saya segera mengirimkan spesimen virus yang diambil dari dahak, cairan dalam paru-paru pasien suspect flu burung," ujar Siti di Kantor Depkes, Jl Rasuna Said, Kuningan, kemarin. Sesuai ketentuan internasional, pengiriman spesimen itu harus dilengkapi MTA. Tujuannya, agar spesimen virus tersebut tidak dipergunakan selain untuk kepentingan diagnosis

Saat itu Menkes mengaku, yang ada dalam pikirannya hanya mencari tahu seorang suspect dinyatakan positif atau negatif terinfeksi virus flu burung. Sebab, Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) Depkes belum bisa mendeteksinya. "Saya tidak tahu kalau akhirnya spesimen kita jatuh ke tangan laboratorium perusahaan obat swasta yang mengatasnamakan WHO," tegasnya.

Awalnya, Siti kaget ketika BBC (jaringan kantor berita asal Inggris, Red) menelepon untuk konfirmasi tentang keberhasilan sebuah perusahaan farmasi Australia membuat vaksin H5N1 yang ada di Indonesia. "Saya langsung berpikir mereka pasti dapat dari WHO karena virus flu burung di Indonesia sangat unik, khas, dan berbeda dengan virus yang berkembang di Vietnam," ujarnya berapi-api.

Dia mengaku sangat kecewa. Sebab, tak lama kemudian ada perusahaan dari Hongkong dan Amerika Serikat yang menawarkan vaksin serupa. "Ini kan lucu, masa spesimen kita yang sakit, vaksinnya harus beli dari mereka. Apalagi, harganya sangat mahal," ujarnya masih dengan nada tinggi.

Tak ingin kecolongan, ketika WHO kembali meminta Indonesia mengirim spesimen pada Desember 2006, Siti menolak. "Saya tidak ingin kejadian itu terulang," tegasnya. Gayung pun bersambut.

Sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di Swiss menawarkan pembuatan vaksin H5N1 Indonesia. Perusahaan bernama Baxter Healthcare itu akan mendaftarkan vaksin yang dibuat sebagai lisensi Indonesia. Kemarin Menkes Siti Fadilah Supari dan Presiden Baxter Healthcare Kim C. Bush menandatangani MoU pengembangan vaksin flu burung. Bush mengatakan, dia ingin membantu Indonesia mengembangkan vaksin secara legal.(nue)

reborn

phylogeography flu burung dari PNAS. open access kok, full text pdfnya ada di sana  ;D

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

KutipA statistical phylogeography of influenza A H5N1

With a statistical phylogeography of 192 hemagglutinin and neuraminidase isolates, we show that the Chinese province of Guangdong is the source of multiple H5N1 strains spreading at both regional and international scales. In contrast, Indochina appears to be a regional sink, at the same time demonstrating bidirectional dispersal among localities within the region. An evolutionary trace of HA1 across the phylogeography suggests a mechanism by which H5N1 is able to infect repeated cycles of host species across localities, regardless of the host species first infected in each locale. The trace also hypothesizes amino acid replacements that preceded the first recorded outbreak of pathogenic H5N1 in Hong Kong, 1997.

syx

Avian influenza – situation in Indonesia – update

6 July 2012 - The Ministry of Health of Indonesia has notified WHO of a new case of a human infection with avian influenza A(H5N1) virus.

The case is an 8 year-old female from the province of West Java. She developed fever on 18 June 2012 and then travelled on vacation the following day to Singapore, where she saw a private physician who diagnosed pharyngitis on 20 June. The case returned to Jakarta on 24 June and was still feeling unwell with coughing, decreased appetite and vomiting. Her family took her for treatment to the local hospital. Her condition deteriorated and she was transferred to intensive care, but died on 3 July. Infection with avian influenza A(H5N1) virus was confirmed by the National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health.

Epidemiological investigation has been conducted in the case's neighborhood and nearby market, which revealed that the case had contact with poultry when she went to a market with her father to buy live chickens. She was present when the chicken was culled in the designated part of the market.

The Ministry of Health in Singapore has been informed about the case under the International Health Regulations.

To date, the total number of human influenza A(H5N1) cases in Indonesia is now 190 with 158 fatalities.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]