Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 19, 2024, 10:29:02 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 183
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 193
Total: 193

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Menyingkap Legenda Vampir Melalui Biokimia

Dimulai oleh sisca, chemistry, Juni 06, 2010, 03:43:36 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

sisca, chemistry

Vampir kini kembali ngetren akibat film Twilight. Tahukah anda bahwa suatu penyakit genetik yang disebut porphyria boleh jadi merupakan pemicu munculnya mitos vampir? Porphyria adalah suatu kelainan berupa gangguan pada jalur pembentukan heme, suatu komponen dari hemoglobin yang berperan mengangkut oksigen dalam darah.

Anemia

Kebanyakan individu ini mengidap anemia karena mengalami gangguan sintesis heme (komponen pembentuk hemoglobin). Penyakit ini disebabkan oleh adanya ketidaksempurnaan dalam jalur pembentukan enzim dari glisin menjadi porfirin, menyebabkan over produksi porfirin yang dapat terkumpul di kulit, cairan tubuh, atau feses. Bentuk yang paling umum dari penyakit tersebut adalah acute intermittent porphyria. Kebanyakan individu yang terserang biasanya heterozigot dan biasanya tidak menimbulkan gejala spesifik karena satu single copy dari gen normal mampu menyediakan mekanisme biosintesis yang cukup untuk produksi enzim secara normal.

Istilah porphyria ini diambil dari bahasa Yunani, porphura yang berarti pigmen ungu, disebut demikian karena warna ungu yang muncul pada cairan tubuh pasien ketika terserang. Selain dapat diturunkan secara genetik, penyakit ini bisa dipicu oleh faktor lain seperti penggunaan obat-obatan tertentu, alkohol, kontrasepsi hormon, dan sebagainya. Pada kondisi lingkungan tertentu dan asupan nutrisi tertentu dapat terbentuk δ-aminolevulinate dan porphobilinogen yang menyebabkan gangguan abdominal akut dan disfungsi saraf.

Salah satu bentuk kelainan porphyria adalah dapat membuat kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari, membuatnya rapuh dan mudah rusak. Karakteristik ini dimanfaatkan dalam penelitian pengobatan kanker dimana suatu obat yang diturunkan dari porphyrin disisipkan ke sel kanker, kemudian dipaparkan ke sinar, sehingga membuat melanoma kanker terbakar habis. Bentuk porphyria lain yang jarang terjadi, akan menghasilkan akumulasi uroporphyrinogen I, suatu isomer dari prekursor protoporphyrin. Zat ini menyebabkan urine berwarna merah, membuat gigi sangat mengkilat jika terkena sinar ultraviolet, dan membuat kulit abnormal jika terkena sinar matahari.

Vampir dan Porphyria

Boleh jadi kondisi genetik seperti inilah yang mengawali adanya mitos tentang vampir. Seseorang yang terkena penyakit ini, membutuhkan banyak darah karena dia mengidap anemia dan dia menghisap darah orang lain di malam hari karena pada siang hari kulitnya mungkin bisa melepuh apabila terkena sinar matahari.
Pada Januari 1964, makalah yang membahas porphyria dan etiologi manusia serigala diterbitkan di Proceedings of the Royal Society of Medicine. Lebih lanjut, pada tahun 1985, David Dolphin memublikasikan makalahnya yang berjudul "Porphyria, Vampires and Werewolves : The Aetiology of European Metamorphosis Legends", yang kemudian menuai beragam kontroversi.

Antara lain karena meski penderita porphyria mendapat terapi injeksi heme, bagaimanapun darah yang diminum (seperti yang dilakukan oleh vampir) akan masuk ke sistem pencernaan dan diuraikan. Polemik lain berkembang yakni pada aspek-aspek seperti sensitifitas terhadap cahaya, dan alergi bawang putih yang ditengarai merupakan bagian-bagian yang ditambahkan oleh industri film pada legenda vampir itu sendiri.

Referensi : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

source : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

-----------------------------------------------------------
bingung mau tarok di mana nih,, jadi kalo salah room, monggo di pindah... ^^
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

Huriah M Putra

Ini toh vampir itu..
Oke oke.
Ternyata bukan thalassemia.
Salah owe..
catat catat...
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

sisca, chemistry

ayee ayee.. ^^
vampire vampire.. :D ;D

(kemaren owe kerajinan bikin trit baru.. tapi kebykan. jadi ga diliat orang.. T.,T)
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

Huriah M Putra

Dibaca mungkin tapi gak perlu dikomen kali.
Tuh ada dilihat 37 kali.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

sisca, chemistry

iye.. owe sering liat2 juga sih.. hahahah~ XDD
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

syx

ga komen karena masi bingung ini masuk mana, biologi ato pseudoscience...

sisca, chemistry

wah..
hmm...
ok ok.. di serah kan buat om syx aja.. ^^
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

Sakuranboaoi

Kutip dari: syx pada Juni 09, 2010, 08:24:06 AM
ga komen karena masi bingung ini masuk mana, biologi ato pseudoscience...
Wah ini jelas2 masuk kesehatan (biologi juga boleh). Karena Porfiria bener2 suatu penyakit.
Sayangnya yang saya baca di Harper pernyataan tentang Porfiria itu bukan mirip sama vampir tapi malah di sebutkan merupakan prototipe werewolf(manusia serigala).
Disitu disebutkan sebagian penderita Porfiria eritropoietik kongenital  menalami Fotosensitivitas (lebih senang beraktivitas di malam hari) dan bentuk tubuh yang aneh (disfigurement)

Terus katanya Raja George III juga mengidap penyakit ini yang menjadi penyebab terkerungnya di Windsor Castle.