Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 07:49:40 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 105
Total: 105

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Debat Seputar MSG

Dimulai oleh raisuien, Agustus 14, 2009, 09:35:38 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

raisuien

Ada banyak perdebatan yang terjadi seputar tingkat keamanan MSG (monosodium glutamat)  untuk kita konsumsi. Tapi benarkah semua tuduhan itu? Bagaimana pendapat otoritas pengawas makanan ternama dunia tentang profil keamanan MSG?

MSG dibuat dari molasses tebu atau dari tepung jagung, singkong, beras, atau sagu. Melalui proses fermentasi oleh mikroba, unsur karbohidrat dari bahan-bahan tersebut diolah menjadi glutamat. Glutamat yang dihasilkan bakteri ini lalu melalui berbagai proses lagi, seperti netralisasi, dekolorisasi (membuang warna sehingga menjadi putih), pengkristalan, pengeringan, pengayakan, dan terakhir pengepakan hingga siap untuk dipasarkan.

MSG, sesuai namanya, adalah natrium dan glutamat. MSG mengandung natrium sekitar 12% dari berat MSG, dan 78% glutamat, sedangkan sisanya adalah air sebanyak 10%. Natrium adalah mineral yang juga merupakan komponen utama garam. Glutamat adalah salah satu jenis protein yang merupakan komponen alamiah berbagai jenis makanan seperti daging, ayam, makanan laut, sayuran dan juga bumbu masak, seperti terasi.

Tinjauan tentang MSG
Sejak zaman Yunani dan Romawi kuno, sudah dikenal bumbu masak sejenis kecap ikan untuk meningkatkan rasa gurih pada makanan. Orang Yunani menyebutnya sebagai garon dan orang Romawi menyebutnya garum atau liquamen.

Di Asia, selain kecap ikan, penduduk Jepang menggunakan perisa makanan yang berasal dari kaldu rumput laut yang disebut kombu. Pada tahun 1908 (seabad yang lampau), Profesor Kikunae Ikeda berhasil mengetahui bahwa MSG yang ada di dalam kombu ternyata menimbulkan rasa gurih tersebut.

Sekarang ini, asupan harian MSG di negara maju berkisar antara 0.3 -1.0 gram per hari. Angka asupan ini mungkin lebih tinggi di negara-negara Asia. Pada tahun 1995 FASEB menjawab permintaan dari badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat FDA (Food and Drug Administration) untuk meneliti keamanan MSG terkait dengan banyaknya isu negatif tentang MSG.

FASEB adalah singkatan dari Federation of American Societies for Experimental Biology, lembaga di Amerika Serikat yang mendedikasikan diri untuk penelitian seputar ilmu biologi dan biomedis.

Dalam laporannya pada FDA, FASEB mengemukakan fakta-fakta ilmiah sebagai berikut di bawah ini:

1. Apakah MSG Menyebabkan Timbulnya "Chinese Restaurant Syndrome"?
MSG dituduh sebagai biang keladi penyebab berbagai keluhan, yang disebut dengan istilah Chinese Restaurant Syndrome. Istilah ini berasal dari kejadian, ketika seorang dokter di Amerika makan di restoran China, kemudian mengalami mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah. Sindrom ini terjadi disinyalir lantaran makanan China mengandung banyak MSG. Laporan ini kemudian dimuat pada New England Journal of Medicine pada 1968. Secara lengkap, sindrom atau kumpulan gejala itu terdiri dari:

- Rasa terbakar di bagian belakang leher, lengan atas dan dada
- Rasa penuh di wajah Nyeri dada
- Sakit kepala Mual
- Berdebar-debar
- Rasa kebas di belakang leher menjalar ke lengan dan punggung
- Rasa kesemutan di wajah, pelipis, punggung bagian atas, leher, dan lengan.
- Mengantuk
- Lemah

Berbagai penelitian ilmiah selanjutnya tidak menemukan adanya kaitan antara MSG dengan sindrom restoran China ini. Faktanya, mungkin ada sekelompok kecil orang yang bereaksi negatif terhadap MSG sehingga mengalami hal-hal tersebut.

Namun belum jelas berapa persen dari penduduk yang mengalami hal ini. Selain itu, reaksi negatif MSG ini baru muncul bila orang tersebut makan sedikitnya 3 gram MSG tanpa makanan (dalam kondisi perut kosong). Keadaan ini bisa dikatakan sangat jarang terjadi, karena MSG biasanya dicampurkan ke dalam masakan. Selain itu, terdapat juga bahan makanan lain, terutama karbohidrat, yang dimakan bersamaan dengan MSG.

2. Apakah Benar MSG Menimbulkan Sesak Napas Pada Penderita Asma?
Menurut saya, sesak napas pada penderita asma setelah mengonsumsi MSG, mungkin terjadi bila penyakit asmanya tidak terkontrol atau tidak diobati sebagaimana mestinya.

Sementara untuk dugaan antara konsumsi MSG dengan timbulnya lesi (luka) pada otak, munculnya penyakit Alzheimer, Huntington Disease, amyotopic lateral sclerosis, dan penyakit kronis lainnya, FDA telah mengambil tindakan. Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat ini telah meminta FASEB untuk menelaah ulang semua penelitian tentang efek kesehatan MSG.

Laporan final FASEB diterbitkan dalam buku seteba1350 halaman untuk FDA pada tangga131 Juli 1995. Berdasarkan laporan ini, FDA berpendapat bahwa tidak ada bukti ilmiah apa pun yang membuktikan bahwa MSG atau glutamat menyebabkan lesi otak dan penyakit kronis.

3. Apakah Bayi Dan Anak Kecil Tidak Dianjurkan Untuk Mengonsumsi MSG?
European Communities Scientific Committee for Foods pada tahun 1991 melaporkan bahwa MSG aman. Sehingga, badan ini tidak menentukan batas asupan harian MSG. Komisi ini juga menyatakan bahwa bayi, termasuk bayi prematur dan anak-anak mampu memetabolisme glutamat seperti orang dewasa, sehingga aman mengonsumsi MSG.

FDA juga berpendapat serupa dengan komisi Eropa ini. Namun FDA tetap menganjurkan kita untuk menghindari pemberian aditif makanan pada bayi.

Kesimpulannya, MSG atau vetsin aman untuk digunakan atau dikonsumsi dalam makanan sehari-hari. Berbagai "mitos" tentang efek samping MSG tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat, sehingga seluruh badan pengawasan makanan dunia masih menggolongkan MSG sebagai bahan yang "Generally Regarded as Safe" (GRAS) dan tidak menentukan berapa batas asupan hariannya.

sith lord

yang paling penting blum dijawab

apa betul msg menurunkan kecerdasan?

raisuien

gak taw jg apakah menurunkan kecerdasan atau tidak, tapi MSG kan mengandung asam glutamat dan asam glutamat yang terkandung dalam MSG merupakan salah satu asam amino terbesar dalam tubuh manusia. Asam amino merupakan bahan penyusun protein. Jadi, asam glutamat yang terkandung dalam MSG ternyata merupakan salah satu protein yang diperlukan oleh tubuh kita. Asam glutamat diperlukan untuk berbagai proses metabolisme tubuh, terutama di dalam otak. Asam glutamat akan meningkatkan transmisi sinyal respon dalam otak sehingga mempermudah penyampaian respon dari sel sensorik ke otak. Dan hal inilah yang diyakini oleh sebagian orang bahwa vetsin dapat meningkatkan kecerdasan otak.

syx

asam glutamat dulu dipake untuk membantu meningkatkan daya ingat... sekarang pun beberapa produk 'kecerdasan' mengandung bahan ini. MSG adalah bentuk garam sodium yang lebih stabil, makanya lebih mudah dibentuk sebagai MSG. bukan berarti kalo mo pintar musti makan vetsin banyak-banyak...

raisuien

ya gag lah..
klo gak salah...
menurut WHO yg dianjurkan hanya 2-3 gr perhari..

EZ

Setau saya MSG jg bisa menyebabkan tumbuh nya bibit sel kanker, dan byk lg efek2 samping yg lain. lalu mikirnya gampang aja lagi, kl efek sampingnya bahaya kayak gt, ngapain musti pusing2, g usah makan MSG aja, apa dgn g makan MSG qta g kenyang???apa dgn g makan MSG qta bakal mati???memang tanpa MSG rasa makanan mjd kurang gurih,bukan mjd g enak lho!!! tp qta perlu tinjau lagi bahwa efek samping yg ditimbulkan udah cukup jelas, lantas ngapain mesti ambil resiko....MSG ditemukan di Jepang, kebetulan teman saya ada yg bekerja di Jepang, dia cerita kl semua masakan di Jepang NON MSG, tanya kenapa????????

raisuien

silahkan ja sih...
itu kan pendapat orang berbeda2...
klo makan gag banyak MSG... gag terlalu kena lah...
menurutku y... ^^

Idad

Kutip dari: raisuien pada Agustus 14, 2009, 10:15:01 PM
gak taw jg apakah menurunkan kecerdasan atau tidak, tapi MSG kan mengandung asam glutamat dan asam glutamat yang terkandung dalam MSG merupakan salah satu asam amino terbesar dalam tubuh manusia. Asam amino merupakan bahan penyusun protein. Jadi, asam glutamat yang terkandung dalam MSG ternyata merupakan salah satu protein yang diperlukan oleh tubuh kita. Asam glutamat diperlukan untuk berbagai proses metabolisme tubuh, terutama di dalam otak. Asam glutamat akan meningkatkan transmisi sinyal respon dalam otak sehingga mempermudah penyampaian respon dari sel sensorik ke otak. Dan hal inilah yang diyakini oleh sebagian orang bahwa vetsin dapat meningkatkan kecerdasan otak.
Hm.., berati betul MSG dapat memperkuat cita rasa makanan karena mempermudah penyempaian respon sel sensorik ke otak.
Oia, apakah kalau respon sensoris yang lain seperti mendengar-meraba-dan melihat juga dapat meingkat karena MSG ini?

Kutip dari: raisuien pada Agustus 22, 2009, 10:58:44 PM
ya gag lah..
klo gak salah...
menurut WHO yg dianjurkan hanya 2-3 gr perhari..
Kalau berlebihan bahaya ga Om? Kan sering lihat orang jualan itu kan lebih dari 3 gr per mangkuk lagi... Kalau di beberapa produk penyedap rasa, sstau saya itu satu sendok teh datar untuk satu panci.

raisuien

Kutip dari: Idad pada Desember 10, 2009, 07:52:39 PM
Kutip dari: raisuien pada Agustus 14, 2009, 10:15:01 PM
gak taw jg apakah menurunkan kecerdasan atau tidak, tapi MSG kan mengandung asam glutamat dan asam glutamat yang terkandung dalam MSG merupakan salah satu asam amino terbesar dalam tubuh manusia. Asam amino merupakan bahan penyusun protein. Jadi, asam glutamat yang terkandung dalam MSG ternyata merupakan salah satu protein yang diperlukan oleh tubuh kita. Asam glutamat diperlukan untuk berbagai proses metabolisme tubuh, terutama di dalam otak. Asam glutamat akan meningkatkan transmisi sinyal respon dalam otak sehingga mempermudah penyampaian respon dari sel sensorik ke otak. Dan hal inilah yang diyakini oleh sebagian orang bahwa vetsin dapat meningkatkan kecerdasan otak.
Hm.., berati betul MSG dapat memperkuat cita rasa makanan karena mempermudah penyempaian respon sel sensorik ke otak.
Oia, apakah kalau respon sensoris yang lain seperti mendengar-meraba-dan melihat juga dapat meingkat karena MSG ini?
kalo yg ini aku kurang taw...
ntar aku coba cari lg...

Kutip dari: Idad pada Desember 10, 2009, 07:52:39 PM
Kutip dari: raisuien pada Agustus 22, 2009, 10:58:44 PM
ya gag lah..
klo gak salah...
menurut WHO yg dianjurkan hanya 2-3 gr perhari..
Kalau berlebihan bahaya ga Om? Kan sering lihat orang jualan itu kan lebih dari 3 gr per mangkuk lagi... Kalau di beberapa produk penyedap rasa, sstau saya itu satu sendok teh datar untuk satu panci.

berlebihan justru berbahaya...
nah itu kan ada daftarnya... berarti y dipatuhi hrs segitu...
tp taw diri lah klo orang maw nyari untung...
kesehatan org yg beli jg udah gag dipikirin... ~~
klo itu menurutku...
sorry klo bahasanya kasar...

EZ

Kutip dari: raisuien pada Desember 10, 2009, 10:50:08 AM
silahkan ja sih...
itu kan pendapat orang berbeda2...
klo makan gag banyak MSG... gag terlalu kena lah...
menurutku y... ^^
"klo makan gag banyak MSG... gag terlalu kena lah...", gmn qta tau banyak atau tidaknya khan relatif, logikanya.....kl qta dah tau jalan yg qta tuju itu banyak ranjaunya(efek samping), kenapa musti qta tempuh jalan itu???kecuali kl yg mau tantangan(penyakit), hehehe.......dan sudah dikatakan sendiri oleh profesor kl g byk g kenalah, tau byk dan tidaknya dari mana?????

EZ

Kutip dari: raisuien pada Desember 10, 2009, 10:50:08 AM
silahkan ja sih...
itu kan pendapat orang berbeda2...
klo makan gag banyak MSG... gag terlalu kena lah...
menurutku y... ^^

oh ya hmpr lupa, yg jadi tanda tanya besar kenapa negara penemu sekaligus produsen MSG malah tidak menggunakan MSG sama sekali disetiap masakannya?????????????kl boleh kasik 1 jawaban, krn mereka dah tau bgt bahaya dari efek samping penggunaan MSG, apalagi dalam jangka panjang..