Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 07:19:49 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 206
Total: 206

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

​Apa saja metode pengobatan kanker payudara?

Dimulai oleh modencancercanter, Juni 05, 2019, 09:13:38 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

modencancercanter

​Apa saja metode pengobatan kanker payudara?

Kanker payudara adalah salah satu pengancam kesehatan wanita terbesar saat ini, ia ada dimana-mana, dan tidak bisa diprediksi. Berdasarkan data terbaru tahun 2018, kanker payudara adalah jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak kedua, merupakan jenis kanker terbanyak di kalangan wanita, lebih dari 2 juta kasus ditemukan pada tahun 2018. Dengan kondisi seperti ini, kita perlu memperhatikan metode pengobatannya. Lalu, apa saja metode pengobatan untuk kanker payudara?


1. Operasi

Operasi masih menjadi salah satu metode pengobatan utama kanker payudara, teknik operasi yang digunakan juga bermacam-macam. Saat ini, kebanyakan metode operasi akan meminimalisir kerusakan, dan mempertahankan bentuk payudara pasien. Apa pun teknik operasi yang dipilih, haruslah didasarkan pada prinsip penyembuhan radikal, mempertahankan fungsi dan bentuk payudara pasien.


2. Radiasi

        Radiasi adalah salah satu bagian utama dari perawatan kanker payudara. Jika dibandingkan dengan operasi, metode ini tidak dibatasi oleh anatomi, kondisi fisik pasien dan sebagainya. Teknologi radiasi saat ini cenderung sulit mencapai tujuan "pembunuhan total", efektifitasnya lebih rendah dibandingkan operasi. Oleh karena itu, sebagian besar peneliti saat ini tidak menganjurkan radioterapi sebagai pengobatan tunggal untuk kanker payudara. Metode radiasi sering digunakan untuk perawatan komprehensif, termasuk  pengobatan adjuvant sebelum atau sesudah operasi, serta pengobatan paliatif untuk kanker payudara stadium lanjut. Dalam 10 tahun terakhir, semakin banyak yang menggunakan metode reseksi lokal sebagai pengobatan utama, hasilnya tidak berbeda jauh dengan operasi radikal. Namun dalam hal memperkecil luas area operasi, radiasi memiliki peran yang cukup penting.


3. Kaitan uji reseptor hormon dan terapi endokrin


        Uji reseptor hormon dan terapi endokrin memiliki hubungan yang jelas :


1) Pada pasien yang memiliki reseptor estrogen positif (ER+), efektifitas terapi endokrin mencapai 50-60%, sedangkan pada pasien yang memiliki reseptor estrogen negatif (ER-), efektifitas terapi endokrin tidak lebih dari 10%. Terdapat korelasi positif antara kadar reseptor dan efek terapeutik pada pasien yang kedua reseptornya positif memiliki efektifitas hingga lebih dari 77%. Semakin tinggi kadarnya, efektifitas pengobatan akan semakin baik.


2) Sel-sel pada reseptor negatif seringkali berdiferensiasi buruk. Pasien dengan reseptor negatif cenderung mengalami kekambuhan pasca operasi. Ada atau tidak penyebaran kelenjar getah bening, pasien dengan reseptor negatif cenderung memiliki prognosis yang buruk jika dibandingkan yang positif. Saat pasien dengan reseptor positif mengalami kekambuhan, umumnya akan menimbulkan penyebaran pada kulit, jaringan lunak atau tulang, sedangkan pada pasien dengan reseptor negatif, biasanya menimbulkan penyebaran pada organ internal.


3) Penentuan reseptor hormon kini digunakan untuk menentukan terapi adjuvant pasca operasi. Pada pasien dengan reseptor positif, terlebih pada kasus pasca menopause, dapat menggunakan terapi endokrin sebagai terapi adjuvant, sedangkan pada pasien pra-menopause atau reseptor negatif, bisa menggunakan kemoterapi sebagai terapi adjuvant.


        4. Terapi Endokrin


        Terapi endokrin untuk kanker payudara bukanlah metode penyembuhan total, tetapi pada kanker payudara akibat hormonal dependent bisa menghasilkan efek paliatif yang berbeda-beda. Semakin banyak kandungan reseptor estrogen (ER) dalam sitoplasma dan inti sel kanker, semakin kuat ketergantungan hormonnya. Perlu diingat, bahwa kanker payudara yang terjadi sebelum dan sesudah amenore memiliki metode pengobatan yang tidak sama.


        5. Kemoterapi


        Sebagian besar kanker payudara adalah penyakit sistemik yang telah dikonfirmasi oleh berbagai penelitian dan pengamatan klinis. Ketika ukurannya melebihi 1cm, serta benjolannya dapat disentuh, ini adalah penyakit sistemik, dan mungkin saja terdapat metastasis jauh dengan ukuran kecil. Hanya saja, metode pemeriksaan yang ada saat ini belum bisa mendeteksi hal ini. Tujuan operasi adalah secara maksimal mengontrol tumor primer dan kelenjar getah bening sekitarnya, mengurangi kekambuhan lokal, serta meningkatkan harapan hidup. Namun setelah reseksi tumor, di dalam tubuh masih tersisa sel-sel tumor. Pada dasarnya, saat terdiagnosa, kanker payudara sudah menjadi sejenis penyakit yang bersifat sistemik, oleh karena itu, tujuan kemoterapi sistemik adalah untuk membersihkan sel-sel tumor sisa dalam tubuh, serta meningkatkan peluang kesembuhan pasca operasi.