Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 03:06:09 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 177
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 167
Total: 167

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

​Apakah benjolan keras pada payudara pertanda kanker payudara?

Dimulai oleh modencancercanter, Juni 02, 2019, 03:51:03 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

modencancercanter

​Apakah benjolan keras pada payudara pertanda kanker payudara?

          Bagi setiap wanita, payudara memiliki arti yang tak tergantikan, tidak hanya sebagai organ untuk menyusui, tetapi juga merupakan penunjang penampilan. Oleh karena itu, kaum wanita sangat memperhatikan organ satu ini. Saat ini, tingkat insiden kanker payudara semakin tinggi, dan telah menjadi jenis kanker wanita terbanyak. Tidak sedikit wanita yang menjadi sangat khawatir ketika menemukan ada benjolan. Lalu, apakah setiap benjolan keras pada payudara itu berarti kanker? Bagaimana bisa ada benjolan keras pada payudara?


Dokter onkologi menjelaskan, jenis penyakit payudara yang paling parah adalah kanker. Walaupun memiliki tingkat insiden yang tinggi, namun jika dibandingkan dengan jenis kanker lain, risiko kanker payudara dalam keseharian masih relatif lebih rendah, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir. Benjolan pada payudara bukan berarti kanker, berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan timbulnya benjolan keras pada payudara :


1. Benjolan di masa sebelum haid

Sebelum haid, wanita bisa mengalami berbagai kondisi, seperti payudara yang terasa penuh, keras dan nyeri. Parahnya, jika payudara tertekan atau terguncang, akan timbul rasa yang tidak nyaman. Ini merupakan hal yang normal, tingkat hormon estrogen dalam tubuh wanita menjelang haid akan lebih tinggi, sehingga kelenjar susu akan berkembang, dan jaringan susu akan menjadi edema. Biasanya, saat atau setelah haid, gejala-gejala ini akan hilang dengan sendirinya. Bagi yang menemukan benjolan di masa-masa ini, Anda tidak perlu terlalu khawatir, ini belum tentu merupakan benjolan yang sebenarnya, karena akan hilang seiring dengan berlalunya masa haid.


2. Payudara padat

Jenis payudara terbagi menjadi 3, yaitu payudara padat, berlemak dan menengah. Payudara dengan kelenjar susu yang banyak, disebut dengan payudara yang padat. Payudara dengan jaringan lemak yang banyak, disebut dengan fatty breasts. Ada juga jenis payudara yang terdiri dari keduanya (kelenjar susu dan lemak). Ketiganya merupakan jenis yang normal, namun biasanya dibutuhkan pemeriksaan mammografi untuk mengetahuinya, tidak bisa dengan kasat mata.

Payudara padat adalah tipe umum yang dimiliki oleh wanita muda, kepadatannya biasa menunjukkan komponen kelenjar yang lebih banyak. Namun begitu, seiring dengan bertambahnya usia, jaringan payudara bisa tergantikan perlahan dengan jaringan lemak. Terlebih pada masa setelah menopause, sebagian besar payudara wanita menjadi bersifat berlemak.

Jaringan payudara adalah sesuatu yang keras, menyerupai sebuah cakram besar pada payudara. Jadi, jika Anda menemukan ada benjolan keras pada payudara, ini bisa saja hanya area payudara yang merespon terhadap sentuhan. Namun jika Anda tidak menekan dan hanya menyentuhnya, tapi benjolan tetap terasa, Anda perlu waspada.


3. Fibroadenoma payudara

Fibroadenoma payudara (FAM) adalah salah satu jenis benjolan yang sering ditemukan, ini berhubungan dengan hormon seks yang tidak seimbang. Penampakan atau pertumbuhannya berbeda-beda, tergantung pada jaringan epitel dan jaringan fibrosa payudara. Jenis ini banyak ditemukan di kalangan usia wanita subur, 20-39 tahun, karena pada usia ini, kaum wanita masih memiliki fungsi hormon yang kuat, dan hormon seks pun masih aktif.

FAM tidak menimbulkan rasa sakit yang jelas dan sulit terdeteksi tanpa adanya pemeriksaan. Pertumbuhan benjolannya cenderung lambat, mayoritas bersifat tunggal, dan bisa berada di satu atau kedua sisi payudara, bentuknya bulat atau lonjong, memiliki tingkat kekerasan seperti ujung hidung, permukaannya halus, tidak menempel pada kulit atau jaringan sekitarnya, memiliki batas yang jelas, mudah digerakkan, ukuran umumnya tidak melebihi 3cm, sangat jarang berukuran lebih dari 5cm.

Sebagian besar FAM bersifat jinak, namun tetap harus diperhatikan. Jika Anda memiliki lebih dari satu benjolan, dan ukurannya terus bertumbuh, ini bisa mempengaruhi penampilan dan bentuk payudara Anda. Berkonsultasilah ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.


4. Hiperplasia kistik atau lobular pada payudara

Hiperplasia kistik payudara ditandai dengan kista yang terjadi akibat melebarnya saluran kecil dan ujung saluran lobulus payudara, disertai dengan adanya displasia payudara. Banyak ditemukan pada wanita paruh baya, sering ditemukan pada kedua payudara, dengan ukuran nodul yang bermacam-macam, memiliki batas yang kurang jelas, timbul rasa nyeri, dan rasa nyeri ini akan bertambah di masa sebelum haid.

Penyakit payudara kistik menimbulkan benjolan yang lebih berbahaya. Jika dibandingkan dengan hiperplasia biasa, hiperplasia yang dipicu oleh penyakit payudara fibrokistik memiliki koeksistensi dengan displasia, memiliki risiko menjadi ganas, dan perlu diperhatikan sebagai lesi prakanker.


5. Phlebitis dangkal payudara

Dikenal juga sebagai phlebitis dinding dada, sering membentuk tromboflebitis di sekitar payudara, namun penyakit ini jarang ditemukan. Vena superfisial ekstremitas pasien tiba-tiba muncul sebagai strip atau kolom, ada jaringan yang membengkak, timbul kemerahan atau edema jaringan vena, peningkatan suhu kulit, berdahak dan terasa panas, nyeri, aktivitas ekstremitas terbatas, serta sering terjadi reaksi sistemik.

Penggunaan pakaian dalam yang tidak tepat dapat menekan vena bagian dangkal, dan menyebabkan trombophlebitis. Peradangan vena payudara memiliki prognosis yang baik, tidak ada obat-obatan khusus, bisa menggunakan kompres panas atau fisioterapi, efektifitas pengobatan akan cepat terlihat. Pada sebagian kecil pasien, dapat menyebabkan luka atau infeksi bernanah pada kulit.


        Jadi, bisa dikatakan benjolan pada payudara bisa disebabkan karena faktor fisiologis dan patologis. Walaupun kanker payudara cukup menakutkan, namun tidak semua benjolan berarti kanker. Jika Anda tidak bisa memastikan apa yang menjadi penyebab timbulnya benjolan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.