Forum Sains Indonesia

Ilmu Terapan => Kesehatan => Topik dimulai oleh: syx pada Desember 02, 2009, 07:42:24 AM

Pemilihan
Pertanyaan: untuk menurunkan demam, tindakan mana yang lebih baik?
Opsi 1: pake baju tipis, diademin
Opsi 2: pake selimut tebal
Opsi 3: ada cara lain yang lebih baik...
Judul: Demam
Ditulis oleh: syx pada Desember 02, 2009, 07:42:24 AM
ini perdebatan sejak lama dulu dengan rekan-rekan pas masi kuliah...
pas kita demam, untuk menurunkan panas (selain pake obat) tindakan mana yang lebih baik:
1. pake baju tipis, diademin
2. pake selimut tebal
alasan yang pertama adalah untuk membuang panas dengan cepat dari permukaan tubuh tapi tubuh penderita kadang bisa menggigil karena merasa dingin. alasan yang kedua adalah mencegah menggigil dan memancing keluarnya keringat untuk menurunkan panas.
dulu sempat ada dua rekan satu rumah yang jadi korban percobaan, satu dikipasin pake kipas angin, satunya dibungkus selimut rapet-rapet. tapi hasilnya draw dan kurang valid karena perbedaan bobot tubuh dan jumlah yang masing-masing cuma 1. ;D
mana yang lebih ok membantu menurunkan panas?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: ZeroFour pada Desember 02, 2009, 08:19:10 PM
mungkin yg k 1...
soalny q prnah diomelin ma dokter (wkt q dmam)...
kt ny "jgn pke bju tbl2...biar panas y kluar...
klo yg lwat keringet c, biasany dngn dikerok + mnum teh panas = keringetan
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: r.a.n pada Desember 03, 2009, 04:04:55 PM
Hamm..menarik..coba jawab ah...
Saya pribadi lebih memilih..yang pertama..yaitu menggunakan baju longgar...Prinsip kompres menggunakan air hangat bukan air dingin juga atas dasar ini..Karena jika dikompres pake air hangat pembuluh darah perifer akan vasodilatasi dan distribusi kompres bisa menyerap panas lebih baik..Tapi kalo pakeair dingin..cenderung untuk vaso konstriksi..

Untuk opsi yang kedua...cukup masuk akal..namun, meningkatkan suhu internal akan menyebabkan terjadinya risiko peninggian tekanan intrakranial...seandainya tekanan intrakranial meninggi maka aliran darah ke otak juga makin susah
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.
ujung-ujungnya orang bisa terjadi penurunan kesadaran....atau yang lebih parah bisa nggak sadar-sadar....

Jadi saran saya,..lebih baik yang pertama...
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: syx pada Desember 03, 2009, 06:58:41 PM
napa ga ada yang isi poling?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: r.a.n pada Desember 04, 2009, 09:24:57 AM
Iya mas saya isi...Kalau emang terpaksa..harus milih diantara itu, tanpa harus diberikan obat..say milih yang pertama
Tapi kelau memang demam, harus dicari penyebab utamanya (alias etiologinya) nah itu yang harus diobati...Demam bukan penyakit melainkan Tanda dari tubuh bahwa ada sesuatu yang terjadi di tubuh kita...
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: syx pada Desember 04, 2009, 01:12:49 PM
emang demam cuma gejala... tapi gejala pun perlu ditangani sebelum menimbulkan masalah baru.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: r.a.n pada Desember 04, 2009, 04:01:54 PM
Setuju..terutama pada anak-anak..bisa bikin kejang demam...Dan kalo udah kejang...wuiih...ribet urusannya...
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: nandaz pada Desember 07, 2009, 05:42:45 PM
Kutip dari: r.a.n pada Desember 03, 2009, 04:04:55 PM
Tapi kalo pakeair dingin..cenderung untuk vaso konstriksi..

apa definisinya sich?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: syx pada Desember 07, 2009, 05:56:34 PM
pengecilan diameter pembuluh darah, lawan dari vasodilatasi yang artinya pelebaran diameter pembuluh darah.
kondisi dingin cenderung menyebabkan vasokonstriksi untuk menghindari hilangnya banyak panas dari tubuh melalui aliran darah. sebagai akibatnya biasanya sampe pucat dan membiru.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: r.a.n pada Desember 10, 2009, 10:31:59 PM
@ syx
setuju... tapi kalo ampe pucet...kayaknya darahnya keluar ...he..he.. ;D ;D
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Huriah M Putra pada Januari 06, 2010, 02:01:56 PM
Sebenarnya demam itu malah bagus. Selama demamnya tidak melebihi 38 derajat, tidak usah diapa2in. Karena demam itu proses tubuh dalam melawan mikroba.
Kalau sudah tinggi, baru kita beri obat.
Kalau masalah diademin atau di'panggang', wa lebih memilih diademin hanya karena itu lebih nyaman.

Kutip dari: r.a.n pada Desember 03, 2009, 04:04:55 PM
Untuk opsi yang kedua...cukup masuk akal..namun, meningkatkan suhu internal akan menyebabkan terjadinya risiko peninggian tekanan intrakranial...seandainya tekanan intrakranial meninggi maka aliran darah ke otak juga makin susah
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.
ujung-ujungnya orang bisa terjadi penurunan kesadaran....atau yang lebih parah bisa nggak sadar-sadar....
Agak gak ngerti nih ran.. Kalau dia di'panggang'kan berarti meningkatkan suhu lingkungan, bukannya suhu internal. Kalo suhu internal emank keburu tinggi makanya mau kita turunin nih ceritanya. Terus korelasinya sampai peningkatan tekanan intrakranial dimana lagi??
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Januari 06, 2010, 02:18:10 PM
Kutip dari: Huriah M Putra pada Januari 06, 2010, 02:01:56 PM
Sebenarnya demam itu malah bagus. Selama demamnya tidak melebihi 38 derajat, tidak usah diapa2in. Karena demam itu proses tubuh dalam melawan mikroba.

kalo sesuai buku fisiologi (guyton)..itu tuh yang ada di lemari u :p disana tertulis demam untuk meningkatkan imunitas hanya bermakna untuk yang poikiloterm, sedangkan homoioterm kayak kita ga terlalu bermakna untuk tingkat imunitas...
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Huriah M Putra pada Januari 06, 2010, 03:31:36 PM
Kutip dari: Astrawinata G pada Januari 06, 2010, 02:18:10 PM
Kutip dari: Huriah M Putra pada Januari 06, 2010, 02:01:56 PM
Sebenarnya demam itu malah bagus. Selama demamnya tidak melebihi 38 derajat, tidak usah diapa2in. Karena demam itu proses tubuh dalam melawan mikroba.

kalo sesuai buku fisiologi (guyton)..itu tuh yang ada di lemari u :p disana tertulis demam untuk meningkatkan imunitas hanya bermakna untuk yang poikiloterm, sedangkan homoioterm kayak kita ga terlalu bermakna untuk tingkat imunitas...
Apa beda poikiloterm dengan homoioterm?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: syx pada Januari 06, 2010, 06:30:55 PM
poikiloterm itu kan seperti yang ada di langit-langit rumah, nangkep serangga deket lampu.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Idad pada Januari 07, 2010, 07:42:56 AM
Kutip dari: syx pada Januari 06, 2010, 06:30:55 PM
poikiloterm itu kan seperti yang ada di langit-langit rumah, nangkep serangga deket lampu.
hhe.., Cicak ya.. :: poikiloterm, hewan yang panas tubuhnya sesuai dengan lingkungan,. Kebalikannya, Homoiterm, hewan yang panas tubuhnya cenderung konstan dimana ia berada.


Kalau badan panas, saya cenderung untuk tidak menutupinya rapat-rapat dan tidak pula terlalu dibuka, asal dijaga agar tubuh kita tidak terlalu kepanasan dan tidak kedinginan.

Penanganannya, kalau tidak ada obat, saya memilih dikompress dengan air bersuhu suhu 30 s.d 36 derajat Celcius.

Oia, ini pendapat lhoh, bukan untuk penanganan medis ok..
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: syx pada Januari 07, 2010, 07:50:35 AM
tapi manusia sepertinya ada bagian tubuh tertentu yang bersifat poikiloterm, misalnya ujung tangan dan kaki. seringkali kan adem banget pas cuaca dingin.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Idad pada Januari 07, 2010, 07:58:42 AM
Kutip dari: syx pada Januari 07, 2010, 07:50:35 AM
tapi manusia sepertinya ada bagian tubuh tertentu yang bersifat poikiloterm, misalnya ujung tangan dan kaki. seringkali kan adem banget pas cuaca dingin.
Hm.., iya juga ya.., baru kepikiran, dan kenapa ya kok bisa seperti itu? :: Tapi apakah disebut poikiloterm juga..?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: sheryl pada Januari 07, 2010, 11:14:58 AM
kalo saya biasanya kalo sampe demam terus di kompres aja pake aer anget.
ini mah nurutin kata ortu.
mau pake selimut ato gak terserah yang sakit aja enjoynya gimana, yang oenting rileks dan istirahat.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Huriah M Putra pada Januari 07, 2010, 03:57:21 PM
Kutip dari: Idad pada Januari 07, 2010, 07:42:56 AM
Penanganannya, kalau tidak ada obat, saya memilih dikompress dengan air bersuhu suhu 30 s.d 36 derajat Celcius.
Pernah baca, katanya kalau demam sebaiknya dikompres dengan air hangat. Fungsinya agar pori2 di kulit melebar disertai vasodilatasi sehingga panas juga cepat keluar. Sebaliknya kalo dikompres dingin, pori2 kita menutup serta vasokonstriksi, meskipun suhu permukaan kita raba dingin, sebenarnya suhu di dalam tubuh masih panas dan tidak bisa keluar panasnya.

Kutip dari: syx pada Januari 07, 2010, 07:50:35 AM
tapi manusia sepertinya ada bagian tubuh tertentu yang bersifat poikiloterm, misalnya ujung tangan dan kaki. seringkali kan adem banget pas cuaca dingin.
Itu karena pada cuaca dingin, pembuluh darah berkonstriksi untuk mencegah banyak panas yang keluar. Nah, gara2 vasokonstriksi ini, bagian2 ujung tubuh misalnya jari2 tidak banyak mendapat darah (yang merupakan transpor panas) sehingga menjadi dingin.
Itu bukan karena bagian tubuh yang berdarah dingin (akhirnya tahu arti poikilo sama homeo?  ;D) tapi karena sirkulasi yang tak cukup ke situ.   ;)

Sekarang bingungnya, mengapa kalau kita demam, ujung2 (acral) kita menjadi dingin? Pernah baca tapi lupa  :(
Tolong seseorang...
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Idad pada Januari 07, 2010, 07:58:15 PM
Kutip dari: Huriah M Putra pada Januari 07, 2010, 03:57:21 PM
Kutip dari: syx pada Januari 07, 2010, 07:50:35 AM
tapi manusia sepertinya ada bagian tubuh tertentu yang bersifat poikiloterm, misalnya ujung tangan dan kaki. seringkali kan adem banget pas cuaca dingin.
Itu karena pada cuaca dingin, pembuluh darah berkonstriksi untuk mencegah banyak panas yang keluar. Nah, gara2 vasokonstriksi ini, bagian2 ujung tubuh misalnya jari2 tidak banyak mendapat darah (yang merupakan transpor panas) sehingga menjadi dingin.
Ow.., gtu ternyata.,. baru tau saya..,
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Januari 07, 2010, 08:45:03 PM
Kutip dari: Huriah M Putra pada Januari 07, 2010, 03:57:21 PM

Sekarang bingungnya, mengapa kalau kita demam, ujung2 (acral) kita menjadi dingin? Pernah baca tapi lupa  :(
Tolong seseorang...

kalo demam kan set point hipotalamus meningkat, jadi tubuh mengigil untuk menaikkan panas, juga bagian2 acral akan vasokntriksi untuk mencegah panas hilang, Nah, panas yang dikumpul akan dikirim ke hipotalamus biar mencapai set poin yang dia mau :) gitu, gan...
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Idad pada Juni 16, 2010, 07:02:28 AM
@Mas Huriah
Nambahin jawabannya Om Astra
Waktu itu, pernah disebut waktu kuliah, intinya kurang lebih begini

Tubuh kita punya sistem untuk mempertahankan organ vital. Jadi, saat terjadi kerusakan, organ-organ yang bukan vital (Selain otak dan jantung) itu akan dikorbankan terlebih dahulu dalam hal asupan kebutuhan hidup jaringan (panas, nutrisi, dsb) dan kebutuhan2 itu akan dialihkan ke organ pusat. Sama seperti saat tubuh kita kehilangan suhu, maka organ2 pinggir seperti tangan dan kaki akan terasa dingin (lebih rendah suhunya) karena suhu tubuh saat itu dipusatkan ke organ pusat (otak dan jantung) untuk menjaga daya hidupnya.

Pertanyaannya, bagaimana mekanismenya?

Oia, untuk yang kompres, saya kok lebih prefer ke yang air dingin ya.

Kutip dari: Huriah M Putra pada Maret 04, 2010, 06:39:39 PM
KOmpres dingin sekarang udah gak dipake lagi karena kompres dingin hanya bikin kulit permukaan saja yang dingin, lalu pori2 tertutup juga.. Akibatnya, 'panas' dari dalam tidak bisa keluar..
Sedangkan kompres hangat membuka pori2 kulit, sehingga 'panas' cepat keluar dari dalam tubuh sehingga temperatur juga cepet turun..

(sebenarnya kalo mau menurunkan suhu, ya pake antipiretik.. Kompres hanya mencegah suhu tubuh tidak naik terlalu tinggi)
Yup, setuju juga saya Om, penurunan panas solusi kimianya adalah antipiretik. Cuma untuk yang panas dari dalam tidak keluar karena pori2 tertutup itu kok saya agak ragu ya. Soalnya kita kan punya konduktivitas termal, jadi walaupun pori2 tertutup saya kira konduktivitas termal pun masih ada, dan itu dapat membantu menurunkan panas.

Prinsipnya menrut saya, vasodilatasi dan vaso konstriksi yang bertujuan untuk membuang panas saya rasa tidak terlalu berpengaruh. Yang berperan besar menurut saya adalah konduktivitas termal.  Untuk yang kompres hangat, memang membuka pori2 dan terjadi vasodilatasi, tapi justru kuatirnya saya disini. Saat dikompres panas, terjadi vasodilatasi, berarti Debit darah yang mengalir bertambah. Dengan panas yang sama, jika debit darah yang mengalir per daerah kompres bertambah, maka akan mungkin darah yang mengalir itu membawa panas dari kompres ke sistem peredaran, hasilnya bukan menurunkan panas, tapi menaikkan panas darah.

Vasodilatasi yang dipicu oleh kompres panas menurut saya benar nilainya dapat membuat hulangnya panas. Panas yang hilang karena vasodilatasi ini terjadi karena kontak dengan udara, dan saya rasa ini tidak sebanding dengan panas yang diserap melalui kompres. Hal ini terjadi karena konduktivitas termal antara udara-kulit lebih kecil dari konduktivitas termal udara-kompres.

Itulah alasan saya memilih kompres dingin.

Menurut Om gimana?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Juni 16, 2010, 10:54:36 AM
berarti menurut Mas Idad, kalo dikompres dingin, sebaliknya suhu dingin akan measuk kedalam tubuh dan mendinginkan tubuh pasien?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Huriah M Putra pada Juni 16, 2010, 12:21:57 PM
Kutip dari: Idad pada Juni 16, 2010, 07:02:28 AM
Tubuh kita punya sistem untuk mempertahankan organ vital. Jadi, saat terjadi kerusakan, organ-organ yang bukan vital (Selain otak dan jantung) itu akan dikorbankan terlebih dahulu dalam hal asupan kebutuhan hidup jaringan (panas, nutrisi, dsb) dan kebutuhan2 itu akan dialihkan ke organ pusat. Sama seperti saat tubuh kita kehilangan suhu, maka organ2 pinggir seperti tangan dan kaki akan terasa dingin (lebih rendah suhunya) karena suhu tubuh saat itu dipusatkan ke organ pusat (otak dan jantung) untuk menjaga daya hidupnya.

Pertanyaannya, bagaimana mekanismenya?
Vasokonstriksi di satu tempat dan vasodilatasi di tempat lain.
Gitu aja...

Kutip dari: Idad pada Juni 16, 2010, 07:02:28 AM
Yup, setuju juga saya Om, penurunan panas solusi kimianya adalah antipiretik. Cuma untuk yang panas dari dalam tidak keluar karena pori2 tertutup itu kok saya agak ragu ya. Soalnya kita kan punya konduktivitas termal, jadi walaupun pori2 tertutup saya kira konduktivitas termal pun masih ada, dan itu dapat membantu menurunkan panas.

Prinsipnya menrut saya, vasodilatasi dan vaso konstriksi yang bertujuan untuk membuang panas saya rasa tidak terlalu berpengaruh. Yang berperan besar menurut saya adalah konduktivitas termal.  Untuk yang kompres hangat, memang membuka pori2 dan terjadi vasodilatasi, tapi justru kuatirnya saya disini. Saat dikompres panas, terjadi vasodilatasi, berarti Debit darah yang mengalir bertambah. Dengan panas yang sama, jika debit darah yang mengalir per daerah kompres bertambah, maka akan mungkin darah yang mengalir itu membawa panas dari kompres ke sistem peredaran, hasilnya bukan menurunkan panas, tapi menaikkan panas darah.

Vasodilatasi yang dipicu oleh kompres panas menurut saya benar nilainya dapat membuat hulangnya panas. Panas yang hilang karena vasodilatasi ini terjadi karena kontak dengan udara, dan saya rasa ini tidak sebanding dengan panas yang diserap melalui kompres. Hal ini terjadi karena konduktivitas termal antara udara-kulit lebih kecil dari konduktivitas termal udara-kompres.

Itulah alasan saya memilih kompres dingin.

Menurut Om gimana?
Nah..
Yang bilang ini dokter anak lo.. (biar gampang, hahaha, tapi oke deh, kita coba bahas)
Alasan memilih kompres dingin?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: truf777 pada Juni 16, 2010, 05:50:41 PM
kalo demam gk oleh main komputer atau nonton tv yah ?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Juni 16, 2010, 10:07:39 PM
sedang menunggu jawaban Mas Idad....... :(
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Idad pada Juni 17, 2010, 08:05:02 PM
Kutip dari: Astrawinata G pada Juni 16, 2010, 10:54:36 AM
berarti menurut Mas Idad, kalo dikompres dingin, sebaliknya suhu dingin akan measuk kedalam tubuh dan mendinginkan tubuh pasien?
Yup, betul Om. Cuma secara medis saya juga krg tahu sampai batas seberapa rendah suhu kompres dingin yang dipakai untuk kompres demam (suhu dingin yang tidak memperparah sakit). Ada yang tahu?

Kutip dari: truf777 pada Juni 16, 2010, 05:50:41 PM
kalo demam gk oleh main komputer atau nonton tv yah ?
Boleh2 saja, tapi ya tergantung kondisi sakitnya,
tapi, sebaiknya kalau sakit istirahat. Karena, panas merupakan tanda bahwa tubuh kita sedang bekerja melawan penyakit, saat itu, kita perlu menghemat kerja tubuh dengan cara istirahat.

Kutip dari: Huriah M Putra
Vasokonstriksi di satu tempat dan vasodilatasi di tempat lain.
Gitu aja...
Nah, itu dia Om yang buat saya penasaran, mengapa di satu tempat bisa jadi Vasokonstriksi dan di tempat lain Vasodilatasi. Apakah mekanisme ini terjadi karena respon chemical mediator - reseptor?


Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Juni 17, 2010, 11:12:33 PM
kalau panas dari kompres itu diserap tubuh....emmmm gini pemikiran saya, kalo kompres panas kan vasodilatasi di tempat yang kompres, jadi panas kompres bisa ikutan terbawa oleh pembuluh darah

kalau dikompres dingin, kan terjadi vasokonstriksi. suhu dingin juga akan susah dibawa oleh pembuluh darah yang menyempit toh....
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 18, 2010, 07:18:19 AM
Hmmm, kalau pendinginan dari dalam tubuh mungkin ga? Misalnya, kita minum air yg suhunya 20-30 derajat celcius? Selain dari luar, ga ada salahnya kan didinginkan dari dalam? :D
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Huriah M Putra pada Juni 18, 2010, 12:03:44 PM
Woi woi..
Yang berpindah itu hanya kalor..
Dari panas ke dingin.
Jadi gak ada istilah dingin berpindah masuk.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Juni 18, 2010, 12:09:15 PM
waiting 4 Idad's answer......
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 18, 2010, 12:19:31 PM
Kutip dari: Huriah M Putra pada Juni 18, 2010, 12:03:44 PM
Woi woi..
Yang berpindah itu hanya kalor..
Dari panas ke dingin.
Jadi gak ada istilah dingin berpindah masuk.
==a
mksudnya gini, berdasarkan asaz Black, Q yg dilepaskan=Q yg diterima. Nah, misalnya suhu tubuh 39° C dan 'dicampur' air yg suhunya lebih rendah, maka suhu akhirnya pasti kurang dari 39° kn? Yah, paling tidak kan bisa sedikit mengurangi?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Huriah M Putra pada Juni 18, 2010, 12:22:45 PM
Memang..
Tapi yang berpindah bukan dingin, tapi panas...
Language trouble.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 18, 2010, 12:28:57 PM
maksudnya gmna sih? masi ga nyambung...
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Huriah M Putra pada Juni 18, 2010, 05:30:17 PM
Hanya kalor yang berpindah..
Gak ada istilah dingin yang berpindah.
Panas adalah banyak kalor, sedangkan dingin adalah sedikitnya kalor.
Kalor selalu berpindah dari panas ke dingin..
Jadi kalo kompres dingin, panas tubuh berpindah ke kain yang dingin.
Bukan dingin dari kain berpindah ke pembuluh darah...
Get what I mean?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: syx pada Juni 18, 2010, 05:46:32 PM
saat memegang suatu benda, kita akan merasa dingin jika benda tersebut menyerap kalor dari tubuh kita dan merasa panas jika benda tersebut melepas kalor ke tubuh kita.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Juni 18, 2010, 05:51:42 PM
kalau begitu, ada baiknya kita mencelup seluruh badan pasien dalam air es, dan keempat ekstremitasnya diangkat keluar dari bak dan dicelup dalam air panas, dengan demikian suhu akan seimbang...ini yang saya pikirkan kalau kita menganggap tubuh sebagai benda mati dan tujuan kita hanya menyeimbangkan suhu saja.....
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 18, 2010, 06:07:45 PM
@hur hur
Lha terus bagian mana dari tulisanq yg bilang kalau 'dingin pindah ke panas'?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: syx pada Juni 18, 2010, 06:15:34 PM
Kutip dari: Astrawinata G pada Juni 18, 2010, 05:51:42 PM
kalau begitu, ada baiknya kita mencelup seluruh badan pasien dalam air es, dan keempat ekstremitasnya diangkat keluar dari bak dan dicelup dalam air panas, dengan demikian suhu akan seimbang...ini yang saya pikirkan kalau kita menganggap tubuh sebagai benda mati dan tujuan kita hanya menyeimbangkan suhu saja.....
kenapa ga sekalian aja masukin seluruh tubuh ke air panas, jangan lupa dikasi rempah, garam, bawang, dan kalo boleh sedikit MSG.

kalo dicelup air es gitu apa ga malah hipotermia?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Huriah M Putra pada Juni 18, 2010, 06:44:19 PM
Kutip dari: Astrawinata G pada Juni 18, 2010, 05:51:42 PM
kalau begitu, ada baiknya kita mencelup seluruh badan pasien dalam air es, dan keempat ekstremitasnya diangkat keluar dari bak dan dicelup dalam air panas, dengan demikian suhu akan seimbang...ini yang saya pikirkan kalau kita menganggap tubuh sebagai benda mati dan tujuan kita hanya menyeimbangkan suhu saja.....
Ini ada dilakukan untuk demam sangat tinggi yang tidak respon dengan antipiretik.
Rendam air es..
Beneran.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Juni 18, 2010, 09:31:20 PM
ekstremitas yang dingin diapakan?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Idad pada Juni 18, 2010, 09:51:23 PM
Kutip dari: Huriah M Putra pada Juni 18, 2010, 12:03:44 PM
Woi woi..
Yang berpindah itu hanya kalor..
Dari panas ke dingin.
Jadi gak ada istilah dingin berpindah masuk.

Yup2, betul sekali kata Om Huriah. Yang berpindah itu panas, bukan dingin. Tapi, disini maksudnya bukan perpindahan panas, tapi yang berpindah kedalam itu adalah darah dingin yang bergerak dari daerah superficial ke peredaran dalam.

Kutip dari: Astrawinata G pada Juni 17, 2010, 11:12:33 PM
kalau panas dari kompres itu diserap tubuh....emmmm gini pemikiran saya, kalo kompres panas kan vasodilatasi di tempat yang kompres, jadi panas kompres bisa ikutan terbawa oleh pembuluh darah

kalau dikompres dingin, kan terjadi vasokonstriksi. suhu dingin juga akan susah dibawa oleh pembuluh darah yang menyempit toh....
Hm, Iya, mungkin memang akan susah terbawa, tapi ada beberapa hal yang menurut saya perlu diperhatikan.

Saat kita mengompres di kepala, berarti kita memberikan/menyerap kalor pada daerah dahi, misalkan daerah ini seluas 6x4 cm2, atau 20 cm2. Tapi ingat, kita tidak hanya memberikan/menyerap kalor pada daerah ini saja, tapi kita juga melakukannya pada daerah dibawahnya, yakni pada kedalaman tertentu dari permukaan kontak kulit dengan kompres. Berarti, panas/dingin yang berasal dari kompres juga menembus bagian dalam tubuh hingga kedalaman tertentu, misalkan 0,5 cm. (Ket: 6cm=bagian panjang Dahi, 4cm = Lebar Dahi)

Panas/Dingin yang diberikan oleh kompres akan menyebabkan pertukaran kalor pada daerah pertukaran panas (6 x 4 x. 0,5). Kalor yang ditukar bergantung pada beberapa hal, yaitu luas daerah pertukaran, suhu kompres, dan debet darah. Untuk debet darah, maka semakin lambat laju darah maka semakin besar kemungkinan pertukaran panas. Akan tetapi, saya rasa kapiler dan arteriole kita mempunyai kecapatan jalan yang cukup lambat (kapiler 0,003 cm/s dan arteriole 0,6cm/s) sehingga diperlukan waktu sekitar 200s bagi sebuah sel darah (bersama fluida disekitarnya) untuk menuntasakan perjalanan di kapiler, dan butuh sekitar 10 sekon jika ia berjalan di Arteriole. Sehingga dengan demikian, saya rasa ada banyak waktu untuk pertukaran panas.

Nah, kecepatan aliran darah ini tentu saja dipengaruhi oleh diameter pembuluh darah (dan beberapa variable lainnya), tetapi, disini kita anggap hanya dipengaruhi oleh diameter pembuluh darah saja karena topik kita merujuk pada vasokonstriksi/dilatasi. Nah, yang jelas, untuk variable lain dalam keadaan tetap, maka kecepatan aliran darah dipengaruhi oleh diamter pembuluh darah. Semakin besar diameter, maka akan semakin lambat darah berjalan. Hal ini berarti akan memperlambat jalannya darah, dan semakin lambat darah berjalan maka suhu kontaknya untuk pertukaran panas akan semakin lama dan itu berarti pertukaran kalor akan semakin besar.

Tetapi, meurut saya, masih ada satu hal yang perlu dipertanyakan, yaitu Seberapa besar pengaruh vasokonstrikis/dilatasi pembuluh darah terhadap perubahan kecepatan aliran darah di kapiler/arteriole.

Dari sini dapat kita buat dua kondisi:
1) Dengan kompres panas, akan terjadi vasodilatasi, berarti kecepatan aliran darah menurun dan pertukaran panas semakin besar. Tetapi, karena suhu kompres lebih tinggi dari suhu badan, akibatnya suhu panas kompres akan terbawa ke pembuluh darah.

2) Untuk kompres dingin, akan terjadi sebaliknya, terjadi vaso konstriksi, aliran darah semakin cepat, dan pertukaran panas semakin minim. Logikanya, walaupun seharusnya kalor berpindah dari dalam tubuh ke kompres, tapi ini menjadi tidak efektif.

Nah, disini harus ada yang kita pertanyakan, yaitu seberaba besar perubahan kecepatan aliran darah akibat vasokonstriksi/dilatasi yang disebabkan oleh Kompres?
Pertanyaan ini haruslah dijawab dahulu.

Disini saya berpikir, bahwa perubahan kecepatan itu tidak terlau signifikan. Dengan demikian, kemungkinan perutakaran kalor antara kompres panas dengan dingin menjadi hampir sama. Karena itu, menurut saya kompres dingin akan lebih baik digunakan karena kalor dari tubuh pasien akan terserap ke kompres.

Dan, ini juga berlaku untuk pembuluh darah yang dibawahnya (0,5cm kedalam). Sehingga, akan timbul pertanyaan "Suhu berapa yang dapat menyebabkan vasokonstriksi/dilatasi pembuluh darah yang dapat membuat perubahan laju darah di kapiler/arteriole yang cukup signifikan?". Karena, saat kita menempelkan kompres, pertukaran suhu tak hanya terjadi di daerah permukaan saja, tapi juga ada kalor yang bergerak kearah atas (untuk kompres dingin) dari bagian dalam karena konduktivitas termal. Sedangkan untuk kompres panas, maka kalor akan bergerak ke dalam.

Kutip dari: Huriah M Putra pada Juni 18, 2010, 06:44:19 PM
Ini ada dilakukan untuk demam sangat tinggi yang tidak respon dengan antipiretik.
Rendam air es..
Beneran.
Wh, ada juga ya, :: kalau dulu pernah lihat di TV tapi untuk orang operasi
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Juni 18, 2010, 11:50:39 PM
tapi kalau kita berusaha menurunkan panas tubuh dengan kompres dingin, tentunya set point di hipotalamus akan merasa suhu makin jauh dari target dan tubuh semakin menggigil. suhu yang terlalu rendah juga menyebabkan sistem imun melambat dan bila demam terjadi akibat infeksi, maka akan semakin hebat...
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Idad pada Juni 19, 2010, 08:35:52 PM
Kutip dari: Astrawinata G pada Juni 18, 2010, 11:50:39 PM
tapi kalau kita berusaha menurunkan panas tubuh dengan kompres dingin, tentunya set point di hipotalamus akan merasa suhu makin jauh dari target dan tubuh semakin menggigil.
Hm, klo ini sya masih g ada pikiran Om, masih perlu belajar faal lebih Om, maklum masih tingkat 1. Tapi sih sepertinya g smpai menggigil klo dikompres dingin bukan, soalnya kan menggigil itu kalau tubuh kita sudah rendah suhunya. Hm, entahlah.., perlu belajar lebih banyak lagi...

Kutip dari: Astrawinata G pada Juni 18, 2010, 11:50:39 PM
suhu yang terlalu rendah juga menyebabkan sistem imun melambat dan bila demam terjadi akibat infeksi, maka akan semakin hebat...
Hm, klo di kompres saya rasa penurunan suhunya tidak sampai menurunkan respon imun. Karena toh kompres dingin tidak memuat suhu tubuh menjadi terlalu rendah, setidaknya kompres dingin meringankan keadaan (menyamankan) pasien.

Oia, kompres dingin disini maksudnya kompres dengan air suhu sekitar suhu air PDAM di daerah Jakarta jam 8 pagi.
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 19, 2010, 08:40:13 PM
Kutip dari: Idad pada Juni 19, 2010, 08:35:52 PM
Oia, kompres dingin disini maksudnya kompres dengan air suhu sekitar suhu air PDAM di daerah Jakarta jam 8 pagi.
berapa suhunya itu?
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Idad pada Juni 22, 2010, 04:41:16 PM
Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juni 19, 2010, 08:40:13 PM
Kutip dari: Idad pada Juni 19, 2010, 08:35:52 PM
Oia, kompres dingin disini maksudnya kompres dengan air suhu sekitar suhu air PDAM di daerah Jakarta jam 8 pagi.
berapa suhunya itu?
Sepertinya sekitar 30C, persisnya berapa juga kurang tau, maklum lagi g di Jakarta (mungkin yang di Jakarta bisa membantu ukur?)
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Juni 23, 2010, 12:58:38 PM
Mas Idad, kita tidak bisa menganggap tubuh manusia itu seperti benda padat yang panas di bagian tertentu dan dingin di bagian tertentu, lalu kita ingin mendinginkannya dengan menerapkan prinsip perpindahan kalor ala fisika :)

ada baiknya Mas mendalami dulu fisiologi suhu tubuh, disana akan dijelaskan tentang set point, suhu perifer, bagaimana respon tubuh, dan sebagainya Mas :)
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 23, 2010, 06:30:31 PM
Wah, sounds great... boleh minta materinya mas astra? :)
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Idad pada Juni 23, 2010, 07:54:57 PM
Kutip dari: Astrawinata G pada Juni 23, 2010, 12:58:38 PM
Mas Idad, kita tidak bisa menganggap tubuh manusia itu seperti benda padat yang panas di bagian tertentu dan dingin di bagian tertentu, lalu kita ingin mendinginkannya dengan menerapkan prinsip perpindahan kalor ala fisika :)

ada baiknya Mas mendalami dulu fisiologi suhu tubuh, disana akan dijelaskan tentang set point, suhu perifer, bagaimana respon tubuh, dan sebagainya Mas :)
hhe, iya, betul2..,
thx Mas Astra..,
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Astrawinata G pada Juni 24, 2010, 12:36:27 AM
@Takagi: bahan kuliahnya ada di materi kuliah fisiologi semester 2 kami :) waktu belajar control system....

@Idad: iya Mas, ga apa2 ;) keep creative dan correcting....
Judul: Re: Demam
Ditulis oleh: Huriah M Putra pada Juni 24, 2010, 01:42:11 AM
Begitulah yang coba wa terangkan dari awal..
Anyway, nice imagination.
Gak ada yang salah sebenarnya..

@Takagi: Cari aja fisiologi suhu tubuh di google