Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 12:50:11 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 169
Total: 169

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Dokter berkolusi, harga obat meninggi.

Dimulai oleh semut-ireng, Oktober 19, 2010, 01:58:29 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

semut-ireng

Diduga karena ada kolusi dokter dengan pabrik obat dan farmasi, harga obat cenderung tinggi. Kode etik profesi cenderung dilanggar.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Ada komentar  ?

adisae

hmm..sekarang kalo mu kuliah dokter dokter bayar berapa juta yah ???
seratus?
dua ratus?
ato lebih?

jadi masuk akal kan..(biar balik modal)..

riandono


syx

simbiosis mutualisme tuh... dokter butuh duit, industri farmasi juga butuh duit.

bukan cuma di obat, di produk kesehatan lainnya juga gitu. misalnya yang pernah dibahas adalah kolusi antara produsen susu formula dengan rumah sakit.

adisae

yah begitulah kalau segala bidang mu dikapitalisasi..

aku masih inget kata2 "dilepaskan ke mekanisme pasar"..masalah BBM s..cuma kalau di lihat ke masalah kesehatan, terutama masalah biaya kesehatan, kesannya ya seperti itu (dilepas ke pasar)..

jadi seolah-olah mau bilang.."ya yang punya duit ya silahkan berobat..siapa berani bayar mahal pelayanan pun prima..tapi maaf2 ya yang ga punya duit ya..(mati wae)"

dan sayangnya ga cuma bidang kesehatan..pendidikan juga..
yang punya duit sekolah-o, yang ga punya bukan urusan..*skeptik view*

InuuMauPinter

Kapan Indonesia ini benar2 merdeka
merdeka dari penjajahan bangsa sendiri..
merdeka dari kapitalis yang mengaku demokrasi..
merdeka dari pemerintah yang menjajah rakyatnya sendiri..

mereka telah berdusta...mereka minta dipilih dan sekarang mereka tidak memberikan pilihan yang baik buat kita..
[move]Ayoo..Belajar...[/move]

syx


Astrawinata G

setuju sama Om Mod, semua itu mutualisme. dokter butuh uang, farmasi juga. tanpa uang, dokter tidak bisa melanjutkan hidup dan membiayai kebutuhan lainnya (ikut seminar, update ilmu, dsb). farmasi tanpa uang akan kehilangan modal untuk melakukan penelitian dalam menemukan obat baru yang lebih bagus.

jadi kalau mau dibilang, tidak bisa sepenuhnya kita anggap ini hal yang negatif :)
Best Regards,


Astrawinata G

adisae

Kesehatan itu salah satu tanggung jawab negara..
fungsi negara..

jadi itu masalah keberpihakan juga..kebijakan..ya kalo mau dianggap politis y monggo..

lagian solusinya mau bagaimana?
nyatanya yang kaya makin berkuasa, sedang yang miskin..?

ku pernah dengar di sebuah negara kecil miskin..
gaji pegawai disana g sampai 1 juta (kalo di kurs Rp)
disana g ada tambang/minyak/gas
ga punya hutan
tapi pendidikan gratis, mu sekolah keluar negeri dibayarin..
itu lah yang aku bilang sebagai fungsi sebuah negara
or else...............


tapi ni cuma sudut pandang pribadi aja s.. ;)

riandono

mungkin salah satu yg bs kita lakukan adalah meminta obat generik pada dokter, kalo takut ama dokternya bilang ke apoteker, biar ntar apoteker yg mintakan ke dokternya
(tentunya utk obat2 yg tersedia generiknya)

syx

emang apoteker selalu ada di apotek? bukannya cuma pasang nama aja... kecuali di bali.

riandono

nah itu dia juga masalah buat perapotekan di indonesia, padahal apoteker indonesia sok punya slogan "no pharmacist no services", kenyataannya cuma pasang papan nama doang, memalukan. 

ya kalo ga ada apotekernya, bilang aja ke asisten apoteker, pasti ada di apotek :)
-----------------
solusi lain buat menyikapi topik diatas menurut saya, kita mgkn bisa lbh bnyk memanfaatkan pengobatan di puskesmas dan rumah sakit pemerintah, saya kira biayanya akan lebih murah.
asuransi kesehatan dan jaminan kesehatan dr pemerintah juga bs dimanfaatkan.

adisae

lha itu kenapa bisa begitu?
apa karena kita kekurangan apoteker?

syx

entahlah... banyak apoteker yang nyambi kerja di tempat lain. padahal dengan pasang nama apotekerlah yang bertanggung jawab atas apotek itu, bukan owner. kalo ada masalah maka apotekernya yang bakal ditangkap.

Takagi Fujimaru

Kutip dari: riandono pada Oktober 21, 2010, 07:08:24 PM
solusi lain buat menyikapi topik diatas menurut saya, kita mgkn bisa lbh bnyk memanfaatkan pengobatan di puskesmas dan rumah sakit pemerintah, saya kira biayanya akan lebih murah.
asuransi kesehatan dan jaminan kesehatan dr pemerintah juga bs dimanfaatkan.
Nah, kalao PNS kan dapet ASKES. Di tempatku, kalo pake ASKES itu seolah2 "ga dilayani" alias dipersulit gitu... Misal mau cari kamar, dibilang uda penuh. Trus pas ke dokter n dokternya minta kamar, eh ternyata ada. Atau pas ngecek sendiri, ternyata banyak yg kosong. Menurutku, solusinya dari pribadi masing2 dulu. Dan itu yg susah dilakukan. ;D
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.