Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Oktober 09, 2024, 11:59:16 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 136
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 41
Total: 41

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

​Apakah Penderita Kanker Payudara Diharuskan Mastektomi?

Dimulai oleh modencancercanter, Mei 23, 2019, 02:41:10 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

modencancercanter

​Apakah Penderita Kanker Payudara Diharuskan Mastektomi?


          Dalam pemikiran konvensional, banyak penderita kanker payudara selalu berpikir bahwa karena itu adalah kanker maka harus diangkat seluruhnya. Kalau begitu, apakah semua penderita kanker payudara harus melakukan mastektomi? Tentu saja jawabannya adalah tidak. Untuk kasus kanker payudara yang dapat dioperasi, banyak penderita yang sebenarnya dapat menghindari mastektomi.

          Bedah konvensional kanker payudara terutama adalah mastektomi radikal modifikasi, meliputi model Patey dan model Auchincloss. Pola operasi model Patey adalah mastektomi radikal modifikasi yang mempertahankan otot pectoralis major, dan mengangkat otot pectoralis minor; sedangkan pola operasi model Auchinloss adalah mastektomi radikal modifikasi yang mempertahankan otot pectoralis major dan minor. Yang paling banyak diaplikasikan secara klinis adalah mastektomi radikal modifikasi yang mempertahankan otot pectoralis major dan minor. Prosedur ini membutuhkan pengangkatan kelenjar getah bening di sisi ketiak yang sama saat mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker.


Sejak abad 20, tahun 1970-an telah dilakukan penelitian secara bertahap tentang penerapan kombinasi operasi untuk mempertahankan payudara dengan kemoterapi, radioterapi dan terapi endokrin, yang meyakini bahwa kanker payudara sejak awal adalah penyakit sistemik dan ukuran cakupan reseksi lokal tidak berpengaruh pada kelangsungan hidup pasien. Selain itu, seiring perkembangan skrining kanker payudara dan populernya mamografi, semakin banyak kanker payudara yang dapat terdeteksi secara dini; Perkembangan radioterapi, kematangan terapi endokrin, kemunculan obat-obatan antikanker baru terus-menerus dan perkembangan kemoterapi adjuvan baru, membuat prognosis kanker payudara menjadi lebih baik. Sementara itu, seiring meningkatnya standar hidup, banyak wanita yang memiliki tuntutan lebih tinggi terhadap kualitas hidup mereka sendiri dan keinginan untuk mempertahankan payudaranya semakin kuat.


Lumpektomi: reseksi segmental payudara + radioterapi seluruh payudara, yaitu pengangkatan tumor primer dan jaringan payudara yang berdekatan, lalu setelah operasi dapat dilengkapi dengan radioterapi. Pengobatan ini juga disebut reseksi lesi lokal/quadrantectomy atau mastektomi parsial. 


Setelah bertahun-tahun melakukan uji klinis multicenter prospektif, sejumlah besar studi klinis yang dilakukan beberapa organisasi kanker payudara internasional telah membuktikan bahwa pada kanker payudara stadium awal, reseksi lesi lokal ditambah kemoradioterapi memiliki hasil yang sama dengan mastektomi radikal ditambah kemoradioterapi.


Lumpektomi tidak hanya mempertimbangkan tingkat kelangsungan hidup dan tingkat kekambuhan pasien, tetapi juga mempertimbangkan fungsi ekstremitas atas dan kecantikan tubuh pascaoperasi. Berkembangnya lumpektomi adalah revolusi dalam operasi payudara.


Saat ini lumpektomi sudah menjadi pilihan metode operasi utama untuk kanker payudara stadium awal di Eropa dan Amerika. Lumpektomi menyumbang di atas 50% dari semua operasi kanker payudara di Amerika Serikat, 70-80% di Singapura, lebih dari 40% di Jepang, 30% di Hongkong, dan jumlahnya sedang meningkat di China daratan. Tentu saja tidak semua kanker payudara yang bisa dioperasi, cocok menjalani lumpektomi. Lalu bagaimana dengan pasien yang tidak bisa mempertahankan payudaranya namun menginginkan kecantikan fisik? Perkembangan teknologi operasi plastik tumor payudara adalah kabar baik bagi para pasien ini.


Rekonstruksi payudara setelah menjalani mastektomi total, meliputi rekonstruksi segera (immediate breast reconstruction) dan rekonstruksi tertunda (delayed breast reconstruction). Rekonstruksi dapat dilakukan dengan mengunakan jaringan tubuh sendiri, prosthesis payudara, atau kombinasi keduanya. Jaringan tubuh yang dapat dipilih meliputi: transverse rectus abdominis (TRAM) flap, free TRAM flap, deep inferior epigastric perforator (DIEP) flap, latissimus dorsi musculocutaneous flap, dan lain-lain.


Secara umum, rekonstruksi segera lebih unggul dibanding rekonstruksi tertunda. Rekonstruksi segera dapat menghemat waktu, lebih aman, mengurangi biaya, dan meringankan hambatan psikologis; sedangkan mastektomi yang mempertahankan kulit (skin-sparing mastectomy, SSM) dapat meningkatkan kealamian payudara yang direkonstruksi, mempertahankan sensorik ujung saraf kulit tanpa mempengaruhi tingkat kekambuhan lokal.