Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:35:57 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 127
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 130
Total: 130

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Tabir Surya (Sunscreen)

Dimulai oleh raisuien, Desember 15, 2009, 08:35:29 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

raisuien

Dokter kulit mengatakan bahwa krim tabir surya (sun sreen) lotion yang berlabel SPF 30 tidak memblok radiasi berbahaya dua kali lipat dibanding yang berlabel SPF 15. Apakah arti pernyataan itu?

Pernyataan dokter tersebut benar. Angka – angka SPF bukan faktor yang menyatakan tingkat penyaringan radiasi matahari melainkan menyatakan tingkat perlindungan terhadap radiasi matahari. Perlu diketahui, SPF singkatan dari sun protection factor. Angka –angka yang diberikan bukan mengatakan berapa banyak radiasi yang mereka tahan, melainkan berapa lama kita dapat bertahan di bawah terik matahari sampai kulit kita kemerahan, suatu kondisi yang oleh dokter menyebutnya erythema. Jadi, jelas ini berbeda sekali.

Apabila kita mengolesi tubuh dengan tabir surya ber-SPF 15, kita dapat berada di bawah terik matahari lima belas kali lebih lama daripada bila kita tidak memakainya. Dengan SPF 30, kita dapat tinggal tiga puluh kali lebih lama dibanding jika tidak memakainya. Itu dua kali lebih lama dibandingkan SPF 15. Akan tetapi tabir surya ber-SPF 30 hanya menahan radiasi berbahaya 3% lebih banyak di bandingkan dengan tabir suryaber-SPF 15.

Saya sadar sekali bahwa yang berikut ini barangkali merupakan paragraph paling membingungkan yang pernah kita baca selain undang – undang tentang pajak penghasilan. Tetapi, saya akan menunjukan bahwa semua itu sangat masuk akal.

Sebelumnya, pertama apakah radiasi – radiasi berbahaya di antara hujan radiasi dari sumber hidup kita? Atom –atom matahari, yang begitu panas (sekitar 54000 derajat Celsius di permukaannya), terus memancarkan hampir seluruh energi yang ada padanya, dari gelombang radio hingga sinar – sinar X. Sinar – sinar X yang berbahaya di saring cukup ketat oleh atmosfer bumi, sedangkan gelombang-gelombang radio yang sampai ke bumi tanpa banyak rintangan tidak lebih berbahaya disbanding gelombang radio yang dipancarkan oleh sebuah pemancar radio hard rock. Berarti yang lainnya tinggal cahaya tampak dan dua macam dua macam radiasi tidak tampak, yakni inframerah, yang menghangatkan kita tetapi tidak membakar kulit kita, dan ulraungu. Yang terakhir ini lah sang panjahat sejati.

Radiasi ultraungu (UV) biasanya dibagi menjadi tiga kawasan energy, yang oleh ilmuwan diberi label A, B, dan C. Kita boleh tidak usah merisaukan ultraungu C(disingkat UVC) karena telah diserap lapisan ozon di atmosfer, yang walaupun terganggu aktifitas manusia, ternyata masih banyak. Maka yang masih perlu kita khawatirkan ketika sedang berjemur adalah UVA dan UVB, yang selain menyebabkan kulit terbakar juga dapat menimbulkan kerusakan kulit permanen dan kanker.

Tabir surya adalah campuran bahan kimia aktif dengan pemakaian seperti kita memakai kosmetik. Molekul – molekul bahan kimia ini secara selektif menyerap radiasi ultraungu, bahkan meskipun hanya dioleskan secara tipis-tipis pada kulit. Pada label kemasan tabir surya, kita akan melihat agen – agen penyerap UVA seperti oktil metoksisinamat dan sinamat – sinamat lainnya, seperti homosalat, oktil salisilat dan padiamat-O, agen – agen penyerap UVA sekaligus UVB seperti oksibenzoat dan benzofenon – benzofenon lain. Bahan kimia yang disebut PABA pernah popular sekali, tetapi sebagian orang tidak tahan karena menimbulkan iritasi pada kulit, maka tidak digunakan lagi.

Baiklah, pelajaran kimia sudah selesai. Namun pastilah kita ingin mampu memahami daftar bahan pada label sebuah produk.

Namun, kita tidak perlu pusing soal nama. Kebanyakan produk mempunyai komposisi bahan kimia ajaib yang dirancang untuk menyerap seluruh tentang energy ultraungu yang membahayakan. Akan tetapi ingat bahwa pengujian yang dilakukan terutama untuk pencegahan kulit terbakar, sementara penelitian terus menemukan energy-energi ultraungu tertentu yang ternyata lebih jahat karena menyebabkan penuaan dini atau kanker. Maka yang paling baik adalah memilih tabir surya "berspektrum lebar" untuk melindungi kulit kita baik dari terbakar maupun dari kemungkinan lebih buruk.

Sekarang kita kembali ke angka-angka SPF yang bagi sebagian orang bisa membingungkan. Rahasianya ada dalam matematika. Tapi sederhana saja. Tidak perlu sampai berkeringat dan kebingunangan.

Misalkan tabir surya merk X menyerap separuh-50%-sinar ultraungu penyebab kulit terbakar. Jelas bahwa kita dapat tinggal di bawah terik matahari dua kali lebih lama daripada biasanya tanpa terbakar. Jika tanpa pelindung biasanya kulit kita baru terbakar setelah satu jam, dengan tabir surya kita dapat berjemur sampai dua jam. Dengan kata lain, SPF tabir surya itu 2.

Sekarang, andaikata tabir surya merk Y menyerap 75% sinar ultraungu, yang berarti kita hanya mendapatkan 25% dari seluruh radiasi. Dalam hal ini kita dapat berjemur empat kali lebih lama dibanding tanpa perlindungan. (100:25=4) Angka SPF dengan demikian adalah 4. Merk Y menyerap radiasi ultraungu hanya 25% lebih banyak dibandingkan merk X, namun angka SPF-nya dua kali lipat :4 dibanding 2 !!

Saya tidak akan meneruskan rumus penurunan aljabar untuk kasus ini (pasti banyak para pembaca yang menghela napas lega..), tetapi kita tetap tentu ingin tahu cara menghitung persentase radiasi yang dapat ditahan oleh tabir surya dengan angka SPF tertentu. Caranya begini :kurangkan 1 dari angka SPF, kalikan dengan 100, kemudian bagi hasilnya dengan angka SPF. Untuk produk dengan SPF 20 misalnya :

20-1=19 ; 19×100 = 1900, lalu 1900:20=95. Berarti kemampuan penyerapan tabir surya itu 95%.

Dengan cara itu, kita dapat membayangkan bahwa tabir surya ber-SPF 15 menyerap 93,3% sinar ultraungu, sedangkan produk yang ber-SPF 30 atau dua kali lipat menyerap 96,7%. Berarti daya serap yang terakhir hanya 3,4% lebih banyak.

Perhatikan bahwa dengan membayar lebih banyak untuk mendapatkan produk ber-SPF lebih tinggi kita hanya diberi tambahan perlindungan beberapa persen lebih banyak dalam hal kadar radiasi. Ini kasus klasik yang dalam istilah ekonomi disebut diminishing returns. Bahkan apabila kita tipe orang dengan kulit akan terbakar setelah berjemur satu jam, kita tidak memerlukan tabir surya dengan SPF lebih dari 30. Rasanya sampai kiamat pun kita tidak akan berjemur sampai 30 jam. Baukan kah matahari masih terbenam pada petang hari?

Perlu di ingat, bahwa Tabir surya ber-SPF 30 memungkinkan kita berjemur dua kali lebih lama dibanding tabir surya ber-SPF 15, tetapi radiasi yang di cegahnya hanya 3%lebih banyak.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

sisca, chemistry

[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

syx


raisuien

Tabir surya berbentuk losion atau krim, cocok untuk kulit normal cenderung berminyak karena teksturnya yang ringan, mudah menyerap. Hanya saja kelemahan dari krim ini adalah, daya lekatnya tipis sehingga efek proteksinya kurang.

Sedangkan krim tabir surya berbentuk gel sangat pas untuk kulit berminyak. Kita bisa menggunakannya untuk melindungi area tubuh seperti bibir, telinga, hidung. Tapi untuk di daerah sekitar mata, kita sebaiknya menggunakan tabir surya jenis stik. Kebanyakan, tabir surya jenis ini dicampur dengan lilin atau wax dan petrolatum.

syx

New Sunscreen Rules from FDA

June 14, 2011 — Sunscreen labels will carry a "broad spectrum" label to show they offer some protection against UVA radiation as well as UVB radiation, according to a long-awaited new rule from the FDA.

The old "SPF" designation still will show how well a product protects against UVB, although the highest SPF level a product can claim will be "50+."

The "broad spectrum" designation carries a lot less information than a zero-to-four-star system the FDA originally proposed for UVA protection. But the FDA did hold firm on insisting that sunscreens claiming swim/sweat protection say how many minutes such protection lasts.

"FDA has evaluated the data and developed testing and labeling requirements for sunscreen products, so that manufacturers can modernize their product information and consumers can be well informed on which products offer the greatest benefit," said Janet Woodcock, MD, director of the FDA's Center for Drug Evaluation and Research.

UVB radiation is responsible for sunburn and plays a major role in causing skin cancer. It affects only the outer layer of the skin. UVA, while less intense than UVB, is 30 to 50 times more prevalent than UVB and penetrates to deeper layers of the skin. UVA is the dominant tanning ray, and is closely linked to skin aging. It's also damages skin DNA and is believed to cause skin cancer.

The new rule also says that products cannot claim an SPF factor higher than 50. The highest permitted rating will be "50+," because the FDA says there's no convincing data that SPF levels higher than 50 are meaningful.

The FDA will allow product labels to carry the claim that they prevent skin cancer -- but only if they protect against UVA and have an SPF of 15 or higher.

Products will have to specify whether they protect only against UVB (SPF rating alone) or whether they protect against UVA as well as UVB (SPF rating plus "broad spectrum" claim).

Sunscreen products that claim to be water resistant will have to undergo water-resistance testing. They will have to specify the number of minutes of "swimming/sweating" for which the product continues to protect.

Consumer groups wanted a lot more from the FDA, which has been mulling the new rules since 1978.

"It's now been 33 years since FDA first announced plans to implement safety standards for sunscreens," Environmental Working Group spokesman Alex Formuzis tells WebMD. "When FDA drags its feet for more than three decades to set up some standards for the sunscreen industry, it's clearly not the federal government's finest effort."

The new rules will take effect in one year for most manufacturers, although those with annual sales of less than $25,000 have two years to comply.


SOURCES:

FDA Proposed Rules, Federal Register, Aug. 17, 2007.

FDA news release, June 14, 2011

FDA news teleconference, June 14, 2011.

EWG statement, June 14, 2011.