Hujan memang bisa saja turun secara tiba-tiba dan membuat orang yang sedang beraktivitas di luar ruangan menjadi kehujanan. Sebagian orang mungkin tidak akan mengeluh ketika dirinya terkena hujan, tetapi ada sebagian orang yang mengeluh mendapatkan nyeri pada bagian kepala setelah kehujanan. Mengapa hal itu dapat terjadi? Apakah air hujan benar-benar dapat membuat kepala menjadi pusing?

Studi menunjukkan bahwa sakit kepala sangat rawan terjadi terhadap perubahan tekanan udara, peningkatan suhu, dan kelembapan yang tinggi. Bagi sebagian orang, perubahan cuaca dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam kimia otak, termasuk serotonin, yang dapat mendorong masalah sakit kepala dan migrain. Orang-orang yang biasa terkena sakit kepala akibat perubahan tekanan udara biasa disebut "weather sensitive".

Satu teori evolusi terkemuka juga mengungkapkan bahwa sakit kepala adalah sebuah mekanisme protektif terhadap stres lingkungan yang merugikan. Beberapa ahli memercayai bahwa perubahan cuaca yang ekstrim dari panas ke dingin, seperti pada saat hujan, akan menyebabkan sakit pada bagian kepala. Ketika hujan atau cuaca dingin, virus akan menyebar lebih cepat dan menginfeksi satu sama lain yang membuat seseorang menjadi lebih mudah sakit karena sistem kekebalan tubuh yang menurun. Air hujan juga akan membuat suhu tubuh lebih dingin terutama di daerah kepala, kondisi ini membuat tubuh berusaha mengeluarkan energi lebih besar untuk mengurangi rasa dingin ini. Hal inilah yang membuat orang jadi sakit atau memicu sakit kepala.

Karena terjadi penurunan suhu tubuh yang drastis saat terkena air hujan, sebaiknya mandi air hangat setelah terkena air hujan, agar suhu tubuh cepat kembali normal. Cara lainnya, disarankan segera membilas rambut yang terkena air hujan sebagai cara untuk menghilangkan senyawa-senyawa dan gas bersifat asam yang terbawa dalam air hujan, serta mengganti pakaian yang basah agar suhu tubuh tidak semakin dingin yang membuat kekebalan tubuh makin menurun dan menghindari masalah kulit.