Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 18, 2024, 01:16:21 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 51
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 29
Total: 30

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Penyakit Kanker Leher Rahim (Serviks)

Dimulai oleh raisuien, April 02, 2010, 08:33:03 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

raisuien

DEFINISI

Penyakit kanker leher rahim yang istilah kesehatannya adalah kanker servik (Cervical Cancer) merupakan kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).

Penyakit kanker servik ini disebabkan oleh beberapa jenis virus yang disebut Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini menyebar melalui kontak seksual, Human Papilloma Virus dapat menyerang semua perempuan di setiap waktu tanpa melihat umur ataupun gaya hidup. Banyak wanita yang dengan daya tahan tubuh yang baik mampu melawan infeksi HPV dengan sendirinya. Namun demikian, terkadang virus ini berujung pada terjadinya penyakit kanker.

Di Indonesia, Kanker Serviks adalah kanker pembunuh perempuan Indonesia No.1 tertinggi saat ini. Setiap perempuan selama hidupnya beresiko terkena virus yang menyebabkan kanker serviks, terutama beresiko tinggi bagi mereka yang merokok, melahirkan banyak anak, memakai alat kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama, serta mereka yang terinfeksi HIV Aids.

DIAGNOSA

Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker.

Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu tes yang disebut Pap Smear Test, sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendah lah resiko seseorang menderita kanker leher rahim. Pap Smear adalah suatu tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim.

GEJALA

Secara umum tanda dan gejalanya adalah terjadinya perdarahan vagina setelah aktivitas seksual atau diantara masa menstruasi. Sementara itu tanda lain yang mungkin timbul antara lain adalah :

1. Hilangnya napsu makan dan berat badan
2. Nyeri tulang panggul dan tulang belakang
3. Nyeri pada anggota gerak (kaki)
4. Terjadi pembengkakan pada darah kaki
5. Keluarnya feaces menyertai urin melalui vagina
6. Hingga terjadi patah tulang panggul

Pemeriksaan Pap Smear Test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui dan mendeteksi adanya Kanker Serviks pada diri seorang wanita.

PENGOBATAN

Bagi Anda yang terdiagnosa mengalami perubahan abnormal sel sejak dini, maka dapat dilakukan beberapa hal seperti;

1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.

Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penyembuhannya, antara lain;

1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan Sinar-X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.

PENCEGAHAN

Ini merupakan berita yang sangat menarik bahwa penyakit kanker leher rahim (kanker serviks) dapat dicegah, yaitu dengan cara vaksinasi yang diberikan pada remaja putri dan perempuan dewasa. Vaksin ini diresmikan hak ciptanya pada tahun 2006, pengembangnya adalah sebuah perusahaan obat terbesar dunia yang berada di Amerika Serikat (Merck & Co., Inc.). Vaksin ini diberi nama Gardasil. Vaksin tersebut, menurut WHO, juga efektif mencegah infeksi HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan hampir 90% dari semua jenis kanker leher rahim.

Pengenalan vaksin pencegah kanker serviks dan upaya untuk mendekatkan akses vaksin bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia diharapkan dapat menurunkan prevalensi kanker leher rahim serta meminimalkan fatalitas akibat serangan kanker tersebut.

health4life

#1
Just to add several facts:

1. Kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala di stadium awal. Gejala baru muncul kalau sudah stadium IIB keatas, yaitu berupa: perdarahan.

2. Kanker serviks tidak sengaja terdeteksi saat seorang wanita (menikah) melakukan test pap smear tahunan.

3. Menurut rujukan dari negara maju: test pap smear baru diperbolehkan untuk seorang wanita yang sudah aktif seksual dan pada usia minimal 21 tahun (tidak dianjurkan untuk usia dibawahnya).

4. Vaksin HPV tidak efektif bila disuntikkan ke seorang wanita yang sudah aktif seksual. Hanya efektif bila disuntikkan ke gadis remaja yang belum pernah berhub seksual.

5. Kebanyakan wanita (khususnya di Indonesia) mendapatkan kanker serviks dari penularan virus HPV melalui pasangan seksualnya. Bisa jadi Ybs seorang istri yang baik (tidak punya riwayat masa lalu), tapi tetap kena kanker serviks akibat suami sering jajan.

syx

Kutip dari: health4life pada Maret 15, 2011, 09:37:19 AM
3. Menurut rujukan dari negara maju: test pap smear baru diperbolehkan untuk seorang wanita yang sudah aktif seksual dan pada usia minimal 21 tahun (tidak dianjurkan untuk usia dibawahnya).

4. Vaksin HPV tidak efektif bila disuntikkan ke seorang wanita yang sudah aktif seksual. Hanya efektif bila disuntikkan ke gadis remaja yang belum pernah berhub seksual.
mungkin bisa lebih jelaskan alasan batasan umur tersebut?
mengapa vaksin tidak efektif untuk wanita yang sudah aktif seksual?

Huriah M Putra

Ntah..
Padahal seingat wa di kuliah dikatakan anjuran vaksin diberikan pada yang sudah aktif secara seksual.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

semut-ireng

Aneh juga yah serviks itu.  Vaksin HPV tidak efektif bila disuntikkan ke seorang wanita yang sudah aktif seksual.  Lalu,  bahwa kebanyakan wanita (khususnya di Indonesia) mendapatkan kanker serviks dari penularan virus HPV melalui pasangan seksualnya. :D

syx

tunggu penjelasan dari health4life lah...

Astrawinata G

vaksin kan emang diberi sebelum mendapat penyakit (atau mendapat paparan resikonya) :)

kalo orang yang sudah kena tetanus dikasih vaksin tetanus ya kacau :hammer

jadi diberi pada orang yang belum hubungan seksual memang rasional :)
Best Regards,


Astrawinata G

syx

ok lah orang yang blom berhubungan seks emang resikonya terjadi emang lebih kecil makanya dikasi vaksin. tapi bagaimana dng orang yang aktif tetapi blom kena kanker cervix?
kalo yang udah kena kanker terus dikasi vaksin itu yang kaya kena tetanus terus dikasi vaksin tetanus.

Astrawinata G

yang aktif+belum kanker serviks memang pantas juga diberi vaksin :)

jadi menurut saya, vaksin itu indikasinya untuk yang belum aktif seksual, tapi yang sudah aktif kalau mau ya sah2 saja, kan bukan kontraindikasi :)
Best Regards,


Astrawinata G

semut-ireng

Meet the Gardasil girls: Zeda and Naomi

Zeda, Indiana:  Two years ago, Zeda was a straight A student who totally enjoyed school. In addition to maintaining a nearly perfect academic record, she was actively involved in cheerleading and loved it.

She adored being outdoors, just hanging out with her friends. When she wasn't with her friends, she was out with her two younger brothers and sister. If she wanted to chill out indoors, you could find her watching lifetime movies with mom. Family and friends were a huge part of her life.

Like many young girls, Zeda was never seen without her cell phone in her hands. She was always texting someone, going so  far as to text mom, while in the same room! In short, she was a normal, happy, all-American teenage girl who thoroughly enjoyed all aspects of her life, her family and her friends. Zeda's future was bright, indeed.

Then, on November 5, 2008, Zeda went for a routine physical and was given her first injection of Gardasil.  .............................................................................................

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]


Huriah M Putra

Ups saya salah..
Yang bener tuh 10-21 tahun.
hahaha..

Kalo gak salah penatalaksanaan tetanus ada dengan vaksin lo.
Mati kebanyakan lupa nih..
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Huriah M Putra

Ups..
TT (tetanus toxoid) ternyata.
Mampuss..
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Astrawinata G

yoi, TT itu serum, bukan vaksin :) kalo vaksinnya uda sekalian di DPT
Best Regards,


Astrawinata G

syx

ada kaitannya dengan HPV...

Seks Oral Bisa Ancam Paru-Paru

KOMPAS.com - Penelitian kembali memberi bukti bahwa aktivitas seks oral meripakan pintu masuk yang sangat ideal bagi penyebaran penyakit infeksi dan juga kanker.

Para ahli di Amerika tergabung dalam International Agency for Research on Cancer (IARC) pada pertemuan American Association for Cancer Research, di Orlando, Florida memaparkan studi yang mengindikasikan bahwa seks oral dapat memperbesar risiko seseorang mengidap kanker paru.

Kebiasaaan seks oral, kata peneliti, akan sangat mungkin berujung pada kanker paru-paru, apalagi jika Anda tak melakukan vaksin HPV (human papillomavirus), jenis virus yang dikenal luas sebagai penyebab infeksi menular seksual.  Penelitian sebelumnya juga pernah menemukan kaitan yang antara seks oral dengan beberapa jenis kanker lain seperti kanker mulut dan tenggorokan.

Dalam risetnya, para ahli dari IARC menemukan kaitan HPV dangan kanker paru-paru setelah membandingkan antibodi HPV dari 1.633 pasien kanker paru dengan 2.729  pasien yang tak mengidap kanker paru. Hasilnya menunjukkan, HPV ternyata berhubungan dengan peningkatan risiko kanker paru hingga 30 persen.

HPV selama ini dikenal dapat menyebabkan mutasi pada sel-sel sehingga memicu kanker pada organ-organ yang bersentuhkan langsung dengan virus seperti serviks atau tenggorokan melalui seks oral. Tetapi bagaimana HPV bisa mencapai paru?

"Diduga bahwa HPV pada mulut dapat masuk ke dalam paru melalui mukus (lendir) dan memicu timbulnya infeksi pada saluran pernafasan dan mungkin memicu kanker," papar Anantharaman Devasena, Ph.D., peneliti  IARC yang menyusun studi ini.

Walaupun HPV terbukti dapat menembus paru, para menekankan perlunya studi lanjutan untuk mengetahui apakah memang benar virus HPV yang menyebabkan kanker pada paru-paru.

Saat ini, diketahui terdapat sekitar 150 tipe HPV yang berbeda dan 40 tipe di antaranya bisa menyebabkan penyakit menular seksual. Beberapa di antaranya menyebabkan kutil kelamin dan sisanya bisa meningkatkan risiko kanker mulut, anal, vagina, dan penis.

Tipe-tipe HPV berisiko tinggi seperti HPV16 dan HPV18 diketahui menjadi penyebab 70 persen kasus kanker serviks.  Sedangkan tipe HPV6 dan HPV11, yang menyebabkan penyakit seperti kutil kelamin, kata  Anantharaman, juga ditemukan pada papillomatosis, sejenis infeksi paru ringan.

Saat ini memang telah tersedia vaksin untuk mengatasi HPV, tetapi apakah vaksin yang sama juga akan efektif mencegah kanker paru masih belum dapat dipastikan, kata Anantharaman.

syx

Seks Oral Sebabkan Kanker

KOMPAS.com — Berhati-hatilah dengan seks oral. Para ilmuwan di Amerika Serikat mengatakan ada kaitan kuat antara kegiatan seks oral dan kanker. Mereka kini mencoba mengungkap mengapa human papillomavirus menyebabkan peningkatan kasus kanker mulut pada pria kulit putih di negara itu.

Bukti-bukti seputar hubungan kanker mulut dan seks oral sebenarnya sudah lama diungkapkan para peneliti. Para ahli bahkan menemukan kanker mulut akibat infeksi human papillomavirus (HPV) kini lebih banyak terjadi dibandingkan dengan akibat penggunaan tembakau. Di AS, antara tahun 1974-2007 telah terjadi peningkatan kasus kanker mulut sampai 225 persen, mayoritas pada pria kulit putih.

"Jika dibandingkan dengan orang yang mendapat infeksi oral atau tidak, faktor risiko terbesar adalah jumlah pasangan kegiatan seks oral. Semakin banyak jumlah pasangan, semakin tinggi risikonya terkena kanker," kata Maura Gllison dari Ohio State University.

Studi sebelumnya menyebutkan, seseorang yang pernah melakukan seks oral dengan enam atau lebih pasangan dalam hidupnya memiliki risiko kanker 18 kali lebih tinggi dari mereka yang jumlah pasangannya kurang dari enam orang.

Salah satu hal yang masih menjadi misteri adalah mengapa peningkatan kasus kanker mulut lebih banyak ditemui pada pria kulit putih. Dibutuhkan waktu panjang untuk menjawabnya. Namun, para ahli yakin teknologi untuk mendeteksi HPV yang sudah dipakai di bidang kanker serviks akan membantu.

Saat ini diketahui terdapat 150 tipe HPV yang berbeda dan 40 tipe di antaranya bisa menyebabkan penyakit menular seksual. Beberapa di antaranya menyebabkan kutil kelamin dan sisanya bisa meningkatkan risiko kanker mulut, anal, vagina, dan penis.