Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 02:22:11 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 151
Total: 151

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

MedTriv

Dimulai oleh Idad, Februari 12, 2010, 01:18:26 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Idad

yup, om astra betul lagi untuk no 4, hhe
untuk no 5 sayang sekali dua-duanya salah,

4. Sebenarnya sy juga kurang tau apa kah enflurane tepat jika dikatakan bisa menyebabkan aritmia. Di slide dosen tertulis "Sensitizes myocardium to effects of exogenous catecholamines-- arrhythmias". Yang jelas dalam penggunaan enflurane kita harus hati2 terhadap resiko aritmia. Selain enflurane, halothane juga demkian, ia dapat mensensitasi otot jantung terhadap eksogenous katekolamine sehingga dapat menyebabkan ventrikular aritmia. Untuk yang enflurane sy juga kurang tau jenis aritmia yang mana. (ada yang tau?) [sumber: 1kuliah Anaestesi inhalasi slidenya dr Djudjuk Rahmad Basuki]

5. Jawaban yang benar adalah Isoflurane dan Ketamine.
    Isoflurane dipilih untuk digunakan dalam operasi trepanasi karena memiliki efek menurunkan ICP. Dan isoflurane ini tidak menyebabkan timbulnya aktifitas EEG seperti enflurane. Depresi otot jantung pada isoflurane juga minimal. Isoflurane juga meningkatkan aliran ke otot rangka. Akan tetapi para ahli masih menghindari penggunaan isoflurane pada penyakit arteri koroner. [sumber: kuliah Anaestesi inhalasi slidenya dr Djudjuk Rahmad Basuki]
    Ketamine digunakan pada ruang emergensi karena depresi respirasi pada ketamin minimal dan ia memiliki efek meingkatkan metabolisme otak. [sumber: kuliah IV Anaestesi slidenya dr. Ristiawan Muji Laksono Sp.An]

gpp kok itu juga saya modif dari soal ujian anaestesi kamis kemarin, hhe

(wh IQ nya msi lum bisa saya tambah mas trnyt,)

Idad

ingat soalnya sisca jadi ingat ini:

Pemilihan obat pada hipertensi untuk diuretik, diterjemahkan dan di kopi dari Scott Gilbert,MD Tufts University School of Medicine
data lengkap bisa dilhat di [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] (Clinical Approach to Hypertension, Scott Gilbert,MD)

A. Diuretik
   Alasan penggunaan:  Sodium diketahiu sebagai mediator volume status
             Optimal Cardiac function teragntung dari filling pressure yang sesuai
             Correction of a hypervolemic state will imrove cardiac function and
                       blood pressure

   a. Distal Tubule DIuretik (thiazide type)
   -Impair maximal urinary dilution, possibly leading to hyponatremia
   -Enhance tubular calcium reabsorption – role in treating kidney stones

   b. Loop Diuretics
   -More effective than other diuretics at lower GFR
   -Block tubular calcium reabsorption – role in treating hypercalcemia

   c. Collecting Tubule Diuretics (potassium-sparing)
   -Limited utility as single diuretic therapy – only 2-3% of filtered sodium is
         reabsorbed at this site
   -Best used in conjunction with thiazide or loop diuretics in patients who
    develop hypokalemia

   d. Proximal Tubule Diuretics (acetazolamide)
   -Result in non-anion gap metabolic acidosis (acquired proximal RTA)
   -Due to magnitude of natriuresis (50-60% filtered sodium reabsorbed in
    proximal tubule), leads to loss of potassium in urine


Astrawinata G

halotan menyebabkan sensitivitas katekolamin --> ventrikular aritmia, tapi di Katzung ada lanjutannya, VA pada pasien dengan simpatomimtetik atau penyakit yg mmbuat katekol tinggi, seperti pheochromocytoma

di awal dibilang halotan buat bradikardi, enfluran buat takikardi :)

ketamin sebagai anestesi emergensi itu dipake secara inhalasi ya?
Best Regards,


Astrawinata G

Idad

Kutip dari: Astrawinata G pada Oktober 30, 2011, 08:35:12 AM
halotan menyebabkan sensitivitas katekolamin --> ventrikular aritmia, tapi di Katzung ada lanjutannya, VA pada pasien dengan simpatomimtetik atau penyakit yg mmbuat katekol tinggi, seperti pheochromocytoma

di awal dibilang halotan buat bradikardi, enfluran buat takikardi :)
o,
ok2
thx buat infonya mas

Kutip
ketamin sebagai anestesi emergensi itu dipake secara inhalasi ya?
nah utk ini sy juga kurang tw mas,
tp mks bnyk, sebelumnya sy jg g kepikiran ttg hal ini
mgkn nnt bs sy cri tau klo sempat

(iy juga si, seandainya ketamine diberikan secara inhalasi, klo orangnya uda g respirasi knp harus pakai ketamine?)

Astrawinata G

yoi Mas :) ketamin biasanya untuk bius lokal bukan?
Best Regards,


Astrawinata G

Idad

#365
Kutip dari: Astrawinata G pada Oktober 30, 2011, 11:37:06 AM
yoi Mas :) ketamin biasanya untuk bius lokal bukan?
oh, bisa bius lokal jg y, bru tau saya
iy juga barusan liat wikipedia ternyata ada ketamin yang diramu dengan salep
kutip dari wiki:
KutipIndications for use as an anaesthetic:

    Pediatric anesthesia (as the sole anesthetic for minor procedures or as an induction agent followed by muscle relaxant and endotracheal intubation)
    Asthmatics or patients with chronic obstructive airway disease
    As part of a cream, gel, or liquid for topical application for nerve pain—the most common mixture is 10% ketoprofen, 5% Lidocaine, and 10% ketamine. Other ingredients found useful by pain specialists and their patients as well as the compounding pharmacists who make the topical mixtures include amitriptyline, cyclobenzaprine, clonidine, tramadol, and mepivicaine and other longer-acting local anaesthetics.the most common mixture is 10% ketoprofen, 5% Lidocaine, and 10% ketamine
[...]

klo dari kulia kemarin taunya ketamine digunakan untuk general anaestesi, skrg jadi tau kalo ada ketamine dalam campuran salep dengan bahan lain.

klo dari pengalaman mas astra gmn? klo di emergensi pakainya ketamine lokal ap general mas?

(oia btw barusan saya sdh tambah IQnya 1 lg, masi ngutang dua)

Astrawinata G

pengalaman emergensi? belum ada Mas, masih jinak2nya duduk di bangku kuliah juga nih ;)

makasih mas IQ nya :)

giliran saya kasih pertanyaan

seorang anak datang dengan ibunya. 3 hari yg lalu sang anak batuk berdahak yang berat dan oleh dokter diberi antibiotik, parasetamol, kodein dan amonium klorida.

sekarang sang anak menjadi sesak nafas, demam semakin tinggi, dan sang ibu mengeluhkan sang anak tidak pernah BAB lagi sejak kunjungan pertama kemarin.

apa tindakan sang dokter sekarang?
Best Regards,


Astrawinata G

syx

minta maaf ke pasiennya dan menghentikan pemakaian kodein?

sisca, chemistry

rujuukkk...
wkwkwk..
Jadi dokter spesialis merujuk ntar.. XDDD

Ndak mudeng.. T.T
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

Idad

ok om astra sy uda tambah 1 lagi
masi ngutang 1


Kutip dari: syx pada Oktober 31, 2011, 03:13:43 PM
minta maaf ke pasiennya dan menghentikan pemakaian kodein?
oia, bener juga kata om syx
baru inget lagi klo codeine bisa buat konstipasi..,

Idad

@ sisca

hha, gpp sis, nmanya juga masi belajar
sya dapet tentang codeine dkk itu juga baru smstr3 kok

Astrawinata G

Kutip dari: syx pada Oktober 31, 2011, 03:13:43 PM
minta maaf ke pasiennya dan menghentikan pemakaian kodein?
kenapa minta maaf? :) salah nya dimana?
mengenai demam dan sesak dan sebagainya?

Best Regards,


Astrawinata G

syx

emang ada indikasi infeksi bakteri ya? antibiotiknya apa?

codein selain penyebab konstipasi juga berperan sebagai antitusif. bayangin aja batuk berdahak berat gitu dikasi antitusif. ya jelas aja pasiennya malah sesak napas karena dahaknya ga bisa keluar. batuk adalah mekanisme untuk mengeluarkan dahak. jika tidak ada mekanisme batuk maka dahak bakal numpuk di saluran napas.

Astrawinata G

antibiotiknya, anggap yg ringan2 aja dan sering diresepkan...piperacillin-tazobactam misalnya :hammer (kapan diresepkan bebas coba :p)

yoi Om, antitusif buat dahaknya menumpuk, apalagi kodein :D depresi nafas...

tindakan dokter sekarang, bagaimana? back to question
Best Regards,


Astrawinata G

Idad

Kutip
tindakan dokter sekarang, bagaimana? back to question

hm, klo gini gmn om, bnr g kr2?:
klo si anak bisa mengeluarkan dahak sendiri maka kita bisa menggunakan kodein
klo takut terjadi penunpukan dahak dan si anak tidak bisa mengeluarkan dahak sendiri maka sebaiknya tidak diberi kodein

pemberian pengencer dahak juga dipertimbangkan
obat asma juga diperitmbangkan jika si anak memang ada asma

antibakteri bisa saja perlu jika ada indikasi (dahak tebal warna hijau, badan panas, sebelumnya ada infeksi saluran nafas atas)