Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 06:21:55 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 183
Total: 183

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Jenis-Jenis Phobia

Dimulai oleh Muztank, Mei 08, 2009, 10:58:00 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

raisuien

masih lom taw..
ntar aku cari lg...

syx

saya gabungkan dengan topik yang ternyata uda pernah ada... btw, bagaimana penanganan fobia ini? apakah bisa dihilangkan?

raisuien

Fobia bisa disembuhkan

Fobia cenderung diabaikan terutama jika fobia tersebut berefek ringan pada kehidupan sehari-hari karena objek yang ditakuti mudah dihindari. Fobia jenis ini jarang dianggap serius oleh penderitanya. Ari, misalnya, mengaku tak pernah berusaha menyembuhkan fobia terhadap peniti. " Toh, kalau butuh peniti, saya masih bisa pakai yang warnanya emas. Kalau yang emas saya tidak takut," katanya.

"Tapi menghindar dari obyek fobia tidak menyelesaikan masalah," Dr.Erwin mengingatkan. Tanpa penanganan yang tepat fobia berpotensi mengganggu kehidupan dan keharmonisan hubungan dengan orang lain. Fobia sosial, misalnya, dapat mengurangi produktivitas kerja dan menghambat karir. Kalau sudah demikian, fobia yang tadinya dianggap sebelah mata bisa menimbulkan gangguan yang lebih parah, seperti kehilangan kepercayaan diri dan depresi.

Menyembuhkan fobia bisa dilakukan dengan beberapa cara:

1. Hipnosis. Caranya dengan memasukan sugesti-sugesti positif seperti sehat, tenang, da sebagainya. "Mental manusia itu seperti disket. Jika didalamnya ada rekaman-rekaman file yang bersifat negatif, kita bisa menghapusnya, lalu memasukkan program baru yang positif," kata Dr.Erwin mengumpamakan.

2. Desensitisasi. Teknik ini dilakukan dengan menghadapkan seseorang pada sesuatu yang masih bisa diterima, lalu secara bertahap mendekatkannya dengan objek yang membuatnya takut. Misalnya, kalau seseorang takut pada gelap, biarkan dia berada dalam ruangan dengan lampu yang terang, lalu secara bertahap diganti dengan yang semakin redup. Tapi, Dr.Erwin mengingatkan, sebelum menjalankan teknik ini penderita fobia harus dibuat rileks terlebih dahulu.

3. Cognitive behavioral therapy. Terapi ini menggabungkan penanganan masalhkognitif dan perilaku. Dilakukan dengan mengajarkan pola pikir yang lebih realitas terhadap objek yang selama ini di hindari dan upaya yang mengubah reaksi spesifik seseorang ketika dihadapkan pada objek fobia.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fobia dapat disembuhkan. Namun Erwin mengingatkan, proses penanganan terhadap fobia ini harus benar-benartuntas agar tidak kambuh lagi, atau bahkan muncul fobia baru ketika mendapat tekanandari lingkungan. Tujuan penanganan fobia tidak hanya sampai sembuh dari fobia, yang ditandai dengan tidak munculnya lagi gejala-gejala ketakutan ketika dihadapkan pada objek fobia, tetapi sampai penderita benar-benar sehat ('tahan banting'). Salah satu cara untuk melihat apakah mental seseorang benar-benar sehat menurut Dr.Erwin adalah dengan foto aura. Jika terlihat selubung besar dengan warna yang cerah, dan tidak ada energi negatif, maka bisa diyakini bahwa mental orang tersebut sudah sehat. Dengan kondisi tersebut, stres atau masalah yang akan datang di masa mendatang tidak menimbulkan trauma baru yang mungkin berkembang menjadi fobia.

Keberhasilan dan waktu yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan tentu saja ditentukan dengan oleh jenis fobia yang diderita, keinginan dan usaha keras dari penderita sendiri untuk menyembuhkan dirinya, ditambah dukungan dari orang-oarang disekitarnya.

syx

#48
mas hendy sepertinya fobia kecoa tuh...

apa aja yang bisa menyebabkan fobia? selain trauma... saya merasa juga kadang faktor lingkungan juga bisa mendukung terjadinya fobia. misalnya dari kecil kita sudah ditakuti dengan ular, setan, dst sehingga kita bisa jadi fobia terhadap benda-benda tersebut.
saya mengamati anak saya udah memiliki rasa takut dengan sendirinya (saya tidak yakin menyebut ini fobia). misalnya ketika ada puppet show (wayang bodexi ato potehi) anak saya takut banget. demikian juga pas deket patung naga ato singa yang besar. apa ini juga bisa digolongkan fobia?

kurapnaga

klo lagi dalam mobil

gw agak males lihat kesamping karena pager itu seolah2 begerak cepat

seolah2 mata mau ketusuk

makanya mendingan lihat ke depan dari pada lihat ke samping

raisuien

Phobia (atau fobia) adalah rasa takut yang berlebihan dan tidak wajar terhadap sesuatu obyek benda, situasi, atau kejadian tertentu, yang ditandai dengan keinginan untuk selalu menghindari sesuatu yang ditakuti itu. Perbedaan fobia dengan rasa takut biasa adalah obyek yang ditakuti oleh penderita fobia sebenarnya bukanlah obyek yang menakutkan bagi sebagian besar orang normal.

Apabila seseorang penderita fobia secara tidak sengaja atau terpaksa bersinggungan dengan obyek yang ditakuti, maka akan terjadi reaksi panik, cemas, gemetar, nafas pendek dan cepat, jantung berdebar, serangan jantung, keringat dingin, ingin muntah, kepala pusing, badan lemas, tidak mampu bergerak, dan pingsan.

Pada kasus fobia yang lebih parah, gejala kecemasan yang sangat hebat selalu menyertai penderita. Penderita akan terus-menerus merasa takut walaupun tidak ada rangsangan yang spesifik. Fobia bisa muncul hanya dengan membayangkan atau mengingat obyek yang ditakuti.

Penyebab Fobia:

- Penyebab fobia paling banyak adalah peristiwa traumatis, terutama yang terjadi di masa kecil. Pada masa kecil pikiran logis kita belum berkembang baik, jadi banyak kejadian yang kita tanggapi secara emosional, sampai menimbulkan trauma dan kemudian muncul sebagai fobia.

- Budaya dan Keyakinan - Seperti di Jepang, Cina dan Korea, banyak orang takut dengan angka 4 (tetraphobia). Sedangkan di Italia takut banyak orang takut angka 17 yang dianggap sebagai angka sial. Banyak juga orang yang takut pada angka 13 karena meyakini bahwa angka 13 adalah angka sial. Keyakinan tentang angka-angka sial ini sudah membudaya dan diturunkan dari generasi ke generasi.
   
- Pola asuh yang keliru, misalnya terlalu melindungi, menyayangi, melayani, akan mempengaruhi keberanian dan kemandiriannya. Nantinya, bila anak jauh dari orang tuanya misalnya, itu akan mudah membuat anak merasa takut dan cemas. Ketakutannya bisa karena dia merasa sendirian atau takut kalau-kalau ada hal yang akan membahayakan menimpanya.

- Permodelan dan Pengkondisian. Anak-anak rentan "tertular" fobia apabila pernah menyaksikan seseorang fobia terhadap sesuatu, atau karena ditakut-takuti oleh orang-orang disekitarnya. Misalnya orang tua yang selalu menakut-nakuti anak "Jangan keluar rumah malam-malam, nanti kamu diculik hantu yang seram". Apabila ancaman semacam ini terus-menerus diterima anak, anak bisa menderita fobia hantu sekaligus fobia malam dan fobia gelap, walaupun seumur hidup tidak pernah melihat hantu yang sesungguhnya. Belajar Untuk Merasa Takut. Anda juga bisa membiasakan diri untuk menjadi penderita fobia dengan cara pura-pura takut setiap kali bersinggungan dengan suatu obyek. Tapi siapa yang mau pura-pura takut agar jadi penakut?

syx

pola asuh orang tua ini yang perlu diperhatikan. kita bisa memberikan pernyataan 'jangan' untuk menjaga anak melakukan tindakan yang membahayakan diri mereka tapi jangan ditambah hal lain untuk menakuti misalnya ada setan di tempat gelap.

ada takut, ada juga cinta... mungkin bisa bahas masalah filia di topik lain. apakah ada juga benci pada sesuatu?

saya juga rasanya ada fobia... fobia terhadap emping melinjo. ngeliat aja perut udah mual, apalagi kalo sampe cium baunya.

Huriah M Putra

Lha... Ada juga ya numerophobia. Takut pada angka. Gimana pula itu?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Huriah M Putra

Kutip dari: syx pada Januari 04, 2010, 07:54:21 AM
saya juga rasanya ada fobia... fobia terhadap emping melinjo. ngeliat aja perut udah mual, apalagi kalo sampe cium baunya.
Kalo itu bukan phobia, tapi emank gak suka. Kalo wa sama sayur asem, BBLLLEEEHHH...!!! Mau muntah deh rasanya.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

syx

Kutip dari: Huriah M Putra pada Januari 05, 2010, 12:57:31 PM
Lha... Ada juga ya numerophobia. Takut pada angka. Gimana pula itu?
mungkin ada hubungannya dengan guru matematika yang galak... ato keseringan dimarahin bapaknya karena tes matematika sering dapet nilai E.

Huriah M Putra

Kutip dari: syx pada Januari 05, 2010, 01:23:52 PM
mungkin ada hubungannya dengan guru matematika yang galak... ato keseringan dimarahin bapaknya karena tes matematika sering dapet nilai E.
Itu jadinya E-phobia gak? Hahaha...
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

raisuien

Apa Bedanya Takut dan Fobia?

Perbedaannya bisa dilihat dari tiga faktor berikut ini:

1. Tingkat keparahan
Anak yang memiliki fobia merasa sangat khawatir bahkan saat sumber ketakutan tidak ada di hadapannya. Misal, anak yang takut anjing akan merasa takut saat mendekati anjing di jalanan. Tapi, anak fobia anjing, merasa takut bahkan saat ia hanya memikirkan tentan anjing.

2. Lamanya ketakutan
Umumnya ketakutan yang terjadi pada masa kanak-kanak sifatnya hanya sementara dan dapat dihilangkan dengan dukungan serta bantuan terarah. Sedangkan fobia lebih sulit dihilangkan dan akan tetap dirasakan selama bertahun-tahun, tidak hanya dalam beberapa bulan.

3. Akibat
Setiap ketakutan memiliki efek masing-masing pada kehidupan anak. Misal, si anak berusaha menghindari acara pertunjukan badut ketika pergi ke pesta ulang tahun karena takut bertemu badut. Sebaliknya fobia lebih parah, dapat membuat anak sama sekali tidak mau datang ke pesta ulang tahun.

soviet regarda

contoh fobia di dunia yg paling parah namun paling dekat dengan kita adalah :
penyakit kekanak-kanakan bernama communisto phobi
atau ketakutan yg amat sangat berlebihan terhadap ide2 komunis
tak jarang orang "pintar" di dunia yang mengidap penyakit ini

syx

Kutip dari: soviet regarda pada Januari 17, 2010, 03:52:21 PM
tak jarang orang "pintar" di dunia yang mengidap penyakit ini
contohnya?

Astrawinata G

paraskevidekatrophobia.....
Best Regards,


Astrawinata G