Mendiagnosa Aortic Stenosis
Electrocardiogram (EKG): Suatu EKG adalah suatu perekaman dari aktivitas elektrik jantung. Pola-pola abnormal pada EKG dapat mencerminkan suatu otot jantung yang menebal dan menyarankan diagnosis dari aortic stenosis. Pada kejadia-kejadian yang jarang, kelainan konduksi elektrik dapat juga terlihat.
Chest x-ray: Suatu chest x-ray (x-ray dada) biasanya menunjukan suatu bayangan jantung yang normal. Aorta diatas klep aortic seringkali membesar. Jika gagal jantung hadir, cairan di jaringan paru dan pembuluh-pembuluh darah yang lebih besar di daerah-daerah paru bagian atas seringkali terlihat. Suatu inspeksi yang hati-hati dari x-ray dada adakalanya mengungkap kalsifikasi (calcification) dari klep aortic.
Echocardiography: Echocardiography menggunakan gelombang-gelombang ultrasound untuk memperoleh gambar-gambar (images) dari ruang-ruang jantung, klep-klep, dan struktur-struktur yang mengelilinginya. Ii adalah suatu alat non-invasive yang berguna, yang membntu dokter-dokter mendiagnosa penyakit klep aortic. Suatu echocardiogram dapat menunjukan suatu klep aortic yang menebal dan kalsifikasi yang membuka dengan buruk. Ia dapat juga menunjukan ukuran dan kefungsian dari ruang-ruang jantung. Suatu teknik yang disebut Doppler dapat digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan pada setiap sisi dari klep aortic dan untuk menaksir area klep aortic.
Cardiac catheterization: Cardiac catheterization adalah standar emas dalam mengevaluasi aortic stenosis. Tabung-tabung plastik berongga yang kecil (catheters) dimasukan dibawah tuntunan x-ray ke klep aortic dan kedalam ventricle kiri. Bersama tekanan-tekanan diukur pada kedua sisi dari klep aortic. Kecepatan dari aliran darah diseluruh klep aortic dapat juga diukur menggunakan suatu kateter khusus. Menggunakan data-data ini, area klep aortic dapat dihitung. Suatu area klep aortic yang normal adalah 3 centimeter kuadrat. Gejala-gejala biasanya terjadi ketika area klep aortic menyempit ke kurang dari 1 centimeter kuadrat. Aortic stenosis kritis hadir ketika area klep adalah kurang dari 0.7 centimeter kuadrat. Pada pasien-pasien yang berumur lebih dari 40 tahun , agent-agent kontras x-ray dapat disuntikan kedalam arteri-arteri koroner (coronary angiography) selama cardiac catheterization untuk mengevaluasi keadaan dari arteri-arteri koroner. Jika penyempitan yang signifikan dari arteri-arteri koroner ditemukan, coronary artery bypass graft surgery (CABG) dapat dilaksanakan sewaktu operasi penggantian klep aortic.
Merawat Aortic Stenosis
Pasien-pasien tanpa gejala-gejala dapat diamati hingga gejala-gejala berkembang. Pasien-pasien dengan aortic stenosis ringan tidak memerlukan perawatan atau pembatasan dari aktivitas. Pasien-pasien dengan aortic stenosis sedang (area klep 1.5 sampai 1.0 centimeter kuadrat) dinasehati untuk menhindari aktivitas-aktivitas yang berat seperti mengangkat beban atau lari cepat. Aortic stenosis dapat berlanjut melalui waktu beberapa tahun. Oleh karenanya, pasien-pasien biasanya diperiksa setiap tahun dan dievaluasi dengan echocardiography secara periodik untuk memonitor kemajuan penyakit. Karena infeksi klep (endocarditis) adalah suatu komplikasi yang serius dari aortic stenosis, pasien-pasien ini biasanya diberikan antibiotik-antibiotik sebelum segala prosedur dimana bakteri-bakteri mungkin dimasukkan kedalam aliran darah. Ini termasuk pekerjaan gigi yang rutin, operasi minor, dan prosedur-prosedur yang mungkin melukai jaringan-jaringan tubuh seperti pemeriksaan-pemeriksaan colonoscopy dan gynecologic atau urologic. Contoh-contoh dari antibiotik-antibiotik yang digunakan termasuk amoxicillin (Amoxil) dan erythromycin (E-Mycin, Eryc, PCE) oral, begitu juga ampicillin (Unasyn), gentamicin (Garamycin), dan vancomycin (Lyphocin, Vancocin) intramuscular atau intravena.
Ketika gejala-gejala dari nyeri dada, syncope, atau sesak napas timbul, prognosis untuk pasien-pasien dengan aortic stenosis tanpa operasi penggantian klep adalah buruk. Terapi medis, seperti penggunaan dari diuretics untuk mengurangi tekanan-tekanan paru yang tinggi dan mengeluarkan cairan paru dapat menyediakan hanya pembebasan yang sementara dari gejala-gejala. Pasien-pasien dengan gejala-gejala biasanya menjalani cardiac catheterization (katerisasi jantung). Jika aortic stenosis berat/parah dikonfirmasi, penggantian klep aortic biasanya direkomendasi. Risko kematian keseluruhan untuk operasi penggantian klep aortic adalah kira-kira 5%. Umur yang telah lanjut harus tidak menjadi suatu alasan untuk tidak merekomendasikan penggantian klep aortic untuk aortic stenosis. Pasien-pasien yang jika tidak adalah sehat pada umur delapanpuluhannya dengan otot-otot jantung yang kuat seringkali mendapat manfaat secara dramatis dari penggantian klep aortic untuk aortic stenosis yang kritis.
Penggantian klep-klep aortic yang diproses dari babi-babi (porcine) atau sapi-sapi (bovine) disebut bioprostheses. Bioprostheses adalah kurang tahan lama daripada prostheses mekanik (didiskusikan dibawah) namun mempunyai keuntungan dari tidak memerlukan obat pengencer darah seumur hidup (anticoagulation) untuk mencegah pembentukan bekuan-bekuan darah pada permukaan-permukaan klep. Harapan hidup rata-rata dari suatu bioprostheses klep aortic adalah 10 sampai 15 tahun. Bioprostheses mengapur (calcify) secara cepat, merosot (degenerate) dan menyempit pada pasien-pasien muda. Oleh karenanya, bioprostheses terutama digunakan pada pasien-pasien diatas umur 75 tahun atau pada pasien-pasien yang tidak dapat mengambil pengencer-pengencer darah. Baru-baru ini, klep-klep aortic dari mayat-mayat manusia telah digunakan pada pasien-pasien yang lebih muda untuk menghindari keperluan untuk obat anticoagulation. Bagaimanapun, ketersedian dari cangkokan-cangkokan aortic manusia adalah terbatas; meskipun mungkin lebih baik daripada bioprostheses lain, daya tahan jangka panjangnya tidak diketahui. "Ross Procedure" baru terdiri dari memindahkan klep pulmonic keposisi aortic dan menggantikan klep pulmonic dengan suatu klep dari suatu donor manusia. Prosedur ini masih belum dilaksanakan cukup lama untuk mengevaluasi prestasi jangka panjang dari klep pulmonic ketika dipindahkan ke posisi aortic.
Prostheses mekanik telah membuktikan dapat tahan lama yang ekstrim dan dapat diharapkan untuk bertahan dari 20 sampai 40 tahun. Bagaimanapun, klep-klep prosthetic mekanik semuanya memerlukan antikoagulasi sepanjang hidup dengan pengencer-pengencer darah seperti warfarin (Coumadin) untuk mencegah pembentukan bekuan pada permukaan-permukaan klep. Kalau tidak, bekuan-bekuan darah yang copot dari klep-klep ini dapat berjalan ke otak dan menyebabkan embolic stroke atau persoalan-persoalan embolik pada bagian-bagian lain tubuh. The original caged-ball Starr-Edwards prosthesis dari tahun sembilan belas enampuluhan (1960s) digantikan oleh the tilting disc Bjork-Shiley dari tahun 1970s dan awal 1980s. Meskipun klep Bjork-Shiley menyediakan suatu bukaan yang lebih besar untuk aliran darah, suatu model generasi kedua dari klep memaparkan risiko patah yang potensial yang berakibat pada kematian, dan adalah tidak lagi tersedia di Amerika. The tilting pivoting disc Hall-Medtronic valve dan two leaflet (bileaflet) carbon St. Jude valve adalah prostheses mekanik yang secara umum digunakan sekarang ini. Klep-klep ini menyediakan karakteristik-karakteristik pengaliran yang sangat baik namun memerlukan antikoagulasi sepanjang hidup dengan pengencer-pengencer darah seperti warfarin (Coumadin), untuk mencegah komplikasi-komplikasi embolik.
Area klep aortic dapat dibuka atau diperbesar dengan suatu balloon catheter (balloon valvuloplasty) yang diperkenalkan pada cara yang hampir sama seperti kateterisasi cardiac (cardiac catheterization). Dengan balloon valvuloplasty, area klep aortic secara khas meningkat sedikit. Pasien-pasien dengan aortic stenosis kritis dapat oleh karenanya mengalami perbaikan sementara dengan prosedur ini. Sayangnya, kebanyakan dari klep-klep ini menyempit melaui suatu periode dari 6 sampai 18 bulan. Oleh karenanya, balloon valvuloplasty adalah bermanfaat sebagai suatu tindakan jangka pendek untuk sementara menghilangkan gejala-gejala pada pasien-pasien yang adalah bukan calon-calon untuk penggantian klep aortic. Pasien-pasien yang memerlukan operasi bukan cardiac yang urgen (mendesak), seperti penggantian pinggul, mungkin mendapat manfaat dari aortic valvuloplasty sebelum operasi. Valvuloplasty memperbaiki fungsi jantung dan kesempatan-kesempatan menyelamatkan nyawa dari operasi non-cardiac. Aortic valvuloplasty dapat juga berguna sebagai suatu jembatan pada pengantian klep aortic pada pasien kaum tua dengan otot ventricle yang berfungsi buruk. Balloon valvuloplasty mungkin untuk sementara memperbaiki fungsi otot ventricular, dan jadi memperbaiki kelangsungan hidup operasi. Mereka yang merespon pada valvuloplasty dengan perbaikan pada fungsi ventricular dapat diharapkan mendapat manfaat bahakan lebih banyak dari penggantian klep aortic. Aortic valvuloplasty pada pasien-pasien tua yang berisiko tinggi ini mempunyai suatu kematian yang serupa (5%) dan angka komplikasi yang serius (5%) seperti penggantian klep aortic pada calon-calon operasi.