Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 06:51:51 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 112
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 131
Total: 131

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Bagaimana mengobati kanker payudara metastase tulang?

Dimulai oleh modencancercanter, Juni 20, 2019, 03:15:02 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

modencancercanter

Bagaimana mengobati kanker payudara metastase tulang?

Kanker payudara selalu menjadi salah satu penyakit yang diperhatikan oleh kaum wanita. Tidak hanya karena terjadi pada wanita saja, namun juga karena kanker payudara masih menjadi penyakit yang paling banyak terjadi di organ payudara, tidak jauh dari kata kematian, sehingga masih banyak ditakuti oleh masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi medis, peluang kesembuhan kanker payudara stadium awal semakin tinggi, namun, jika sudah memasuki stadium lanjut, tingkat kesulitan pengobatan pun semakin tinggi, dan peluang kesembuhannya juga berkurang. Metastase tulang adalah salah satu cara kanker payudara stadium lanjut menyebar, lalu bagaimana cara mengobatinya?

Risiko metastase tulang pada kasus kanker payudara mencapai 65%-75%. Nyeri tulang, rusaknya struktur tulang, serta berkurangnya kualitas hidup pasien adalah komplikasi yang sering dijumpai. Risiko terjadinya patah tulang 1 tahun pasca metastase mencapai angka 22%-52%.


Pemeriksaan apa saja yang sesuai untuk kanker payudara metastase tulang?

1. Pemeriksaan ECT tulang, adalah salah satu skrining awal untuk metastase tulang

2. Rontgen, adalah jenis pemeriksaan yang paling banyak digunakan untuk mendiagnosa ada tidaknya metastase kanker ke tulang

3. CT scan, adalah jenis pendiagnosaan utama, lebih jelas dan lebih bisa mendeteksi sejak dini dibandingkan rontgen

4. MRI, dapat mendeteksi metastase tulang sejak dini, dapat memperlihatkan dengan jelas jaringan di sekitar tulang, pada poin ini, metode ini lebih baik daripada CT scan

5. PET, dapat mendeteksi metastase tulang sejak dini, namun perlu diteliti lebih lanjut, tidak sering direkomendasikan

6. Biopsi tulang, jenis pemeriksaan untuk mengkonfirmasi ada tidaknya metastase pada tulang


Bagaimana mengobati kanker payudara metastase tulang?


1. Pengobatan sistemik, termasuk kemoterapi, terapi endokrin, dan Terapi Gen Bertarget sebagai terapi obat dasar pada kanker payudara yang kambuh dan telah menyebar, zat bifosfonat mencegah dan mengobati fenomena yang terjadi pada tulang. Pengobatan lokal yang rasional dapat mengontrol gejala metastase tulang dengan lebih baik, misalnya, operasi dapat mengobati lesi metastase tulang tunggal, dan radioterapi dapat mengobati bagian lokal secara efektif.

2. Terapi Endokrin, dapat memperlambat perkembangan penyakit dan cocok diterapkan pada pasien kanker payudara hormonal.

Jika ER dan PR negatif, pasien dinyatakan bebas dari penyakit hanya untuk waktu singkat, perkembangan penyakit cenderung lebih cepat, disertai dengan metastase organ dalam, dan bagi pasien yang tidak responsif terhadap Terapi Endokrin, disarankan untuk menjalani kemoterapi.

3. Pasien dengan overekspresi HER-2 dapat menjalani pengobatan trastuzumab, bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan pengobatan lain.


4. Penggunaan radioterapi pada kasus kanker payudara metastase tulang dapat meringankan nyeri pada tulang, serta menurunkan risiko terjadinya patah tulang. Indikasinya :

a. Metastase tulang simtomatik, untuk menghilangkan dan memulihkan nyeri

b. Secara selektif digunakan pada metastase di bagian bantalan tulang sebagai radioterapi preventif, misalnya metastase tulang belakang atau femoralis. Perlu dicatat bahwa diperlukan waktu tertentu bagi radioterapi untuk menunjukkan efektivitasnya dalam meringankan nyeri pada tulang, oleh karena itu, pada pasien yang sebelumnya pernah mendapatkan hasil efektif dari radioterapi dan pasien yang nyeri tulangnya tidak dapat diatasi dengan radioterapi, disarankan untuk menggunakan obat anti nyeri serta pengobatan bifosfonat dengan dosis yang sesuai.


5. Tujuan perawatan bedah metastase tulang adalah meningkatkan kualitas hidup pasien

Kemajuan dalam teknologi ortopedi secara maksimal mengatasi kompresi saraf, mengurangi nyeri, serta memulihkan fungsi ektremitas tubuh, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dengan metastase tulang. Metode ini termasuk fiksasi cedera tulang, operasi penggantian, dan neurolisis.

6. Terapi obat anti nyeri

Obat analgesik atau anti nyeri adalah cara utama untuk meringankan penderitaan pasien kanker payudara metastase tulang. Penggunaan obat ini perlu mengikuti 3 tahapan standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu cara pemberian obat oral dan non-invasif, bertahap, tepat waktu, bersifat individual, serta teliti.


7. Pengobatan bifosfonat pada penderita kanker payudara metastase tulang

Bifosfonat dapat mengobati hiperkalsemia dan nyeri pada tulang, serta dapat mengobati dan mencegah fenomena yang terjadi pada tulang. Fenomena pada tulang yang dimaksud antara lain patah tulang, dan kompresi pada sumsum tulang belakang. Pertama, klodronat. Kedua, pamidronate. Ketiga, asam zoledronat dan ibandronat. Ketiganya memiliki peran dalam mengobati kanker payudara metastase tulang. Asam zoledronat dan ibandronat memiliki efektifitas yang lebih baik, toksisitas lebih rendah, dan lebih mudah digunakan.


Ketika kanker payudara sudah menyebar ke tulang, ini berarti kanker sudah memasuki stadium lanjut. Walaupun peluang kesembuhannya tidak setinggi kanker payudara stadium awal, namun peluangnya kini sudah lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Tingkat harapan hidup 5 tahun pada penderita kanker payudara stadium II dan III mencapai 50%-80%, sedangkan pada stadium IV berkisar 10%. Oleh karena itu, walaupun penderita mengalami gejala metastase tulang, masih ada kesempatan untuk pulih. Pasien harus memiliki rasa percaya diri dan terus menjalani pengobatan. Dengan begitu, pengobatan yang dijalani akan menjadi lebih efektif.

Sumber artikel ini:http://www.cancercenter.co.id/berita-kanker/5181.html​​​