Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 01:40:23 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 217
Total: 217

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Anemia pada Ibu Hamil

Dimulai oleh raisuien, Januari 31, 2010, 01:16:30 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

raisuien

Anemia pada kehamilan masih sering dijumpai di Indonesia. Keadaan ini memang dapat disebabkan oleh adanya anemia sebelum kehamilan karena anemia pada perempuan, termasuk perempuan muda, masih cukup tinggi. Namun, anemia juga bisa terjadi akibat kehamilan.

Kehamilan dapat menimbulkan anemia karena saat hamil terjadi peningkatan volume darah sehingga sel darah merah relatif menjadi lebih rendah. Selain itu, berkurangnya asupan makanan karena mual dan muntah serta risiko perdarahan pada waktu persalinan juga akan meningkatkan risiko anemia.

Jika hemoglobin pada kehamilan trimester pertama di bawah 11 g/dL dan pada trimester kedua dan ketiga di bawah 10 g/dL, itu sudah dianggap anemia. Pengaruh keadaan anemia terhadap kehamilan bergantung pada derajat anemia.

Jika anemia ringan, mungkin pengaruhnya hampir tak ada. Namun, jika hemoglobin di bawah 6 g/dL, ibu akan merasa lekas lelah, bahkan dapat terjadi gangguan fungsi jantung.  Secara rutin biasanya pada kehamilan perlu diperiksa hemoglobin sehingga dapat dilakukan terapi. Penyebab anemia pada kehamilan yang sering adalah karena kurang besi.

Gejala anemia pada ibu hamil sama seperti anemia yang dialami orang dewasa, yaitu ibu menjadi tidak fit; lesu, lemah, letih, lelah, lalai (5L). Ibu hamil juga menjadi sering pusing, mata berkunang-kunang, bahkan sampai pingsan, mudah mengantuk, sesak napas, daya tahan tubuh menurun, dan mudah jatuh sakit.

Anemia sebaiknya tidak dibiarkan saja karena akibatnya bisa fatal, baik pada ibu maupun janinnya. Risiko yang terjadi antara lain keguguran, kelahiran prematur, persalinan lama, perdarahan pasca-melahirkan, bayi lahir dengan berat rendah, hingga kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan.

Sayangnya, banyak ibu hamil kurang mengonsumsi zat besi, padahal zat besi dapat dipenuhi dari komposisi makanan yang bergizi dan seimbang. Untuk mencegah terjadinya anemia, biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi dengan asam folat. Namun, kalau sampai terjadi anemia berat, penanganan seperti transfusi darah mungkin saja diperlukan, tergantung dari bagimana kasusnya.


r.a.n

Namaya anemia delusional..suplementasi asam folat biasanya untuk mencegah agar janin tidak mengalami gangguan penutupan..neural tube...
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

Huriah M Putra

Bisa juga jadi anencephaly karena kekurangan asam folat.
Keren tuh anencephaly.. Mas ran pernah jumpa?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Astrawinata G

tapi kan asam folat hanya berguna bila diberikan pada 3 minggu pertama? :) kok masih banyak yang memberikan sampai akhir kehamilan? untuk mencegah anemia?
Best Regards,


Astrawinata G

Huriah M Putra

Eh..? Iya... Setelah dicross-check, emank.
1 bulan sebelum conception (pembuahan) sampai 3 bulan kehamilan.
Sebanyak 400 mcg sehari.

P.S. Setelah dicek2 lagi, kayaknya gak ada tuh yang bilang sampai akhir kehamilan.. Mas Astra persepsi darimana?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Astrawinata G

susu untuk kehamilan tuh....mengandung folat yang tinggi....juga kalo ibu hamil berkonsultasi sama SpOG, biasanya juga dikasih...apa ini pengaruh perusahaan farmasi? ???
Best Regards,


Astrawinata G

r.a.n

@ Mas Huria..
Anensefali..belum pernah nemu tapi kalo spina bifida pernah liat.
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

syx

Kutip dari: raisuien pada Januari 31, 2010, 01:16:30 AM
Sayangnya, banyak ibu hamil kurang mengonsumsi zat besi, padahal zat besi dapat dipenuhi dari komposisi makanan yang bergizi dan seimbang. Untuk mencegah terjadinya anemia, biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi dengan asam folat.
mungkin bukan kurang tapi karena gangguan pencernaan akibat ulah hormon. pertama, zat besi yang bagaimana yang dikonsumsi, dari sumber nabati ato hewani? sumber nabati lebih sulit diserap ketimbang yang hewani. kedua, asupan melalui suplemen ato pun susu seringkali bermasalah karena zat besi bisa merangsang mual dan muntah yang udah ada. ini katanya bisa diatasi dengan menggunakan senyawa Fe organik ato dengan nanotechnology.

Astrawinata G

mual dan muntah yang diakibatkan oleh suplementasi Fe itu yang membuat suplemnetasi Fe sebaiknya diberikan mulai pada trimester II :)
Best Regards,


Astrawinata G