Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 19, 2024, 10:07:37 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 139
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 177
Total: 177

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Asap Dupa faktor resiko kanker saluran pernapasan

Dimulai oleh reborn, Agustus 26, 2008, 01:56:36 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

reborn

Barusan baca Kompas, nemu [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]. Terpapar asap dupa secara terus menerus bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker saluran pernapasan atas. Resikonya kecil untuk mereka yang hanya sekali-kali menghirup asap ini, tapi patut diperhatikan untuk mereka yang setiap harinya berada di lingkungan yang penuh asap dupa.

Jadi penasaran nih, pada asap dupa itu zat apa yang menyebabkan kanker ya? Dupa itu bahannya sama semua bukan?
Oya, kalo lilin dan semacemnya yang dibakar buat aromaterapi bisa punya resiko kek gini ga ya?

Asap Dupa Sebabkan Kanker

Hasil sebuah riset di Singapura belum lama ini mengindikasikan, orang yang terpapar asap dupa atau kemenyan dalam waktu lama berisiko lebih tinggi mengidap penyakit kanker seperti kanker mulut, lidah dan kanker paru-paru. Bahkan, risiko ini tetap tinggi meski mereka bukan seorang perokok.

Menurut penelitian, paparan terhadap asap dupa dalam waktu lama dapat memperbesar risiko mengalami jenis-jenis kanker yang menyerang alat pernafasan bagian atas dan kanker paru-paru squamous. Jenis kanker paru-paru squamous sendiri merupakan jenis kanker yang banyak ditemukan pada perokok.

Menurut pimpinan riset Jeppe T. Friborg, MD, PhD, dari Copenhagen's Statens Serum Institut, tingginya risiko pada perokok atau non-perokok mengindikasikan bahwa paparan asap dupa merupakan faktor risiko independen untuk kanker-kanker organ pernafasan.

Digunakan sejak beribu-ribu tahun lalu, dupa merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Asia dan India. Di Amerika dan Eropa, dupa juga banyak di bakar untuk keperluan sehari-hari.

Beragam tanaman dan minyak digunakan sebagai bahan pembuat dupa. Ketika dibakar, bahan campuran ini terbukti menghasilkan zat yang menyebabkan kanker (karsinogen) yang juga ditemukan pada asap tembakau. Karenanya, banyak penelitian yang telah menguji  hubungan antara asap dupa yang terhirup ke paru-paru dengan kanker.  Namun riset tersebut belum menemukan kesimpulan final.

Lebih dari 60.000 keturunan China yang tinggal di Singapura dilibatkan dalam penelitian ini.  Mereka dipantau selama beberapa tahun dan tak satu pun yang mengidap kanker.  Para peneliti melakukan  wawancara secara detil mengenai kebiasaan diet dan gaya hidup, termasuk penggunaan dupa.

Peneliti mencatat sekitar tiga perempat partisipan (wanita dan pria) dilaporkan adalah pengguna aktif dupa. Selama proses penelitian, ditemukan 325 kasus kanker organ pernafasan bagian atas dan 821  kanker paru-paru. Paparan dalam waktu yang lama dan sering terhadap pembakaran dupa berhubungan dengan peningkatan risiko signifikan dari  squamous cell cancers pada organ pernafasan bagian atas.

syx

dupa kan seringkali ada hubungannya dengan aromaterapi. karena efek ini makanya saat ibadah isa terasa lebih kusuk... tapi sekali lagi kesimpulannya blom final kan.

reborn

masa iya dupa tujuannya utk aromaterapi? Susah dong kalo gitu ya. Atau mungkin bisa dicari bahan-bahan alternatifnya aja.

Eh tapi dari tulisannya sih, cukup signifikan kok hubungan asap dupa dan kanker ini.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
KutipDr. Friborg's team documented a total of 325 upper respiratory tract cancers (including nasal/sinus, tongue, mouth, laryngeal and other cancers) and 821 lung cancers during follow-up. Incense use was associated with a significantly increased risk of upper respiratory tract cancer (other than nasopharyngeal), but there was no overall effect on lung cancer.

The researchers also noted that the duration and intensity of incense use were associated with an increased risk of squamous cell carcinomas in the entire respiratory tract. Squamous cells cover the internal and external surfaces of the body.

According to the study data, incense use seemed to add to the increased risk of upper respiratory tract squamous cell carcinoma in smokers. It also considerably increased the risk in never smokers, which points to an independent effect of incense smoke.

"Given the widespread and sometimes involuntary exposure to smoke of burning incense, these findings carry significant public health implications," they wrote. "Besides initiatives to reduce incense smoke exposure, future studies should be undertaken to identify the least harmful types of incense," they added.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
KutipAmerican Cancer Society Deputy Chief Medical Officer Len Lichtenfeld, MD, tells WebMD that the study should not alarm casual incense users who do not appear to be at significant risk.

But he adds that people who breathe burning incense on a daily basis need to understand the risk.

"Daily exposure is associated with an increase in upper airway cancer," he says. "This a real risk that should not be ignored."

Ini jurnalnya :
Jeppe T. Friborg, Jian-Min Yuan, Renwei Wang, Woon-Puay Koh, Hin-Peng Lee, and Mimi C. Yu. Incense use and respiratory tract carcinomas: a prospective cohort study. CANCER, Published Online: August 25, 2008 DOI: 10.1002/cncr.23788

syx

aromaterapi kan dibilang terapi yang bersifat holistik yg dipicu oleh aroma ato bau. jadi mencakup ke efek psikologi juga. makanya kalo pake dupa diharap doanya lebih kenceng, ga ngantukan, lebih kusuk.