Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:54:01 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 208
Total: 208

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

sutet

Dimulai oleh ummi dzakia, November 22, 2011, 12:56:53 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ummi dzakia

saya lg bingung,,,rumah tinggal saya tidak jauh dari sutet (menara aliran listrik,,kurang lbh jaraknya 200-300m krmh sy ) meskipun hanya ada 1 sutet...tp ada perasaan cemas atau tdk nyaman..yg mau sy tanyakan...apa efek samping rumah2 yg dekat dengan sutet..efek samping yg jangka waktu dekat dan efek samping yg jangka waktu pjg...dan dlm radius berapa rumah yg aman dr sutet...pliz help ya...butuh bgt infonya...

reborn

Nemu artikel lama mengenai dampak sutet nih. Sayang situsnya (mediaindo.co.id) saya coba buka kok sepertinya udah gak aktif.

Jum'at, 07 Januari 2005

Warga yang Tinggal Dekat SUTET Rawan Gangguan Sakit Kepala

SEMARANG (Media): Warga dengan posisi rumah dalam pajangan medan
elektromagnetik saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET)
Perusahaan Listrik Negara (PLN) rawan terkena gangguan sakit kepala,
pening, dan keletihan menahun.

Demikian salah satu isi penting disertasi Dr dr Anies, dosen Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Anies kepada pers
di kampus Undip, kemarin mengemukakan, hasil penelitiannya di rumah
penduduk di Tegal, Pemalang, dan Pekalongan yang di atasnya ada
SUTET, menunjukkan sebagian mereka terserang tiga gejala penyakit
tersebut sekaligus.

Risiko terkena electrical sensitivity (kepekaan terhadap listrik)
warga di sekitar SUTET tersebut 5,8 lebih besar dibanding yang tidak
berada dalam kisaran atau pajangan SUTET yang memiliki tegangan 500
kilovolt ampere (KVA).

Pemilihan di tiga lokasi itu dengan pertimbangan, SUTET di Tegal,
Pemalang, dan Pekalongan sudah ada sejak 15 tahun lalu.

Menurut dia, sebenarnya medan elektromagnetik SUTET jauh lebih kecil
dibanding dengan gelombang handphone (telepon genggam) yang mencapai
1.800 megahertz, sedangkan medan elektromagnetik SUTET hanya 50-60
kilohertz. Bahkan, peranti dapur microwave jauh lebih besar lagi,
yakni 3-4 gigahertz.

Tetapi, medan elektromagnetik yang dikeluarkan SUTET bersifat kontinu
dan dalam jangka waktu panjang. Hal itu yang diperkirakan menjadi
penyebab munculnya gejala pening, sakit kepala, dan keletihan menahun.

Atas temuan tersebut, Anies yang mengambil program doktor di
Universitas Negeri Jakarta, dinyatakan lulus dengan predikat summa
cum laude atau dengan indeks prestasi mendekati sempurna, 4.

Promotor dan pengujinya pada saat itu, katanya, juga mewacanakan
untuk menyebut tiga gejala sakit itu dengan istilah 'trias anies'
bahkan berniat mematenkan pula. ''Namun, itu masih sebatas wacana,''
tutur Anies, kolumnis kesehatan di media cetak tersebut.

Rektor Undip Prof Eko Budihardjo pada kesempatan sama mengatakan,
Undip baru saja mendapat tambahan empat dosen bergelar doktor,
termasuk Anies, setelah mereka menyelesaikan studi S-3 di dalam dan
luar negeri.

Ketiga doktor lain adalah Agung Wibowo (teknik sipil lulusan
University of Nottingham, Inggris), Sri Hastuti (perikanan lulusan S-
3 IPB), dan Subandiyono (perikanan lulusan S-3 IPB).

SUTET di Jabar

Berdasarkan catatan Media pada 2004 lalu, ratusan korban SUTET yang
tergabung dalam Ikatan Keluarga Korban SUTET Jawa Barat (Jabar)
berunjuk rasa di depan Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara,
Jakarta Pusat.

Mereka meminta pemerintah segera membayar ganti rugi materiil atas
pembangunan SUTET di atas tanah dan rumah mereka. Demonstran juga
menuntut pemerintah membentuk tim penyelesaian dan pembebasan tanah
serta rumah mereka yang berada di bawah jalur SUTET, dengan
melibatkan pihak keluarga. (Ant/V-2)

topazo

Sekadar informasi, Di bawah SUTET, gelombang elektromagnetiknya sangat tinggi sehingga bisa menyalakan lampu neon yang ditancapkan ke tanah (sebagai ground), bahkan di negara maju (Amerika atau Eropa) ada seniman yang hobi bereksperimen dengan fenomena ini...
http://www.youtube.com/watch?v=cXhZvyGtMrk&feature=related

Apakah hal ini berbahaya atau tidak... Kalau katanya EMF handphone lebih besar dari SUTET, saya gak pernah ngelihat orang yang bisa menghidupkan lampu neon dengan EMF hape tuh...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

ummi dzakia

thx a lot yup...gud info...two thumbs for the video...